Dinamika Kelompok
• Perkembangan sebuah kelompok selalu berbeda
antara satu dengan yang lain.
• Ada beberapa cara yang dapat ditempuh untuk
membangun sebuah kelompok.
– Forming
– Informing
– Storming
– Norming
– Mourning
– Transforming
Forming
• Tahap orang berkumpul dan membentuk sebuah
kelompok.
• Mungkin ada yang mengikuti pertemuan karena
penugasan.
• Mungkin ada beberapa peserta yang masih diliputi
perasaan keraguan dan was-was. Apakah saya akan
bisa cocok dengan yang lain?
• Sebagai fasilitator harus dapat memastikan agar mereka
merasa nyaman.
• Berikan perhatian secara khusus kepada peserta.
• Beri waktu kepada mereka untuk saling berkenalan dan
anda juga
• bisa gunakan permainan atau ice breaker.
Informing
• Tahap penjelasan di mana anggota kelompok
diberi penjelasan tentang tujuan dari tugas yang
akan dilakukan.
• Ada interaksi antar anggota karena mereka
sadar bahwa mereka menuju pada tujuan yang
sama.
• Sebagai fasilitator Anda dapat mencari titik pijak
yang sama, dan membentuk sendiri visi, misi
serta tujuan kelompok.
• Gunakan kegiatan-kegiatan pengenalan dan
agenda yang jelas.
Storming
• Pada tahapan ini adalah dimulainya membangun peran di
antara masing-masing peserta.
• Tahapan ini adalah sebuah fase yang sangat penting
karena sangat mungkin dalam tahapan ini akan terjadi
tarik menarik, uji coba dan bahkan terjadinya konflik.
• Benturan antar pribadi sangat mungkin akan terjadi,
bahkan benturan dengan pemimpin kelompok. Sebagai
fasilitator Anda harus memberikan dukungan kepada
seluruh kelompok.
• Kembangkan dan gunakan teknik-teknik fasilitasi serta
ingatkan peserta akan tujuan dan norma-norma
kelompok.
• Usahakan terjadinya keterbukaan dan keinginan untuk
mengatasi konflik.
Norming
• Tahapan ini adalah fase stabilisasi dimana
aturan, ritual, dan prosedur ditetapkan dan
diterima. Identitas peran disepakati bersama dan
tercipta suasana kebersamaan.
• Jalan menuju kemajuan disetujui bersama.
• Sebagai fasilitator Anda harus memberikan
bantuan dalam menghaluskan proses.
• Jika diperlukan, perbaiki atau sesuaikan norma
dan serahkan kembali tanggung jawab kepada
kelompok.
Mourning
• Anda telah memasuki tahap akhir. Di mana dalam
tahapan ini tugas sudah selesai dikerjakan, dan tujuan
utama pembentukan kelompok sudah terpenuhi.
• Siklus kehidupan kelompok secara resmi sudah berakhir.
Ada rasa sedih dan anggota mulai memikirkan tugas
lain.
• Sebagai fasilitator anda perlu untuk mempersiapkan
peserta agar bisa menghadapi transisi dari pembentukan
kelompok menuju bubarnya kelompok.
• Pastikan bahwa ada semacam ritual perpisahan, baik
secara individu maupun sebagai kelompok.
• Gunakan beberapa metode umpan balik akhir.
Transforming
• Pada tahapan ini tim menjadi dinamis dan tidak
statis karena pembentukan kelompok sudah
terjadi dan mulai ada perubahan baik di masing-
masing anggota maupun pada kelompok secara
keseluruhan.
• Sebagai fasilitator anda dapat menunjukkan
dukungan dan rasa percaya pada kelompok.
• Hargai perubahan yang terjadi dengan
memberikan pujian tetapi jaga agar tidak
berlebihan.
Setiap kelompok selalu memiliki
dinamika sendiri…
• Fasilitator sebaiknya dapat berperan sebagai
penyeimbang (balancing) agar dinamika kelompok dapat
mencapai hasil yang diinginkan (performing).
• Untuk membuat dinamika kelompok seimbang,
Fasilitator perlu melakukan kombinasi berbagai teknik
fasilitasi seperti
– menyimak,
– mengamati,
– bertanya,
– probing,
– menyimpulkan,
– mengelola perbedaan pendapat,
– memberikan semangat (encouraging)
• Beberapa kiat yg dapat membantu fasilitator
membangun kelompok antara lain adalah :
– belajar memahami sebanyak mungkin karakter dan
sifat-sifat individu ketika ia menjadi anggota
kelompok,
– Membentuk kelompok diskusi yang benar-benar kecil
dan memungkinkan semua menyumbangkan pikiran
dengan aman dan jangan malu meminta bantuan
orang di luar kelompok jika memang diperlukan.
Paling penting adalah manfaatkan pendukung
anda!
Ketrampilan Dasar Fasilitator
• Seni Bertanya: ORIK
• Seni Menggali Lebih Dalam (Probing)
• Seni Membuat Ikhtisar (Parafrase)
• Seni Mengaitkan Pernyataan
dan Komentar
• Seni Mengamati (Observing)
• Seni Menyimak
Seni Bertanya: ORIK
• Fasilitator tidak boleh memberikan jawabannya
sendiri terhadap masalah sebuah kelompok.
• Sebagai titik awal kita bisa menggunakan
beberapa pertanyaan untuk merinci lebih jauh
masalah yang sedang dibahas dan secara
perlahan mendorong kelompok untuk
menganalisis masalah tersebut.
• Kombinasi pertanyaan-pertanyaan secara
sekuensi seperti yang digambarkan dalam
metode ORIK (Objektif, Reflektif, Interaktif,
Keputusan)
ORIK
Obyektif
panca indera, nyata
Reflektif
perasaan, emosi
Interpretatif
pikiran, analisis
Keputusan
tindak lanjut
Seni Menggali Lebih Dalam
(Probing)
Beberapa cara probing untuk membantu kelompok :
• Mencari akar masalah;
• Mencerahkan anggota kelompok yang lain;
• Mengeksplorasi perhatian atau gagasan;
• Mendorong anggota kelompok untuk mengekplorasi
gagasan lebih mendalam dan menolong proses berpikir
mereka sendiri;
• Membuka kelompok agar lebih jujur membagi informasi
dan perhatian;
• Menaikkan tingkat kepercayaan dalam kelompok;
• Membongkar fakta-fakta kunci yang belum keluar;
• Meningkatkan kreatifitas dan berpikir positif.
Seni Menggali Lebih Dalam
(Probing)
• “O ya?” atau “Hmm…”,