• Nama : Tn. S
• Usia : 40 Tahun
• Pekerjaan : Wiraswasta
• Alamat : Dk Kunden Rt 04/ Rw 02
Pulosari, Ponorogo
• Tanggal Pemeriksaan : 25 Juli 2017 Pk. 12.30
II. Pemeriksaan
• Anamnesis : 25 Juli 2017, pukul 12.30
• Keluhan utama :
mata kanan terasa mengganjal sejak 2 minggu
yang lalu
• Keluhan tambahan :
-
Riwayat Penyakit Sekarang
Dipasang lensa
kontak dan dirujuk
ke RS Dr. Sardjito
Pada tanggal 8 mei untuk dilakukan CXL
Awal bulan Mei 2017
Keterangan OD OS
Distansia Pupil 60 mm 60 mm
Keterangan OD OS
Supersilia
Keterangan OD OS
Keterangan OD OS
Edema Tidak ada Tidak ada
Nyeri Tekan Tidak ada Tidak ada
Ektropion Tidak ada Tidak ada
Entropion Tidak ada Tidak ada
Blepharospasme Tidak ada Tidak ada
Trikiasis Tidak ada Tidak ada
Sikatriks Tidak ada Tidak ada
Punctum Lakrimal Normal Normal
Fissura Palpebra Normal Normal
Tes Anel Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Konjungtiva superior dan inferior
Keterangan OD OS
Hiperemis Ada, merah meradang Tidak ada
Folikel Tidak ada Tidak ada
Papil Tidak ada Tidak ada
Sikatriks Tidak ada Tidak ada
Hordeolum Tidak ada Tidak ada
Kalazion Tidak ada Tidak ada
Konjungtiva bulbi
Keterangan OD OS
Sekret Tidak ada Tidak ada
Injeksi Konjungtiva Ada Tidak Ada
Injeksi Siliar Ada Tidak Ada
Perdarahan Sulit dinilai Tidak ada
Subkonjungtiva
Pterigium Tidak ada Tidak ada
Pinguecula Tidak ada Tidak ada
Nevus Pigmentosus Tidak ada Tidak ada
Kista Dermoid Tidak ada Tidak ada
Sklera
Keterangan OD OS
Keterangan OD OS
Kejernihan Keruh Jernih
Permukaan Tidak Rata Licin
Ukuran Sulit dinilai Normal, 12 mm
Sensibilitas Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Infiltrat Ada (putih keabuan) Tidak Ada
Keratik Presipitat Sulit dinilai Tidak Ada
Sikatriks Tidak ada Tidak ada
Ulkus Ada Tidak ada
Perforasi Ada Tidak ada
Arcus Senilis Sulit dinilai Ada
Edema Ada Tidak ada
Tes Placido Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Bilik mata depan (COA)
Keterangan OD OS
Iris
Keterangan OD OS
Keterangan OD OS
Letak Sulit dinilai Sentral
Bentuk Sulit dinilai Bulat
Ukuran Sulit dinilai 5 mm
RC Langsung Sulit dinilai Positif
RC Tidak Langsung Sulit dinilai Positif
Lensa
Keterangan OD OS
Kejernihan Sulit dinilai Jernih
Letak Sulit dinilai Tengah
Shadow Test Sulit dinilai Negatif
Badan kaca
Keterangan OD OS
Fundus okuli
Keterangan OD OS
Batas Sulit dinilai Tegas
Warna Sulit dinilai Jingga
Ekskavasio Sulit dinilai Normal
Rasio Arteri:Vena Sulit dinilai 2:3
C/D Rasio Sulit dinilai 0,3
Makula Lutea Sulit dinilai Normal
Eksudat Sulit dinilai Normal
Perdarahan Sulit dinilai Tidak Ada
Sikatriks Sulit dinilai Tidak Ada
Ablasio Sulit dinilai Tidak Ada
Palpasi
Keterangan OD OS
Nyeri Tekan Tidak ada Tidak ada
Massa Tumor Tidak ada Tidak ada
Tensi Okuli Normal per palpasi Normal per palpasi
Tonometri Schiots Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Fundus okuli
Keterangan OD OS
JenisHb 15.4
Hasil g/dl
Satuan Nilai 11 –Ketera
16.5
Hasil
Pemeriksaan Hct 41,4 % 35 – 50
pemeriksaa Rujuka ngan
Penunjang Plt 342 103/ mm3 150 – 390
n n
MCV 85,5 µm3 80 – 97
KIMIA
MCH 31,4 Pg 26.5 – 33.5
KLINIK
MCHC 109
Glukosa 37,2 mg/dl
g/dl < 19931.5 – 35
DarahRDW 14,2 % 10 – 15
Lym 38,9 % 17 – 48
Sewaktu
Mxd 15,5 % 4 – 10
Neu 45,5 % 43 – 76
IMUNOLOGI
HBsAg Non Non
reactive reactive
GDS
90 mg/dl
• Pada tanggal 8 Mei 2017 pasien kemudian berobat ke polikinik RS Mata Dr. Yap
dengan keluahan penglihatan pada mata kanan nya semakin kabur, mata kanan
merah, tampak putih-putih yang menutupi bagian hitam mata, terasa nyeri, silau,
dan keluar kotoran dari matanya. Saat diperiksa visus mata kanan 0,25/60, visus
mata kiri 6/6. Dokter mendiagnosis pasien menderita ulkus kornea
• Pasien beberapa kali kontrol ke RS Mata Dr.Yap setelah rawat inap, namun pasien
mengatakan keluahnnya belum berkurang. Penglihatan pada mata kanan pasien
semakin kabur. Namun merah pada matanya mulai berkurang. Oleh dokter pasien
sempat dipasangi kontak lensa dan dirujuk ke RS Dr Sardjito untuk tindakan
penyinaran pada mata.
• Pada tanggal 22 Juli 2017 pasien datang ke Polikinik RS Mata Dr.Yap dengan
keluahan mata kanan terasa mengganjal sejak 2 minggu yang lalu. Pada mata
kanan pasien terlihat seperti ada benjolan berwarna putih keabuan pada
bagian hitam matanya. Keluhan juga disertai mata merah, teras nyeri, dan
pasien mengatakan penglihatannya semakin hari semakin buram.
• Pasien tidak memiliki riwayat trauma pada mata, pasca operasi mata, tidak ada
riwayat sakit TBC, tekanan darah tinggi, dan DM.
• Differential diagnosis:
Benda asing intraokuli
Laserasi kornea sklera
VI. Tatalaksana
• Asam mefenamat tab 2 x 500 mg
• Gentamicin 0,3 % eye drops 2 x 1
• Rujuk dokter spesialis mata
• OD CCT
Pre OP:
Galucon 2 x 250 mg
Diazepam tab 1 x 5 mg
Asam mefenamat tab 3 x 500 mg
VII. Prognosis
OD OS
Planning OD CCT dengan lokal anstesi jam 18.00 WIB , Diet Biasa
Ring ulcer
Ulkus Kornea Sentral
• Bakteri
Ulkus Streptokokus : Khas sebagai ulcus yang menjalar dari tepi ke
arah tengah kornea (serpinginous).
Ulkus Pseudomonas: Lesi pada ulkus ini dimulai dari daerah sentral Ulkus kornea
kornea. ulkus sentral ini dapat menyebar ke samping dan ke dalam bakterialis
kornea. Penyerbukan ke dalam dapat mengakibatkan perforasi
kornea dalam waktu 48 jam.
Ulkus korena
pseudomonas
• Ulkus korena fungi
Mata dapat tidak memberikan gejala selama beberapa
hari sampai beberapa minggu sesudah trauma yang dapat
menimbulkan infeksi jamur ini. Pada permukaan lesi
terlihat bercak putih dengan warna keabu-abuan yang
agak kering
• Ring Ulcer
Terlihat injeksi perikorneal sekitar limbus. Di kornea
terdapat ulkus yang berbentuk melingkar dipinggir kornea,
di dalam limbus, bisa dangkal atau dalam, kadang-kadang
timbul perforasi
Ulkus morren
Patofisiologi
Patologi ulkus tanpa Lesi pada kornea
perforasi :
1. Fase infiltrasi progresif
2. Fase ulserasi aktif
3. Fase regresi Epitel kornea
4. Fase sikatrik rusak
Terbentuk gambaran
Patogen menginvasi opasitas
dan berkolonisasi di
stroma
Perforasi
Patogen imenginvasi
seluruh lapisan
Terbentuk kornea
desmatokel
Stroma atrofi dan
melekat pada
membran descemen
Gejala Klinis
A. Gejala Subjektif B. Gejala Objektif
• Eritema pada kelopak mata • Injeksi siliar
dan konjungtiva • Hilangnya sebagian jaringan
• Sekret mukopurulen kornea, dan adanya infiltrat
• Merasa ada benda asing di • Hipopion
mata
• Pandangan kabur
• Mata berair
• Bintik putih pada kornea,
sesuai lokasi ulkus
• Silau
• Nyeri
Diagnosis
• Anamesis : adanya keluhan subyektif, riwayat trauma,
benda asing, riwayat penggunaan obat tetes mata
kortikosteroid , penyakit imunosuppresan ( HIV,
keganasan)
• Tatalaksana Bedah :
1. Keratoplasti
2. keratoprosthesis
Indikasi keratoprosthesis : Indikasi keratoplasti :
1. Kerusakan kornea sangat 1. Jika terjadi jaringa n parut
berat yang mengganggu
2. Hasil flap konjungtiva atau penglihatan
keratoplasti hasilnya sangat 2. Kekeruhan pada kornea
buruk
• Komplikasi • Prognosis
Prognosis ulkus kornea
– Kebutaan parsial atau
komplit dalam waktu tergantung pada tingkat keparahan
sangat singkat dan cepat lambatnya mendapat
– Kornea perforasi dapat pertolongan, jenisMikroorganisme
berlanjut menjadi
endoptalmitis dan penyebabnya, dan ada tidaknya
panopthalmitis komplikasi yang timbul. Semakin
– Prolaps iris
tinggi tingkat keparahan dan
– Sikatrik kornea
– Katarak lambatnya mendapat pertolongan
– Glaukoma sekunder serta timbulnya komplikasi, maka
Prognosisnya menjadi lebih buruk
Prolaps Iris
• Definisi
Prolaps iris terjadi jika bagian dari iris atau ada
jaringan iris yang keluar dari tempat seharusnya.
• Etiologi
Etiologi dari prolaps iris antara lain akibat
adanya trauma pada mata (laserasi kornea dan
laserasi sklera), tindakan bedah (katarak dan
transplantasi kornea), perforasi ulkus kornea.
Epidemiologi
• Tidak diketahui secara pasti insiden prolaps
iris, hal ini tidak dipengaruhi oleh faktor ras,
maupun usia meskipun dilaporkan lebih sering
mengenai laki-laki dewasa muda. Prolaps iris
merupakan suatu kondisi yang
membahayakan jika tidak ditangani karena
dapat menimbulkan infeksi pada mata dan
hilangnya penglihatan.
Patofisiologi
Humor aquos
Trauma mata Perforasi pada akan cepat
atau ulkus kornea kornea keluar