Anda di halaman 1dari 100

HAKIKAT

BANGSA DAN NEGARA


M. Individu
Manusia
M. Sosial

Bangsa Pendapat Ahli 1. Hans Kohn


2. Ernest Renann
3. Otto Bauer, dll
Bangsa
Dan Pengertian Negara Pendapat 1. G. Jellinek
Negara Ahli 2. G.W.E Hegel
3. Kranenburg, dll

1. Teoritis
Terjadinya Negara 2. Primer & Sekunder
3. Faktual

1. Rakyat
Unsur-unsur Terben-
2. Wilayah
tuknya Negara
3. Pem Yg Berdaulat
1. Manusia Sebagai Makhluk Individu & Sosial

a. Sebagai Makhluk Individu & Sosial

 Setiap manusia memiliki sifat dan kepribadian yang


berbeda sehingga selalu dpt dibedakan dng orang lain.
 Orang yang dilahirkan secara kembarpun pasti memiliki
perbedaan.

 Perbedaan yang dimiliki, karena


Tuhan telah menciptakan sifat,
watak , keinginan, kebutuhan dan
cita-cita yang berbeda.
Lanjutan ………….

 Manusia sebagai makhluk Individu, mrp satu kesatuan


yang terdiri dari unsur jasmani (raga) dan rohani (jiwa).
 Setiap manusia dibekali kemampuan (potensi) akal,
pikiran, perasaan dan keyakinan sehingga sanggup untuk
berdiri sendiri dan bertanggung jawab atas dirinya agar
mampu bertahan hidup (survival).

•Dengan akal dan pikirannya, ia mampu


menaklukkan alam dan makhluk lain. Dan
dengan perasaan serta keyakinannya, ia
mampu membedakan mana yang baik dan
buruk, benar-salah dan menemukan
Tuhannya.
Pemenuhan Kebutuhan Manusia

 Kebutuhan Fisik dan Biologisnya (membentuk


keluarga, marga, dan kelompok masyarakat).
 Kebutuhan Ekonomi (membentuk usaha dagang,
pasar dan perusahaan).
 Kebutuhan Sosial (kelompok ibadah, arisan dan
perkumpulan sosial lainnya).
Lanjutan ………….

Aristoteles (384 -322 M), mengatakan bahwa manusia


adalah Zoon Politicon yang artinya mahluk yang
hidup berkelompok, selalu ingin bergaul dan
berkumpul dengan sesama manusia lainnya.

Dalam kehidupan tradisional,


antara lain seperti kelompok suku-
suku atau bangsa tertentu.
Sedangkan dalam kehidupan
modern, sekarang ini kita kenal
disebut ”negara”.
b. Makna Bangsa

Bangsa adalah suatu komunitas etnik yang memiliki


ciri-ciri : memiliki nama, wilayah tertentu, mitos leluhur
bersama, kenangan bersama, satu atau beberapa
budaya yang sama & solideritas tertentu.

Dalam pengertian sosiologis, bangsa


termasuk ”kelompok paguyuban” yang
secara kodrati ditakdirkan untuk hidup
bersama dan senasib sepenanggungan di
dalam suatu negara.
Lanjutan …………
Dalam pengertian politis, bangsa merupakan sekelompok
orang dalam suatu negara. Sedangkan masyarakat dalam
arti sosiologis, merupakan sekelompok orang dalam suatu
negara.

 Hans Kohn (Jerman) bangsa adalah


hasil tenaga hidup manusia dalam
sejarah. Suatu bangsa mrp
golongan yg beraneka ragam &
tidak bisa dirumuskan secara
eksak.
Lanjutan …………

 F. Ratzel (Jerman) bangsa terbentuk karena adanya


hasrat bersatu. Hasrat itu timbul karena adanya rasa
kesatuan antara manusia dan tempat tinggalnya
(paham geo-politik).
 Otto Bauer (Jerman), bangsa adalah kelompok
manusia yg mempunyai kesamaan karakter/perangai
yang timbul karena kesamaan nasib.
 Karakter, sikap dan perilaku yang menjadi jatidiri
bangsa.
 Ciri khas yang membedakan suatu bangsa dengan
bangsa lain.
 Ernes Renan (Perancis) bangsa adalah sekelompok
manusia yang memiliki kehendak bersatu sehingga
merasa dirinya adalah satu.
Lanjutan …………

 Jalobsen dan Lipman, bangsa adalah suatu kesatuan


budaya (cultural unity) dan kesatuan politik
(political unity).
 Bung Karno, bangsa adalah :
a. Ras, yaitu sekelompok orang yang mempunyai ciri-
ciri jasmaniah sama yang dibawa sejak lahir.
b. Volk, yaitu sekelompok orang yang sudah
mempunyai kesamaan dalam kebudayaan.
c. Natie, yaitu sekelompok orang yang sudah
mempunyai persamaan kesadaran bernegara dan
kesadaran berpolitik tanpa membedakan ras atau
volk, bahkan tidak lagi membedakan suku, agama,
ras dan antar golongan (SARA).
c. Makna Negara

Pengertian Negara
Kata Negara berasal dari : state (Inggris), staat (Belanda dan
Jerman), etat (Perancis), statum (Latin), yang berarti
keadaan yang tegak dan tetap.

Negara adalah organisasi yang di dalamnya ada rakyat,


wilayah yang permanen, dan pemerintah yang
berdaulat (baik ke dalam maupun ke luar). Dalam arti
luas, negara merupakan kesatuan sosial (masyarakat)
yang diatur secara konstitusional untuk mewujudkan
kepentingan bersama.
Pendapat Para ahli :

No Nama Tokoh Pendapat Yang Dikemukakan


1. George Negara adalah organisasi kekuasaan dari seke-
Jellinek lompok manusia yang mendiami wilayah
tertentu.
2. Roger H. Negara adalah alat (agency) atau wewenang
Soltau (authority) yg mengatur atau mengendalikan
persoalan-persoalan bersama, atas nama
masyarakat.
3. Mr. Kranen Negara adalah suatu organisasi yang timbul
-burg karena adanya kehendak dari suatu golongan
atau bangsa.
Lanjutan ………….

4. Karl Marx Negara adalah alat kelas yang berkuasa (kaum


borjuis/ kapitalis) untuk menindas atau meng-
eksploitasi kelas lain (proletariat/buruh).
5. Logemann Negara adalah organisasi kemasyarakatan
(ikatan kerja) yang mempunyai tujuan untuk
mengatur dan memelihara masyarakat tertentu
dengan kekuasaannya. Organisasi itu adalah
ikatan-ikatan fungsi atau lapangan-lapangan
kerja tetap.
6. Max Negara adalah suatu masyarakat yang mempu-
Weber nyai monopoli dalam penggunaan kekerasan
fisik secara sah dalam suatu wilayah.
ORGANISASI KEKUASAAN : J.H.A. Logeman, negara adalah suatu
organisasi kekuasaan yang bertujuan mengatur dan menyeleng-
garakan masyarakat dengan kekuasaan tersebut. Kranenburg, negara
adalah suatu organisasi kekuasaan yg diciptakan oleh sekelompok
manusia yg disebut bangsa.

ORGANISASI POLITIK : Robert Mc. Iver, negara adalah suatu organisasi


politik yang berbeda dengan organisasi lain, karena negara memiliki
kedaulatan tertinggi dan keanggotaannya bersifat mengikat semua
orang.
TINJAUAN
NEGARA
ORGANISASI KESUSILAAN : G.W.F. Hegel, negara adalah suatu
organisasi kesusilaan yang timbul dari sintesa antara kemerdekaan
universal dengan kemerdekaan individual.

INTEGRALISTIK : B. Spinoza, Adam Muller, dan Soepomo, negara mrp


suatu integritas antara pemerintah dengan rakyat. Negara mengatasi
seluruh golongan dalam masyarakat dan merupakan suatu kesatuan
yang organis.
Proses Bangsa yang
Bernegara
• Golongan sosial yang bersifat askriptif (memiliki ciri
fisik yang sama)
Suku • Karena adanya persamaan sejarah, kepentingan

• Persekutuan hidup yang merasa satu kesatuan;


• Karena memerlukan bentuk pemerintahan yang
Bangsa berdaulat berdasarkan hukum

• Organisasi tertinggi dalam suatu masyarakat yang


memiliki cita – cita untuk hidup di daerah tertentu
Negara
dan memiliki pemerintah yang berdaulat.
1. Sifat Memaksa (negara memiliki mempunyai
Sifat kekuatan fisik secara legal, alat itu seperti tentara,
polisi dan hukum lainnya. Harapannya semua perUU
Hakikat yg berlaku akan ditaati).
Negara 2. Sifat Monopoli (yaitu dalam menetap-kan tujuan
bersama masyarakat. Yakni dengan menentukan
mana yang boleh dan mana yg tidak boleh karena
bertentangan dengan tujuan suatu negara dan masy)
3. Sifat Mencakup Semua (All-Embracing), yaitu
semua peraturan perundang-undangan yg berlaku
adalah untuk semua orang tanpa kecuali.

Sifat Hakekat negara berkaitan erat dgn dasar-dasar terbentuk-


nya negara, norma dasar (fundamental norm) yg menjadi tujuan,
falsafah hidup yang ingin diwujudkan, perjalanan sejarah dan tata
nilai sosial-budaya yang telah berkembang di dalam negara.
Terjadinya Negara

Secara Teoritis :
 Teori Ketuhanan (F. J. Stahl, Agustinus, Jean Bodin),
bahwa negara terjadi atas kehendak Tuhan.
 Teori Perjanjian (Thomas Hobbes, John Locke, J.J.
Rouseau, Montesquieu), bahwa negara terbentuk atas
perjanjian antar manusia atau masyarakat (du
Contracts social).
 Teori Kekuasaan (H.J. Laski, Leon Duguit, Karl Marx),
bahwa negara dibentuk oleh kekuasaan yg memaksa,
monopoli dan mencakup semua.
4. Teori Kedaulatan :
a. Kedaulatan Negara (P. Laband, G. Jellinek), bahwa
kekuasaan tertinggi ada pada negara dan negaralah
yg menciptakan hukum.
b. Kedaulatan Hukum (Krabbe), bahwa hkm memegang
peranan penting dalam negara.
5. Teori Hukum Alam (Plato, Aristoteles, Agustinus, T.
Aquinas), bahwa hukum alam berlaku abadi, universal,
tidak berubah, berlaku untuk suatu waktu dan tempat.
Negara terjadi secara alamiah atas dasar manusia sbg
mahluk sosial (Zoon Politicon and social being).
Teori Hukum Murni, bahwa negara merupakan suatu
kesatuan tata hukum yg bersifat memaksa/overmacht
(wille das staates).
Teori Teori Terbentuknya Negara
(Muh. Erwin)

Teori Ketuhanan
(Frederich J Stahl, Thomas Aquinas)

Negara adalah ciptaan Tuhan

Raja adalah pemimpin negara


yang ditunjuk Tuhan

Raja/pemimpin negara
bertanggung jawab pada Tuhan
Teori Kekuatan (Napoleon B,
Hitler, Lenin)

Penaklukan kelompok kuat


terhadap kelompok yang lemah

Terbentuklah negara
Teori Perjanjian Masyarakat

A. Thommas Hobbes
 Homo Homini Lupus : Manusia yang satu memangsa
yang lain;
 Bellum Omnium Contra Omnes : Perang semua
melawan semua (antar kelompok);
 Manusia mengalami Resultante : kesadaran demi
kelanjutan hidup;
 Pactum Subjectionees : Perjanjian antara penguasa
dengan rakyat, dimana rakyat menyerahkan hak –
haknya kepada penguasa;
 Leviathan : Negara berkuasa penuh;
 Non est Potestas Super Terram quae Comparatur ei :
Tiada kekuasaan yang dapat menandingi
kekuasaan negara.
Lanjutan …

B. John Locke
 Homo Socius : Manusia sebagai makhluk sosial;
 Melalui law of reason : hukum akal;
 Pactum Unioness : perjanjian antar individu dalam
suatu masyarakat;
 Perjanjian pembentukan negara dan perjanjian
untuk melindungi HAM;
 Tercipta negara Konstitusional.
Lanjutan …

C. Jean Jacques Rousseau


 Manusia bebas dan sederajat;
 Mengadakan contract social atau perjanjian masyarakat;
 Terciptalah Negara;
 Yang bertugas melindungi;
 General will/ kehendak umum dan Particular will atau
kehendak khusus.
Teori Integralistik (Spinoza, Adam Muller,
Hegel)

 Susunan masyarakat yang begitu erat antara satu


sama lain;
 Persatuan masyarakat yang organis, dimana
negara tidak memihak kepada golongan yang
paling besar atau paling kuat;
 Negara tidak menganggap kepentingan
seseorang sebagai pusat;
 Melainkan negara menjamin keselamatan hidup
bangsa seluruhnya sebagai persatuan yang tak
dapat dipisah – pisahkan.
Pertumbuhan Primer dan Sekunder

Terjadinya negara menurut pakar sejarah meliputi


primer dan sekunder. Secara Primer meliputi : Suku –
Kerajaan – Negara (Staat) – Negara Demokrasi (ideal).
Sedangkan secara Sekunder, yaitu meliputi de fakto
dan de jure.

Suku/Persekutuan
Masyarakat (genootschaft)

Kerajaan Negara Negara


(Rijk) Nasional Demokrasi
Pendekatan Faktual negara

 Pendudukan (Occupatie)
 Peleburan (Fusi)
 Penyerahan (Cessie)
 Penaikan (Accesie)
 Penguasaan/ Pencaplokan (Anexatie)
 Proklamasi (Proclamation)
 Pembentukan baru (Innovation)
 Pemisahan (Separatisme)
1. Occupatie
(Pendudukan)

 Sebuah daerah bebas diduduki oleh


suatu bangsa yang selanjutnya
mendirikan negara di daerah tersebut;
 Contohnya : Liberia diduduki oleh
budak budak Negro dan dimerdekakan
pada Tahun 1947 atau Amerika serikat.
2. Separatie (Pemisahan)

 Suatu daerah yang semula termasuk


daerah – daerah negara kemudian
melepaskan dirinya dan menyatakan
dirinya sebagai sebuah negara;
 Contohnya : bangladesh terhadap
pakistan tahun 1971;
 Contohnya : Timor Leste terhadap
Indonesia tahun 1999;
 Contohynya : Belgia terhadap
Belanda tahun 1939;
3. Proklamasi

 Sebuah daerah yang tadinya


merupakan tanah jajahan dari
negara lain kemudian menyatakan
kemerdekaannya;
 Contohnya : Indonesia atas
Belanda dan Jepang pada
tanggal 17 Agustus 1945
4. Innovation (Pembentukan
Baru)

 Munculnya sebuah negara baru di atas wilayah


sebuah negara yang pecah dan lenyap karena
suatu hal;
 Contohnya : lenyapnya negara Uni Soviet
kemudian di negara tersebut muncul negara
baru seperti Rusia dan Uzbekistan;
 Contohnya : negara kolombia yang pecah dan
lenyap, kemudian wilayah negara itu muncul
negara baru yakni Venezuela dan Colombia
baru.
5. Cessie (Penyerahan)

 Suatu wilayah diserahkan kepada


negara lain karena perjanjian
tertentu;
 Contohnya Inggris yang
membebaskan daerah jajahannya
yakni australia dengan syarat
menjadi negara persemakmuran
inggris:
6. Fusi
(Peleburan/Penggabungan)
 Beberapa negara mengadakan
peleburan dan menjadi satu
negara baru;
 Contohnya jerman barat dan
jerman timur bersatu menjadi
Jerman pada 3 Oktober 1990;
 Contoh lain Uni Emirat Arab
7. Accesie (Penaikan)

 Suatu wilayah terbentuk akibat


adanya penaikan lumpur sungai
atau timbul dari dasar laut (delta);
 kemudian wilayah tersebut dihuni
oleh sekelompok orang sehingga
terbentuklah negara;
 Contohnya wilayah negara mesir
yang terbentuk dari delta sungai
nil.
8. Anexatie
(Pencaplokan/penguasaan)
 Sebuah negara berdiri disebuah
wilayah yang dikuasai atau dicaplok
dari bangsa lain tanpa reaksi yang
berarti;
 Contohnya ketika pembentukan
negara Israel pada tahun 1948
wilayahnya banyak mencaplok
daerah Palestina, Suriah, Yordania
dan Mesir.
 Contoh lainnya Singapore yang
muncul bekas jajahan Inggris
2. Unsur-unsur Terbentuknya Negara

a. Unsur-unsur Terbentuknya Bangsa

Menurut Friedrich Hertz (Jerman), ada 4 unsur yg berpe-


ngaruh dalam terbentuknya suatu bangsa :

 Keinginan untuk mencapai kesatuan nasional.


 Keinginan untuk mencapai kemerdekaan dan
kebebasan nasional sepenuhnya.
 Keinginan akan kemandirian, keunggulan,
individualitas, keaslian atau kekhasan yang mandiri.
 Keinginan untuk menonjol (unggul) di antara
bangsa-bangsa dalam mengejar kehormatan,
pengaruh dan prestise.
b. Unsur-unsur Terbentuknya Negara

KONSTITUTIF MUTLAK

RAKYAT WILAYAH PEMERINTAH


BERDAULAT

UNSUR-UNSUR
TERBENTUKNYA DEKLARATIF TIDAK
NEGARA MUTLAK

DE FACTO DE JURE
Lanjutan ……………….

Menurut Oppenheimer dan Lauterpacht, suatu negara


harus memenuhi syarat: rakyat yg bersatu, wilayah,
pemerintah yg berdaulat & pengakuan dari negara lain.

Menurut Konvensi Montevideo 1933, negara harus


mempunyai empat unsur konstitutif :
1. Harus ada penghuni (rakyat, penduduk, warga
negara) atau bangsa (staatsvolk) ;
2. Harus ada wilayah atau lingkungan kekuasaan;
3. Harus ada kekuasaan tertinggi (penguasa yg
berdaulat) atau pemerintahan yang berdaulat; dan
4. Kesanggupan berhubungan dgn negara-negara lain.
Rakyat
WARGA NEGARA

RAKYAT PENDUDUK
BUKAN WARGA
NEGARA
BUKAN
PENDUDUK

Secara sosiologis, rakyat adalah sekumpulan manusia


yang dipersatukan oleh rasa persamaan, dan yang
bersama-sama mendiami suatu wilayah tertentu.
Secara hukum, rakyat mrp warga negara dlm suatu
negara yg memiliki ikatan hukum dgn pemerintah.
Lanjutan ………….

Warga negara & bukan warga memiliki


hak dan kewajiban yang berbeda.

Tinjauan Umum Tentang Rakyat :


• Secara politis, rakyat adalah semua orang yang berada
dan berdiam dalam suatu negara atau menjadi penghuni
negara yang tunduk pada kekuasaan negara itu.
• Secara sosiologis, rakyat adalah sekumpulan manusia
yang dipersatukan oleh rasa persamaan, dan yang
bersama-sama mendiami suatu wilayah tertentu.
• Secara hukum, rakyat merupakan warga negara dalam
suatu negara yg memiliki ikatan hukum dgn pemerintah.
Wilayah Daratan
Batas wilayah daratan suatu negara, dapat berupa :

1) Batas Alamiah, dalam bentuk : sungai, danau,


pegunungan, lembah, dan hutan.
2) Batas Buatan, dalam bentuk : pagar tembok, kawat
berduri, tiang tembok, pos penjagaan dan patok.
3) Batas secara Geografis, adanya garis lintang & bujur
dalam bola dunia. Misalnya letak negara Indonesia
secara geografis berada pd lintang 60 LU, 110 LS,
950 BB – 1410 BT.

Daratan Indonesia = 35 % terdiri dari  17508 pulau


besar & kecil, luas = 2.028.087 km2.
Wilayah Lautan

 Wilayah lautan berupa : samudra, laut, selat, danau &


sungai dalam batas wilayah negara.
 Berpedoman pd Hasil Konferensi Hukum Laut Internasio-
nal III 1982 di Montigo By oleh PBB, yaitu UNCLOS
(United Nations conference on The Law of The Sea).
 Ditandatangani tgl 10 Des 1982 oleh 119 negara peserta
(117 negara dan 2 organisasi kebangsaan di dunia).
 Sejak 16 Nov 1993 telah diratifikasi oleh 60 negara &
menjadi hukum positif sejak 16 Nov 1994.

Negara yg tidak memiliki lautan (land locked).


Negara yang memiliki wilayah lautan dengan
pulau-pulau di dalamnya (archipelago state).
Lanjutan ……………….

Negara Republik Indonesia memiliki luas wilayah


laut 65% dan panjang pantai 81.000 Km.
Perjuangan Wilayah Laut Indonesia :
 Sejak Proklamasi, 3 mil laut yaitu Territoriale Zee En
Maritieme Kringen Ordonantie (TZMKO 1939).
 Deklarasi Djuanda 13 Des 1957 (12 mil laut). UU No.
4/Prp Tahun 1960.
 Konferensi PBB tentang hukum laut tahun 1958. Ta-
hun 1982, dicantumkan asas negara kepulauan da-
lam UNCLOS 82 (United Nations Conference on The
Law of The Sea) Indonesia meratifikasi melalui UU
No. 17 Tahun 1985 – 31 Des 1985.
Lanjutan ……………….

Traktat multilateral tentang batas laut : Laut


Teritorial (LT)12 mil, Zona Bersebelahan (ZB) 24
mil, Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) 200 mil & Landas
Benua (LB) 400 mil.

(LT) (ZB) (LB)


≥ 200 Mil
(ZEE)
12 Mil 12 Mil 200 Mil
LAUT
DARATAN
NEGARA
(B)

200 M
(LANDAS KONTINEN)
Wilayah Udara

 Pasal 1 Konvensi Paris 1919 menyatakan bahwa


negara-negara merdeka dan berdaulat berhak
mengadakan eksplorasi dan eksploitasi di wila-
yah udaranya.
 Konvensi Chicago 1944 (Pasal 1) ” Bahwa setiap
negara mempunyai kedaulatan yg utuh dan
ekslusif di ruang udara di atas wilayahnya”.
 Berdasarkan UU Negara Indonesia No. 20 Tahun
1982, batas wilayah kedaulatan dirgantara ter-
masuk orbit geo-stationer setinggi 35.671 km.
Lanjutan ……………….

Dua Teori Tentang Konsepsi Wilayah Udara, yaitu :


1. Teori Udara Bebas (Air Freedom Theory)
a. Kebebasan ruang udara tanpa batas (wilayah
udara dapat digunakan oleh siapa pun).
b. Kebebasan udara terbatas (setiap negara berhak
mengambil tindakan tertentu untuk keamanan
dan keselamatannya.

Pada negara kolong hanya mempunyai hak atas


wilayah/ zona teritorial.
Lanjutan ……………….

2. Teori Negara Berdaulat di Udara (The Air


Sovereagnty)
a. Teori Keamanan (suatu negara mempunyai
kedaulatan yg diperlukan untuk menjaga
keamanannya.
b. Teori Pengawasan Cooper (Cooper’s Control
Theory), bahwa kedaulatan negara ditentukan
oleh kemampuan negara ybs untuk mengawasi
wilayah diatasnya secara fisik dan ilmiah.
c. Teori Udara (Schacter), bahwa wilayah udara itu
haruslah smp suatu ketinggian di mana udara
masih cukup mampu mengangkat /mengapung-
kan balon dan pesawat udara.
Wilayah Ekstrateritorial

Wilayah ekstrateritorial adalah wilayah suatu


negara yang berada di luar wilayah negara itu.
Dasar Konggres Wina (1815) dan Kongres Aachen
(1818).

Daerah ekstrateritorial mencakup :


 Daerah perwakilan diplomatik di suatu
negara.
 Kapal yang berlayar di bawah bendera
suatu negara.
Pemerintah Yang Berdaulat

Kata kedaulatan atau “daulat” berasal dari kata daulah


(Arab) sovereignity (Inggris), souvereiniteit (Perancis),
supremus (Latin), dan souvranita ((Italia), yang berarti
“kekuasaan tertinggi”.

1. Kedaulatan adalah, kekuasaan tertinggi dalam


suatu negara yang berlaku terhadap seluruh
wilayah dan segenap rakyat negara itu.
2. Pemerintah berdaulat adalah pemerintah yang
memiliki kekuasaan tertinggi dalam mengatur
rakyat dan negaranya baik secara internal
maupun eksternal.
Lanjutan ……………….

Menurut Jean Bodin (1500-1596), bahwa kedaulatan


adalah kekuasaan tertinggi untuk menentukan hukum
dalam suatu negara.

Kedaulatan mempunyai sifat-sifat pokok :


 Asli tidak berasal dari kekuasaan lain.
 Permanen kekuasaan tetap ada selama
negara itu berdiri.
 Tunggal merupakan satu-satunya kekuasaan
tertinggi dalam negara yang tidak dibagi-bagikan.
 Tidak terbatas tidak dibatasi oleh kekuasaan
lain.
Lanjutan ……………

Pemerintah adalah lembaga, atau orang yang bertugas


mengatur dan memajukan negara dengan rakyatnya.
 Pemerintah dalam arti sempit, (eksekutif)
 Pemerintah dalam arti luas, adalah keseluruhan alat
perlengkapan negara.

Kedaulatan pemerintah dapat


dibedakan :
 Kedaulatan ke dalam.
 Kedaulatan ke luar.
Lanjutan ……………….

Beberapa teori tentang kedaulatan oleh para ahli :


1. Kedaulatan Tuhan (Agustinus, T. Aquinas, Marsillius), bahwa raja
atau penguasa memperoleh kekuasaan tertinggi dari Tuhan.
2. Kedaulatan Raja (N. Machiavelli, Jean Bodin, Thomas Hobbes),
Kedaulatan negara terletak di tangan raja sebagai penjelmaan
kehendak Tuhan.
3. Kedaulatan Negara (George Jellinek, Paul Laband), bahwa
kekuasaan pemerintah bersumber dari kedaulatan negara.
4. Kedaulatan Hukum (Krabbe, Immanuel Kant, Kranenburg), bahwa
kekuasaan hkm merupakan kekuasaan tertinggi di dalam negara.
5. Kedaulatan Rakyat (John Locke, Montesquieu, J.J. Rousseau),
bahwa rakyat merupakan kesatuan yang dibentuk oleh individu-
individu melalui perjanjian masyarakat (social contract).
Pengakuan Dari Negara Lain

Dasar Pertimbangan :
1. Adanya kekhawatiran akan kelangsungan hidupnya.
2. Ketentuan hukum alam.
UNSUR
DEKLARATIF

DE FACTO PENGAKUAN DARI DE JURE


NEGARA LAIN

BERSIFAT BERSIFAT TETAP


SEMENTARA

BERSIFAT TETAP BERSIFAT PENUH


Waktu : 2 x 45 Menit
Standar
Kompetensi :
Memahami HakiKat Bangsa
dan Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI)

Kompetensi Dasar :
1.2. Mendeskripsikan hakikat
negara dan bentuk-bentuk
kenegaraan
(Indikator)
Hasil Yang Diharapkan :
 Menguraikan sifat hakikat negara
 Mendeskripsikan fungsi dan tujuan negara
 Menganalisis bentuk negara dan bentuk kenegaraan
Fungsi Dan Tujuan Negara 1. Fungsi Negara
2. Tujuan Negara
3. Faham Tentang
Tujuan Negara

Negara &
Bentuk Negara 1. Kesatuan
Bentuk 2. Serikat
Kenegaraan
1. Koloni
2. Protektorat
Bentuk Kenegaraan 3. Mandat
4. Trustee
5. Dominion
6. Uni
3. Hakikat Negara & Bentuk-bentuk Kenegaraan
a. Fungsi Negara

Fungsi negara (minimal)


1. Sebagai Stabilisator (law and order),
2. Mengusahakan kesejahteraan & kemakmuran rakyatnya;
3. Mengusahakan Pertahanan & menjaga serangan dr luar;
4. Menegakkan keadilan.

Menurut Charles E. Merriam,


1. Keamanan ekstern;
2. Ketertiban intern;
3. Keadilan;
4. Kesejehateraan umum;
5. Kebebasan.
Menurut Para Ahli

Montesquieu, fungsi negara


mencakup tiga tugas pokok
“Trias Politica” :
Goodnow, fungsi
1. Fungsi Legislatif.
negara ada dua :
2. Fungsi Eksekutif. 1. Policy Making.
3. Fungsi Yudikatif. 2. Policy Executing.

Mohammad Kusnardi, S.H., fungsi negara ada dua :


1. Menjamin ketertiban (law and order).
2. Mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.
Lanjutan ……………….

Tugas Negara Secara Umum :


1. Tugas Esensial.
2. Tugas Fakultatif.

Pandangan Lain Tentang Tugas Negara, yaitu :


1. Mengendalikan dan mengatur gejala kekuasaan
sosial yang bertentangan satu dengan lainnya agar
tidak membahayakan.
2. Mengorganisasikan dan mengintegrasikan kegiatan
manusia dan golongan ke arah tercapainya tujuan
dari masyarakat seluruhnya.
b. Tujuan Negara

Tujuan masing-masing negara sangat


dipengaruhi oleh tata nilai sosial budaya,
kondisi geografis, sejarah terbentuknya,
serta politik dari penguasa yang
bersangkutan.

Pada umumnya, suatu negara didirikan dengan


tujuan untuk :
 Menciptakan kesejahteraan
 Mewujudkan ketertiban dan ketenteraman.
Semua rakyat yang menjadi bagiannya.
Lanjutan ……………….

Pandangan Para Ahli Tentang Tujuan Negara

1. Ajaran Plato, negara bertujuan utk memajukan kesusilaan


manusia, sbg perseorangan (individu) & sbg makhluk sosial.
2. Ajaran Negara Kekuasaan (Machiavelli dan Shang Yang),
negara bertujuan utk memperluas kekuasaan semata-mata.
3. Ajaran Theokratis (Kedaulatan Tuhan), tujuan negara untuk
men-capai penghidupan dan kehidupan aman dan tenteram
dengan taat kepada dan di bawah pimpinan Tuhan (T.
Aquinas, Agustinus).
4. Ajaran Negara Hukum, negara bertujuan untuk menyeleng-
garakan ketertiban hukum dengan berdasarkan dan berpe-
doman kepada hukum (Immanuel Kant).
5. Negara kesejahteraan (welfare state), tujuan negara adalah
mewujudkan kesejahteraan umum (Mr. R. Kranenburg).
Teori Fasisme

Kata fasisme berasal dari kata “fascio” = “kelompok


politik”. Muncul istilah Fascio de Combattimento atau
“Barisan Tempur”, yg dipraktikkan di Italia pada zaman B.
Mussolini (1883-1945).

Pandangan Fasisme :
 Negara bukan ciptaan rakyat melainkan ciptaan
orang kuat.
 Negara wajib ”menggembleng” dan mengisi jiwa
rakyat secara totaliter, diktatorial, dan
nasionalisme.
Lanjutan ……………….

Ciri-ciri Negara Fasis :


a. Ditandai oleh kediktatoran satu partai yang kaku;
b. Adanya penindasan terhadap oposisi;
c. Menganut paham nasionalisme yang sempit;
d. Seluruh aspek kehidupan warga negara diatur, dikontrol, dan
dikendlikan secara ketat oleh pemerintah fasis yang
sentralistis;
e. Moralitas sering diabaikan demi mencapai tujuan negara fasis;
f. Pengaturan perekonomian sangat sentralistis;
g. Tujuan negara fasis adalah “Imperium Dunia”. Pemimpin
bercita-cita untuk mempersatukan semua bangsa di dunia
menjadi satu negara atau kekuatan bersama.
Teori Individualisme

Individualisme dalam arti luas adalah


perjuangan menuju kebebasan atau liberalisme.
Negara hanya berfungsi sebagai “Penjaga
Malam”.

Dalam arti ekonomis, bahwa


kebebasan dalam kehidupan
ekonomi tidak boleh dibatasi oleh
pemerintah atau masyarakat.
Dalam arti politis,
Negara ada untuk individu, bukan
individu untuk negara.
Teori Sosialisme

Sosialisme menentang kemutlakan milik pribadi dan


menyokong pemakaian milik pribadi tersebut untuk
kesejahteraan umum.

Sosialisme sebagai tahap transisi


menuju komunisme.
Pada tahap komunisme, hak milik
pribadi, kelas-kelas, dan negara benar-
benar dihapus;
Sarana-sarana produksi dimiliki secara
bersama-sama negara tanpa kelas.
Lanjutan ……………….

Persamaan dan perbedaan antara Sosialisme dan


Komunisme
Persamaan Sosialisme Perbedaan
dan Komunisme Sosialisme Komunisme
Negara mempunyai hak a. Negara masih a. Negara melakukan
campur tangan dalam mengakui hak milik hak milik pribadi
berbagai segi kehidupan pribadi atas alat atas alat produksi.
masyarakat. Hal ini produksi terbatas. b. Untuk menciptakan
dilakukan demi terca- b. Untuk menciptakan kesejahteraan ber-
painya tujuan negara, kesejahteraan sama secara revolu-
yaitu memberi Kebaha- bersama, negara sioner, negara
giaan yang sebesar- menggunakan cara- menghalalkan segala
besarnya dan merata cara damai. cara.
bagi setiap anggota c. Keberadaan negara c. Keberadaan negara
masyarakat. diperlukan untuk hanya sementara
selama-lamanya. waktu diperlukan.
Teori Integralistik

Paham Integralistik, beranggapan bahwa negara didiri-kan


bukan hanya untuk kepentingan perorangan atau golongan
tertentu saja, tetapi juga untuk kepentingan seluruh
masyarakat negara yang bersangkutan.

Paham integralistik Indonesia pertama kali


dikemukakan oleh Prof. Dr. Soepomo.
Merupakan aliran pemikiran yg paling sesuai dengan
karakteristik bangsa Indonesia yg kekeluargaan.
Gagasan ini kemudian menjadi dasar terbentuknya
Tujuan Negara Republik Indonesia, seperti termaktub
dalam Pembukaan UUD 1945 Alinea IV.
4. Bentuk Negara Dan Bentuk Kenegaraan

Bentuk Negara
Jika ditinjau dari sifat hubungan dan cara
pengelolaan suatu negara baik ke dalam maupun ke
luar, maka dapat dibedakan antara “Bentuk Negara”
dengan “Bentuk Kenegaraan”.

Perihal Pengertian Contoh


Bentuk Apabila hubungan atau ikatan itu  Negara Kesatuan
Negara “merupakan suatu negara”  Negara Serikat
Bentuk Apabila hubungan atau ikatan itu  Perserikatan Negara
Kenegaraan “tidak merupakan suatu negara”  Daerah Mandat, dll.
Lanjutan ……………….
Negara Kesatuan, adlh
negara merdeka dan
NEGARA berdaulat yg pemerinta-
KESATUAN
hannya diatur oleh pe-
merintah pusat. Negara
NEGARA
SERIKAT
Kesatuan ada sentra-
lisasi & desentralisasi.

Negara Serikat, mrp bentuk gabungan


beberapa negara bagian (tidak berdau-
lat) yg menyerahkan sebagian urusannya
BENTUK
NEGARA kepada pemerintah pusat yg menyang-
kut kepentingan bersama dlm beberapa
urusan.
Lanjutan ……………….

Pemerintah Pusat Negara Serikat : Pada negara


- Pemegang Kedaulatan ke luar
serikat, jabatan
- Berperan thd negara bagian
Kepala Negara
bagian antara
lain : Gubernur
NEGARA (AS, Australia).
BAGIAN Negara
A
Indonesia
NEGARA NEGARA
Serikat (27 Des
BAGIAN BAGIAN 1949 s.d. 17
B C
Ags 1950).
NEGARA SERIKAT
Bentuk Kenegaraan

Pemerintah Pusat Konfederasi, mrp


Perserikatan Negara :
gabungan beberapa
- Kurang berperan thd negara anggota
- Hanya merupakan lambang negara yg
anggotanya masing-
masing berdaulat
penuh baik ke
NEGARA dalam/ke luar.
ANGGOTA Ikatan tsb dibuat
A
atas dasar
NEGARA NEGARA
perjanjian baik
ANGGOTA ANGGOTA tentang politik LN,
B C pertahanan dsb.
PERSERIKATAN NEGARA
Lanjutan ……………….

1. Koloni
2. Protektorat
Bentuk- 3. Mandat
bentuk 4. Trustee (Perwalian)
Kenegaraan
Pada 5. Dominion
Umumnya : 6. Uni
a. Uni Personil;
b. Uni Riil;
c. Uni Zui Generalis.
BENTUK NEGARA …
 Merupakan klasifikasi negara yang dilihat dari model
penyatuan masyarakatnya dan hubungan pusat dan daerah.
Antara lain:
1. Negara Kesatuan : negara yang model masyarakatnya tidak
mengenal adanya kekuasaan diluar kekuasaan pemerintah
pusat. Di dalam negara kesatuan, kekuasaan daerah pada
dasarnya adalah pemberian atau residu dari kekuasaan
pemerintah pusat. Contohnya negara kesatuan Indonesia;
2. Negara Federal ; negara yang model hubungan antara
pusat dan daerah didasarkan pada dualisme kekuasaan.
Namun kekuasaan yang paling awal adalah kekuasaan dari
daerah. Dalam negara federal pemerintah pusat pada
dasarnya adalah bentukan kesepakatan dari daerah –
daerah.
 Negara konfederasi : merupakan bentukan
dari beberapa negara berdaulat untuk
merumuskan sebuah pemerintahan
bersama. Perbedaannya antara negara
federal dan konfederasi adalah pada
persoalan kedaulatan negara yang
tergabung di dalamnya. Negara federal
tidak terbentuk dari gabungan negara –
negara yang berdaulat, sedangkan negara
konfederasi terbentuk dari gabungan
negara – negara yang berdaulat. Maka
keputusan negara konfederasi tidak
mengikat seluruh warga negaranya.
Contohnya adalah Swiss.
Bentuk Kenegaraan
• negara jajahan dari negara lain. Dalam negara koloni,
urusan politik, hukum, dan pemerintahan masih tergantung
pada negara yang menjajahnya.
• Contoh : Indonesia pernah menjadi koloni Belanda selama
Koloni 3 ½ abad

