Anda di halaman 1dari 10

Add an image

BAB 19
PEMERIKSAAN DAN
PERKIRAAN LABA RUGI

Disisun Oleh Kelompok 8 :


Muhammad Reza (1501035192)
Dara Triha Amalia (1601035006)
Siti Rahmah (1601035006)
Vicky Ade Rizkiawan (1601035020)
Maulida Ayu Wijiayanti S. (1601035006)
SIFAT DAN CONTOH
Perkiraan Laba Rugi (profit and Loss Accounts) terdiri atas :
1 Perkiraan Pendapatan Operasi

2 Harga Pokok Penjualan

3 Beban Operasi

4 pendapatan

5 Beban Diluar Operasi

6 Pos Luar Biasa


Entitas harus mengakui pendapatan dari suatu
penjualan barang jika semua kondisi berikut te
rpenuhi:
a) Entitas telah mengalihkan resiko dan manfaat yang signifi
kan dari kepemilikan barang kepada pembeli
Menurut SAK ETAP (IAI, 2009: 114) b) Entitas tidak mempertahankan atau meneruskan baik keter
libatan manajerial sampai kepada tingkat biasanya diasosia
Entitas harus mengukur pendapatan berdasark sikan dengan kepemilikan maupun kontrol efektif atas bar
ang yang terjual
an nilai wajar ataspembayarannya yang diteri
c) Jumlah pendapatan dapat diukur secara andal.
ma atau masih harus diterima. Ini tidak termas
uk jumlah diskon penjualan dan potongan vol d) Ada kemungkinan besar manfaat ekonomi yang berhubun
gan dengan transaksi akan mengalir masuk ke dalam entita
ume. s.
e) Biaya yang telah atau akan terjadi sehubungan dengan tran
saksi dapat diukur secara andal.

3
Menurut PSAK ETAP (IAI, 2009:121)
Bunga, Royalti, dan Dividen
Entitas harus mengakui pendapatan yang muncul dari penggunaan aset oleh entitas
yang lain menghasilkan bunga, royalti, dan dividen atas dasar yang ditetapkan
ketika:
a. ada kemungkinan bahwa manfaat ekonomis yang berhubungan dengan transaksi
akan mengalir kepada entitas; dan
b. jumlah pendapatn tersebut dapat diukur secara andal.

Entitas harus mengakui pendapatan atas dasar:


c. bunga harus diakui secara akrual;
d. royalti harus diakui dengan menggunakan dasar akrual sesuai dengan substansi
dari perjanjian yang relevan; dan
e. dividen harus diakui kerika hak pemegang saham untuk menerima pembayaran
telah terjadi.

4
Pendapatan
Menurut PSAK No.23 (Refisi 2015) 23.1 & 23.2

Entitas telah memindahkan resiko dan manfaat kepemilikan barang


1 secara signifikan kepada pembeli.

Entitas tidak lagi melanjutkan pengelolaan yang biasa terkait denga


2 n kepemilikan atas barang maupun melakukan pengendalian efektif
Pendapatan dari atas barang yang dijual.
penjualan barang diakui
jika seluruh kondisi 3 Jumlah pendapatan dapat diukur secara andal.
berikut terpenuhi
Kemungkinan besar manfaat ekonomi yang terkaitdeng
4
an transaksi tersebut akan mengalir ke entitas.

Biaya yg terjadi atau akan terjadi sehubungan transaksi penjualan t


5 sb dapat diukur secara andal.

5
Pendapatan sehubungan dengan transaksi tsb diak
ui dengan acuan pada tingkat penyelesaian dari tra
Penjualan jasa nsaksi pada akhir periode pelaporan. Jika seluruh
kondisi berikut terpenuhi:
a.Jumlah pendapatan dapat diukur secara andal.
b.Kemungkinan besar manfaat ekonomi sehubunga
n dengan transaksi tsb akan mengalir ke entitas.
c.Tingkat penyelesaian dari suatu transaksi pada ak
hir periode pelaporan dapat diukur secara andal.
d.Biaya yg timbul untuk transaksi dan biaya untuk
menyelesaikan transaksi tsb dapat diukur secara
andal.

6
Pengungkapan
Menurut SAK ETAP (IAI, 2009: 122)
Entitas harus mengungkapkan :

a. Kebijakan akuntansi yg diterapkan sbg dasar pengakuan pendapatan, termasuk metode yg


diterapkan untuk menentukan tingkat penyelesaian transaksi yg melibatkan penyediaan jasa;
b. Jumlah setiap kategori pendapatan yg diakui selama periode, termasuk pendapatan yg timbul dari
penjualan barang, penyediaan jasa, bunga, royalti, dividen, jenis pendapatan signifikan lainnya.

Entitas harus mengungkapkan: Entitas harus menyajikan:


a. Jumlah pendapatan kontrak yg diakui sbg pendapa a. Jumlah bruto kontrak pekerjaan yg sudah menjadi
tan dalam periode pelaporan; hak sbg suatu aset; dan
b. Metode yg digunakan untuk menentukan pendapat b. Jumlah bruto kontrak kerja yg terutang kepada pel
an kontrak yg diakui dalam periode pelaporan; anggan sbg suatu kewajiban.

c. Metode yg digunakan untuk menentukan tingkat p


enyelesaian kontrak yg sedang berjalan;

7
TUJUAN PEMERIKSAAN (AUDIT OBJECTIVES)
PERKIRAAN LABA RUGI

1 Untuk mengetahui apakah terdapat internal kontrol yang baik atas pendapatan dan beban, termasu
k apakah perusahaan menggunakan accrual basis untuk mencatat pendapatan maupun beban.

2 Untuk memeriksa apakah semua pendapatan yang menjadi hak perusahaan telah dicatat di buku p
erusahaan, dan apakah pendapatan tsb benar-benar merupakan hak perusahaan.

Untuk memeriksa apakah semua biaya yang dicatat betul-betul merupakan beban perusahaan, den
3 gan memperhatikan cut-off yang tepat.

Untuk memeriksa apakah terdapat fluktuasi yang besar dalam perkiraan pendapatan dan beban jik
4 a dibandingkan dengan tahun sebelumnya maupun jika dibandingkan bulan per bulan atau jika di
bandingkan dengan anggaran pendapatan dan beban

Untuk memeriksa apakah pendapatan dan beban telah dilaporkan di laporan laba rugi sesuai den
5 gan Standar Akuntansi Keuangan ETAP/PSAK/IFRS begitu juga pengungkapannya di catatan ata
s laporan keuangan

8
AUDIT PROSEDUR YANG DISARANKAN

1. Pelajari dan evaluasi internal control pendapatan dan biaya, termasuk transaksi jual beli
saham, pembayaran dividen dan sertifikat saham (lihat Exhibit )
2. Minta rincian Laporan Laba Rugi untuk periode yang diperiksa dengan angka
perbandingan untuk periode sebelumnya, dan lakukan analytical review procedure (analisa
rasio, ROI dan ROE) dengan membandingkan rasio tahun lalu dan rasio industri
3. Minta rincian Laporan Laba Rugi untuk periode yang diperiksa, bandingkan dengan budget
untuk periode yang sama. Hitung variance (dalam Rp. maupun %)
4. Minta rincian penjualan per jenis barang/area yang mencantumkan quantity barang yang
dijual dan nilai uangnya selama setahun (dibuat per bulan). Bandingkan quantity yang
dijual (secara test basis) dengan pengeluaran barang pada kartu persediaan
5. Periksa cut-off penjualan (ada tidaknya pergesaran waktu pencatatan penjualan) dan cut –
off pembelian (ada tidaknya pergesaran waktu pencatatan pembelian)
6. Periksa subsequent payment (ada tidaknya unrecorded liabilities) dan subsequent
collection (ada tidaknya unrecorded receivables) 9
Lanjutan Audit Prosedur Yang Disarankan

7. analisa perkiraan biaya/pendapatan yang kemungkinan ditanyakan pihak pajak atau untuk keperl
uan pengisian SPT, koreksi fiskal dan kemungkinan timbulnya contingent liability.
8. Periksa kepatuhan peraturan perpajakan tentang biaya dan pendapatan
9. Periksa daftar gaji, test kesesuaian perhitungan PPh 21 dengan peraturan pajak
• Bandingkan total biaya gaji yang tercantum dalam perhitungan Laba Rugi dengan SPT PPh 21
• Bandingkan data yang ada dalam daftar gaji, secara test basis, dengan personnel file
• Lakukan observasi saat pembayaran gaji
10.Periksa keseusian penyajian pos laba rugi dengan PSAK
10

Anda mungkin juga menyukai