Anda di halaman 1dari 62

REFRESHING HIV

Ayyesha, Agung, Herny, Bayu, bu Sus


Tim PDP Puskesmas Karangan
INFORMASI DASAR
HIV/AIDS
GETTING 3 ZEROES
 Zero new Infection
 Zero AIDS related death
 Zero stigma and discrimination
JUMLAH AIDS BERDASARKAN PEKERJAAN
SD SEPTEMBER 2014

Ditjen PP&PL, Kemenkes RI, 2014


Gejala dan Tanda Klinis Curiga AIDS
Gejala dan Tanda Klinis Curiga AIDS
PERKEMBANGAN DARI HIV
MENJADI AIDS
Tertular

Periode jendela HIV+ AIDS

3 - 6 BULAN 3 - 10 TAHUN 1 - 2 TAHUN


1. Setiap orang dewasa, anak, dan remaja dengan
kondisi medis yang diduga terjadi infeksi HIV
terutama dengan riwayat tuberkulosis dan IMS
2. Asuhan antenatal pada ibu hamil dan ibu bersalin
3. Laki-laki dewasa yang meminta sirkumsisi sebagai
tindakan pencegahan HIV

Permenkes No. 21 tahun 2013


Tujuan Terapi ARV

• Menurunkan jumlah virus dalam darah sampai tidak


terdeteksi dan mempertahankannya
• Memperbaiki kualitas hidup
• Mencegah infeksi oportunistik
• Mencegah progresi penyakit
• Mengurangi transmisi kepada yg lain
Rekomendasi Inisiasi ART
KRITERIA KETERANGAN

Berdasar HIV/AIDS stadium 3 dan 4 atau


stadium/jumlah CD4 Jumlah CD4 ≤ 350 sel/mm3

Populasi Kunci :
PS, penasun, LSL, waria
Populasi Khusus :
Tanpa melihat
pasien hepatitis, ibu hamil, pasangan
stadium/jumlah CD4 serodiskordan, pasien TB, pasien IMS, dan WBP
Populasi Umum di daerah epidemi HIV
meluas

Permenkes No 87 tahun 2014


Efek Samping ART
OBAT GEJALA
d4T Neuropati prefer
Asidosis laktat
Lipodistrofi

ZDV Anemi
NVP dan EFV Hepatitis
Ruam kulit
TDF Azotemia
EFV Toksisitas susunan saraf pusat
Protease Inhibitor Toksisitas Gastrointestinal
2
Rasional Penggunaan ART

• Bukti ilmiah tingkat global menunjukkan bahwa


ODHA yang mendapat ART sangat kecil
kemungkinannya untuk menularkan HIV dibanding
mereka yang tidak diobati (hasil uji HPTN 052).
• Jika viral load dapat ditekan dan tidak ada IMS,mereka
yang mendapat ART hampir tidak menularkan HIV.
• ART tidak hanya menguntungkan seseorang dalam
pengobatan, tapi juga menurunkan epidemi HIV di
masyarakat.
1
PANDUAN ARV LINI 1
Terapi ARV Lini 1
Alasan: Satu Paduan Untuk Semua
Paduan utama lini ke-1:
TDF + 3TC (atau FTC) + EFV
o Sederhana: paduan ini sangat efektif, mudah ditoleransi dan
tersedia dalam dosis tunggal, KDT sekali sehari dan karena itu
mudah diminum pasien – meningkatkan adherence
o Paduan yg selaras meiintasi semua populasi (Dewasa, Ibu hamil
(trimester 1), Anak >3 tahun, TB dan Hepatitis B,)
o Memudahkan pembelian obat
o Aman untuk dipergunakan ibu hamil
o Efektif terhadap HBV
o EFV merupakan NNRTI untuk orang koinfeksi HIV-TB dan koinfeksi
HIV-HBV (kurang berisiko hepatotoksik)
Kolaborasi TB-HIV
• Semua pasien HIV  skrining TB
– Anamnesis: batuk lama, keringat malam, BB turun
– Positif?  Ro Thorax & Sputum BTA
– Rawat Ruang Isolasi TB

• Semua pasien TB  skrining HIV


– Positif?
– Terapi ARV tanpa menunggu hasil CD4
– Pengobatan TB dimulai dulu 2 minggu  + ARV

25
PPIA (Pencegahan Penularan HIV dari
Ibu ke Anak)

• Semua Ibu hamil disarankan untuk Tes HIV


• Bila Positif: Langsung diterapi tanpa melihat CD4
• Partus Operasi Secaria

• Bisa partus normal jika:


 Sudah minum ARV minimal 6 bulan
 Viral load: tidak terdeteksi
Transmisi HIV dari Ibu ke Anak
Keseluruhan risiko tanpa pemberian ASI
: 15-30%
Risiko dengan pemberian ASI 6 bulan
: 25-35 %
Risiko dengan pemberian ASI 18-24 bulan
: 30-45%
Setelah
Intrauterin Saat Persalinan
melahirkan (ASI)
5-10% 10-20%
5-20%
<
ARV bayi
2%
ARV ibu ARV ibu
Pilihan persalinan Susu formula
aman
JAMA 2000;283:1175–82
WHO, 2006
Waktu pemberian ARV pada ibu
hamil dan hubungannya dengan
risiko infeksi

Pemberian ARV < 4 minggu


untuk ibu hamil terinfeksi HIV
mempunyai risiko 5,5 kali lebih
tinggi dibandingkan dengan
ibu yang mendapatkan ARV >
13 minggu

Chibwesa CJ, et al. JAIDS 2011;58:224-8.


PMTCT/PPIA

• PMTCT – Prevention of Mother-to-Child


Transmission of HIV: Pencegahan Penularan
dari Ibu ke anak (PPIA)
• The PMTCT Continuum of Care: kegiatan yang
komprehensif, dari pelayanan, pencegahan,
terapi, dan perawatan, untuk ibu hamil dan
bayinya, selama masa kehamilan, persalinan,
dan sesudahnya.
• PPIA yang dilakukan dengan lengkap dan
komprehensif dapat menurunkan angka
transmisi sampai di bawah 2%.
Manajemen Terpadu Balita Sakit
(MTBS)
Tata Laksana Bayi Lahir
dari Ibu Terinfeksi HIV

Penanganan
bayi saat Pilihan nutrisi ARV profilaksis
persalinan

Diagnosis dini
Profilaksis
bayi (Early infant Imunisasi
kotrimoksazol
diagnosis/EID)
Penanganan bayi saat persalinan

Universal precaution
1. Gunakan sarung tangan saat terpapar dengan darah
atau cairan tubuh
2. Jepit dan potong tali pusat dengan hati-hati untuk
mengurangi kontaminasi percikan darah
3. Keringkan dan bersihkan kulit bayi dengan kain
hangat untuk mengurangi kontaminasi darah atau
cairan tubuh ibu sebelum pindah ke ruang
perawatan
4. Hindari penggunaan gastric tube yang tidak perlu
untuk mencegah trauma mukosa
5. Berikan vitamin K dan vaksinasi rutin
Pilihan Nutrisi

ASI
Susu formula

Keuntungan vs Kerugian
Faktor Risiko Penularan HIV
melalui ASI

• Jumlah virus dalam darah (>


1000 kopi) dan ASI
Ibu • Jumlah CD4
• Masalah payudara

• Integritas usus
Bayi • Pilihan nutrisi
Prinsip AFASS dalam Pemberian
Susu Formula

Acceptable Feasible Affordable


Bila syarat AFASS tidak terpenuhi,
maka bayi dapat diberikan ASI
eksklusif selama 6 bulan.
Safe Sustainable

Pentingnya konseling!!
ALUR DIAGNOSIS INFEKSI HIV PADA ANAK USIA
<18 BULAN
Uji virologis tersedia

Usia 6-8
minggu
ALUR DIAGNOSIS INFEKSI HIV PADA ANAK USIA
<18 BULAN Uji virologis tidak tersedia
a
Diagnosis HIV presumtif pada bayi dan
anak <18 bulan
bila uji virologi tidak tersedia
Diagnosis presumtif infeksi HIV ditegakkan apabila:
Pemeriksaan serologi HIV reaktif (seropositif) DAN
Terdapat dua gejala dari:
 Oral thrush
 Pneumonia berat
 Sepsis berat
ATAU
Penyakit yang merupakan indikator AIDS:
Pneumonia pneumosistis, meningitis kriptokokus, gizi buruk,
kandidosis esofageal, sarkoma kaposi dan tuberkulosis
ekstraparu
Petunjuk lain yang mendukung infeksi HIV pada anak HIV
seropositif, termasuk:
 Kematian ibu terkait infeksi HIV
 Penyakit pada ibu terkait HIV
 CD4 <20%
Imunisasi

1. Bayi yang terpapar HIV harus mendapat


imunisasi sesuai dengan jadwal Kemkes RI atau
IDAI untuk melindungi dari berbagai penyakit
2. Prinsip umum: tidak memberi vaksin hidup bila
sudah terdapat gejala infeksi HIV
3. Perhatian khusus untuk BCG yang dapat
diberikan apabila infeksi HIV sudah dapat
disingkirkan.
BAGAIMANA PENCEGAHAN
TERTULAR HIV?
CARA PENCEGAHAN
Bagi yang belum menikah dianjurkan
untuk tidak melakukan hubungan
seksual (Abstinensia) = puasa

A
Saling setia pada satu pasangan
yang tidak terinfeksi HIV
( Be faithfully )

B
Gunakan kondom setiap kali
berhubungan seks yang berisiko
( Condom )

C
Hindari penggunaan jarum suntik
secara bergantian dan tidak steril
( Injection Drug User )

D
• V (Voluntary )
Pelayanan secara sukarela dan rahasia mendorong orang
utk datang ke tempat yang profesional dan dapat dipercaya.

• C (Counseling)
Konseling sebagai komunikasi interpersonal yang efektif
untuk perubahan perilaku.

• T (Testing)
Tes yang berkualitas dgn hasil cepat sehingga dapat
meningkatkan kebutuhan orang untuk melakukan VCT.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai