Anda di halaman 1dari 14

Kelompok 3

Tentang Zakat
Farrel Ivan Fahreza
Ilham Septiadin
Moch. Khopid
M.Farid Gunawan
M.Rafid.M.F
Sando Maulana
Pengertian Zakat
Zakat menurut bahasa (lughat) artinya tumbuh, suci, dan berkah. Menurut
istilah, zakat adalah pemberian yang wajib diberikan dari harta tertentu, menurut
sifat-sifat dan ukuran kepada golongan tertentu.
Zakat merupakan salah satu dari 5 rukun islam dan disebutkan secara
beriringan dengan kata salat pada 82 ayat di dalam al-Quran. Allah Swt. Telah
menetapkan hukum wajib atas zakat sebagaimana dijelaskan di dalam al-Quran,
Sunnah Rasul, dan Ijma ulama (adalah kesepakatan para ulama dalam
menetapkan suatu hukum-hukum dalam agama berdasarkan al-Quran dan
Hadis dalam suatu perkara yang terjadi).
Hukum Zakat
Allah Swt. Telah menetapkan hukum wajib atas zakat sebagai salah satu dari 5
rukun islam yang disebutkan di dalam al-Quran., Sunnah Rasul-Nya, dan Ijma
para ulama.
Didalam al-Quran surat Al-Baqarah ayat 43 Allah Swt. Berfirman :
َ ‫ع‬
‫ين‬ َّ ٰ ‫ع‬
ِ ِ‫ٱلرك‬ َ ‫م‬ ۟ ‫ع‬
َ ‫وا‬ ُ ‫ك‬ ْ ‫كوٰ َة َو‬
َ ‫ٱر‬ َ ‫ٱلز‬ ۟ ُ‫ٱلصلَوٰ َة َو َءات‬
َّ ‫وا‬ َّ ۟ ‫م‬
‫وا‬ ُ ‫َوأَقِي‬
wa-aqiimuu shshalaata waaatuu zzakaata warka'uu ma'a rraaki'iin
Artinya: “Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta
orang-orang yang ruku”.
Dalam Kitab Al-Ausath dan Ash-Shagir, Imam Thabrani meriwayatkan dari
Ali r.a bahwa Nabi Muhammad saw. Bersabda yang artinya :
“Allah Swt. Mewajibkan zakat pada harta orang orang kaya dari kaum muslimin
sejumlah yang dapat memberikan jaminan kepada orang orang miskin miskin di
kalangan mereka. Fakir miskin tidak akan menderita kelaparan dan kesulitan
sandang pandang melainkan disebabkan perbuatan golongan orang kaya. Ingatlah
bahwa Allah Swt. Akan mengadili mereka secara tegas dan menyiksa mereka
dengan azab yang pedih akibat perbuatannya itu.”(HR.Thabrani)
Hukum Zakat
Zakat merupakan salah satu rukun islam, dan menjadi salah satu unsur pokok
bagi tegaknya syariat islam. Hal ini ditegaskan dalam sebuah hadits dari Ibnu
Umar, bahwa Rasulullah menyebutkan bahwa "Islam dibangun di atas 5 tiang
pokok, yaitu kesaksian bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad
Rasulullah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa pada bulan Ramaduan,
dan naik haji bagi yang mampu." Oleh sebab itu hukum zakat adalah wajib fardhu
atas setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Abdullah bin
Mas'ud RA menyebutkan: "Anda sekalian diperintahkan menegakkan shalat dan
membayar zakat. Siapa yang tidak mengeluarkan zakat, maka shalatnya tidak
diterima.‘ Zakat termasuk dalam kategori ibadah seperti salat, haji, dan puasa yang
telah diatur secara rinci berdasarkan Alquran dan Sunah. Zakat juga merupakan
sebuah kegiatan sosial kemasyarakatan dan kemanusiaan yang dapat berkembang
sesuai dengan perkembangan umat manusia di mana pun.
Syarat dan Rukun Zakat
Syarat dalam ibadah zakat, yaitu syarat yang berkaitan dengan subjek
zakat/muzakki (orang yang mengeluarkan zakat) dan objek zakat (harta yang
dizakati).
1. Syarat zakat yang berhubungan dengan subjek atau pelaku (muzakki:
orang yang terkena wajib zakat) adalah sebagai berikut:
a) Islam (Beragama Islam/Mempercayai Adanya Allah)
b) Merdeka (Mampu Membayar Zakat)
c) Baligh (Sudah Mencapai Kedewasaan)
d) Berakal (Tidak Gila)
Syarat dan Rukun Zakat
2. Syarat-syarat yang berhubungan dengan jenis harta (sebagai objek zakat)
adalah sebagai berikut:
a) Milik Penuh
Artinya penuhnya pemilikan, maksudnya bahwa kekayaan itu harus berada dalam
control dan dalam kekuasaan yang memiliki (tidak bersangkut di dalamnya hak orang lain),
baik kekuasaan pendapat maupun kekuasaan menikmati hasilnya.
b). Berkembang
Artinya harta itu berkembang, baik secara alami berdasarkan sunatullah maupun
bertambah karena ikhtiar (berusaha) manusia. Makna berkembang di sini mengandung
maksud bahwa sifat kekayaan itu dapat mendatangkan income (keuntungan atau
pendapatan).
c). Mencapai Nisab (Jumlah batasan kepemilikan seorang muslim selama 1 tahun)
Artinya mencapai jumlah minimal yang wajib dikeluarkan zakatnya. Contohnya
nisab ternak unta adalah lima ekor dengan kadar zakat seekor kambing. Dengan demikian,
apabila jumlah unta kurang dari lima ekor, maka belum wajib dikeluarkan zakatnya.
Syarat dan Rukun Zakat
d). Lebih dari kebutuhan pokok
Artinya harta yang dimiliki oleh seseorang itu melebihi kebutuhan pokok yang
diperlukan oleh diri dan keluarganya untuk hidup wajar sebagai manusia.
e). Bebas dari hutang
Artinya harta yang dimiliki oleh seseorang itu bersih dari hutang, baik hutang
kepadan Allah Swt. (nazar: janji yang harus ditepati, wasiat: pesan yang disampaikan oleh
seseorang yang telah meninggal) maupun hutang kepada sesame manusia.
f). Berlaku setahun/haul
Suatu milik dikatakan genap setahun menurut al-jazali dalam kitabnya Tanyinda
al-haqa’iq syarh Kanzu Daqa’iq, yakni genap satu tahun dimiliki.
Adapun yang termasuk Rukun zakat adalah sebagai berikut.
1) Pelepasan atau pengeluaran hak milik pada sebagian harta yang dikenakan wajib zakat
2) Penyerahan sebagian harta tersebut dari orang yang mempunyai harta kepada orang
yang bertugas atau orang yang mengurusi zakat (amil zakat).
3) Penyerahan amil kepada orang yang berhak menerima zakat sebagai milik.
Jenis Zakat
Zakat terbagi atas dua jenis yakni:
• Zakat Fitrah
Zakat yang wajib dikeluarkan muslim menjelang Idul Fitri pada bulan suci
Ramadan. Besar zakat ini setara dengan 3,5 liter (2,7 kilogram) makanan pokok yang
ada di daerah bersangkutan.
• Zakat Maal (harta)
Zakat yang dikeluarkan seorang muslim yang mencakup hasil perniagaan,
pertanian, pertambangan, hasil laut, hasil ternak, harta temuan, emas dan perak. Masing-
masing jenis memiliki perhitungannya sendiri-sendiri.
Hak Zakat
 Penerima
Ada delapan pihak yang berhak menerima zakat, tertera dalam Surah at-Taubah ayat 60 yakni:

 Fakir - Mereka yang hampir tidak memiliki apa-apa sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan
pokok hidup. Menurut Buya Hamka, kata fakir berasal dari makna "membungkuk tulang
punggung", satu sebutan buat orang yang telah bungkuk memikul beban berat kehidupan.
• Miskin - Mereka yang memiliki harta namun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar untuk
hidup. Secara kebahasaan, orang miskin berasal dari kata ( ‫س ُك ْو ٌن‬
ُ sukūn), artinya tidak ada perubahan
pada hidupnya, tetap saja begitu, menahan penderitaan hidup.
• Amil - Mereka yang mengumpulkan dan membagikan zakat. Tentu saja dalam memungut zakat ini,
ada para petugas yang mengambilnya. Mereka juga berhak terhadap zakat. Namun begitu, Buya
Hamka memberi catatan, bahwa jika si pengurus atau pegawai mengambil sebagian hartanya yang
telah dipungut untuk dirinya sendiri, ini dijatuhkan kepada korupsi/ghulūl ( .)‫غلُ ْو ٌل‬
ُ Karenanya
menurut beliau, boleh saja mengadakan kepanitiaan dalam rangka pemungutan zakat.
• Mu'allaf - Mereka yang baru masuk Islam dan membutuhkan bantuan untuk menyesuaikan diri
dengan keadaan barunya.
• Hamba sahaya - Budak yang ingin memerdekakan dirinya
• Gharimin - Mereka yang berhutang untuk kebutuhan yang halal dan tidak sanggup untuk
memenuhinya.
• Fisabilillah - Mereka yang berjuang di jalan Allah misal: dakwah, perang dan sebagainya.
• Ibnus Sabil - Mereka yang kehabisan biaya di perjalanan.
Hak Zakat
 Haram Menerima
a)Orang kaya dan orang yang masih memiliki tenaga.
b)Hamba sahaya yang masih mendapat nafkah atau tanggungan dari tuannya.
c)Keturunan Nabi Muhammad (ahlul bait).
d)Orang yang dalam tanggungan dari orang yang berzakat, misalnya anak dan istri.
Faedah/guna/manfat Zakat
Zakat memiliki beberapa faedah yang sangat berguna bagi umat Islam, di antaranya faedah
agama (diniyyah), akhlak (khuluqiyah) dan kesosialan (ijtimaiyyah). Berikut penjelasan lebih rinci
mengenai faedah-faedahnya.
a) Faedah Agama
1. Dengan berzakat berarti telah menjalankan salah satu dari rukun islam yang mengantarkan
seorang hamba kepada kebahagiaan dan keselamatan dunia dan akhirat.
2. Merupakan sarana bagi hamba untuk taqarrub (mendekatkan diri) kepada Rabb-nya, akan
menambah keimanan karena keberadaannya yang memuat beberapa macam ketaatan.
3. Pembayar zakat akan mendapatkan pahala besar yang berlipat ganda, sebagaimana firman
allah, yang artinya: “allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah” (Al Baqarah:276). Dalam
sebuah hadits muttafaq alaih, nabi SAW juga menjelaskan bahwa sedekah dari harta yang baik akan
ditumbuhkan kembangkan oleh allah berlipat ganda.
4. Zakat merupakan sarana penghapus dosa.
b) Faedah akhlak
1. Menanamkan sifat kemuliaan, rasa toleran dan kelapangan dada kepada pribadi pembayar
zakat.
2. Pembayar zakat biasanya identik dengan sifat rahmah (belas kasih) dan lembut kepada
saudaranya yang tidak punya.
3. Merupakan realita bahwa menyumbangkan sesuatu yang bermanfaat baik berupa harta maupun
raga bagi kaum muslimin akan melapangkan dada dan meluaskan jiwa.sebab sudah pasti ia akan
menjadi orang yang dicintai dan dihormati sesuai tingkat pengorbanannya.
Faedah/guna/manfat Zakat
4. Di dalam zakat terdapat penyucian terhadap akhlak.
5. Menjadi tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah.
c) Faedah kesosialan
1. Zakat merupakan sarana untuk membantu dalam memenuhi hajat hidup para fakir miskin yang
merupakan kelompok mayoritas sebagian besar Negara di dunia.
2. Memberikan dukungan kekuatan bagi kaum muslimin dan mengangkat eksistensi mereka. Ini
bias dilihat dalam kelompok penerima zakat, salah satunya adalah mujahidin fisabilillah.
3. Zakat bisa mengurangi kecemburuan sosial, dendam dan rasa dongkol yang ada dalam dada
fakir miskin. Karena masyarakat bawah biasanya jika melihat mereka yang berkelas ekonomi tinggi
menghambur-hamburkan harta untuk sesuatu yang tidak bermanfaat bias tersulut rasa benci dan
permusuhan mereka jikalau harta yang demikian melimpah itu dimanfaatkan untuk mengentaskan
kemiskinan tentu akan terjalin keharmonisan dan cinta kasih antara si kaya dan si miskin.
4. Zakat akan memacu pertumbuhan ekonomi pelakunya dan yang jelas berkahnya akan
melimpah.
5. Membayar zakat berarti mempeluas peredaran harta benda atau uang karena ketika harta
dibelanjakan maka perputarannya akan meluas dan lebih banyak pihak yang mengambil manfaat.
Hikmah Zakat
Hikmah dari zakat antara lain:
• Mengurangi kesenjangan sosial antara mereka yang berada dengan mereka yang miskin.
• Pilar amal jama'i antara mereka yang berada dengan para mujahid dan da'i yang
berjuang dan berda'wah dalam rangka meninggikan kalimat Allah.
• Membersihkan dan mengikis akhlak yang buruk
• Alat pembersih harta dan penjagaan dari ketamakan orang jahat.
• Ungkapan rasa syukur atas nikmat yang Allah berikan
• Untuk pengembangan potensi ummat
• Dukungan moral kepada orang yang baru masuk Islam
• Menambah pendapatan negara untuk proyek-proyek yang berguna bagi ummat.
Sekian Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai