Anda di halaman 1dari 12

Disusun oleh :

Destiana Vira Andarizka (1604020004)


Septi Wahyuningsih (1604020005)
Ahmad Kurnia Fauzi (1604020015)
Lutfi Nur Khasanah (1604020017)
Hasyim Ikhsanudin (1604020034)
Bintang Akbar Hidayat (1604020039)
Amalia Fauziah (1604020042)
Sumadi (1604020049)
PENGAPLIKASIAN PERTANIAN Dicky Herdiana (1604020052)
BERKELANJUTAN DI Anik Dwi Utami (1704020035)
PERKEBUNAN TEH TAMBI
WONOSOBO
Kriteria pertanian berkelanjutan meliputi :

Pertanian
Berkelanjutan
Pemanfaatan sumberdaya yang
dapat diperbaharui maupun tidak ekonomi ekologi Sosial budaya
dapat diperbaharui untuk proses
produksi pertanian dengan
menekan dampak negative terhadap
lingkungan seminimal mungkin.

2
• PT Perkebunan Teh Tambi pada mulanya (tahun 1865)
merupakan perusahaan perkebunan milik pemerintah Hindia
Belanda.
• Tahun 1942, saat Jepang di Indonesia, Kebun Bedakah,
Tanjungsari, dan Tambi dikuasai oleh Jepang.
• Pada November 1949, diadakan Konferensi Meja Bundar
(KMB) di Belanda. Menghasilkan, perusahaan-perusahaan
asing yang ada di Indonesia yang sebelumnya sudah diakui
sebagai milik Negara harus diserahkan kembali kepada
pemilik semula

Sejarah PT • Pada tanggal 21 Mei 1951, diadakan koordinasi antara


ketiga pengelola kebun dan para eks pegawai PPN .

Perkebunan • Pada tanggal 17 Mei 1954, didirikan Perseroan Terbatas


(PT) NV Eks PPN Sindoro Sumbing

Teh Tambi • Pada tahun 1957, tercapai kesepakatan bersama antara


Pemerintah Daerah Wonosobo dan PT NV Eks PPN Sindoro
Sumbing untuk bersamasama mengelola perkebunan
3
tersebut.
PT Jenis Produksi
Unit Perkebunan Tambi memproduksi bubuk teh kering

Perkebunan
dengan proses pengolahan sistem Orthodox Rotorvane.
Bubuk teh hitam kering ini sebagian besar dikirim ke
PTPN IX untuk dilakukan pengemasan kembali kemudian

Teh Tambi diekspor. Untuk pasaran dalam negeri, UP Tambi


memproduksi dalam bentuk kemasan karton.

Unit Perkebunan Tambi terletak kurang lebih 16


km dari kota Wonosobo ke arah utara dan
dilereng gunung Sindoro bagian barat
Sebelah utara : Desa Tambi, Desa Kejajar, dan Manajemen Perusahaan
Hutan Perhutani Bagian kebun, yang tugasnya adalah mengusahakan
Sebelah timur : Desa Sikatok, Desa Canggal, dan produksi pucuk sebagai bahan baku teh seoptimal
Hutan Perhutani mungkin dengan segala aspek pekerjaan pendukungnya.
Sebelah selatan : Desa Jengkol, Desa Tlogo, dan Bagian pabrik, yang tugasnya mengelola hasil dari bagian
Hutan Perhutani
kebun menjadi teh siap jual sesuai dengan petunjuk dari
Sebelah barat : Desa Maron dan Hutan Perhutani direksi atau pemasaran.
Bagian kantor, tugasnya adalah malaksanakan pekerjaan
4
administrasi dan masalah perkantoran lainnya sebagai
bagian dari kegiatan suatu usaha.
Tahap Pemeliharaan, meliputi :

• Penanaman Tanaman Lindung


Jenis-jenis tanaman pelindung yang ditanam adalah orok-
Tahap-Tahap orok dan teprosia. Kriteria tanaman lindung :
1. Dimusim kemarau, tanaman tersebut tidak mudah
Produksi Teh Tambi menggugurkan daun atau tidak mudah mati.
2. Mempunyai perakaran yang tunggang sehingga tidak
mudah roboh.
3. Tidak menjadi inang hama maupun penyakit.

