Anda di halaman 1dari 15

KELOMPOK:EMPAT

Bayu Irawan
Kris Novela Waruwu
Livia Tamara
Lawra N’Ciho
Mumun Maimunah
Novita Br sitohang
 Pengertian:
Tuberkulosis paru (Tb paru) adalah penyakit
infeksius, yang terutama menyerang penyakit
parenkim paru. Nama tuberkulosis berasal dari
tuberkel yang berarti tonjolan kecil dan keras yang
terbentuk waktu sistem kekebalan membangun
tembok mengelilingi bakteri dalam paru. Tb paru ini
bersifat menahun dan secara khas ditandai oleh
pembentukan granuloma dan menimbulkan nekrosis
jaringan. Tb paru dapat menular melalui udara, waktu
seseorang dengan Tb aktif pada paru batuk, bersin
atau berbicara.
 Anatomi Paru
Paru-paru adalah organ penting dari respirasi, jumlahnya
ada dua, terletak di samping kanan dan kiri mediastinum, dan
terpisah satu sama lain oleh jantung dan organ lainnya dalam
mediastinum. Paru-paru memiliki area permukaan alveolar
kurang lebih seluas 40 m2 untuk pertukaran udara (Faiz &
Moffat, 2003).
Karakteristik paru-paru yaitu berpori, tekstur kenyal
ringan; mengapung di air, dan sangat elastis. Permukaan paru-
paru halus, bersinar, dan membentuk beberapa daerah
polihedral, yang menunjukkan lobulus organ: masing-masing
daerah dibatasi oleh garis-garis yang lebih ringan (fisura).
Paru kanan dibagi oleh fisura transversa dan oblik menjadi
tiga lobus: atas, tengah, dan bawah. Paru kiri memiliki fisura
oblik dan dua lobus (Snell, 2012).
 Ada beberapa klasifikasi Tb paru yaitu menurut
Depkes (2007) yaitu :

a. Klasifikasi berdasarkan organ tubuh yang terkena:


1. Tuberkulosis paru
Tuberkulosis paru adalah tuberkulosis yang menyerang
jaringan (parenkim) paru. Tidak termasuk pleura (selaput
paru) dan kelenjar pada hilus.
2.Tuberkulosis ekstra paru
Tuberkulosis yang menyerang organ tubuh lain selain
paru, misalnya pleura, selaput otak, selaput jantung
(pericardium), kelenjar lymfe, tulang, persendian, kulit,
usus, ginjal, saluran kencing, alat kelamin, dan lain-lain.
b.klasifikasi berdasarkan hasil pemeriksaan dahak mikroskopis, yaitu
pada Tb Paru:
1.Tuberkulosis paru BTA positif
2. Tuberkulosis paru BTA negatif

c.Klasifikasi berdsarkan tipe pasien ditentukan berdaasarkan riwayat


pengobatan sebelumnya,ada beberapa tipe pasien yaitu:
1.kasus baru: Adalah pasien yang belum pernah diobati dengan OAT atau
sudah pernah menelan OAT kurang dari satu bulan (4 minggu).
2.kasus kambuh (relaps): Adalah pasien tuberkulosis yang sebelumnya
pernah mendapat pengobatan tuberkulosis dan telah dinyatakan sembuh
tetapi kambuh lagi.
3. Kasus setelah putus berobat (default ): Adalah pasien yang telah berobat
dan putus berobat 2 bulan atau lebih dengan BTA positif.
Lanjutan

4.Kasus setelah gagal (failure): Adalah pasien yang


hasil pemeriksaan dahaknya tetap positif atau
kembali menjadi positif pada bulan kelima atau lebih
selama pengobatan.

5. Kasus lain : Adalah semua kasus yang tidak


memenuhi ketentuan diatas, dalam kelompok ini
termasuk kasus kronik, yaitu pasien dengan hasil
pemeriksaan masih BTA positif setelah selesai
pengobatan ulangan Depkes RI, 2006).
 Epidermiologi

a. Personal
1.Umur
2. Jenis Kelamin
3. Stasus gizi

b. Tempat
1.Lingkungan
2. Kondisi sosial ekonomi

c. Waktu
 Etiologi
Penyakit Tb paru
Daya penularan dari seorang
bakteri mycobakterium tuberkulosis penderita ditentukan oleh
banyaknya kuman yang
menular pada waktu batuk atau bersin dikeluarkan dari parunya

menyebarkan kuman ke udara dalam Bila hasil pemeriksaan dahak


bentuk percikan dahak. negatif (tidak terlihat kuman),
maka penderita tersebut dianggap
kuman bertahan di udara pada suhu tidak menular. Seseorang terinfeksi
kamar tuberkulosis ditentukan oleh
konsentrasi droplet dalam udara
terhirup ke dalam saluran pernafasan dan lamanya menghirup udara
tersebut.
Kuman menyebar dari paru kebagian
tubuh lainnya
 Patofisiologi

Tuberkulosis adalah penyakit menular


langsung yang disebabkan oleh kuman TB
(MycobacteriumTuberculosis). Sebagian besar
kuman TB menyerang paru, tetapi dapat juga
mengenai organ tubuh lainnya.
 Berasal dari pasien Tb Positif yang Batuk dan
menyebarkan kuman.

 Risiko Penularan
• risiko tertular bergantung dari tingkatan
paparan dengan percikan dahak
• Infeksi TB dibuktikan dengan perubahan
reaksi tuberkulin negatif menjadi positif
Paru merupakan jalan masuk tidak mampu menghancurkan
lebih dari 98% kasus infeksi TB. kuman TB dan kuman akan
Karena ukurannya yang sangat kecil, bereplikasi dalam makrofag. Kuman
kuman TB dalam percik renik TB dalam makrofag yang terus
(droplet nuclei) yang terhirup, dapat berkembang biak, akhirnya akan
mencapai alveolus. Masuknya membentuk koloni di tempat
kuman TB ini akan segera diatasi tersebut. Lokasi pertama koloni
oleh mekanisme imunologis non kuman TB di jaringan paru disebut
spesifik. Makrofag alveolus akan Fokus Primer GOHN.
menfagosit kuman TB dan biasanya
sanggup menghancurkan sebagian
besar kuman TB. Akan tetapi, pada
sebagian kecil kasus, makrofag
Tn. M datang ke RS. W bagian kiri, berkeringat di
diantar oleh keluarga pada malam hari.
tanggal 21 Sept 2018.
Pukul 21.00 WIB, dengan  Tanda-Tanda Vital (TTV)
TD : 110/90
keluhan sesak nafas, mmHg
HR : 86 x/i
batuk mengeluarkan
RR : 30 x/i
sputum dan darah. Pasien T : 37, 5 oc
menderita batuk sejak 2 Skala Nyeri: 7

bulan lalu, nafsu makan


menurun, nyeri didada
Faktor-faktor yang
mempengaruhi kejadian penyakit

Faktor-faktor yang mempengaruhi Tuberculosis Untuk terpapar

kejadian penyakit Tuberculosis Untuk penyakit TBC pada seseorang

terpapar penyakit TBC pada seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor

dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti : seperti : status sosial ekonomi,

status sosial ekonomi, status gizi, umur, status gizi, umur, jenis kelamin,

jenis kelamin, dan faktor toksis. Cara dan faktor toksis. Cara penularan

penularan tuberkulosis paru melalui tuberkulosis paru melalui percikan

percikan dahak (droplet) sumber dahak (droplet) sumber penularan

penularan adalah penderita tuberkulosis adalah penderita tuberkulosis

paru BTA(+), pada waktu penderita paru BTA(+), pada waktu

tuberkulosis paru batuk atau bersin. penderita tuberkulosis paru batuk

Umumnya penularan terjadi dalam atau bersin. Umumnya penularan

ruangan dimana percikan dahak berada terjadi dalam ruangan dimana

dalam waktu yang lama. percikan dahak berada dalam


waktu yang lama.
 Wahyuningsih, E. 2014. Tuberculosis Paru. Semarang.
 Werdhani, A, Retno. 2010. Patofisiologi, Diagnosis,
dan Klasifikasi Tuberkulosis. Depok.
 Marlina, Ina. 2016. Anatomi Paru Sistem Respirasi.
Semarang.

Anda mungkin juga menyukai