KB 3. Makhluk Hidup
KB 3. Makhluk Hidup
2
Cara Memperoleh Makanan
Autotrof Heterotrof
Kemosintesis Fotosintesis
1 5
2
Klorofil 4
5
Beberapa Percobaan Mengenai
Fotosintesis Fotosintesis
7
Respirasi Pada Tumbuhan
Aerob Anaerob
• Pembakaran atau oksidasi glukosa terjadi • Pembakaran atau oksidasi glukosa yang
secara sempurna terjadi tidak sempurna
• Dalam sekali respirasi, mampu menghasilkan • Dalam sekali respirasi, energi yang dihasilkan
banyak energi , mampu mencapai 36 ATP lebih sedikit (hanya mampu menghasilkan 2
• Mengeluarkan zat lain (karbon dioksida dan ATP)
uap air yang mampu dikeluarkan melalui sistem
difusi)
Respirasi yang dilakukan tumbuhan menggunakan sebagian oksigen yang dihasilkan dari proses
fotosintesis, sisanya akan berdifusi ke udara melalui daun.
C6H12O6 +6 O2 6 CO2 + 6 H2O
8
Reproduksi Pada Tumbuhan
1. Membelah diri
2. Fragmentasi
Vegetatif Alami 3. Tunas
Vegetatif Aseksual 4. Spora
Vegetatif Buatan 5. Rhizoma
6. Stolon/geragih
Reproduksi Generatif/seksual 7. Umbi batang
1. Konyugasi 8. Umbi lapis
2. Melebur sudah terspesialisasi 9. Tunas adventif
3. Bentuk isogami atau anisogami
1. Stek batang
Reproduksi pada tumbuhan lumut dan paku 2. Cangkok
3. Dirunduk
Metagenesis 1. Keturunan kawin (gametofit)
(pergiliran keturunan) 2. Keturunan tidak kawin (sporofit). 4. Okulasi
5. Disambung
Reproduksi pada tumbuhan biji/tanaman bunga
1. Penyerbukan
2. pembuahan 9
Vegetatif
10
Vegetatif Vegetatif Alami
11
Vegetatif Vegetatif Alami
1 Membelah diri
12
Vegetatif Vegetatif Alami
2 Fragmentasi
13
Vegetatif Vegetatif Alami
3 Tunas
Perkembangbiakan dengan tunas yaitu tunas tumbuh
dari pangkal tumbuhan induknya dan tumbuh menjadi
tumbuhan yang baru
14
Vegetatif Vegetatif Alami
Spora adalah inti sel yang berubah fungsi menjadi alat perkembangbiakan.
4 Spora Pada tumbuhan paku, spora dibentuk pada daun. Spora terletak di dalam
kotak spora (sporangium) yang berkumpul di dalam sorus. Sorus adalah
kumpulan kotak spora. Sorus terletak di bagian tepi di bawah daun, berupa
bintik-bintik kecoklatan. Daun yang dapat menghasilkan spora disebut daun
fertil (subur).
Jika sporangium pecah, spora keluar danjatuh
di tempat yang cocok. Spora tersebut akan
tumbuh dan berkembang menjadi tumbuhan
paku baru.
15
Vegetatif Vegetatif Alami
5 Rhizoma
16
Vegetatif Vegetatif Alami
6 Stolon/geragih
Stolon/ geragih merupakan batang yang merambat
seperti yang terdapat pada tanaman arbei dan tumbuhan
antanan
17
Vegetatif Vegetatif Alami
7 Umbi Batang
Umbi batang adalah batang yang digunakan untuk
menyimpan cadangan makanan, terdapat di dalam tanah.
Pada umbi tersebut terdapat tunas-tunas sebagai calon
tumbuhan baru. Misalnya umbi yang terdapat pada
kentang dan ubi jalar.
18
Vegetatif Vegetatif Alami
8 Umbi Lapis
19
Vegetatif Vegetatif Alami
9 Tunas Adventif
20
Vegetatif Vegetatif Buatan
4 Okulasi 5 Mengenten/Disambung
21
Vegetatif Vegetatif Buatan
Langkah-langkah mencangkok
2 Cangkok 1. Membuat keratan melingkar pada cabang yang telah ditentukan. Jarak
antara keratan ± 5 – 10 cm. Cabang tanaman yang dapat dikerat adalah
di bawah kuncup daun.
2. Mengupas kulit batang dan membersihkan kambium Bersihkan lapisan
kambiumnya dengan cara dikerok. Setelah bersih, biarkan sampai kering
3. Membungkus/menutup cangkokan dengan tanah yang telah diberi
membuat akar baru pada pupuk. Kemudian bungkus/balut dengan sabut kelapa atau plastik
bagian batang
4. Siram dengan air.
5. Jika cangkokan sudah berakar cukup banyak, cangkokan sudah bisa
dipotong dan ditanam di tanah yang subur.
23
Vegetatif Vegetatif Buatan
3 Merunduk 1. Pilih batang tanaman yang sudah tua, kuat dan panjang.
2. Kerat bagian kulit batangnya seperti pada mencangkok.
3. Bengkokkan batang tanaman dengan sedikit dari bagian tengahnya
menyentuh tanah.
4. Tahan batang tanaman tadi dengan cara mengubur bagian batang
yang menyentuh tanah dan diatasya diberi pemberat.
5. Biarkan selama beberapa hari sambil menyiram gundukan tanah
tersebut setiap hari.
6. Setelah akar dari bagian tengah batang tadi muncul, pisahkan
Membengkokkan sebagian tanaman baru dari tanaman induk dengan memotong batang tanaman
batang atau ranting dan
memendamkannya ke dalam
baru bagian bawah.
tanah. 7. Tanaman baru siap dipindahkan ke media tanam
24
Vegetatif Vegetatif Buatan
4 Okulasi
1. Sayat batang bawah
2. Mata tunas pada cabang disayat bersama sebagian kayunya dari
arah bawah ke atas sepanjang 2 cm, kemudian bagian kayu
dikelupas
3. Mata tunas ditempelkan/ disipkan pada celah sayatan batang bawah
hingga benar-benar menyatu
4. Pada bidang tempelan/okulasi dibalut dengan plastik bersih mulai
dari tempelan bawah sampai ke atas dan berkahir di bawah lagi
5. Buka pembalut plastik setelah 4-6 minggu, jika mata mata tempel
menempelkan tunas muda menyatu dan berwaarna hijau segar berarti okulasi berhasil
pada ranting atau batang
tanaman induk.
25
Vegetatif Vegetatif Buatan
1. Potong tunas / pucuk tanaman dengan panjang ± 5cm, bentuklah ujung tunas yang
5 Mengenten/Disambung dipotong menyerong kiri-kanan (bentuk V terbalik) agar dapat diselipkan secara
tepat pada batang bawah..
2. Potong pula tunas tanaman yang akan ditempel, ujung yang akan ditempel (calon
batang bawah) dipotong berbentuk huruf v
3. Ikat tempelan tadi dengan tali raffia, hindari tunas patah.
4. Bungkus sambungan dengan kertas untuk menghindari sinar matahari langsung,
usahakan sambungan jangan terkena air dan bagian tengahnya longgar agar
tunas tidak terganggu.
5. Untuk mengurangi penguapan dan mempercepat tumbuhnya tunas, sisakan 2-4
helai daun pada batas atas; dan potong daun tersebut menjadi setengahnya atau
pangkas semua daun.
menggabungkan batang bawah 6. Setelah kira-kira dua minggu kemudian periksalah. Apabila daun tampak segar
dan batang atas dari tanaman yang berarti mnegenten berhasil. Apabila daun layu atau membusuk berarti mengenten
berbeda sehingga diperoleh gagal dan perlu diulang kembali.
tanaman baru
26
Generatif
27
Reproduksi Pada Tumbuhan Lumut dan Paku
28
Reproduksi Pada Tumbuhan Biji dan Bunga
1 Tahap penyerbukan
2 Tahap peleburan
29
Reproduksi Pada Tumbuhan Biji dan Bunga
1 Gymnospermae
Reproduksi pada tumbuhan biji terbuka/pembuahan tunggal.
Terdapat bunga jantan dan bunga betina
2 Angiospermae
Reproduksi pada tumbuhan biji tertutup/pembuahan ganda.
Terdapat bunga sempurna
Inti sel sperma + sel telur menjadi lembaga / embrio
Inti sel sperma + endosperm menjadi keping biji.
30
Hewan
2
Makhluk Hidup – Tumbuhan dan Hewan
31
Reproduksi Pada Hewan
Vegetatif Generatif
Cacing Pipih
Vivipar Ovipar Ovovivipar
Hydra Colelenterata
32
Reproduksi Pada Hewan Vegetatif
33
Reproduksi Pada Hewan Vegetatif
Tunas
Coelenterata
Hydra Membentuk kuncup
Muncul tunas kecil, tunas akan berupa tentakel
melepaskan diri dan menjadi Kuncup akan
organisme baru. bertumbuh dan
menempel di sekitar
kaki induknya
sampai kuncup baru
tumbuh pada
induknya
34
Reproduksi Pada Hewan Vegetatif
Fragmentasi
35
Reproduksi Pada Hewan Vegetatif
Membelah Diri
Berkembang biak dengan cara membagi tubuhnya
menjadi dua bagian yang sama atau lebih secara
langsung yang dilakukan hewan bersel satu. Diawali
dengan pembelahan inti sel hewan bersel satu
menjadi dua bagian, diikuti dengan pembelahan
cairan dan dinding sel yang akan menghasilkan
Amoeba
organisme baru
36
Reproduksi Pada Hewan Generatif
37
Reproduksi Pada Hewan Generatif
Mamalia Menyusui
38
Reproduksi Pada Hewan Generatif
39
Reproduksi Pada Hewan Generatif
40
Manusia
Indera Penglihatan (Alat optik alami), sistem rangka (Sceletal system), dan
sistem pernapasan (Respiratorius system)
Manusia – Indera Penglihatan
42
Pengertian Optik
43
Indera Penglihatan (Alat optik alami)
44
a. Pelindung Mata
45
b. Bola Mata
46
Anatomi Bola Mata
47
1. Kornea
Kornea merupakan bagian lapisan tipis yang bening dan dapat
tembus cahaya.
2. Pupil
Celah lingkaran yang dibentuk oleh iris
Fungsi:
a. mengatur banyak tidaknya cahaya yang masuk ke bola mata
b. Apabila cahaya yang masuk ke mata sangat kuat, pupil akan
menyempit. Sehingga cahaya yang masuk ke bola mata lebih
sedikit.
c. Apabila cahaya yang masuk ke mata redup, maka pupil akan
melebar sehingga cahaya yang masuk lebih banyak.
48
3. Aqueous Humor
Cairan yang terdapat di belakang kornea.
Fungsi:
Membiaskan cahaya yang masuk
4. Iris
Selaput di depan lensa matayang membentuk celah lingkaran.
Fungsi:
a. Pemberi warna pada mata (coklat, biru, hijau)
b. Mengatur banyak sedikitnya cahaya yang boleh masuk melalui pupil
4. Lensa Mata
Lensa yang terbuat dari bahan bening, berserat, dan elastis.
Fungsi:
a. mengatur pembiasan yang disebabkan oleh cairan aqueus humor di depan lensa
b. sebagai lensa cembung yaitu pembentuk bayangan yang bersifat nyata, terbalik
dan diperkecil.
49
6. Retina atau selaput jala
berfungsi sebagai layar penangkap
bayangan.
Retina terdiri atas sel yang berpigmen,
sel penerima rangsang dan sel saraf
penglihat.
Sel penerima rangsang cahaya terdiri
atas sel kerucut (conus/cone) yang
akan menerima rangsang cahaya yang
kuat. Sel batang (rod) akan menerima
rangsang cahaya dalam keadaan
gelap. Sel batang dapat menerima
rangsang bila ada rodopsin.
Bayangan yang dibentuk pada retina adalah nyata, terbalik dan diperkecil, namun semua bayangan
itu diinterpretasikan oleh otak sebagai bayangan tegak.
50
7. Bintik kuning
bagian pada retina yang sangat peka terhadap cahaya.
Agar bayangan jelas, bayangan harus terbentuk di
retina tepat di bintik kuning.
8. Koroid
berfungsi untuk memberi oksigen dan nutrisi pada mata
9. Saraf optic
saraf yang menghubungkan bintik kuning dengan otak
sehingga sinyal-sinyal bayangan dari bintik kuning
sampai ke otak. Selanjutnya otak akan
menerjemahkannya
51
Daya Akomodasi Mata
Proses penerimaan bayangan benda oleh mata, akan diatur oleh kemampuan lensa untuk mengubah
jarak jarak fokusnya (membuat lesa mata lebih cembung atau lebih pipih).
52
(a) Mata rileks (tidak berakomodasi) lensa mata pipih sehingga jarak fokusnya paling jauh.
(b) Lensa mata lebih cembung sehingga jara fokusnya lebih pendek
53
Jarak Penglihatan Mata
Mata dapat melihat dengan jelas jika letak benda berada dalam jangkauan penglihatan antara titik dekat
mata ( p u n c t u m p r o xim u n ) dan titik jauh mata ( punctum remotum).
Titik dekat mata, adalah titik paling dekat di mana suatu benda dapat
diletakan dan masih menghasilkan bayangan tajam pada retina ketika mata
berakomodasi maksimum. Misal orang usia 20 tahun dengan mata normal
memiliki titik dekat mata kira-kira 25 cm. Sedangkan pada usia 40-an
meningkat menjadi 50 cm.
Titik jauh mata, adalah titik terjauh benda di mana mata yang rileks (mata
tidak berakomodasi) dapat memfokuskan benda. Manusia dengan
penglihatan normal (emetrop) dapat melihat jauh, sehingga memiliki titik jauh
pada jarak tak terhingga.
54
Mekanisme Melihat Rangsangan
Cahaya
1. Cahaya yang dipantulkan oleh benda di tangkap oleh mata,menembus kornea Pupil
dan diteruskan melalui pupil.
2. Intensitas cahaya yang telah diatur oleh pupil diteruskan menembus lensa Lensa
mata.
3. Daya akomodasi pada lensa mata mengatur cahaya supaya jatuh tepat di Retina
retina (bintik kuning).
4. Pada bintik kuning, cahaya diterima oleh sel kerucut dan sel batang, kemudian Saraf Optik
disampaikan ke otak.
5. Cahaya yang disampaikan ke otak akan diterjemahkan oleh otak sehinga kita Otak
bisa mengetahui apa yang kita lihat.
55
56
Gangguan Visual dan Cara Penanggulangannya
57
Rabun Jauh (miop)
Keadaan mata yang tidak dapat melihat benda jauh dengan jelas.
Keadaan ini terjadi karena lensa mata tidak dapat menjadi pipih sebagaimana
mestinya sehingga bayangan benda yang jauh terbentuk di depan retina.
Mata miop, dapat dikoreksi dengan menggunakan lensa cekung (lensa negative)
58
Rabun Dekat (hipermetrop)
59
Mata Tua (Presbiop)
60
Berikut adalah gambar
Mata Emetrop,
Mata Miop,
Mata Hipermetrop dan
Mata Presbiop
61
Mata Astigmatisma
Astigmatisma adalah suatu kondisi dimana penglihatan menjadi kabur, disebabkan oleh bentuk kornea
yang tidak teratur, dimana lensa mata mempunyai cekungan yang berbeda antara tengah dan pinggir.
Dikarenakan bayangan benda jatuh di retina mata ada dua tidak satu, sehingga efeknya adalah
penderita melihat benda seakan menjadi dua/kabur/blur.
Penderita astigmatisma reguler (melihat garis vertikal terlihat kabur dan garis horisontal terlihat jelas)
dapat dikoreksi dengan kacamata berlensa silindris.
Selain dengan kacamata, penderita silindris dapat mendapatkan visi yang jelas dengan menggunakan
lensa kontak, orthokeratology, laser dan prosedur operasi bias lainnya.
62
Kita sudah memiliki mata sebagai alat optik alami
Menurutmu mengapa kita memerlukan alat optic buatan?
63
Jawabannya:
64
Sistem Rangka
pada Manusia
Manusia - Sistem rangka 65
Rangka Tubuh Manusia
Rangka Aksial
Rangka Apendikuler
66
Bayangkan!
Apa yang terjadi bila
kita tidak mempunyai
rangka seperti ini?
3
Fungsi Rangka Tubuh Manusia
4
Rangka tubuh manusia disusun
oleh tiga jenis jaringan, yaitu:
1. jaringan tulang keras
2. jaringan tulang rawan
3. jaringan ikat sendi (ligamen).
69
Tulang Keras
72
Tulang penyusun rangka manusia
73
Cranium
74
Sumber: http://www.perpusku.com/2016/04/pengelompokan-tulang-dalam-sistem-rangka-manusia.html
Axial Sceleton
75
Sumber: http://murid.info/rangka-pada-manusia/
Apendicullar Sceleton
Sumber: https://adi3anto.wordpress.com/2016/09/03/107/
http://edrajointan.blogspot.co.id/2012/10/ 76
Bentuk Tulang
Tulang Pendek
Berbentuk pendek dan di dalamnya terdapat sumsum merah.
Contoh: tulang-tulang pergelangan tangan dan kaki, ruas-
ruas tulang belakang serta tulang-tulang jari tangan dan jari
Tulang Pipih kaki.
Berbentuk pipih dan di dalamnya berisi sumsum
merah. Contoh: Tulang dada, tulang rusuk,
tulang belikat, tulang panggul
Tulang Pipa
Berbentuk seperti pipa dan di dalamnya berisi sumsum
kuning. Contoh: Tulang paha, tulang kering, tulang lengan 77
atas
Sendi
S Sendi Mati (Tidak dapat Digerakkan). Contoh: Sendi yang terdapt pada tengkorang
E
N Sendi Kaku yang terdapat di antara ruas-ruas tulang belakang
D
I Sendi gerak sendi yang dapat digerakkan secara bebas seperti yang terdapat
pada kaki dan tanga
78
Macam-macam Gerakan Sendi
79
Penyakit Yang Berhubungan Dengan Rangka
Sumber: https://tr.depositphotos.com/170409856/stock-illustration-the-skeleton-of-the-lower.html 80
https://www.movingwithoutpain.com/osteoporosis/
3. Lordosis 4. Kifosis 5. Skoliosis
Posisi tulang punggung terlalu Posisi tulang belakang Kondisi tulang belakang yang
bengkok ke depan bengkok ke kiri atau ke kanan lengkung secara tidak normal
82
Cara Merawat Rangka
83
DAFTAR PUSTAKA
84
SISTEM PERNAPASAN
PADA MANUSIA
Manusia - Sistem pernapasan
85
Sistem
Pernapasan
pada Manusia ?
Sistem pernapasan pada manusia adalah sistem
menghirup oksigen dari udara serta mengeluarkan
karbon dioksida dan uap air (Sigma, t.t, hlm. 418).
86
Alat Pernapasan Manusia
Hidung
(Vacum Nasalis) Paru-Paru
Cabang
Tenggorokan
Tenggorokan Bronkiolus
(Trakea)
(Bronkus)
87
Hidung (Cavum Nasalis)
88
Sumber Ilustrasi: http://raja-jempol.blogspot.co.id/2014/07/gambar-bagian-fungsi-pancaindera.html
Tekak (Faring)
90
Sumber ilustrasi: http://genggaminternet.com/pengertian-pernapasan-dan-alat-alat-pernapasan/
Cabang tenggorokkan ( Bronkus )
Bercabang Bercabang
menjadi 3 menjadi 2
bronlkiolus bronkiolus
91
Sumber ilustrasi: http://genggaminternet.com/pengertian-pernapasan-dan-alat-alat-pernapasan/
Bronkiolus
92
Sumber ilustrasi: http://genggaminternet.com/pengertian-pernapasan-dan-alat-alat-pernapasan/
Alveolus
93
Paru-Paru
2. Respirasi Eksternal
95
1. Respirasi Sel atau Respirasi Internal
96
Sumber ilustrasi: http://usaha321.net/perbedaan-respirasi-internal-dan-eksternal.html
Empat Tahap Reaksi Proses Respirasi
pada Mitokondria
Dari empat tahap kejadian di atas, respirasi mempunyai persamaan kimia sebagai
berikut :
98
2. Respirasi Eksternal
99
Sumber ilustrasi: http://usaha321.net/perbedaan-respirasi-internal-dan-eksternal.html
Macam-Macam Respirsi Dilihat dari Pengambilan
Udara Pernapasan
1. Pernapasan Perut
2. Pernapasan Dada
Mekanisme inspirasi pernapasan perut:
Sekat rongga dada (diafraghma) berkontraksi posisi dari melengkung menjadi mendatar paru-
paru mengembang tekanan udara dalam paru-paru lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar
udara masuk.
101
Penyakit yang Sering Menyerang Paru-paru dan
Sistem Pernapasan
1. Batuk
2. Radang tenggorokan
3. Asma
4. Flu
5. Pilek
6. Tbc
7. Polip
8. Kanker paru-paru
9. Paru-paru basah
10. Serak
102
Penyebab Terjadinya Penyakit pada Sistem
Pernapasan
1. Kurang Berolahraga
2. Stres
3. Kekurangan Nabati
4. Kurang Minum Air
5. Alkohol
6. Merokok
103
Cara Merawat Alat Pernapasan
104
DAFTAR PUSTAKA
105