• Wilayah jajahan dari negara-negara yang kalah perang


dalam perang dunia II dan berada di bawah naungan
Dewan Perwalian PBB serta negara yang menang perang
• Contohnya Papua New Guinea bekas jajahan Inggris
berada di bawah naungan PBB sampai dengan tahun
Perwakilan 1975
Lanjutan …
•merupakan suatu negara yang tadinya merupakan jajahan dari negara-
negara yang kalah dalam Perang Dunia I dan diletakkan di bawah
perlindungan suatu negara yang menang perang dengan pengawasan
Dewan Mandat Liga Bangsa-Bangsa

Mandat
•Contoh : Negara Kamerun bekas jajahan Jerman menjadi mandat Prancis.

•merupakan suatu negara yang berada di bawah lindungan negara lain yang
kuat. Biasanya negara yang dilindungi tidak dianggap merdeka dan
berdaulat. Hal-hal yang berhubungan dengan luar negeri dan pertahanan
negara diserahkan kepada negara pelindungnya (suzeren).
•Negara Tunisia, Maroko, Uni Indo cina (Kamboja, Laos, Vietnam) sebelum
merdeka merupakan protektorat dari Prancis.

Protektorat
Contoh :Mesir semasa protektorat Turki tahun 1917, Zanzibar semasa
protektorat Inggris tahun 1890 dan Albania semasa protektorat Italia tahun
1936
Lanjutan …
•merupakan suatu negara yang tadinya merupakan jajahan Inggris yang telah
merdeka dan berdaulat serta mengakui Raja Inggris sebagai rajanya (sebagai
lambang persatuan). Negara-negara dominion tergabung dalam The British
Commonwealth of Nation (negara-negara persekemakmuran)Dominion
merupakan bentuk negara yang khusus dalam lingkungan kerajaan Inggris
mempunyai kemerdekaan dan kedaulatan penuh dalam mengurus praktik-

Dominion praktik urusan kenegaraan baik ke dalam maupun ke luar.


•Negara Kanada, Australia, Selandia Baru dan Afrika Selatan

•merupakan gabungan dua atau lebih negara merdeka dan berdaulat


dengan satu kepala negara yang samaUni dapat dibedakan menjadi
beberapa bagian:

Uni
Lanjutan …
 Uni Personil (Personele Unie), merupakan gabungan dua atau lebih
negara yang kebetulan mempunyai raja yang sama sebagai
kepala negara. Sementara itu segala urusan dalam negeri dan luar
negeri diurus oleh negara masing-masing.
Contoh : Benelux (Belgia, Nederland dan Luxemburg) yang
tergabung dalam uni personil tahun 1839-1890. dan Inggris –
Scotlandia tahun 1603-1707
 Uni Riil (Reele Unie), merupakan gabungan dua negara atau lebih
yang berdasarkan suatu traktat mengadakan ikatan yang dikepalai
oleh seorang raja dan membentuk alat kelengkapan uni guna
mengatur kepentingan bersama. Kepentingan bersama itu
umumnya berupa persoalan-persoalan yang menyangkut politik
luar negeri
Contoh : Uni Austria-Hongaria tahun 1867-1919, dan Uni Swedia-
Norwegia tahun 1815-1905
 Uni Zui Generalis, merupakan gabungan dua negara atau lebih
yang mempunyai kelengkapan bersama untuk mengurus
kepentingan luar negeri, setelah ada kesepakan lewat perjanjian.
Contoh : Uni Indonesia-Belanda tahun 1949-195
Lanjutan …

 Selain bentuk kenegaraan tersebut di atas ada juga


istilah lain seperti Serikat Negara (Konfederasi).
Perserikatan ini berdasarkan perjanjian dengan
maksud tertentu.
Misalnya : yang menyangkut bidang politik luar
negeri dan pertahanan bersama. Untuk
menyelenggarakan kepentingan serikat dalam
perjanjian dibentuklah badan pemerintahan secara
kolektif. Dalam konfederasi, kedaulatan negara
anggota tetap utuh.Konfederasi (serikat negara)
dalam hukum internasional bukanlah negara,
karena masing-masing negara yang membentuk
konfederasi tetap memiliki kedudukan internasional.
Contoh : Perserikatan Amerika Utara (1776-1778)
Bentuk Pemerintahan
1. Ajaran plato (249 – 347 SM)
Plato mengemukakan lima bentuk pemerintahan negara. Kelima
bentuk itu menurut Plato harus sesuai dengan sifat – sifat tertentu
manusia. Adapun kelima bentuk itu sebagai berikut.
 Aristrokrasi, yaitu bentuk pemerintahan yang dipengang oleh
kaum cendikiawan yang dilaksanakan sesuai dengan pikiran
keadilan,
 Timokrasi, yaitu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh orang
– orang yang ingin mencapai kemashuran dan kehormatan,
 Oligarki, yaitu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh
golongan hartawan,
 Demokrasi, yaitu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh
rakyat jelata,
 Tirani, yaitu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh seorang
tirani (sewenang – wenang) sehingga jauh dari cita – cita
keadilan.
Lanjutan …
2. Ajaran Aristoteles (384 – 322 SM)
Aristoteles membedakan bentuk pemerintahan berdasarkan dua kriteria
pokok, yaitu jumlah orang memegang pucuk pemerintahan dan kualitas
pemerintahannya. Berdasarkan dua kriteria tersebut, perbedaan bentuk
pemerintahan adalah sebagai berikut.
 Monarki, yaitu bentuk pemerintahan yang dibentuk oleh satu orang demi
kepentigan umum, sifat pemerintahan ini baik dan ideal.
 Tirani, yaitu bentuk pemerintahan yang dibentuk oleh saru orang demi
kepentingan pribadi, bentuk pemerintahan ini buruk dan kemerosotan.
 Aristokrasi, yaitu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh sekelompok
cendikiawan demi kepentingan kelompoknya. Bentuk pemerintahan ini
merupakan pemerosotan dan buruk.
 Politea, yaitu bentuk pemerintahan yang dianggap oleh seluruh rakyat
demi kepentingan umum. Bentuk pemerintahan ini baik dan ideal.
 Demokrasi, yaitu pemerintahan yang dipegang oleh orang-orang tertentu
demi kepentingan sebagina orang. Bentuk pemerintahan ini kurang baik
dan merupakan pemerosotan.
 Ajaran polybios (204 – 122 M)
 Ajaran polybios yang dikenal dengan teori Siklus, sebenarnya merupakan pengembangan lebih
lanjut dari Aristoteles dengan sedikit perubahan, yaitu dengan mengganti bentuk pemerintahan
ideal politea dan demokrasi.
 Monarki adalah bentuk pemerintahan yang pada mulanya mendirikan kekuasaan atas nama
rakyat dengan baik dan dapat dipercaya. Namun pada perkembangannya, para penguasa
dalam hal ini adalah raja tidak lagi menjalankan pemerintahan untuk kepentingan umum, bahkan
cenderung sewenang – wenang dan menindas rakyat. Bentuk pemerintahan monarki bergeser
menjadi tirani.

Dalam situasi pemerintahan tirani yang sewenang – wenang, mumcullah kaum bengsawan yang
bersekongkol untuk melawan. Mereka bersatu untuk mengadakan pemberontakan sehingga
kekuasaan beralih kepada mereka. Pemerintahan selanjutnya dipegang oleh beberapa orang
dan memperhatikan kepentingan umum. Pemerintahan pun berubah dari tirani menjadi aristokrasi.

Aristokrasi yang semula baik dan memperhatikan kepentingan umum, pada perkembangan tidak
lagi menjalankan keadilan dan hanya mementingkan diri sendiri. Keadaan itu mengakibatkan
pemerintahan Aristokrasi bergeser ke Oligarki.

Dalam pemerinyahan Oligarki yang tidak memiliki keadilan rakyat mengambil alih kekuasaan untuk
memperbaiki nasib lewat pemberontakan. Rakyat menjalankan kekuasaan negara demi
kepentingan rakyat. Akibatnya, pemerintahan bergeser menjadi demokrasi. Namun, pemerintahan
demokrasi yang awalnya baik lama kelamaan banyak diwarnai kekacauan, kebobrokan, dan
korupsi sehingga hukum sulit ditegakkan. Akibatnya pemerintahan berubah menjadi okhlokrasi. Dari
pemerintahan okhlokrasi ini kemudian muncul seorang yang kuat dan berani yang dengan
kekerasan dapat memegang pemeritahan. Dengan demikian, pemerintahan dipengang oleh satu
tangan lagi dalam bentuk monarki.

 Perjalanan siklus pemerintahan diatas memperlihatkan kepada kita adanya hubungan kausal
(sebab – sebab) antara bentuk pemerintahan yang satu dengan yang lain. Itulah sebabnya
polybios beranggapan bahwa lahirnya pemerintahan yang satu dengan yang lain merupakan
akibat dari pemerintahan yang sebelumnya telah ada.
BENTUK PEMERINTAHAN MONARKI (KERAJAAN)

 Leon Duguit dalam bukunya Traite de Droit


Constitutional membedakan pemerintahan dalam bentuk monarki
dan republik. Perbedaan antara bentuk pemerintahan “monarki” dan
“republik” menurut Leon Duguit, adalah ada pada kepala negaranya.
Jika ditunjuk berdasarkan hak turun – temurun, maka kita berhadapan
dengan Monarki. Kalau kepala negaranya ditunjuk tidak berdasarkan
turun – temurun tetapi dipilih, maka kita berhadapan dengan
Republik.
 Dalam praktik – praktik ketatanegaraan, bentuk pemerintahan
monarki dan republik dapat dibedakan atas:

 Monarki absolut
 Monarki absolut adalah bentuk pemerintahan dalam suatu negara
yang dikepalai oleh seorang (raja, ratu,, syah, atau kaisar) yang
kekuasaan dan wewenangnya tidak terbatas. Perintah raja
merupakan wewenang yang hrus dipatuhi oleh rakyatnya. Pada diri
raja terdapat kekuasaan eksekutif, yudikatif, dan legislatif yang
menyatu dalam ucapan dan perbuatannya. Contoh Perancis
semasa Louis XIV dengan semboyannya yang terkenal L’etat C’est
Moi (negara adalah saya).
Lanjutan …
 Monarki konstitusional
 Monarki konstitusional adalah bentuk pemerintahan dalam suatu negara
yang dikepalai oleh seorang raja yang kekuasaannya dibatasi undang –
undang dasar (konstitusi). Proses monarki kontitusional adalah sebagai
berikut:
 Ada kalanya proses monarki konstitusional itu datang dari raja itu sendiri
karena takut dikudeta. Contohnya: negara Jepang dengan hak octroon.
 Ada kalanya proses monarki konstitusional itu terjadi karena adanya revolusi
rakyat terhadap raja. Contohnya: inggris yang melahirkan Bill of Rights I tahun
1689, Yordania, Denmark, Aarab Saudi, Brunei Darussalam.

Monarki parlementer
 Monarki parlementer adalah bentuk pemerintahan dalam suatu negara yang
dikepalai oleh seorang raja dengan menempatkan parlemen (DPR) sebagai
pemegang kekuasaan tertinggi. Dalam monarki parlementer, kekuasaan,
eksekutif dipegang oleh kabinet (perdanan menteri) dan bertanggung jawab
kepada parlemen. Fungsi raja hanya sebagain kepala negara (simbol
kekeuasaan) yang kedudukannya ridak dapat diganggu gugat. Bentuk
monarki parlementer sampai sekarang masih tetap dilaksanakan di negara
Inggris, Belanda, dan Malaysia.
BENTUK PEMERINTAHAN REPUBLIK
 Republik absolut
 Dalam sistem republik absolut, pemerintahan bersifat diktator tanpa
ada pembatasan kekuasaan. Penguasa mengakibatkan konstitusi
dan untuk melegitimasi kekuasaannya digunakanlah partai politik.
Dalam pemerintahan ini, parlemen memang ada, namun tidak
berfungsi.

 Republik konstitusional
 Dalam sistem republik konstitusional, presiden memegang kekuasaan
kepala negara dan kepala pemerintahan. Namun, kekuasaan
presiden dibatasi oleh konstitusi. Di samping itu, pengawasan yang
efektif dilakukan oleh parlemen.

 Republik parlementer
 Dalam sistem republik palementer, presiden hanya berfungsi sebagai
kepala negara. Namun, presiden tidak dapat diganggu – gutat.
Sedangkan kepala pemerintah berada di tangan perdana menteri
yang bertanggung jawab kepada parlemen. Dalam sistem ini,
kekuasaan legislatif lebih tinggi dari pada kekuasaan eksekutif.
SISTEM PEMERINTAHAN …
 Sistem Pemerintahan Parlementer;
 Sistem pemerintahan parlementer merupakan sistem pemerintahan
yang mana parlemen memiliki peranan yang sangat besar di dalam
pemerintahan. Dalam sistem pemerintahan parlementer, parlemen
yang duduk di pemerintahan berhak/memiliki wewenang untuk
mengangkat perdana mentri sekaligus menjatuhkan permerintahan
yang sedang memimpin negara melalui beberapa macam cara
seperti salah satunya mengeluarkan mosi tidak percaya terhadap
pemerintahan yang sedang berkuasa.
 Sistem Pemerintahan Presidensial;
 sistem pemerintahan presidensial adalah sistem pemerintahan yang
kekuasaan tertingginya berada di tangan presiden. Dalam sistem
pemerintahan ini, presiden berperan sebagai kepala pemerintahan
tertinggi yang berhak mengambil berbagai macam keputusan atau
pun kebijakan yang berkaitan dengan negara.
 Sistem Pemerintahan Komunis;
 Sistem pemerintahan komunis merupakan sistem pemerintahan yang
menganut asas komunisme (tidak mengakui keberadaan Tuhan).
Dalam pemerintahan komunis, setiap orang harus hidup sama rata dan
setara, tidak ada yang miskin atau pun kaya, semuanya harus saling
dukung dan saling bantu.
Lanjutan …
 Sistem Pemerintahan Demokrasi Liberal;
 Sistem pemerintahan demokrasi liberal merupakan sistem
pemerintahan gabungan antara sistem pemerintahan demokrasi dan
sistem pemerintahan liberal. Dalam sistem pemerintahan ini,
pengendalian kekuasaan dilakukan oleh kepala pemerintahan yang
dipilih secara langsung oleh rakyat.
 Sistem Pemerintahan Liberal;
 Sistem pemerintahan liberal merupakan sistem pemerintahan yang
menganut asas kebebasan sebagai landasan penetapan
kebijakannya. Dalam sistem pemerintahan ini, pemerintah tidak
begitu banyak menetapkan kebijakan, dan mayoritas aktivitas di
dalam negara dijalankan oleh pihak swasta.
 Sistem Pemerintahan Semi Presidensial;
 Sistem pemerintahan semi presidensial merupakan sistem
pemerintahan gabungan antara sistem pemerintahan parlementer
dengan sistem pemerintahan presidensial. Dalam sistem
pemerintahan ini, kekuasaan tertinggi ada di dua pihak yaitu di
tangan presiden (sebagai pemimpin negara) dan di tangan
parlemen (sebagai wakil rakyat).
Presidensial vs Parlementer
Waktu : 2 x 45 Menit
Standar Kompetensi :
Memahami HakiKat Bangsa dan Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

