1. Teoritis
Terjadinya Negara 2. Primer & Sekunder
3. Faktual
1. Rakyat
Unsur-unsur Terben-
2. Wilayah
tuknya Negara
3. Pem Yg Berdaulat
1. Manusia Sebagai Makhluk Individu & Sosial
Pengertian Negara
Kata Negara berasal dari : state (Inggris), staat (Belanda dan
Jerman), etat (Perancis), statum (Latin), yang berarti
keadaan yang tegak dan tetap.
Secara Teoritis :
Teori Ketuhanan (F. J. Stahl, Agustinus, Jean Bodin),
bahwa negara terjadi atas kehendak Tuhan.
Teori Perjanjian (Thomas Hobbes, John Locke, J.J.
Rouseau, Montesquieu), bahwa negara terbentuk atas
perjanjian antar manusia atau masyarakat (du
Contracts social).
Teori Kekuasaan (H.J. Laski, Leon Duguit, Karl Marx),
bahwa negara dibentuk oleh kekuasaan yg memaksa,
monopoli dan mencakup semua.
4. Teori Kedaulatan :
a. Kedaulatan Negara (P. Laband, G. Jellinek), bahwa
kekuasaan tertinggi ada pada negara dan negaralah
yg menciptakan hukum.
b. Kedaulatan Hukum (Krabbe), bahwa hkm memegang
peranan penting dalam negara.
5. Teori Hukum Alam (Plato, Aristoteles, Agustinus, T.
Aquinas), bahwa hukum alam berlaku abadi, universal,
tidak berubah, berlaku untuk suatu waktu dan tempat.
Negara terjadi secara alamiah atas dasar manusia sbg
mahluk sosial (Zoon Politicon and social being).
Teori Hukum Murni, bahwa negara merupakan suatu
kesatuan tata hukum yg bersifat memaksa/overmacht
(wille das staates).
Teori Teori Terbentuknya Negara
(Muh. Erwin)
Teori Ketuhanan
(Frederich J Stahl, Thomas Aquinas)
Raja/pemimpin negara
bertanggung jawab pada Tuhan
Teori Kekuatan (Napoleon B,
Hitler, Lenin)
Terbentuklah negara
Teori Perjanjian Masyarakat
A. Thommas Hobbes
Homo Homini Lupus : Manusia yang satu memangsa
yang lain;
Bellum Omnium Contra Omnes : Perang semua
melawan semua (antar kelompok);
Manusia mengalami Resultante : kesadaran demi
kelanjutan hidup;
Pactum Subjectionees : Perjanjian antara penguasa
dengan rakyat, dimana rakyat menyerahkan hak –
haknya kepada penguasa;
Leviathan : Negara berkuasa penuh;
Non est Potestas Super Terram quae Comparatur ei :
Tiada kekuasaan yang dapat menandingi
kekuasaan negara.
Lanjutan …
B. John Locke
Homo Socius : Manusia sebagai makhluk sosial;
Melalui law of reason : hukum akal;
Pactum Unioness : perjanjian antar individu dalam
suatu masyarakat;
Perjanjian pembentukan negara dan perjanjian
untuk melindungi HAM;
Tercipta negara Konstitusional.
Lanjutan …
Suku/Persekutuan
Masyarakat (genootschaft)
Pendudukan (Occupatie)
Peleburan (Fusi)
Penyerahan (Cessie)
Penaikan (Accesie)
Penguasaan/ Pencaplokan (Anexatie)
Proklamasi (Proclamation)
Pembentukan baru (Innovation)
Pemisahan (Separatisme)
1. Occupatie
(Pendudukan)
KONSTITUTIF MUTLAK
UNSUR-UNSUR
TERBENTUKNYA DEKLARATIF TIDAK
NEGARA MUTLAK
DE FACTO DE JURE
Lanjutan ……………….
RAKYAT PENDUDUK
BUKAN WARGA
NEGARA
BUKAN
PENDUDUK
200 M
(LANDAS KONTINEN)
Wilayah Udara
Dasar Pertimbangan :
1. Adanya kekhawatiran akan kelangsungan hidupnya.
2. Ketentuan hukum alam.
UNSUR
DEKLARATIF
Kompetensi Dasar :
1.2. Mendeskripsikan hakikat
negara dan bentuk-bentuk
kenegaraan
(Indikator)
Hasil Yang Diharapkan :
Menguraikan sifat hakikat negara
Mendeskripsikan fungsi dan tujuan negara
Menganalisis bentuk negara dan bentuk kenegaraan
Fungsi Dan Tujuan Negara 1. Fungsi Negara
2. Tujuan Negara
3. Faham Tentang
Tujuan Negara
Negara &
Bentuk Negara 1. Kesatuan
Bentuk 2. Serikat
Kenegaraan
1. Koloni
2. Protektorat
Bentuk Kenegaraan 3. Mandat
4. Trustee
5. Dominion
6. Uni
3. Hakikat Negara & Bentuk-bentuk Kenegaraan
a. Fungsi Negara
Pandangan Fasisme :
Negara bukan ciptaan rakyat melainkan ciptaan
orang kuat.
Negara wajib ”menggembleng” dan mengisi jiwa
rakyat secara totaliter, diktatorial, dan
nasionalisme.
Lanjutan ……………….
Bentuk Negara
Jika ditinjau dari sifat hubungan dan cara
pengelolaan suatu negara baik ke dalam maupun ke
luar, maka dapat dibedakan antara “Bentuk Negara”
dengan “Bentuk Kenegaraan”.
1. Koloni
2. Protektorat
Bentuk- 3. Mandat
bentuk 4. Trustee (Perwalian)
Kenegaraan
Pada 5. Dominion
Umumnya : 6. Uni
a. Uni Personil;
b. Uni Riil;
c. Uni Zui Generalis.
BENTUK NEGARA …
Merupakan klasifikasi negara yang dilihat dari model
penyatuan masyarakatnya dan hubungan pusat dan daerah.
Antara lain:
1. Negara Kesatuan : negara yang model masyarakatnya tidak
mengenal adanya kekuasaan diluar kekuasaan pemerintah
pusat. Di dalam negara kesatuan, kekuasaan daerah pada
dasarnya adalah pemberian atau residu dari kekuasaan
pemerintah pusat. Contohnya negara kesatuan Indonesia;
2. Negara Federal ; negara yang model hubungan antara
pusat dan daerah didasarkan pada dualisme kekuasaan.
Namun kekuasaan yang paling awal adalah kekuasaan dari
daerah. Dalam negara federal pemerintah pusat pada
dasarnya adalah bentukan kesepakatan dari daerah –
daerah.
Negara konfederasi : merupakan bentukan
dari beberapa negara berdaulat untuk
merumuskan sebuah pemerintahan
bersama. Perbedaannya antara negara
federal dan konfederasi adalah pada
persoalan kedaulatan negara yang
tergabung di dalamnya. Negara federal
tidak terbentuk dari gabungan negara –
negara yang berdaulat, sedangkan negara
konfederasi terbentuk dari gabungan
negara – negara yang berdaulat. Maka
keputusan negara konfederasi tidak
mengikat seluruh warga negaranya.
Contohnya adalah Swiss.
Bentuk Kenegaraan
• negara jajahan dari negara lain. Dalam negara koloni,
urusan politik, hukum, dan pemerintahan masih tergantung
pada negara yang menjajahnya.
• Contoh : Indonesia pernah menjadi koloni Belanda selama
Koloni 3 ½ abad
Mandat
•Contoh : Negara Kamerun bekas jajahan Jerman menjadi mandat Prancis.
•merupakan suatu negara yang berada di bawah lindungan negara lain yang
kuat. Biasanya negara yang dilindungi tidak dianggap merdeka dan
berdaulat. Hal-hal yang berhubungan dengan luar negeri dan pertahanan
negara diserahkan kepada negara pelindungnya (suzeren).
•Negara Tunisia, Maroko, Uni Indo cina (Kamboja, Laos, Vietnam) sebelum
merdeka merupakan protektorat dari Prancis.
Protektorat
Contoh :Mesir semasa protektorat Turki tahun 1917, Zanzibar semasa
protektorat Inggris tahun 1890 dan Albania semasa protektorat Italia tahun
1936
Lanjutan …
•merupakan suatu negara yang tadinya merupakan jajahan Inggris yang telah
merdeka dan berdaulat serta mengakui Raja Inggris sebagai rajanya (sebagai
lambang persatuan). Negara-negara dominion tergabung dalam The British
Commonwealth of Nation (negara-negara persekemakmuran)Dominion
merupakan bentuk negara yang khusus dalam lingkungan kerajaan Inggris
mempunyai kemerdekaan dan kedaulatan penuh dalam mengurus praktik-
Uni
Lanjutan …
Uni Personil (Personele Unie), merupakan gabungan dua atau lebih
negara yang kebetulan mempunyai raja yang sama sebagai
kepala negara. Sementara itu segala urusan dalam negeri dan luar
negeri diurus oleh negara masing-masing.
Contoh : Benelux (Belgia, Nederland dan Luxemburg) yang
tergabung dalam uni personil tahun 1839-1890. dan Inggris –
Scotlandia tahun 1603-1707
Uni Riil (Reele Unie), merupakan gabungan dua negara atau lebih
yang berdasarkan suatu traktat mengadakan ikatan yang dikepalai
oleh seorang raja dan membentuk alat kelengkapan uni guna
mengatur kepentingan bersama. Kepentingan bersama itu
umumnya berupa persoalan-persoalan yang menyangkut politik
luar negeri
Contoh : Uni Austria-Hongaria tahun 1867-1919, dan Uni Swedia-
Norwegia tahun 1815-1905
Uni Zui Generalis, merupakan gabungan dua negara atau lebih
yang mempunyai kelengkapan bersama untuk mengurus
kepentingan luar negeri, setelah ada kesepakan lewat perjanjian.
Contoh : Uni Indonesia-Belanda tahun 1949-195
Lanjutan …
Perjalanan siklus pemerintahan diatas memperlihatkan kepada kita adanya hubungan kausal
(sebab – sebab) antara bentuk pemerintahan yang satu dengan yang lain. Itulah sebabnya
polybios beranggapan bahwa lahirnya pemerintahan yang satu dengan yang lain merupakan
akibat dari pemerintahan yang sebelumnya telah ada.
BENTUK PEMERINTAHAN MONARKI (KERAJAAN)
Monarki absolut
Monarki absolut adalah bentuk pemerintahan dalam suatu negara
yang dikepalai oleh seorang (raja, ratu,, syah, atau kaisar) yang
kekuasaan dan wewenangnya tidak terbatas. Perintah raja
merupakan wewenang yang hrus dipatuhi oleh rakyatnya. Pada diri
raja terdapat kekuasaan eksekutif, yudikatif, dan legislatif yang
menyatu dalam ucapan dan perbuatannya. Contoh Perancis
semasa Louis XIV dengan semboyannya yang terkenal L’etat C’est
Moi (negara adalah saya).
Lanjutan …
Monarki konstitusional
Monarki konstitusional adalah bentuk pemerintahan dalam suatu negara
yang dikepalai oleh seorang raja yang kekuasaannya dibatasi undang –
undang dasar (konstitusi). Proses monarki kontitusional adalah sebagai
berikut:
Ada kalanya proses monarki konstitusional itu datang dari raja itu sendiri
karena takut dikudeta. Contohnya: negara Jepang dengan hak octroon.
Ada kalanya proses monarki konstitusional itu terjadi karena adanya revolusi
rakyat terhadap raja. Contohnya: inggris yang melahirkan Bill of Rights I tahun
1689, Yordania, Denmark, Aarab Saudi, Brunei Darussalam.
Monarki parlementer
Monarki parlementer adalah bentuk pemerintahan dalam suatu negara yang
dikepalai oleh seorang raja dengan menempatkan parlemen (DPR) sebagai
pemegang kekuasaan tertinggi. Dalam monarki parlementer, kekuasaan,
eksekutif dipegang oleh kabinet (perdanan menteri) dan bertanggung jawab
kepada parlemen. Fungsi raja hanya sebagain kepala negara (simbol
kekeuasaan) yang kedudukannya ridak dapat diganggu gugat. Bentuk
monarki parlementer sampai sekarang masih tetap dilaksanakan di negara
Inggris, Belanda, dan Malaysia.
BENTUK PEMERINTAHAN REPUBLIK
Republik absolut
Dalam sistem republik absolut, pemerintahan bersifat diktator tanpa
ada pembatasan kekuasaan. Penguasa mengakibatkan konstitusi
dan untuk melegitimasi kekuasaannya digunakanlah partai politik.
Dalam pemerintahan ini, parlemen memang ada, namun tidak
berfungsi.
Republik konstitusional
Dalam sistem republik konstitusional, presiden memegang kekuasaan
kepala negara dan kepala pemerintahan. Namun, kekuasaan
presiden dibatasi oleh konstitusi. Di samping itu, pengawasan yang
efektif dilakukan oleh parlemen.
Republik parlementer
Dalam sistem republik palementer, presiden hanya berfungsi sebagai
kepala negara. Namun, presiden tidak dapat diganggu – gutat.
Sedangkan kepala pemerintah berada di tangan perdana menteri
yang bertanggung jawab kepada parlemen. Dalam sistem ini,
kekuasaan legislatif lebih tinggi dari pada kekuasaan eksekutif.
