Anda di halaman 1dari 105

Makhluk Hidup

Tumbuhan dan Hewan


Tumbuhan
1
Makhluk Hidup – Tumbuhan dan Hewan

2
Cara Memperoleh Makanan

Cara Memperoleh Makanan

Autotrof Heterotrof

Kemosintesis Fotosintesis

Fotolisis/ Reaksi terang Reaksi Gelap


3
Fotosintesis

Dua tahap Fotosintesis

Fotolisis/ Reaksi terang Reaksi fisika CO2/Reaksi Gelap


Terjadi di dalam Reaksi gelap/reaksi Blackman,
kloroplas, memerlukan yaitu reaksi yang terjadi dalam
Merupakan proses penyusunan cahaya, air terurai kloroplas, tidak memerlukan
zat organik karbohidrat yang menjafdi O2 dan H2O. cahaya. Prosesnya berupa
berasal dari zat anorganik siklus yang disebut Siklus
karbondioksida dan air yang Calvin.
berlangsung pada bagian tubuh
tumbuahn yang berklorofil
dengan bantuan energi cahaya
4
Faktor yang Mempengaruhi
Fotosintesis Fotosintesis

1 5

2
Klorofil 4

5
Beberapa Percobaan Mengenai
Fotosintesis Fotosintesis

Percobaan Engelmen Percobaan Sachs/ Uji Iodium Percobaan Ingenhose

bertujuan untuk bertujuan untuk membuktikan bertujuan untuk


membuktikan bahwa bahwa pada proses mrmbuktikan bahwa pada
pada proses fotosintesis dihasilkan proses fotosintesis
fotosintesis dihasilkan amilum. menghasilkan gas
oksigen dan oksigen.
diperlukan adanya
khlorofil serta cahaya. 6
Fotosintesis Hasil Percobaan Fotosintesis

Persamaan reaksi kimia proses fotosintesis

6 CO2 + 6 H2O  C6H12O6 + 6 O2

7
Respirasi Pada Tumbuhan

Jenis Respirasi Pada Tumbuhan

Aerob Anaerob
• Pembakaran atau oksidasi glukosa terjadi • Pembakaran atau oksidasi glukosa yang
secara sempurna terjadi tidak sempurna
• Dalam sekali respirasi, mampu menghasilkan • Dalam sekali respirasi, energi yang dihasilkan
banyak energi , mampu mencapai 36 ATP lebih sedikit (hanya mampu menghasilkan 2
• Mengeluarkan zat lain (karbon dioksida dan ATP)
uap air yang mampu dikeluarkan melalui sistem
difusi)

Respirasi yang dilakukan tumbuhan menggunakan sebagian oksigen yang dihasilkan dari proses
fotosintesis, sisanya akan berdifusi ke udara melalui daun.
C6H12O6 +6 O2  6 CO2 + 6 H2O
8
Reproduksi Pada Tumbuhan
1. Membelah diri
2. Fragmentasi
Vegetatif Alami 3. Tunas
Vegetatif Aseksual 4. Spora
Vegetatif Buatan 5. Rhizoma
6. Stolon/geragih
Reproduksi Generatif/seksual 7. Umbi batang
1. Konyugasi 8. Umbi lapis
2. Melebur sudah terspesialisasi 9. Tunas adventif
3. Bentuk isogami atau anisogami

1. Stek batang
Reproduksi pada tumbuhan lumut dan paku 2. Cangkok
3. Dirunduk
Metagenesis 1. Keturunan kawin (gametofit)
(pergiliran keturunan) 2. Keturunan tidak kawin (sporofit). 4. Okulasi
5. Disambung
Reproduksi pada tumbuhan biji/tanaman bunga
1. Penyerbukan
2. pembuahan 9
Vegetatif

Melalui reproduksi vegetatif, individu baru


yang terjadi berasal dari satu sel induk,
atau individu baru terjadi tanpa melalui
proses perkawinan (peleburan dua sel).

10
Vegetatif Vegetatif Alami

1 Membelah diri 2 Fragmentasi 3 Tunas 4 Spora 5 Rhizoma

6 Stolon/geragih 7 Umbi Batang 8 Umbi Lapis 9 Tunas Adventif

11
Vegetatif Vegetatif Alami

1 Membelah diri

Multiple fission yaitu


Binary fission atau belah pasang,yaitu pembelahan dari satu sel induk
pembelahan dari sel induk menjadi dua sel anak. menjadi banyak sel anah,
Contoh reproduksi pada bakteri. misalnya reproduksi pada alga.

12
Vegetatif Vegetatif Alami

2 Fragmentasi

Cara bereproduksi dengan cara memutuskan bagian


tubuh, di mana bagian tubuh tadi dapat tumbuh menjadi
individu baru. Contoh reproduksi pada alga.

13
Vegetatif Vegetatif Alami

3 Tunas
Perkembangbiakan dengan tunas yaitu tunas tumbuh
dari pangkal tumbuhan induknya dan tumbuh menjadi
tumbuhan yang baru

14
Vegetatif Vegetatif Alami

Spora adalah inti sel yang berubah fungsi menjadi alat perkembangbiakan.
4 Spora Pada tumbuhan paku, spora dibentuk pada daun. Spora terletak di dalam
kotak spora (sporangium) yang berkumpul di dalam sorus. Sorus adalah
kumpulan kotak spora. Sorus terletak di bagian tepi di bawah daun, berupa
bintik-bintik kecoklatan. Daun yang dapat menghasilkan spora disebut daun
fertil (subur).
Jika sporangium pecah, spora keluar danjatuh
di tempat yang cocok. Spora tersebut akan
tumbuh dan berkembang menjadi tumbuhan
paku baru.

15
Vegetatif Vegetatif Alami

5 Rhizoma

Rhizoma / akar tinggal merupakan batang yang terdapat


di dalam tanah. Biasanya juga digunakan untuk
menyimpan cadangan makanan. Contoh tumbuhan yang
bereproduksi dengan rhizoma adalah jahe, lengkuas,
kencur, kunyit, dan lain-lain.

16
Vegetatif Vegetatif Alami

6 Stolon/geragih
Stolon/ geragih merupakan batang yang merambat
seperti yang terdapat pada tanaman arbei dan tumbuhan
antanan

17
Vegetatif Vegetatif Alami

7 Umbi Batang
Umbi batang adalah batang yang digunakan untuk
menyimpan cadangan makanan, terdapat di dalam tanah.
Pada umbi tersebut terdapat tunas-tunas sebagai calon
tumbuhan baru. Misalnya umbi yang terdapat pada
kentang dan ubi jalar.

18
Vegetatif Vegetatif Alami

8 Umbi Lapis

Umbi lapis adalah batang yang terdapat di dalam tanah


yang dapat menumbuhkan tunas yang disebut siung.
Karena berlapis-lapis, maka disebut umbi lapis, misalnya
pada tanaman bawang merah dan bawang bombay.

19
Vegetatif Vegetatif Alami

9 Tunas Adventif

Tunas adventif, adalah tunas yang keluar dari akar pada


permukaan tanah, misalnya pada pohon kersen dan
pohon kesemek, cocor bebek.

20
Vegetatif Vegetatif Buatan

1 Stek Batang 2 Cangkok 3 Merunduk

4 Okulasi 5 Mengenten/Disambung

21
Vegetatif Vegetatif Buatan

1 Stek Batang Langkah-langkah Stek Batang


1. Pilih Induk/ Pohon yang unggul dan sudah berbuah jika
penyetekan dilakukan pada tanama buah.
2. Pilihlah batang yang sudah memiliki kayu/keras dengan
ukuran tergantung pada jenis tanaman tapi
keumumannya sebesar jari.
3. Potong secara miring baik bagian pangkal ataupun
ujungnya dengan keumumam panjangnya 10 cm.
4. Berilah perangsang akar pada bagian pangkal.
menanam potongan atau 5. Tancap pada media yang sudah disiapkan, saat
helaian daun pemasukan dalam media sebaiknya hati hati jangan
sampai batang stek rusak.
6. Cek Tanaman, jika sudah berakar dan tumbuh daun
baru boleh di tanam.
22
Vegetatif Vegetatif Buatan

Langkah-langkah mencangkok
2 Cangkok 1. Membuat keratan melingkar pada cabang yang telah ditentukan. Jarak
antara keratan ± 5 – 10 cm. Cabang tanaman yang dapat dikerat adalah
di bawah kuncup daun.
2. Mengupas kulit batang dan membersihkan kambium Bersihkan lapisan
kambiumnya dengan cara dikerok. Setelah bersih, biarkan sampai kering
3. Membungkus/menutup cangkokan dengan tanah yang telah diberi
membuat akar baru pada pupuk. Kemudian bungkus/balut dengan sabut kelapa atau plastik
bagian batang
4. Siram dengan air.
5. Jika cangkokan sudah berakar cukup banyak, cangkokan sudah bisa
dipotong dan ditanam di tanah yang subur.
23
Vegetatif Vegetatif Buatan

3 Merunduk 1. Pilih batang tanaman yang sudah tua, kuat dan panjang.
2. Kerat bagian kulit batangnya seperti pada mencangkok.
3. Bengkokkan batang tanaman dengan sedikit dari bagian tengahnya
menyentuh tanah.
4. Tahan batang tanaman tadi dengan cara mengubur bagian batang
yang menyentuh tanah dan diatasya diberi pemberat.
5. Biarkan selama beberapa hari sambil menyiram gundukan tanah
tersebut setiap hari.
6. Setelah akar dari bagian tengah batang tadi muncul, pisahkan
Membengkokkan sebagian tanaman baru dari tanaman induk dengan memotong batang tanaman
batang atau ranting dan
memendamkannya ke dalam
baru bagian bawah.
tanah. 7. Tanaman baru siap dipindahkan ke media tanam

24
Vegetatif Vegetatif Buatan

4 Okulasi
1. Sayat batang bawah
2. Mata tunas pada cabang disayat bersama sebagian kayunya dari
arah bawah ke atas sepanjang 2 cm, kemudian bagian kayu
dikelupas
3. Mata tunas ditempelkan/ disipkan pada celah sayatan batang bawah
hingga benar-benar menyatu
4. Pada bidang tempelan/okulasi dibalut dengan plastik bersih mulai
dari tempelan bawah sampai ke atas dan berkahir di bawah lagi
5. Buka pembalut plastik setelah 4-6 minggu, jika mata mata tempel
menempelkan tunas muda menyatu dan berwaarna hijau segar berarti okulasi berhasil
pada ranting atau batang
tanaman induk.

25
Vegetatif Vegetatif Buatan

1. Potong tunas / pucuk tanaman dengan panjang ± 5cm, bentuklah ujung tunas yang
5 Mengenten/Disambung dipotong menyerong kiri-kanan (bentuk V terbalik) agar dapat diselipkan secara
tepat pada batang bawah..
2. Potong pula tunas tanaman yang akan ditempel, ujung yang akan ditempel (calon
batang bawah) dipotong berbentuk huruf v
3. Ikat tempelan tadi dengan tali raffia, hindari tunas patah.
4. Bungkus sambungan dengan kertas untuk menghindari sinar matahari langsung,
usahakan sambungan jangan terkena air dan bagian tengahnya longgar agar
tunas tidak terganggu.
5. Untuk mengurangi penguapan dan mempercepat tumbuhnya tunas, sisakan 2-4
helai daun pada batas atas; dan potong daun tersebut menjadi setengahnya atau
pangkas semua daun.
menggabungkan batang bawah 6. Setelah kira-kira dua minggu kemudian periksalah. Apabila daun tampak segar
dan batang atas dari tanaman yang berarti mnegenten berhasil. Apabila daun layu atau membusuk berarti mengenten
berbeda sehingga diperoleh gagal dan perlu diulang kembali.
tanaman baru

26
Generatif

Reproduksi Generatif/ seksual adalah cara reproduksi yang


didahului dengan peleburan dua sel. Beberapa reproduksi
generatif, antara lain :

•Konyugasi, sel yang melebur belum dapat dibedakan jenis


kelaminnya, atau peleburan inti. Hasil peleburan disebut
zygospora, seperti terjadi pada Alga dan Protozoa.

•Jika dua sel yang melebur sudah terspesialisasi (disebut sel


kelamin), hasil peleburannya disebut zygote.

•Jika dua sel kelamin yang melebur berukuran sama disebut


isogami, jika tidak sama disebut anisogami.

27
Reproduksi Pada Tumbuhan Lumut dan Paku

Tumbuhan lumut dan tumbuhan paku pada


reprodusinya mengalami metagenesis
(pergiliran keturunan), yaitu antara keturunan
kawin (gametofit) dan keturunan tidak kawin
(sporofit).

28
Reproduksi Pada Tumbuhan Biji dan Bunga

1 Tahap penyerbukan

2 Tahap peleburan

29
Reproduksi Pada Tumbuhan Biji dan Bunga

1 Gymnospermae
Reproduksi pada tumbuhan biji terbuka/pembuahan tunggal.
Terdapat bunga jantan dan bunga betina

2 Angiospermae
Reproduksi pada tumbuhan biji tertutup/pembuahan ganda.
Terdapat bunga sempurna
Inti sel sperma + sel telur menjadi lembaga / embrio
Inti sel sperma + endosperm menjadi keping biji.

30
Hewan
2
Makhluk Hidup – Tumbuhan dan Hewan

31
Reproduksi Pada Hewan

Reproduksi Pada Hewan

Vegetatif Generatif

Tunas Fragmentasi Membelah Diri

Cacing Pipih
Vivipar Ovipar Ovovivipar

Hydra Colelenterata
32
Reproduksi Pada Hewan Vegetatif

Perkembangbiakan vegetatif/tanpa melalui Tunas


peristiwa perkawinan atau tidak terjadi
proses pembuahan sel kelamin betina oleh
sel kelamin jantan yang dilakukan oleh Fragmentasi
hewan tingkat rendah. Hewan tingkat
rendah adalah hewan yang tidak memiliki Membelah Diri
struktur tubuh yang sempurna

33
Reproduksi Pada Hewan Vegetatif

Tunas
Coelenterata
Hydra Membentuk kuncup
Muncul tunas kecil, tunas akan berupa tentakel
melepaskan diri dan menjadi Kuncup akan
organisme baru. bertumbuh dan
menempel di sekitar
kaki induknya
sampai kuncup baru
tumbuh pada
induknya

34
Reproduksi Pada Hewan Vegetatif

Fragmentasi

Berkembang biak dengan cara


memotong atau memutuskan
bagian tubuhnya untuk membentuk
organisme baru yang dilakukan
oleh hewan tingkat rendah
Cacing Pipih

35
Reproduksi Pada Hewan Vegetatif

Membelah Diri
Berkembang biak dengan cara membagi tubuhnya
menjadi dua bagian yang sama atau lebih secara
langsung yang dilakukan hewan bersel satu. Diawali
dengan pembelahan inti sel hewan bersel satu
menjadi dua bagian, diikuti dengan pembelahan
cairan dan dinding sel yang akan menghasilkan
Amoeba
organisme baru

36
Reproduksi Pada Hewan Generatif

Perkembangbiakan generatif adalah proses perkembangbiakan yang


menghasilkan individu baru mealui peristiwa perkawinan pada saat
pertemuan sel kelamin jantan (sperma) dan sel kelamin betina (ovum).

Vivipar Ovipar Ovovivipar

37
Reproduksi Pada Hewan Generatif

Vivipar Berkembang biak dengan cara melahirkan / vivivar


diawali dengan pembuahan sel telur yang dilakukan
oleh sperma di dalam rahimnya betina. Kemudian
embrio di dalam rahim betina akan terus bertumbuh
dan berkembang hingga menjadi hewan

Mamalia Menyusui

38
Reproduksi Pada Hewan Generatif

Ovipar Berkembang biak secara bertelur disebut ovipar.


Hewan ovipar menghasilkan telur yang memiliki
kuning telur, berfungsi sebagai cadangan makanan
bagi embrio. Pertumbuhan dan perkembangan
embrio terjadi di luar tubuh hewan, namun dilindungi
oleh cangkang telur
Katak berkembangbiak
dengan cara bertelur

39
Reproduksi Pada Hewan Generatif

Ovovivipar Berkembang biak secara bertelur dan melahirkan.


Seperti halnya hewan yang bertelur, pembuahan
terjadi dalam tubuh betina kemudian setelah
pembuahan terbentuklah telur, dan akan dilahirkan
setelah telur itu menetas di dalam tubuh betina.
Sumber makanan embrio berasal dari telur.
Kuda laut

40
Manusia
Indera Penglihatan (Alat optik alami), sistem rangka (Sceletal system), dan
sistem pernapasan (Respiratorius system)
Manusia – Indera Penglihatan
42
Pengertian Optik

OPTIK berasal dari Bahasa Yunani


οπτική (optikí ) yang berarti tampilan.
Optik adalah cabang fisika yang menggambarkan sifat, perilaku,
dan interaksi cahaya dengan materi

43
Indera Penglihatan (Alat optik alami)

Manusia memiliki mata seabagai alat optic alami.


Mata adalah alat penglihatan yang rangsangannya
berupa cahaya

Pada mata ditemukan adanya :


a. Alat tambahan mata atau pelindung mata
b. Bola Mata

44
a. Pelindung Mata

Alat tambahan mata atau pelindung mata, yang terdiri atas :

●Kelenjar Air Mata atau


apparatus lacrimaris
●Kelopak Mata
berupa kelenjar sekresi
Berupa lipatankulit yang
●Alis Mata yang terdiri atas kelenjar
merupakan tirai bola
lacmiral, ductus lacrimalis,
berfungsi untuk mata.
canalis lacrimalis, dan
melindungi mata dari Kelopak mata ini terdiri ductus nassolacrimalis.
cahaya , debu, dan ayas conjunctiva, kelenjar
keringat; Pengeluaran air mata
Meibow , lapisan tarsal,
dirangsang oleh zat kimia,
jaringan ikat, dan kulit
debu, sentuhan, emosi, dan
luar.
sebagainya

45
b. Bola Mata

1. Bola mata terbagi menjadi tiga lapisan dari luar ke


dalam berturut-turut adalah tunica fibrosa, tunica
vaculosa, dan tunica nervosa.

2. Bola mata terletak pada rongga mata yang dipegang


oleh tiga pasang otot yaitu otot mata lurus atas
bawah, otot mata lurus luar dalam, dan otot mata
samping atas serta samping bawah serta sebuah
otot lingkar.

46
Anatomi Bola Mata

47
1. Kornea
Kornea merupakan bagian lapisan tipis yang bening dan dapat
tembus cahaya.

2. Pupil
Celah lingkaran yang dibentuk oleh iris
Fungsi:
a. mengatur banyak tidaknya cahaya yang masuk ke bola mata
b. Apabila cahaya yang masuk ke mata sangat kuat, pupil akan
menyempit. Sehingga cahaya yang masuk ke bola mata lebih
sedikit.
c. Apabila cahaya yang masuk ke mata redup, maka pupil akan
melebar sehingga cahaya yang masuk lebih banyak.

48
3. Aqueous Humor
Cairan yang terdapat di belakang kornea.
Fungsi:
Membiaskan cahaya yang masuk

4. Iris
Selaput di depan lensa matayang membentuk celah lingkaran.
Fungsi:
a. Pemberi warna pada mata (coklat, biru, hijau)
b. Mengatur banyak sedikitnya cahaya yang boleh masuk melalui pupil

4. Lensa Mata
Lensa yang terbuat dari bahan bening, berserat, dan elastis.
Fungsi:
a. mengatur pembiasan yang disebabkan oleh cairan aqueus humor di depan lensa
b. sebagai lensa cembung yaitu pembentuk bayangan yang bersifat nyata, terbalik
dan diperkecil.
49
6. Retina atau selaput jala
berfungsi sebagai layar penangkap
bayangan.
Retina terdiri atas sel yang berpigmen,
sel penerima rangsang dan sel saraf
penglihat.
Sel penerima rangsang cahaya terdiri
atas sel kerucut (conus/cone) yang
akan menerima rangsang cahaya yang
kuat. Sel batang (rod) akan menerima
rangsang cahaya dalam keadaan
gelap. Sel batang dapat menerima
rangsang bila ada rodopsin.
Bayangan yang dibentuk pada retina adalah nyata, terbalik dan diperkecil, namun semua bayangan
itu diinterpretasikan oleh otak sebagai bayangan tegak.
50
7. Bintik kuning
bagian pada retina yang sangat peka terhadap cahaya.
Agar bayangan jelas, bayangan harus terbentuk di
retina tepat di bintik kuning.
8. Koroid
berfungsi untuk memberi oksigen dan nutrisi pada mata
9. Saraf optic
saraf yang menghubungkan bintik kuning dengan otak
sehingga sinyal-sinyal bayangan dari bintik kuning
sampai ke otak. Selanjutnya otak akan
menerjemahkannya

51
Daya Akomodasi Mata

Proses penerimaan bayangan benda oleh mata, akan diatur oleh kemampuan lensa untuk mengubah
jarak jarak fokusnya (membuat lesa mata lebih cembung atau lebih pipih).

52
(a) Mata rileks (tidak berakomodasi) lensa mata pipih sehingga jarak fokusnya paling jauh.
(b) Lensa mata lebih cembung sehingga jara fokusnya lebih pendek

53
Jarak Penglihatan Mata

Mata dapat melihat dengan jelas jika letak benda berada dalam jangkauan penglihatan antara titik dekat
mata ( p u n c t u m p r o xim u n ) dan titik jauh mata ( punctum remotum).

Titik dekat mata, adalah titik paling dekat di mana suatu benda dapat
diletakan dan masih menghasilkan bayangan tajam pada retina ketika mata
berakomodasi maksimum. Misal orang usia 20 tahun dengan mata normal
memiliki titik dekat mata kira-kira 25 cm. Sedangkan pada usia 40-an
meningkat menjadi 50 cm.

Titik jauh mata, adalah titik terjauh benda di mana mata yang rileks (mata
tidak berakomodasi) dapat memfokuskan benda. Manusia dengan
penglihatan normal (emetrop) dapat melihat jauh, sehingga memiliki titik jauh
pada jarak tak terhingga.

54
Mekanisme Melihat Rangsangan
Cahaya

Proses mata melihat benda adalah sebagai berikut: Kornea

1. Cahaya yang dipantulkan oleh benda di tangkap oleh mata,menembus kornea Pupil
dan diteruskan melalui pupil.
2. Intensitas cahaya yang telah diatur oleh pupil diteruskan menembus lensa Lensa
mata.
3. Daya akomodasi pada lensa mata mengatur cahaya supaya jatuh tepat di Retina
retina (bintik kuning).
4. Pada bintik kuning, cahaya diterima oleh sel kerucut dan sel batang, kemudian Saraf Optik
disampaikan ke otak.
5. Cahaya yang disampaikan ke otak akan diterjemahkan oleh otak sehinga kita Otak
bisa mengetahui apa yang kita lihat.

55
56
Gangguan Visual dan Cara Penanggulangannya

Berdasarkan bentuk ketidaknormalan penglihatan, macam


ganguan visual pada manusia adalah sebagai berikut:

a) Rabun Jauh (Miop)


b) Rabun Dekat (Hipermetrop)
c) Mata Tua (Presbiop)
d) Mata Silindris (Astigmatisma)

57
Rabun Jauh (miop)

Keadaan mata yang tidak dapat melihat benda jauh dengan jelas.
Keadaan ini terjadi karena lensa mata tidak dapat menjadi pipih sebagaimana
mestinya sehingga bayangan benda yang jauh terbentuk di depan retina.

Mata miop, dapat dikoreksi dengan menggunakan lensa cekung (lensa negative)

58
Rabun Dekat (hipermetrop)

Mata hipermetrop dapat melihat dengan jelas benda-


benda yang sangat jauh tanpa berakomodasi, tetapi
tidak dapat melihat benda dekat dengan jelas.
Kondisi ini terjadi akarena lensa mata tidak dapat
menjadi cembung sebagaimana mestinya sehingga
bayangan benda terbentuk di belakang retina.

Gangguan hipermetrop, dapat dikoreksi dengan


kecamat lensa cembung, (lensa positip).

59
Mata Tua (Presbiop)

Pada mata presbiop, daya akomodasi berkurang akibat


bertambahnya usia. Akibatnya titik dekat dan titik jauhnya
telah bergeser. Titik dekat presbiop lebih besar dari 25 cm dan
titik jauhnya berada pada jarak tertentu. Oleh krena itu, mata
presbiop tidak dapat melihat benda jauh dengan jelas, dan
juga tidak dapat membaca pada jarak yang normal.

Mata presbiop dapat dikoreksi dengan kecamata berlensa


rangkap (kecamata bifokal).

60
Berikut adalah gambar
Mata Emetrop,
Mata Miop,
Mata Hipermetrop dan
Mata Presbiop

61
Mata Astigmatisma

Astigmatisma adalah suatu kondisi dimana penglihatan menjadi kabur, disebabkan oleh bentuk kornea
yang tidak teratur, dimana lensa mata mempunyai cekungan yang berbeda antara tengah dan pinggir.
Dikarenakan bayangan benda jatuh di retina mata ada dua tidak satu, sehingga efeknya adalah
penderita melihat benda seakan menjadi dua/kabur/blur.

Penderita astigmatisma reguler (melihat garis vertikal terlihat kabur dan garis horisontal terlihat jelas)
dapat dikoreksi dengan kacamata berlensa silindris.
Selain dengan kacamata, penderita silindris dapat mendapatkan visi yang jelas dengan menggunakan
lensa kontak, orthokeratology, laser dan prosedur operasi bias lainnya.

62
Kita sudah memiliki mata sebagai alat optik alami
Menurutmu mengapa kita memerlukan alat optic buatan?

63
Jawabannya:

Sebab, mata manusia mempunyai keterbatasan.


Ketika melihat benda yang yang sangat kecil, benda langit seperti
bulan, matahari dan bintang yang sangat jauh, oleh karena itu,
manusia menciptakan alat bantu berupa alat optik.

64
Sistem Rangka
pada Manusia
Manusia - Sistem rangka 65
Rangka Tubuh Manusia

Rangka Aksial

Rangka Apendikuler

66
Bayangkan!
Apa yang terjadi bila
kita tidak mempunyai
rangka seperti ini?

3
Fungsi Rangka Tubuh Manusia

1. menegakkan serta membentuk tubuh;


2. melindungi organ tubuh yang lunak dan
mudah rusak;
3. melekatnya otot rangka;

4. tempat pembentukan sel-sel darah;

5. alat gerak pasif.

4
Rangka tubuh manusia disusun
oleh tiga jenis jaringan, yaitu:
1. jaringan tulang keras
2. jaringan tulang rawan
3. jaringan ikat sendi (ligamen).

69
Tulang Keras

Menurut Wijaya (2006, hlm. 32) “... tulang keras


merupakan tulang padat dan keras karena tersusun dari
70% zat anorganik terutama kalsium fosfat, dan 30% zat
organik yang berbentuk serabut tebal dan padat yang
saling menjalin (serabut kolagen)”.

Contoh tulang keras:


1. Tulang paha
2. Tulang betis
3. Tulang kering
4. Tulang hasta
70
5. Tulang pengumpil
Tulang Rawan

Tulang rawan tidak mengandung kristal


kalsium fosfat. Sel penyusun tulang
rawan disebut sel kondrosit. Tulang
rawan dibagi lagi menjadi 3:
1. Tulang rawan hialin (tidak ada
serabut)
2. Tulang rawan elastis (mengandung
serabut elastis)
3. Tulang rawan fibrosa (mengandung
serabut kolagen)
71
Jaringan Ikat Sendi (Ligamen)

Ligamen adalah jaringan ikat


yang berperan sebagai
penghubung antar tulang.
(Khoerunnisa, 2015, hlm. 98).

72
Tulang penyusun rangka manusia

1. tulang penyusun rangka tengkorak (Cranium);

2. tulang penyusun rangka badan (Axial sceleton);

3. tulang anggota gerak tubuh (Apendicullar sceleton).

73
Cranium

74
Sumber: http://www.perpusku.com/2016/04/pengelompokan-tulang-dalam-sistem-rangka-manusia.html
Axial Sceleton

75
Sumber: http://murid.info/rangka-pada-manusia/
Apendicullar Sceleton

Sumber: https://adi3anto.wordpress.com/2016/09/03/107/
http://edrajointan.blogspot.co.id/2012/10/ 76
Bentuk Tulang

Tulang Pendek
Berbentuk pendek dan di dalamnya terdapat sumsum merah.
Contoh: tulang-tulang pergelangan tangan dan kaki, ruas-
ruas tulang belakang serta tulang-tulang jari tangan dan jari
Tulang Pipih kaki.
Berbentuk pipih dan di dalamnya berisi sumsum
merah. Contoh: Tulang dada, tulang rusuk,
tulang belikat, tulang panggul
Tulang Pipa
Berbentuk seperti pipa dan di dalamnya berisi sumsum
kuning. Contoh: Tulang paha, tulang kering, tulang lengan 77
atas
Sendi

Sendi -> Hubungan antar tulang

S Sendi Mati (Tidak dapat Digerakkan). Contoh: Sendi yang terdapt pada tengkorang
E
N Sendi Kaku  yang terdapat di antara ruas-ruas tulang belakang
D
I Sendi gerak  sendi yang dapat digerakkan secara bebas seperti yang terdapat
pada kaki dan tanga

78
Macam-macam Gerakan Sendi

Sendi putar (sendi pada tangan dan kaki)

Sendi engsel (terdapat di lutut dan siku)

Sendi peluru (pada pangkal paha dan lengan


atas)
Sendi pelana (terdapat pada jari jempol
tangan).

79
Penyakit Yang Berhubungan Dengan Rangka

1. Osteoporosis, yaitu 2. Rachitis atau penyakit inggris karena


penyakit yang kekurangan vitamin D, di mana
menyebabkan massa tulang kaki berbentuk O atau X.
tulang berkurang, a. tulang belakang bungkuk ke Tulang Kaki Berbentuk O
sehingga terjadi depan, miring ke kiri atau ke
pengeroposan pada kanan.
tulang.
b. tulang terbuka atau tertutup
Tulang Kaki Berbentuk X
karena kecelakaan.

Tulang Kaki Terbuka

Sumber: https://tr.depositphotos.com/170409856/stock-illustration-the-skeleton-of-the-lower.html 80
https://www.movingwithoutpain.com/osteoporosis/
3. Lordosis 4. Kifosis 5. Skoliosis

Posisi tulang punggung terlalu Posisi tulang belakang Kondisi tulang belakang yang
bengkok ke depan bengkok ke kiri atau ke kanan lengkung secara tidak normal

Sumber Ilustrasi: http://myquanjian.com/tulang-punggung-bengkok-detail-51775 81


http://obatwasirberdarah.com/obat-kifosis-tradisional/
Penyebab Penyakit Tulang

Penyakit tulang secara umum dapat disebabkan


karena trauma, infeksi, keganasan, degeneratif,
maupun penyakit keturunan (genetik).

82
Cara Merawat Rangka

1. minum dan makan makanan yang mengandung banyak


kalsium dan kaya akan vitamin D.
2. melakukan olahraga secara teratur.
3. duduk dan berdiri dengan posisi yang baik dan benar.
4. jangan membawa beban yang terlalu berat pada satu tangan
atau tas punggung yang terlalu berat.
5. lindungi tulang tengkorak dengan menggunakan helm bila
berkendara.

83
DAFTAR PUSTAKA

wijaya, A. (2006). Biologi SMP/MTs Kls VIII (KTSP). Jakarta: Gramedia


Widyasarana Indonesia.
Khoerunnisa, R. (2015). Inti Sari Bimbel Terpadu: rangkuman rahasia ipa terpadu
biologi-fisika-kimia. Yogyakarta: Lembar Langit Indonesia.

84
SISTEM PERNAPASAN
PADA MANUSIA
Manusia - Sistem pernapasan
85
Sistem
Pernapasan
pada Manusia ?
Sistem pernapasan pada manusia adalah sistem
menghirup oksigen dari udara serta mengeluarkan
karbon dioksida dan uap air (Sigma, t.t, hlm. 418).

86
Alat Pernapasan Manusia

Hidung
(Vacum Nasalis) Paru-Paru

Tekak (Faring) Alveolus

Cabang
Tenggorokan
Tenggorokan Bronkiolus
(Trakea)
(Bronkus)
87
Hidung (Cavum Nasalis)

Sebagai salah satu organ alat


pernapasan manusia. Hidung berfungsi
sebagai alat untuk menghirup udara,
penyaring udara yang akan masuk ke
paru-paru, dan sebagai indera
penciuman.

88
Sumber Ilustrasi: http://raja-jempol.blogspot.co.id/2014/07/gambar-bagian-fungsi-pancaindera.html
Tekak (Faring)

Faring merupakan persimpangan antara rongga


hidung ke tenggorokan (saluran pernapasan)
dan rongga mulut ke kerongkongan (saluran
pencernaan).
Pada bagian belakang faring terdapat laring. Di
laring terdapat pita suara epiglotis atau katup
pangkal tenggorokan. Pada waktu menelan
makanan epiglotis menutupi laring sehingga
makanan tidak masuk ke dalam tenggorokan.
Sebaliknya pada waktu bernapas epiglotis akan
membuka sehingga udara masuk ke dalam
laring kemudian menuju tenggorokan.
89
Sumber ilustrasi: http://genggaminternet.com/pengertian-pernapasan-dan-alat-alat-pernapasan/
Tenggorokan (Trakea)

Tenggorokan berbentuk seperti pipa


dengan panjang kurang lebih 10 cm. Di
paru-paru trakea bercabang dua
membentuk bronkus. Dinding
tenggorokan terdiri atas tiga lapisan
berikut.

90
Sumber ilustrasi: http://genggaminternet.com/pengertian-pernapasan-dan-alat-alat-pernapasan/
Cabang tenggorokkan ( Bronkus )

Bronkus merupakan cabang


batang tenggorokan. Jumlahnya Bronkus
sepasang, yang satu menuju
paru-paru kanan dan yang satu
menuju paru-paru kiri. Bronkus Bronkiolus
yang ke arah kiri lebih panjang,
sempit, dan mendatar daripada
yang ke arah kanan.
Brobkiolus kanan Bronkiolus kiri

Bercabang Bercabang
menjadi 3 menjadi 2
bronlkiolus bronkiolus
91
Sumber ilustrasi: http://genggaminternet.com/pengertian-pernapasan-dan-alat-alat-pernapasan/
Bronkiolus

Bronkiolus merupakan cabang dari


bronkus. Bronkiolus bercabang-cabang
menjadi saluran yang semakin halus,
kecil, dan dindingnya semakin tipis.
Bronkiolus tidak mempunyai tulang rawan
tetapi rongganya bersilia. Setiap
bronkiolus bermuara ke alveolus

92
Sumber ilustrasi: http://genggaminternet.com/pengertian-pernapasan-dan-alat-alat-pernapasan/
Alveolus

Bronkiolus bermuara pada alveol (tunggal:


alveolus), struktur berbentuk bola-bola
mungil yang diliputi oleh pembuluh-
pembuluh darah. Epitel pipih yang melapisi
alveoli memudahkan darah di dalam kapiler-
kapiler darah mengikat oksigen dari udara
dalam rongga alveolus.

93
Paru-Paru

Paru-paru ada dua buah yaitu paru-paru


kanan dan paru-paru kiri. Paru-paru
kanan terdiri atas tiga gelambir (lobus)
yaitu gelambir atas, gelambir tengah
dan gelambir bawah. Sedangkan paru-
paru kiri terdiri atas dua gelambir yaitu
gelambir atas dan gelambir bawah.
Paru-paru diselimuti oleh suatu selaput
paru-paru (pleura).
Kapasitas maksimum paru-paru berkisar
sekitar 3,5 liter.
94
Sumber ilustrasi: http://genggaminternet.com/pengertian-pernapasan-dan-alat-alat-pernapasan/
Proses Respirasi

1. Respirasi Sel atau Respirasi Internal

2. Respirasi Eksternal

95
1. Respirasi Sel atau Respirasi Internal

Proses masuknya oksigen dari dalam


darah ke jaringan (sel) dan keluarnya
karbondioksida dari jaringan (sel) ke
dalam darah. Oksigen yang masuk ke
dalam sel akan digunakan untuk proses
oksidasi yang menghasilkan energi.
Proses respirasi berlangsung pada organ
sel yang disebut mitokondria dan terjadi
melalui empat tahap reaksi.

96
Sumber ilustrasi: http://usaha321.net/perbedaan-respirasi-internal-dan-eksternal.html
Empat Tahap Reaksi Proses Respirasi
pada Mitokondria

• terjadi penguraian glukosa melalui beberapa


Tahap glikolisis tahap menjadi asam piruvat

Tahap antara glokolisis dan • terjadinya pelepasan karbondioksida dan asam


siklus Krebs piruvat membentuk senyawa asetat

• di mana asam asetat akan diubah menjadi


Tahap siklus Krebs karbondioksida

• hidrogen dari akseptor yang satu ditransfer kepada


Tahap sistem sitokrom akseptor yang lain kemudian pada sitokrom dan
akhirnya kepada oksigen membentuk air
97
Transfer yang terjadi pada tahap sistem
sitokrom tadi dihasilkan energi yang akan
ditangkap oleh ADP menjadi ATP.

Dari empat tahap kejadian di atas, respirasi mempunyai persamaan kimia sebagai
berikut :

C6H12O6 + 6 O2 6 CO2 + 6 H2O + Energi

98
2. Respirasi Eksternal

Respirasi Eksternal merupakan proses masuknya


oksigen dari udara luar melalui alat pernapasan ke
dalam darah dan keluarnya karbondioksida dan air
dari darah ke alat pernapasan.

99
Sumber ilustrasi: http://usaha321.net/perbedaan-respirasi-internal-dan-eksternal.html
Macam-Macam Respirsi Dilihat dari Pengambilan
Udara Pernapasan

1. Pernapasan Perut
2. Pernapasan Dada
Mekanisme inspirasi pernapasan perut:
Sekat rongga dada (diafraghma) berkontraksi  posisi dari melengkung menjadi mendatar  paru-
paru mengembang  tekanan udara dalam paru-paru lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar
 udara masuk.

Mekanisme inspirasi pernapasan perut:


Otot antar tulang rusuk (muskulus intercostalis eksternal) berkontraksi  tulang rusuk terangkat
(posisi datar)  Paru-paru mengembang  tekanan udara dalam paru-paru menjadi lebih kecil
dibandingkan tekanan udara luar  udara luar masuk ke paru-paru.
100
Proses Mekanisme Ekspirasi Pernapasan Perut:

Otot diafraghma relaksasiposisi dari mendatar kembali melengkung  paru-paru mengempis 


tekanan udara di paru-paru lebih besas dibandingkan tekanan udara luar  udara keluar dari paru-paru.

Proses Mekanisme Ekspirasi Pernapasan Dada:


Otot antar tulang rusuk relaksasi  tulang rusuk menurun  paru-paru menyusut  tekanan udara
dalam paru-paru lebih besar dibandingkan dengan tekanan udara luar  udara keluar dari paru-paru.

101
Penyakit yang Sering Menyerang Paru-paru dan
Sistem Pernapasan

1. Batuk
2. Radang tenggorokan
3. Asma
4. Flu
5. Pilek
6. Tbc
7. Polip
8. Kanker paru-paru
9. Paru-paru basah
10. Serak

102
Penyebab Terjadinya Penyakit pada Sistem
Pernapasan

1. Kurang Berolahraga
2. Stres
3. Kekurangan Nabati
4. Kurang Minum Air
5. Alkohol
6. Merokok

103
Cara Merawat Alat Pernapasan

1. Menjaga kebersihan udara


2. Rutin olah raga
3. Banyak mengonsumsi air putih
4. Istirahat cukup
5. Menggunakan masker saat bepergian
6. Tidak merokok.

104
DAFTAR PUSTAKA

Sigma. (t.t). Top book amp kelas viii. Jakarta: Grasindo.

105

Anda mungkin juga menyukai