Kompetensi Dasar :
1.3. Menjelaskan pengertian, fungsi dan tujuan
NKRI
1.4. Menunjukkan semangat kebangsaan, nasio-
nalisme dan patriotisme dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
(Indikator)
Hasil Yang Diharapkan :
 Menguraikan pengertian Negara Kesatuan Republik
Indonesia
 Mendeskripsikan fungsi Negara Kesatuan Negara Republik
Indonesia
 Menganalisis tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
 Mendeskripsikan semangat kebangsaan, nasionalisme dan
patriotisme dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara.
Pengertian NKRI

NEGARA Fungsi
KESATUAN Fungsi & Tujuan NKRI
REPUBLIK Tujuan
INDONESIA

Nasionalisme
Semangat Kebangsaan
Patriotisme
5. Pengertian NKRI
NKRI adalah negara kepulauan yang terbentang pada
06.080 Lintang Utara (LU) – 11.150 Lintang Selatan (LS)
dan 94.450 – 141.050 Bujur Timur (BT) yang diapit oleh dua
benua (Asia dan Australia) serta dua samudra (Indonesia
dan Pasifik).

Tonggak sejarah berdirinya NKRI :


• Berdirinya Budi Utomo (1908) sbg tonggak perintis.
• Lahirnya Konggres Pemuda II pada tanggal 28
Oktober 1928 sebagai tonggak penegas.
• Diproklamirkannya kemerdekaan Indonesia tgl 17
Agustus 1945 sebagai tonggak pendobrak.
6. Fungsi Dan Tujuan NKRI

Fungsi-fungsi negara scr


Berdirinya NKRI,
umum mencakup :
memiliki fungsi
• Sebagai Stabilisator.
yaitu, sebagai
pengatur • Mengusahakan kesejahteraan
kehidupan dan kemakmuran rakyat.
dalam negara • Mengusahakan pertahanan
untuk untuk menangkal kemung-
menciptakan kinan serangan dari luar.
tujuan-tujuan • Menegakkan keadilan.
negara.
Lanjutan ……………….

Tujuan negara, ditujukan utk mengarahkan segala kegiatan dan


sekaligus menjadi pedoman dlm penyusunan & pengen-dalian
alat kelengkapan negara serta kehidupan rakyatnya.

Bagi NKRI, Fungsi dan sekaligus tujuan NKRI


yaitu mencakup :
bahwa fungsi • Melindungi Segenap Bangsa Indonesia
negara sekaligus dan Seluruh Tumpah Darah Indonesia,
mrp tujuan • Memajukan Kesejahteraan Umum,
negara yang • Mencerdaskan Kehidupan Bangsa,
ingin dicapai • Ikut Melaksanakan Ketertiban Dunia
yang Berdasarkan Kemerdekaan,
sesuai Perdamaian Abadi, dan Keadilan
Pembukaan Sosial.
UUD 1945.
7. Semangat Nasionalisme dan Patriotisme

a. Nasionalisme
Nasionalisme adalah faham kebangsaan yg tumbuh
karena ;
 Adanya persamaan nasib dan sejarah serta
kepentingan untuk hidup bersama,
 Sbg suatu bangsa yg merdeka, bersatu, berdaulat,
demokratis, dan maju di dalam suatu kesatuan
bangsa dan negara, serta
 Cita-cita bersama guna mencapai, memelihara,
dan mengabdikan identitas, persatuan,
kemakmuran, dan kekuatan atau kekuasaan
negara bangsa yang bersangkutan.
Lanjutan ……………….

Manifestasi Faham Nasionalisme :

1. Kesadaran Seseorang Bahwa Dirinya Merupakan


Anggota Atau Warga Negara Bangsanya;
2. Kebanggaan Seseorang Akan Negara Bangsanya;
3. Kecintaan Seseorang Akan Negara Bangsanya;
4. Kesetiaan & Ketaatan Seseorang Thd Negara
Bangsanya;
5. Perjuangan Seseorang Bagi Kepentingan Negara
Bangsanya;
6. Kerelaan Berkorban Bagi Nagara Bangsanya
Lanjutan ……………….

Nasionalisme :
Dalam arti sempit, yaitu perasaan kebangsaan atau
cinta terhadap bangsanya yang tinggi atau berlebih-
lebihan, shg memandang bangsa lain lebih rendah
(Chauvinisme).
Dalam arti luas, yaitu perasaan cinta atau bangga
thd tanah air & bangsanya sendiri dgn tetap
menghormati bangsa lain karena merasa sebagai
bagian dari bangsa lain di dunia.
b. Semangat Nasionalisme

Mrp semangat/sikap yang bersumber dari


perasaan cinta kepada tanah air dan
bangsa sehingga menimbulkan sikap
gagah berani, pantang menyerah dan rela
berkorban demi bangsa dan negaranya.
Implementasi Patriotisme Dapat
Dilaksanakan :
Pada Masa Darurat (Perang), perjuangan
melawan penjajah dalam mewujudkan
kemerdekaan & kedaulatan.
Pada Masa Damai (Paska Kemerdekaan),
mampu meningkatkan kemampuan diri,
memelihara persatuan, dan lain-lain.
c. Penerapan Semangat Kebangsaan

Mrp kesadaran budi yang mendorong orang rela


menyerahkan kesetiaan tertinggi kepada bangsa dan
atau negara bangsa.

Di Indonesia, awal semangat kebangsaan


dipelopori antara lain Dr. Soetomo, Dr. Wahidin
Sudirohusodo, yang ditandai lahirnya (Boedi
Oetomo) dengan tujuan mencerdaskan bangsa
berdasarkan kesadaran, tekad, dan upaya
untuk maju atas dasar falsafah dan wawasan
yang bersumber pada kepribadian nusantara.
Lanjutan ……………….

Semangat kebangsaan adalah kekuatan yang


terpokok dari setiap ideologi yang ada di dunia

Semangat kebangsaan antara lain dapat diterapkan


dengan cara :
1. Keteladanan, merupakan sikap dan perilaku yang patut
dicontoh karena perkataan & perbuatan.
2. Pewarisan, mrp cara atau proses dalam menu-runkan,
memberikan sesuatu kepada pihak lain.
3. Ketokohan, mrp sosok yg terkenal dan disegani krn
pangaruhnya sangat besar di masyarakat.
Lanjutan ……………….

Cara Menanamkan Semangat Kebangsaan


1. Menyampaikan Sejarah Para Pahlawan Dalam
Mempertahankan Negara Bangsanya Atau Dalam
Memperjuangkan Eksistensi Negara Bangsanya.
2. Menyampaikan Gambaran Tentang Kebolehan &
Kehebatan Negara Bangsa Indonesia.
3. Menyampaikan Berbagai Tantangan Negara
Bangsa Yang Perlu Diwaspadai Dan Diantisipasi
Dengan Tindakan-tindakan Tertentu.

Anda mungkin juga menyukai