SISTEM PEMERINTAHAN …
Sistem Pemerintahan Parlementer;
Sistem pemerintahan parlementer merupakan sistem pemerintahan
yang mana parlemen memiliki peranan yang sangat besar di dalam
pemerintahan. Dalam sistem pemerintahan parlementer, parlemen
yang duduk di pemerintahan berhak/memiliki wewenang untuk
mengangkat perdana mentri sekaligus menjatuhkan permerintahan
yang sedang memimpin negara melalui beberapa macam cara
seperti salah satunya mengeluarkan mosi tidak percaya terhadap
pemerintahan yang sedang berkuasa.
Sistem Pemerintahan Presidensial;
sistem pemerintahan presidensial adalah sistem pemerintahan yang
kekuasaan tertingginya berada di tangan presiden. Dalam sistem
pemerintahan ini, presiden berperan sebagai kepala pemerintahan
tertinggi yang berhak mengambil berbagai macam keputusan atau
pun kebijakan yang berkaitan dengan negara.
Sistem Pemerintahan Komunis;
Sistem pemerintahan komunis merupakan sistem pemerintahan yang
menganut asas komunisme (tidak mengakui keberadaan Tuhan).
Dalam pemerintahan komunis, setiap orang harus hidup sama rata dan
setara, tidak ada yang miskin atau pun kaya, semuanya harus saling
dukung dan saling bantu.
Lanjutan …
Sistem Pemerintahan Demokrasi Liberal;
Sistem pemerintahan demokrasi liberal merupakan sistem
pemerintahan gabungan antara sistem pemerintahan demokrasi dan
sistem pemerintahan liberal. Dalam sistem pemerintahan ini,
pengendalian kekuasaan dilakukan oleh kepala pemerintahan yang
dipilih secara langsung oleh rakyat.
Sistem Pemerintahan Liberal;
Sistem pemerintahan liberal merupakan sistem pemerintahan yang
menganut asas kebebasan sebagai landasan penetapan
kebijakannya. Dalam sistem pemerintahan ini, pemerintah tidak
begitu banyak menetapkan kebijakan, dan mayoritas aktivitas di
dalam negara dijalankan oleh pihak swasta.
Sistem Pemerintahan Semi Presidensial;
Sistem pemerintahan semi presidensial merupakan sistem
pemerintahan gabungan antara sistem pemerintahan parlementer
dengan sistem pemerintahan presidensial. Dalam sistem
pemerintahan ini, kekuasaan tertinggi ada di dua pihak yaitu di
tangan presiden (sebagai pemimpin negara) dan di tangan
parlemen (sebagai wakil rakyat).
Presidensial vs Parlementer
Waktu : 2 x 45 Menit
Standar Kompetensi :
Memahami HakiKat Bangsa dan Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Kompetensi Dasar :
1.3. Menjelaskan pengertian, fungsi dan tujuan
NKRI
1.4. Menunjukkan semangat kebangsaan, nasio-
nalisme dan patriotisme dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
(Indikator)
Hasil Yang Diharapkan :
Menguraikan pengertian Negara Kesatuan Republik
Indonesia
Mendeskripsikan fungsi Negara Kesatuan Negara Republik
Indonesia
Menganalisis tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Mendeskripsikan semangat kebangsaan, nasionalisme dan
patriotisme dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara.
Pengertian NKRI
NEGARA Fungsi
KESATUAN Fungsi & Tujuan NKRI
REPUBLIK Tujuan
INDONESIA
Nasionalisme
Semangat Kebangsaan
Patriotisme
5. Pengertian NKRI
NKRI adalah negara kepulauan yang terbentang pada
06.080 Lintang Utara (LU) – 11.150 Lintang Selatan (LS)
dan 94.450 – 141.050 Bujur Timur (BT) yang diapit oleh dua
benua (Asia dan Australia) serta dua samudra (Indonesia
dan Pasifik).
a. Nasionalisme
Nasionalisme adalah faham kebangsaan yg tumbuh
karena ;
Adanya persamaan nasib dan sejarah serta
kepentingan untuk hidup bersama,
Sbg suatu bangsa yg merdeka, bersatu, berdaulat,
demokratis, dan maju di dalam suatu kesatuan
bangsa dan negara, serta
Cita-cita bersama guna mencapai, memelihara,
dan mengabdikan identitas, persatuan,
kemakmuran, dan kekuatan atau kekuasaan
negara bangsa yang bersangkutan.
Lanjutan ……………….
Nasionalisme :
Dalam arti sempit, yaitu perasaan kebangsaan atau
cinta terhadap bangsanya yang tinggi atau berlebih-
lebihan, shg memandang bangsa lain lebih rendah
(Chauvinisme).
Dalam arti luas, yaitu perasaan cinta atau bangga
thd tanah air & bangsanya sendiri dgn tetap
menghormati bangsa lain karena merasa sebagai
bagian dari bangsa lain di dunia.
b. Semangat Nasionalisme