Error - Ellips Ke 7
Error - Ellips Ke 7
TITIK KONTROL
1
7/29/
2019
TRIANGULATION AND
TRILATERATION
2
7/29/
2019
3
KDK1
7/29/
2019
USGS GNSS Committee (http://water.usgs.gov/osw/gps/)
4
KDK1
7/29/
2019
5
KDK1
7/29/
2019
USGS GNSS Committee (http://water.usgs.gov/osw/gps/)
6
KDK1
7/29/
2019
USGS GNSS Committee (http://water.usgs.gov/osw/gps/)
7
KDK1
7/29/
2019
KLASIFIKASI JARING TITIK KONTROL
Standard adalah suatu definisi tingkat ketelitian dan akurasi untuk
mencapai pernyataan KELAS atau ORDE.
8
Klasifikasi jaring titik kontrol geodetik di Indonesia,
KDK1
mempertimbangkan faktor-faktor:
(a) Status dan karakteristik jaring titik kontrol yang sudah ada
(b) perkembangan teknik & aplikasi penentuan posisi
(c) mekanisme klasifikasi yg dipakai di negara lain.
KELAS tingkat presisi
ORDE tingkat akurasi 7/29/
2019
Presisi dan Akurasi
Geodesi UNDIP
mutlak suatu besaran ukuran
terhadap nilai benarnya. Karena
nilai yang sebenarnya tidak pernah
dapat diketahui maka akurasi pun
selalu tidak diketahui.
Kelas
KELAS adalah fungsi dari ketelitian (tingkat presisi) yang
direncanakan dan yang dicapai dari suatu jaring survey, dan ini
bergantung pada komponen-komponen sbb:
• desain jaring,
10
• praktek survey,
KDK1
• perlengkapan dan peralatan yang dipakai, dan
7/29/
2019
Penetapan kelas jaringan
11
KDK1
r = c ( d + 0.2 )
dimana :
r = panjang maksimum semi-major axis , dalam mm.
c = faktor ketelitian yang diturunkan secara historik-empirik,
yg menggambarkan tingkat presisi survey.
7/29/
d = jarak antara stasion, dalam km. 2019
KLASIFIKASI SURVEY KONTROL HORISONTAL
(SNI 19-6724-2002)
12
KDK1
2A 0,1 Survey Geodetik nasional
A 1 Survey Geodetik Regional
B 10 Survey Geodetik Lokal
C 30 Survey Densifikasi
D 50 Survey Pemetaan
7/29/
2019
ORDE adalah fungsi KELAS survey, konformitas/conformity
dari data survey baru dengan koordinat jaring existing dan
ketelitian dari setiap proses transformasi yang diinginkan
Untuk mengubah hasil dari satu datum ke datum lainnya.
13
“fit”nya jaring terhadap koordinat existing, yaitu dengan
KDK1
menetapkan apakah harga semi-major axis setiap standard
ellips/ ellipsoid kesalahan relative tersebut lebih kecil atau
sama dengan panjang maksimum semi-major axis.
Teknik ini identik dengan yang dilakukan pada penentuan
KELAS dan juga menggunakan formula yang sama, yaitu
rumus (1) diatas.
7/29/
2019
ORDE JARING TITIK KONTROL HORISONTAL
14
KDK1
0 0,1 Nasional 500 2A
1 1 Regional 100 A
2 10 Lokal 10 B
3 30 Densifikasi 2 C
4 50 Pemetaan 0,1 D 7/29/
2019
ORDE c (ppm) KELAS PEMANFAATAN JARING KONTROL
HORISONTAL
15
KDK1
1 1 A Survey geodetik skala lokal, batas
propinsi, deformasi
16
Jaring Kontrol Horisontal
KDK1
Nasional (JKHN)
Jaring Kontrol Horisontal 1 1 1:1.000.000
Nasional(JKHN)
Densifikasi JKHN, 2 10 1:100.000
KDKN, pemetaan
KDKN, survey rekayasa 3 20 1:50.000
Pengamatan bebas
(independent) per stasiun titik 30 % 30% 20% 10%
17
paling sedikit 2 x (% dari total
stasiun)
Minimum satelit yang diamati Lebih besar dari 4 satelit
KDK1
simultan
Minimum PDOP/GDOP Lebih kecil dari 6
19
KDK1
7/29/
2019
ELLIPS KESALAHAN
T. Geodesi UNDIP
4. nilai eksak dari kesalahan yang muncul selalu tidak diketahui
Geodesi UNDIP
Akurasi adalah tingkat kedekatan
mutlak suatu besaran ukuran
terhadap nilai benarnya. Karena
nilai yang sebenarnya tidak pernah
dapat diketahui maka akurasi pun
selalu tidak diketahui.
