Anda di halaman 1dari 34

Pendampingan Implementasi

TEACHING FACTORY

TAHAPAN IMPLEMENTASI
TEFA

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Tahun 2018
PENYUSUNAN PROGRAM
PEMBELAJARAN TEFA

Subdit Kurikulum, Direktorat PSMK


1.
ANALISIS PRODUK DAN
KURIKULUM

Subdit Kurikulum, Direktorat PSMK


Produk TeFa
Produk (barang/jasa) dalam konteks model pembelajaran
TeFa adalah media pengantar untuk mencapai kompetensi
tertentu, sekaligus merupakan bukti/portofolio bahwa
peserta didik dapat dinyatakan kompeten.
Aspek yang harus diperhatikan dalam penentuan suatu
produk (barang/jasa):
a. Jumlah kompetensi yang dapat diantarkan melalui
produk tersebut;
b. Nilai guna/kemanfaatan produk (minimal dapat memenuhi
kebutuhan internal atau eksternal sekolah);
c. Kualitas produk sesuai dengan standar yang berlaku
(misalnya SNI, ISO, standar industri, standar profesi, dll.).

Subdit Kurikulum, Direktorat PSMK


ANALISIS KONDISI DAN POTENSI
KONDISI SAAT INI Potensi usaha
ASPEK Ancaman/ yang dapat
Kekuatan Kelemahan Peluang dikembangkan
Tantangan
Kurikulum
SDM
Fasilitas
Pembiayaan
Manajemen
Potensi Daerah
DU-DI Mitra

Subdit Kurikulum, Direktorat PSMK


PRIORITAS USAHA
POTENSI USAHA
YANG DAPAT PRIORITAS USAHA LANGKAH KERJA USAHA
DIKEMBANGKAN

Penjelasan:
• Potensi usaha diturunkan dari format 1.
• Prioritas usaha di isi dengan memilih dari beberapa potensi usaha.
• Langkah kerja diisi dengan langkah-langkah yang dilakukan pada waktu
memulai usaha.

Subdit Kurikulum, Direktorat PSMK


ANALISIS KURIKULUM BERBASIS TEFA
Prioritas
Jenis Uraian KD yang Sertifikasi
Usaha/ Mapel Kelas
Produk Pekerjaan Dibutuhkan Kompetensi
Produk

Subdit Kurikulum, Direktorat PSMK


ANALISIS KOMPETENSI DASAR
DAN AKTIFITAS BELAJAR
KOMETENSI DASAR AKTIVITAS peserta
URAIAN PEKERJAAN
YANG DIBUTUHKAN didik

Subdit Kurikulum, Direktorat PSMK


RENCANA USAHA
Waktu Aktivitas Tenaga Kerja Hasil
Pemesanan/ Waktu KD yang
Produksi/ peserta (peserta didik (Kualitas dan
Nonpesanan Pengiriman Dibutuhkan
Pengerjaan didik Kelas) Kuantitas)

Subdit Kurikulum, Direktorat PSMK


REALISASI TEFA (PESANAN/NONPESANAN)
Pesanan/ Analisis Kelayakan Pelaksanaan Penyerahan
Kendali Mutu
Nonpesanan Pekerjaan Pekerjaan Pekerjaan Produk

Subdit Kurikulum, Direktorat PSMK


LAYANAN PURNA JUAL
Nama Produk Jenis Produk Bentuk Layanan
(Barang/Jasa) (Barang/Jasa) Purna Jual

Subdit Kurikulum, Direktorat PSMK


2.
PENYUSUNAN JOB SHEETS

Subdit Kurikulum, Direktorat PSMK


Pengertian Job sheets
Job sheets merupakan bagian dari RPP,
memuat urutan materi untuk mengantarkan
pencapaian kompetensi peserta didik
dengan hasil akhir berupa produk, disusun
selaras dengan produk dan jadwal blok
yang ditetapkan.

Subdit Kurikulum, Direktorat PSMK


RPP dalam TEFA
 Mengacu pada unit kompetensi dalam bentuk produk (barang/jasa)
berdasarkan hasil analisis KD dan aktivitas peserta didik.
Contoh: PEMBUATAN KITCHEN SET
 Satu unit kompetensi mengandung beberapa pasang KD sesuai hasil
analisis produk-KD dan aktivitas peserta didik.
 RPP disusun berdasarkan pasangan KD KI-3 dan KD KI-4 dari aktivitas
peserta didik.
Contoh: GAMBAR KERJA PEMBUATAN KITCHEN SET
 Model pembelajaran yang digunakan merupakan pemaduan dari Dual
Sistem, PBET, CBT, PJBL, TEFA dan model lain seperti berbasis masalah
(trouble shooting) di otomotif.
 Penilaian pada setiap tahapan produk dengan membandingkan indikator
dari dimensi/kualitas yang diharapkan dengan dimensi/kualitas yang
dicapai. Penilaian sikap (afektif) melekat pada tahapan produk, penilaian
attitude berdasarkan nilai-nilai karakter sesuai tuntutan organisasi kerja.
Subdit Kurikulum, Direktorat PSMK
Karakteristik Job sheets
• Memuat urutan materi untuk mengantarkan pencapaian
kompetensi dengan hasil akhir berupa produk
berkualitas.
• Diidentifikasikan dengan jelas kompetensi yang harus
dicapai oleh peserta didik, sehingga target kompetensi
dasar yang diajarkan tercapai.
• Dirancang dan dilaksanakan berdasarkan prosedur dan
standar kerja yang sesungguhnya untuk menghasilkan
produk (barang/jasa) yang sesuai dengan standar atau
kualitas DU/DI.
• Memuat soal praktik, prosedur pengerjaan, rubrik dan
format penilaian.

Subdit Kurikulum, Direktorat PSMK


Manfaat Job sheets
 Peserta didik terlibat secara aktif dalam belajar;
 Pembelajaran menjadi lebih efektif;
 Membiasakan peserta didik bekerja sesuai
informasi yang tepat;
 Membiasakan peserta didik bekerja dengan operasi
dan langkah-langkah kerja yang standar;
 Membiasakan peserta didik mengevaluasi hasil
kerja berdasarkan sasaran mutu.

Subdit Kurikulum, Direktorat PSMK


1. Lembaran Informasi (Pengetahuan
tentang produk turunan dari KD-3).

2. Lembaran Kerja (instruksi-instruksi


KOMPONEN dan langkah-langkah kerja yang
Job Sheets dilakukan untuk mewujudkan produk).

3. Lembar Penilaian (Evaluation Sheets)

Subdit Kurikulum, Direktorat PSMK


Lembaran Informasi
Berisi informasi atau pengetahuan terkait dengan
produk yang akan dihasilkan serta tahapan kerja
sesuai dengan KD dari KI-3 (pengetahuan) yang
sedang dipelajari dan perlu difahami oleh peserta
didik.
Dapat diambil dari buku teks atau referensi lain,
misalnya dari trainning manual, katalog dan lain-
lain yang berhubungan dengan KD dari KI-3.

Subdit Kurikulum, Direktorat PSMK


Lembaran Kerja
Minimal berisi:
1. Tujuan dari pekerjaan yang akan dilaksanakan
(produk barang/Jasa yang dihasilkan);
2. Daftar alat, perlengkapan, dan bahan yang
harus disediakan;
3. Gambar kerja yang harus difahami;
4. Instruksi/langkah kerja yang harus diikuti;
5. Keselamatan kerja yang harus diindahkan.

Subdit Kurikulum, Direktorat PSMK


Lembaran Penilaian
Instrumen penilaian pencapaian kinerja, berisi
standar/ukuran atau kualitas dan standar waktu
pengerjaan dari produk/layanan jasa yang harus
diselesaikan, kinerja aktual yang dicapai peserta
didik.
Berfungsi sebagai alat untuk menentukan apakah
peserta didik sudah dapat dinyatakan kompeten
(memenuhi standar kualitas dan waktu) atau perlu
melakukan remedial.
Subdit Kurikulum, Direktorat PSMK
Aspek penilaian pada job sheet mengandung tiga unsur,
yaitu:
a. Aspek kualitas, yaitu penilaian tentang teknis, cara
pengerjaan, dan hasilnya;
b. Aspek fungsi, yaitu bobot penilaian yang mengacu
pada fungsi;
c. Waktu pengerjaan, yaitu berkaitan dengan lama waktu
pengerjaan suatu produk.
Tujuan penilaian adalah untuk mengukur kompetensi peserta didik,
meliputi proses dan hasil belajar. Penilaian dilakukan setelah
peserta didik menyelesaikan seluruh proses dalam Job sheet.

Subdit Kurikulum, Direktorat PSMK


Empat prinsip penilaian:
1. Obyektif
Menggunakan cara pengukuran yang valid dan dapat
diandalkan.
2. Transparan
Terbuka, peserta didik dapat mengetahui kualitas hasil
unjuk kerjanya.
3. Kualitas
Pengukuran hasil unjuk kerja berdasarkan standar
(ukuran/kualitas/layanan), fungsi, waktu, pengetahuan
dan sikap.
4. Prosedur penilaian menggunakan format penilaian
standar yang ditetapkan oleh sekolah.
Subdit Kurikulum, Direktorat PSMK
3.
PENYUSUNAN JADWAL BLOK

Subdit Kurikulum, Direktorat PSMK


Jadwal Blok
a. Mengatur kontinuitas proses pembelajaran dalam
pencapaian kompetensi;
b. Menyelaraskan budaya belajar dengan budaya kerja di
DU/DI;
c. Menyelaraskan proses pembelajaran dengan proses
produksi (layanan jasa);
d. Mengoptimalkan penggunaan alat praktik untuk proses
pembelajaran.
Guru/Instruktur perlu memiliki pengalaman dalam kegiatan
produksi/industri yang relevan, agar memiliki gambaran suasana
aktivitas bekerja yang realistits di DU/DI untuk dituangkan dalam jadwal
praktik peserta didik yang mendekati realita.

Subdit Kurikulum, Direktorat PSMK


e. Mengatur sistem rotasi kegiatan pembelajaran teori dan
praktik, terutama menyangkut penggunaan fasilitas
praktik agar dapat berlangsung secara “terus menerus”.
f. Pembelajaran teori dan praktik dapat dilaksanakan
dalam waktu yang cukup untuk memenuhi ketuntasan
kompetensi.
Contoh: 1 minggu praktik (1P) dan 1 minggu teori (1T)
(disesuaikan dengan kurikulum) sekaligus
mengintegrasikan pembelajaran karakter (soft
skill), seperti: kejujuran, percaya diri, disiplin,
tanggung-jawab, toleransi, dan kerja sama.

Subdit Kurikulum, Direktorat PSMK


Situasi belajar dengan jadwal blok:
1. 1 Rombel dibagi beberapa kelompok, setiap kelompok
mempelajari Mapel yang berbeda dalam kurun waktu
tertentu secara paralel dan bergiliran/rotasi;
2. 1 peserta didik : 1 alat (tidak berarti sekolah harus
menyediakan peralatan dengan jumlah yang sama dengan
jumlah peserta didik);
3. Pendidik/instruktur dapat melakukan pendampingan
dengan lebih optimal.
Contoh: jika dalam 1 rombel terdiri dari 32 peserta didik,
maka rombel tersebut dibagi ke dalam beberapa
kelompok belajar sesuai jenis dan jumlah mata
pelajaran produktif. Setiap kelompok belajar terdiri
atas beberapa peserta didik.
Subdit Kurikulum, Direktorat PSMK
Gambar: Langkah Penyusunan Jadwal Blok

Subdit Kurikulum, Direktorat PSMK


Langkah 1: Analisis Struktur Kurikulum dan Jam Pelajaran
Lakukan analisis sederhana pada struktur kurikulum dengan
membandingkan jumlah jam pelajaran kelompok Nasional dan
Kewilayahan (A dan B) dengan Peminatan Kejuruan (C).
Contoh penyusunan jadwal blok pada Kompetensi Keahlian Teknik
Permesinan.
Jumlah rombel : 2 Rombel (Y dan Z)
Jumlah peserta didik per rombel : 32 anak
Jumlah minggu belajar : 36 minggu
Jumlah Mesin Bubut : 16 unit
Jumlah Mesin Milling (Frais) : 12 unit
Jumlah peralatan Gambar Manufaktur : 6 unit
Struktur kurikulum dan jam pelajaran pada Jurusan Teknik Permesinan
berdasarkan Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut:

Subdit Kurikulum, Direktorat PSMK


Langkah 2: Menghitung Minggu Efektif (Kalender Pendidikan)
Tentukan jumlah minggu efektif dalam satu tahun dengan
memperhatikan semua kegiatan yang ada, antara lain:
• Ujian Semester,
• PKL,
• Ujian Nasional,
• dll.
merujuk pada Kalender Pendidikan yang ditetapkan oleh Dinas
Pendidikan.
Pada umumnya jumlah minggu efektif dalam 1 (satu) tahun adalah
antara 36 – 38 minggu (untuk kelas X dan XI).

Subdit Kurikulum, Direktorat PSMK


Langkah 3: Penentuan Rasio Pembelajaran Kejuruan, Nasional
dan Kewilayahan.
Tentukan rasio pembelajaran muatan Nasional dan
Kewilayahan dengan pembelajaran Kejuruan sesuai hasil
analisis struktur kurikulum pada Langkah 1. Contoh, jika
ditentukan rasio 1:1 maka kegiatan pembelajaran akan
diatur dalam jadwal 1 minggu untuk pembelajaran muatan
Nasional dan Kewilayahan dan 1 minggu berikutnya untuk
pembelajaran Kejuruan.

Subdit Kurikulum, Direktorat PSMK


Langkah 4: Penyusunan Jam Pembelajaran mengacu pada
Struktur Jam Jadwal Blok
Kelompokkan jam pembelajaran struktur implementasi yaitu
jumlah jam belajar yang akan digunakan sebagai acuan
untuk pembuatan jadwal blok.
Contoh, jika ditentukan rasio 1 minggu praktik dan 1 minggu
teori maka alokasi 2 jam pelajaran untuk mata pelajaran
PPKN yang ada dalam struktur kurikulum harus dikalikan 2
(untuk memenuhi ketentuan alokasi pada kurikulum).

Subdit Kurikulum, Direktorat PSMK


Langkah 5: Penentuan Kelompok per Mata Pelajaran Praktik
Tentukan kelompok atau sesi per mata pelajaran praktik
berdasarkan lama waktu yang dibutuhkan peserta didik
untuk belajar sampai dengan kompeten, disesuaikan dengan
ketersediaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan.

Subdit Kurikulum, Direktorat PSMK


Langkah 6: Analisis Kebutuhan Peralatan dan Laboratorium
Hitung jumlah peralatan dan laboratorium yang dibutuhkan
dengan rasio 1:1 antara peserta didik dan alat dalam
kelompok praktik.
Setiap KK memiliki kebutuhan peralatan minimal yang harus
disediakan agar proses belajar dalam berjalan optimal.

Subdit Kurikulum, Direktorat PSMK


Subdit Kurikulum, Direktorat PSMK

Anda mungkin juga menyukai