• Pemangkasan
Pemangkasan pada tanaman teh menghasilkan
dimaksudkan untuk mengendalikan tinggi tanaman agar
mudah dipetik, mempertahankan pertumbuhan pada fase
vegetatif dan memelihara serta membentuk bidang petik.

5
Tahap Pemanenan
Pemetikan jendangan

Berdasarkan
Pemetikan produksi
jenisnya

Pemetikan gendesan

Petikan halus

Berdasarkan
Petikan medium
caranya

Petikan kasar
6
Tahap penimbangan daun yang Tahap pemeperan daun di bak
sudah dimasukkan dalam waring penampung

Proses Tahap penggulungan menggunakan proses pelayuan yang

Pengolahan
alat yang bernama roller menggunakan alat rotary paner

Teh Hijau\

7
Lanjutan..

proses pengeringan tahap pertama


proses pengeringan tahap 2 yang Proses pengeringan ke 3 atau yang
dengan alat ECP (endless chain
menggunakan alat rotary dryer terahkir dengan alat holki
treasure).

8
Proses penggosongan
menggunakan mesin rotary dryer

Proses
Pengolahan
Pencampuran hasil penggosongan campuran teh dan melati masuk
dengan melati kedalam mesin ECP

Teh Wangi\

9
menngunakan alat berupa peti atau
Pen cap an pada kertas pembungkus bungkusan yang disesuaikan dengan
jenis pasarnya

Proses
pengepakan -
pemasaran\

10
Hubungan pertanian berkelanjutan dengan Perkebunan Teh Tambi

Dari segi ekologi :


• Adanya pohon pelindung yang
Dari segi ekonomi : Dari segi sosial :
berfungsi untuk menjaga ekosistem
• Meningkatkan perekonomian • Dengan adanya PT Teh
alami yang ada di areal lahan
masyarakat setempat dengan Tambi akan semakin banyak
tersebut, jadi tetap menjaga musuh
banyak menghasilkan produksi membuka lapangan
alami seperti ular, burung dll
berupa berbagai varian teh yang pekerjaan pada masyarakat
sehingga ketergantungan terhadap
banyak dipasarkan, bahkan luas, khususnya masyarakat
penggunaan pestisida bisa ditekan
sampai ke mancanegara. sekitar.
• Pemetikan menggunakan teknik-
• PT Teh Tambi juga menjadi sentra • Selain itu, dengan
teknik tertentu agar tidak merusak
produksi teh yang sudah pemasaran yang luas akan
lingkungan.
terpercaya sebagai pemasok PT menjadikan hubungan baik
• Selain itu dilakukan dilakukan
teh lainnya yang mana mampu antar daerah, bahkan antar
peremajaan tanaman setiap 4 tahun
meningkatkan perekonomian negara.
sekali guna menjaga kesetabilan
11
ekosistem.
• Pertanian berkelanjutan adalah sistem pertanian yang
praktiknya tetap memperhatikan aspek lingkungan,
ekonomi, dan sosial agar tercipta produktivitas hasil yang
maksimal
• PT Teh Tambi merupakan perkebunan teh yang ada di
Wonosobo yang mengolah teh wangi dan teh hijau yang
dimulai dari penanaman, pemangkasan, pemanenan,
pengolahan, pemasaran
• Pengolahan teh hijau tambi meliputi tahap penimbangan,
pemeperan, pelayuan, penggulungan, pengeringan awal,
pengeringan tahap II, dan pengeringan tahap akhir
• Pengolahan teh wangi tambi melalu proses penggosongan
dan pencampuran dengan bunga melati.

Kesimpulan • PT Teh Tambi merupakan salah satu bentuk dari pertanian


berkelanjutan yang sangat memperhatikan aspek ekologi,
ekonomi, dan sosial
12

Anda mungkin juga menyukai