ELLIPS KESALAHAN
Geodesi UNDIP
Apabila di satu titik, ellips kesalahannya berukuran
lebih besar dari ellips kesalahan dititik lainnya maka
dengan cepat dapat diketahui bahwa titik ini lebih
teliti.
ELLIPS KESALAHAN
Geodesi UNDIP
yang formal seperti elips kesalahan titik ini, umumnya hanya akan
dihitung apabila uji-uji statistik telah sukses dilalui;
dalam suatu perataan jaring bebas (terkendala minimal), maka
besar, bentuk, dan orientasi elips kesalahan absolut akan
terpengaruh oleh lokasi titik datum dalam jaringan.
ELLIPS KESALAHAN
Geodesi UNDIP
dalam suatu hitung perataan jaring bebas (terkendala minimal),
besar, bentuk, dan orientasi elips kesalahan relatif tidak akan
terpengaruh oleh lokasi titik datum dalam jaringan;
elips kesalahan relatif baik digunakan untuk mengecek kualitas
data ukuran baseline antar dua titik pengamatan.
Pendahuluan
ELLIPS KESALAHAN
Geodesi UNDIP
(8.1)
Catatan: Sudut A dimulai dari sumbu Y berputar searah
putaran jarum jam.
Pendahuluan
Persamaan (8.1) disingkat menjadi bentuk matriks
sebagai berikut:
Geodesi UNDIP
Disingkat F2 = c.2.cT (8.3)
Persamaan (8.3) selanjutnya dapat dipakai untuk fungsi
Z = R.U, maka :
Z2 = R.X2.RT (8.4)
Dimana:
Pendahuluan
Geodesi UNDIP
2 Sin A . Cos A = Sin 2A
Cos2A - Sin2A = Cos 2A
Cos2A + Sin2A = 1
Maka diperoleh persamaan untuk Qdd dan Qtt sebagai
berikut:
Pendahuluan
Geodesi UNDIP
2 Sin A . Cos A = Sin 2A
Cos2A - Sin2A = Cos 2A
Cos2A + Sin2A = 1
Maka diperoleh persamaan untuk Qdd dan Qtt sebagai
berikut:
ELLIPS KESALAHAN
Geodesi UNDIP
(Kt) dimana besarnya nilain K tergantung dari besarnya
nilai probabilitas terjadinya posisi titik untuk benar.Teori
tentang ellips kesalahan tersebut dikembangkan lebih
lanjut setelah kita memperoleh matris kovariansi dari hasil
hitung perataan kuadrat terkecil.
ELLIPS KESALAHAN
xx
2
xy Y
-x +x
2
2 D
yx yy
x
+y
B + t X
Sin2A 2Q xy A -y - d
Tan 2 A
Geodesi UNDIP
Cos2A Q yy - Q xx
d ˆ o2 Q dd A X T
t ˆ o2 Q tt X
Geodesi UNDIP
•Konstanta K
K Qyy - Qxx + 2Qxy
2
2 1/ 2
0,1764
K Qyy - Qxx + 2Qxy
2
2 1/ 2
0,1764
1
Qtt Q yy + Q xx - K 0,0493
2
•d dan t Y
Geodesi UNDIP
y 0,18 m
•Lukisan
+ t
B X
d 0,33 m -y - d
t 0,16 m
A 71o ,5
T
Skala 1 : 10
Ellips Kesalahan Prosentase
Ellips kesalahan standar dapat dimodifikasi menjadi
ellips kesalahan dengan probabilitas atau confidence
Geodesi UNDIP
makin meningkat
Distribusi probabilitas yang dapat dipakai untuk menilai
hasil hitungan statistik antara lain adalah distribusi
normal (gaussian), distribusi chi-square (c2, kaiy-square),
distribusi student (t), dan Fisher (f)
Ellips Kesalahan Prosentase
Tingkat Kepercayaan (Confidence Level) Ellips Kesalahan
Ellips kesalahan dapat dimodifikasi untuk menghasilkan ellips kesalahan
Geodesi UNDIP
Ellips Kesalahan Prosentase
Tabel F
• Tabel statistik F (fisher) untuk
Geodesi UNDIP
; 30 3.19
std standar r = degree of freedom;
Ellips Kesalahan Prosentase
Geodesi UNDIP
t ( 95 ) 0,155. 2( 200 ) 3,10 m
Ellips kesalahan standar: distribusi normal
Fungsi padat probabilitas (Probability density function, pdf)
x 512.431 m; x2 1.69 mm
y 1231.273 m; y2 3.24 mm
xy 0.9
Februari 2005
x - 2
f x
1
exp -
2 2 2
gd2212-Hitung Perataan I
y
x
Ellips kesalahan standar: distribusi normal dua variable
Fungsi padat probabilitas (Probability density function, pdf)
f x, y
- 1 x - x y - x y - y y - y
2
2
1- 2
exp - 2 +
2 x y 1 -
2 1 -
2 2
x x y y
Februari 2005
xy
x y
y
gd2212-Hitung Perataan I
y
x
x
Ellips kesalahan standar: sumbu-sumbu utama
Arah sumbu-sumbu kesalahan maksimum dan minimum
Februari 2005
v2 : variansi min.; V : arah error minimum
y u
v q
y
gd2212-Hitung Perataan I
X Transformasi koordinat
y
U cos q sin q X
V - sin q cos q Y
dengan matrik - matrik kovariansi
x2 xy u2 0
x x dan 2
x xy y2 0 v
Ellips kesalahan standar: sumbu-sumbu utama
Transformasi koordinat
Nopember 2013
u2 x2 cos 2 q + 2 xy sin q cosq + y2 sin 2 q
v2 x2 cos 2 q - 2 xy sin q cosq + y2 sin 2 q
Kerangka horisontal
0 y2 - x2 sin q cosq + xy cos 2 q - sin 2 q Eliminasi q
2 4
2 xy
tan 2q
12
-
2 2 2
+ 2 2 - 2 2
x y v2 x y
-
x y
+ xy
2
2 4
Ellips kesalahan standar: sumbu-sumbu utama
Transformasi koordinat
Februari 2005
1
2 u2 + cos 2q x2 - y2 + 2 xy tan 2q
1 + cos 2q 2 2
cos 2 q
2
2 sin q cos q sin 2q
gd2212-Hitung Perataan I
x2 - y2
cos 2q
cos 2q
1
4 xy + -
2 2
x y
2 2
12
1 + tan 2
2q
12
2 xy
12
tan 2q 2
+ 2 2 - 2 2
-
2 2
u2 x
+
y x y
+ xy
2
x y
2 4
12
2
+ 2 2 - 2 2
v2 x y
-
x y
+ xy
2
2 4
Ellips kesalahan standar: sumbu-sumbu utama
Transformasi koordinat
Februari 2005
Akar laten (tersembunyi) dari matriks variansi adalah:
x2 - xy
0 Dengan solusi:
x2 + y2
2
x
- y2 + 4 xy2
2
xy y2 -
gd2212-Hitung Perataan I
2 4
u x2 - 1 + v xy 0
2 xy
u x2 - 2 + v xy 0 tan q1
xy
1 - x2 tan 2q1
x2 - y2
u xy + v - 1 0
2
y 1 - y2
xy
u xy + v - 2 0
2
y tan q 2
1 - x2
xy
xy 2 - x2
Uji Statistik: Sample dan statistik
Dari sebuah himpunan sejumlah pengamatan independen sebanyak n buah pengamatan
(variabel acak) X1, X1, … ,X1 dapat dibentuk nilai-nilai lain yang merupakan fungsi dari
variabel acak tersebut dan mempunyai juga distribusi probabilitas. Nilai-2 baru ini
yangdisebut statistik. Contoh paling sederhana adalah nilai menengah sample
X 1 , X 2 , , X n
X
n
Distribusi probabilitas X tergantung dari distribusi probabilitas pengamatannya.
Distribusi probabilitas yang dapat dipakai untuk menilai hasil hitungan statistik antara
lain adalah distribusi normal (gaussian), distribusi chi-square (c2, kaiy-square),
distribusi student (t), dan Fisher (f)
Uji Statistik: Distribusi normal (gauss)
x 512.431 m; x2 1.69 mm
y 1231.273 m; y2 3.24 mm
xy 0.9
x - 2
f x
1
exp -
2 2 2
y
x
Uji Statistik: Distribusi chi-square c2
Uji Statistik: Distribusi student t
Uji Statistik: Distribusi Fischer F
Ellips kesalahan standar
Referensi:
Bjerhammar, Arne, (1973), Theory of errors and generalized matrix inverses, Elsevier
Scientific Publishing Company, Amsterdam, Hlm 144-147.
Februari 2005
Van Nostrand Reinhold Company, New York, Hlm.129-136, 220-227.
Mikhail, E. M., (1976), Observation and least square, IEP-A Dun-Donnely Publisher,
New York, Hlm. 9-35.
gd2212-Hitung Perataan I
Turcotte, D. L. dan G. Schubert, (1982), Geodynamics: Application of continuum
physics to Geological problems, John Wiley & Sons, New York, Hlm. 80-
83.
Wolf, P. R. dan Ghilani, C. D., (1997), Adjustment computations, Statistics and Least
Squares in surveying and GIS, John Wiley & Sons, New York, Hlm. 35-48,
357-371.