Anda di halaman 1dari 11

Oleh:

Samuel J Kambuaya

Dosen Pembimbing:
dr. Ignatius I. Letsoin, Sp.S, M.Si, Med. FINS
LATAR BELAKANG
 Uji coba terapi endovaskular untuk stroke
iskemik telah menghasilkan hasil yang
bervariasi.
 Kami melakukan penelitian ini untuk menguji
apakah seleksi pencitraan yang lebih maju,
perangkat yang baru dikembangkan, dan
intervensi sebelum hasil perbaikan.
METODE

Secara acak pasien yang mengalami stroke iskemik
menerima alteplase 0,9 mg kg/BB kurang dari 4,5
jam setelah onset stroke iskemik untuk menjalani
trombektomi endovaskular dengan stent retriever
Solitaire FR (Flow Restoration).

Semua pasien mengalami oklusi arteri karotis
internal atau arteri serebral dan bukti jaringan
otak yang dapat diselamatkan serta inti iskemik <
70 ml pada pencitraan perfusi tomografi (CT)

Hasil coprimary adalah reperfusi pada 24 jam dan
perbaikan neurologis dini (pengurangan ≥8 poin
pada National Stones Stroke Scale atau skor 0 atau
1 pada hari ke 3).

Hasil sekunder meliputi skor fungsional pada skala
Rankin yang dimodifikasi pada 90 hari.
HASIL

 Persentase wilayah iskemik yang telah mengalami


reperfusi pada 24 jam lebih besar pada kelompok
terapi endovaskular daripada kelompok alteplase saja
(median, 100% vs 37%; P <0,001).
 Terapi endovaskular, dimulai pada rata-rata 210
menit (3,5 jam) setelah onset stroke, meningkatkan
perbaikan neurologis dini pada 3 hari (80% vs 37%, P
= 0,002) dan memperbaiki hasil fungsional pada 90
hari, dengan lebih banyak pasien mencapai
kemandirian fungsional. (skor 0 - 2 pada skala
Rankin yang dimodifikasi, 71% vs 40%; P = 0,01).
 Tidak ada perbedaan signifikan dalam tingkat
kematian atau perdarahan intraserebral simtomatik.
PEMBAHASAN
KESIMPULAN

Pada peneliti menemukan bahwa pasien dengan


stroke iskemik dengan oklusi arteri proksimal
pada hasil fungsional jika trombektomi
endovaskular dengan pemasangan stent retriever
Solitaire FR dilakukan tanpa penundaan setelah
inisiasi dari alteplase intravena akan lebih baik.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai