Anda di halaman 1dari 16

Penanganan Kejang

pada Anak di Fasilitas


Kesehatan Tingkat
Pertama

dr. Desy Rusmawatiningtyas, M.Sc., Sp.A(K)


Kejang Demam

Bangkitan kejang yang terjadi


pada:
• Anak umur 6 bulan-5 tahun
• Mengalami kenaikan suhu tubuh
(suhu di atas 38oC, dengan
metode pengukuran apa pun)
• Tidak disebabkan oleh proses
intrakranial

* Kejang berhubungan dengan demam, tetapi tidak disebabkan infeksi intrakranial atau penyebab lain seperti
trauma kepala, gangguan kesimbangan elektrolit, hipoksia atau hipoglikemia.
Klasifikasi
Kejang Demam Kejang Demam
Sederhana Kompleks
(80% kasus kejang demam)
• Berlangsung lama (>15
• Berlangsung singkat menit)
(<15 menit) • Kejang fokal/parsial
• Bentuk kejang umum satu sisi, atau kejang
(tonik klonik) umum didahului kejang
• Tidak berulang dalam parsial
24 jam • Berulang lebih dari 1x
dalam 24 jam
Anamnesis Pemeriksaan Fisik

• Deskripsi kejang  tipe, lama, • Tanda vital dan kesadaran 


frekuensi, dan kesadaran paska pada kejang demam tidak
kejang. ditemukan penurunan kesadaran.
• Faktor pencetus/penyebab kejang • Pemeriksaan umum 
• Riwayat kejang sebelumnya mencari tanda-tanda infeksi
• Obat-obatan, trauma, gejala infeksi, penyebab demam.
keluhan neurologis, nyeri atau cedera • Pemeriksaan neurologi 
akibat kejang. ubun-ubun besar, tanda rangsang
• Riwayat kejang demam dalam meningeal, pupil, saraf kranial,
keluarga  risiko meningkat 2–3x bila motorik, tonus otot, refleks
saudara sekandung mengalami kejang
fisiologis dan patologis.
demam & meningkat 5% bila orang tua
mengalami kejang demam).
Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium Pungsi lumbal Elektroensefalografi Imaging


(EEG)
• Tidak rutin dikerjakan. • Indikasi: • CT scan/MRI tidak
Dikerjakan sesuai • 1. Terdapat tanda/gejala • tidak diperlukan untuk rutin dilakukan
indikasi: darah rangsang meningeal kejang demam KECUALI ada
perifer, elektrolit, • 2. Curiga infeksi SSP KECUALI bila kelainan neurologis
dan gula darah. (dari anamnesis dan bangkitan bersifat fokal yang menetap,
pemeriksaan klinis) fokal misal hemiparesis
• 3. Dipertimbangkan pada atau paresis nervus
anak kejang disertai kranialis
demam yang telah
mendapat antibiotik
(pemberian antibiotik
dapat mengaburkan
tanda/gejala meningitis)
Principles
• Look  lihat pergerakan dinding
dada

A irway
• Listen  dengar adakah suara
nafas

• Feel  hembusan udara dari


hidung ataupun mulut

B
Pertahankan patensi jalan nafas
C Simple manuver (head tilt, chin lift) atau dengan alat (OPA, dll)

*JANGAN MEMASUKKAN BENDA APAPUN ke dalam mulut anak saat


masih kejang
Principles
• Respiratory rate

A • Work of breathing: retraksi, head


bobbing, grunting

• Tidal volume: ekspansi dada

Breathing • Oxygenation: saturasi oksigen

C Pertahankan saturasi oksigen >94%


Oksigenasi dengan nasal canulla, bag and mask, dll
Principles • Pulse heart rate
• Peripheral perfusion
Perfusi kulit (suhu, akral, CRT, warna)
• Blood Pressure
A • Pulses volume
Perabaan nadi
• Preload
B
Circulation Pasang akses intravena
bila ada kegagalan sirkulasi
Nilai normal berdasarkan usia
Diazepam per rektal (0,5 mg/kgBB)  bisa diulang 2x
Prehospital/ belum
BB <12 kg  diazepam supp. 5 mg
terpasang akses IV BB >12 kg  diazepam supp. 10 mg
Airway,

Kejang
Breathing,
berlanjut
*Diazepam dapat diulang dengan interval 5 menit
Circulation,
Monitoring
Hospital/IGD Diazepam per IV (0,2-0,5 mg/kgBB/kali; max. 10 mg)

Kejang
berlanjut

Fenitoin per IV (dosis inisial 20 mg/kgBB; diencerkan Fenobarbital per IV (dosis inisial 20 mg/kgBB; tanpa
dalam 50 cc NaCl 0,9%; selama 20 menit, max. 1000 mg) pengenceran; selama 5-10 menit, max. 1000 mg)

Kejang berhenti: Kejang


Kejang berhenti:
Kejang
Fenitoin rumatan 12 jam kemudian: berlanjut berlanjut Fenobarbital rumatan 12 jam kemudian:
5-7 mg/kgBB/hari dibagi 2 dosis 4-6 mg/kgBB/hari dibagi 2 dosis

Fenobarbital per IV (dosis inisial 20 mg/kgBB; tanpa Fenitoin per IV (dosis inisial 20 mg/kgBB; diencerkan
pengenceran; selama 5-10 menit, max. 1000 mg) dalam 50 cc NaCl 0,9%; selama 20 menit, max. 1000 mg)

Kejang Midazolam (bolus 100-200 mcg/kgBB, max.10 mg)


berlanjut
ICU atau Propofol (bolus 1-3 mg/kgBB)
Faktor Risiko Berulangnya Kejang Demam

• Riwayat kejang demam atau epilepsi dalam keluarga


• Usia <12 bulan
• Suhu badan saat kejang <39oC
• Interval waktu singkat antara awitan demam dengan kejang
• Kejang demam pertama KDK

* Jika ada semua faktor risiko  kemungkinan berulang 80%


* Tidak ada faktor risiko  10-15%
* Kemungkinan berulang paling besar di satu tahun pertama setelah awitan kejang

UKK Neurologi IDAI, 2016


Pemberian Profilaksis Kejang Demam
Diberi hanya ketika demam  selama 48 jam pertama demam
Diazepam oral 0,3 mg/kgBB/kali atau rektal 0,5 mg/kgBB/kali tiap 8 jam
Indikasi : • Kelainan neurologis berat, misalnya cerebral palsy
Profilaksis • Berulang 4 kali atau lebih dalam setahun
Intermiten • Usia <6 bulan
• Bila kejang terjadi pada suhu tubuh kurang dari 39oC
• Apabila pada episode kejang demam sebelumnya, suhu tubuh meningkat dengan cepat.

Pemberian antipiretik tidak memiliki

Asam valproat 15-40 mg/kgBB dibagi 2 dosis (hati-hati pada anak <2 tahun  gangguan fungsi
hepar), atau
Fenobarbital 3-4 mg/kgBB/hari dibagi 1-2 dosis
Profilaksis Indikasi: • Kejang fokal
Kontinyu • Kejang lama
• Terdapat defisit neurologis yang nyata misal cerebral palsy, hidrosefalus, hemiparesis.
Profilaksis diberi selama 1 tahun, tidak perlu tapering off, dihentikan saat anak tidak sedang demam.

*perhatikan dan edukasi pada orang tua efek samping obat anti konvulsan
Pemberian Antipiretik Sebagai Profilaksis

Rekomendasi dokter neurologi anak di Indonesia

Antipiretik tetap dapat diberikan.


Dosis parasetamol: 10-15 mg/kg/kali
tiap 4-6 jam.
Dosis ibuprofen 5-10 mg/kg/kali, 3-4
kali sehari.

UKK Neurologi IDAI, 2016


Rosenbloom et al., 2013
Hal yang Dapat Dikerjakan Saat Anak Kejang

1. Tetap tenang, jangan panik.


2. Longgarkan pakaian yang ketat (terutama sekitar leher).
3. Anak tidak sadar  posisikan miring. Bila terdapat muntah, bersihkan
muntahan atau lendir di mulut/hidung.
4. Jangan memasukkan sesuatu kedalam mulut.
5. Ukur suhu, observasi, dan catat bentuk dan lama kejang.
6. Tetap bersama anak selama dan sesudah kejang.
7. Berikan diazepam rektal bila kejang masih berlangsung lebih dari 5 menit.
Jangan berikan bila kejang telah berhenti. Diazepam rektal hanya boleh
diberikan satu kali oleh orangtua.
8. Bawa ke dokter atau rumah sakit bila kejang berlangsung >5 menit, suhu
tubuh >40oC, kejang tidak berhenti dengan diazepam rektal, kejang fokal,
setelah kejang anak tidak sadar, atau terdapat kelumpuhan.

UKK Neurologi IDAI, 2016


Referensi
• Kementrian Kesehatan RI, 2015. Panduan praktik klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat pertama. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
• Rosenbloom E, Finkelstein Y, Webber TA, Kozer E, 2013. Do antipyretics prevent the
recurrence of febrile seizures in children? A systematic review of randomized controlled
trials and meta-analysis, European Journal of Paediatric Neurology XXX, pp. 1-4.
• Unit Kerja Koordinasi Neurologi Ikatan Dokter Anak Indonesia 2016. Rekomendasi
Penatalaksanaan Kejang Demam. Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia.
• Unit Kerja Koordinasi Neurologi Ikatan Dokter Anak Indonesia 2016. Rekomendasi
Penatalaksanaan Status Epileptikus. Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai