Anda di halaman 1dari 29

Persediaan Barang Dagangan

Barang-barang yang dimiliki untuk dijual dalam kegiatan normal


perusahaan.

---- Wibowo dan Abubakar -----


Karakteristik Persediaan
1. Barang tersebut dijual kepada konsumen selama periode kegiatan
normal perusahaan.
2. Sistem pencatatan persediaan menggunakan 2 metode yaitu:
sistem persediaan periodik dan sistem persediaan perpetual.
3. Penilaian persediaan menggunakan 2 cara penilaian yaitu dengan
pendekatan arus harga pokok, dan selain arus harga pokok.
4. Persediaan akhir dilaporkan dalam neraca sebagai aktiva lancar.
Karakteristik Persediaan
5. Persediaan yang dimiliki perusahaan pada awal suatu periode
akuntansi disebut persediaan awal.
6. Persediaan yang dimiliki perusahaan pada akhir suatu periode
akuntansi disebut persediaan akhir.
7. Persediaan akhir suatu periode akan menjadi persediaan awal
periode akuntansi berikutnya.
Metode Periodic Inventory System
Pada akhir periode akuntansi dengan menggunakan sistem
pencatatan periodik harus melakukan pengecekan fisik terhadap
persediaan dengan cara mengukur dan menghitung berapa jumlah
barang yang ada di gudang.
Metode Perpetual System
Sistem pencatatan perpetual selalu membuat catatan setiap terjadinya
mutasi persediaan (pembelian, penjualan, ataupun retur).
Pencatatan Transaksi: PERIODIK vs PERPETUAL
KETERANGAN METODE PERIODIK METODE PERPETUAL
TRANSAKSI
Pembelian barang Pembelian XXX Persediaan Brg Dg XXX
dagangan Kas/Utang dagang XXX Kas/Utang dagang XXX
tunai/kredit
Potongan Kas XXX Kas XXX
Pembelian Potongan pembelian XXX Persediaan barang dagangan XXX
Beban angkut Beban angkut pembelian XXX Persediaan brg dg XXX
pembelian Kas XXX Kas XXX
Penjualan tunai/ Kas/piutang XXX Kas/piutang XXX
kredit Penjualan XXX Penjualan XXX
HPP XXX
Persediaan barang dagangan XXX
Pencatatan Transaksi: PERIODIK vs PERPETUAL
KETERANGAN METODE PERIODIK METODE PERPETUAL
TRANSAKSI
Retur penjualan Retur penjualan XXX Retur penjualan XXX
Kas/piutang dagang XXX Kas/piutang dagang XXX
Persediaan Brg Dg XXX
HPP XXX
Potongan penjulan Potongan penjualan XXX Potongan penjualan XXX
Kas XXX Kas XXX
Beban angkut Beban angkut penjualan XXX Beban angkut penjualan XXX
penjualan Kas XXX Kas XXX
Penilaian Persediaan
1. FIFO
Sistem Periodik 2. LIFO
3. Average

Pendekatan Harga Pokok Penjualan

1. FIFO
Sistem Perpetual
2. LIFO
Penilaian 3. Average
Persediaan

1. Low cost of market


Selain Pendekatan Harga Pokok Penjualan 2. Gross profit method
3. Retail method
Harga Pokok Persediaan
(Metode FIFO/ First In First Out)
o Metode ini menyatakan bahwa persediaan dengan nilai perolehan
pertama masuk akan dijual terlebih dahulu, sehingga persediaan
akhir dinilai dengan nilai perolehan persediaan yang terakhir masuk
(dibeli).
o Metode ini cenderung menghasilkan persediaan akhir yang nilainya
tinggi dan berdampak pada nilai aktiva perusahaan.
Harga Pokok Persediaan
(Metode LIFO)
 Metode ini menyatakan bahwa persediaan dengan nilai perolehan
terakhir masuk akan dijual terlebih dahulu, sehingga persediaan
akhir dinilai dan dilaporkan berdasarkan nilai perolehan
persediaan yang pertama masuk (dibeli).
 Metode ini menghasilkan nilai persediaan akhir yang rendah dan
berdampak pada nilai aktiva perusahaan yang rendah.
Harga Pokok Persediaan
(Metode rata-rata tertimbang)
o Metode ini persediaan akhir akan menghasilkan nilai antara nilai
persediaan FIFO method dan nilai persediaan LIFO method.
o Metode ini juga akan berdampak pada nilai harga pokok penjualan
dan laba kotor.
Contoh
1. PD. Mekar Elektronik, pedagang radio kaset yang memperdagangkan radio
kaset merk sony, memiliki persediaan dan pembelian dalam bulan Juni 2012
sbb :
01 juni Persediaan awal 20 buah @Rp. 185.000 = Rp. 3.700.000
04 juni Pembelian 15 buah @Rp. 187.500 = Rp. 2.812.500
05 juni Pembelian 10 buah @Rp. 190.000 = Rp. 1.900.000
16 juni Pembelian 12 buah @Rp. 188.000 = Rp. 2.256.000
25 juni Pembelian 16 buah @Rp. 189.000 = Rp. 3.024.000
Total 73 buah Rp. 754.500 Rp.13.692.500

Pada perhitungan fisik per 30 juni 2012 terdapat 24 buah persediaan radio
kaset, tiap radio kaset dijual dengan harga Rp. 305.000. Hitunglah besarnya
persediaan per 31 juni 2012, besarnya HPP, besarnya Penjualan dan Laba
Kotor dengan menggunakan :
a. Metode FIFO
b. Metode LIFO
c. Metode Rata-rata
Jawab

Persediaan Metode FIFO


24 buah 8 buah @ Rp. 188.000 = Rp. 1.504.000
16 buah @ Rp. 189.000 = Rp. 3.024.000 +
Nilai persediaan akhir = Rp. 4.528.000

HPP = BTUD – Persediaan akhir


= 13.692.500 – 4.528.000
= 9.164.500

Penjualan = 14.945.000 Penjualan = 49 x 305.000


HPP = 9.164.500 = 14.945.000
Laba Kotor = 5.780.500
Jawab

Persediaan Metode LIFO


24 buah 4 buah @ Rp. 187.500 = Rp. 750.000
20 buah @ Rp. 185.000 = Rp. 3.700.000 +
Nilai persediaan akhir = Rp. 4.450.000

HPP = BTUD – Persediaan akhir


= 13.692.500 – 4.450.000
= 9.242.500

Penjualan = 14.945.000 Penjualan = 49 x 305.000


HPP = 9.242.500 = 14.945.000
Laba Kotor = 5.702.500
Jawab

Persediaan Metode Rata-Rata


Persediaan Akhir = 13.692.500 / 73 x 24
= 4.501.644

HPP = BTUD – Persediaan akhir


= 13.692.500 – 4.501.644
= 9.190.856

Penjualan = 14.945.000 Penjualan = 49 x 305.000


HPP = 9.190.856 = 14.945.000
Laba Kotor = 5.754.144
Contoh
2. PT. Prayoga Utama melakukan transaksi-transaksi pada bulan
januari 2013 sbb :
01 jan Persediaan awal 10 unit $20
04 jan Penjualan 7 unit $25
10 jan Pembelian 8 unit $21
22 jan Penjualan 4 unit $25
28 jan Penjualan 2 unit $25
30 jan Pembelian 10 unit $22
Diminta:
a. Hitunglah Nilai Persediaan dengan kartu Persediaan (FIFO,
LIFO dan Average
b. Hitunglah HPP dan Laba Kotor dengan ke-3 metode diatas.
Jawab
Metode FIFO

Pembelian HPP Persediaan


TGL
Unit HP/unit Total Unit HP/unit Total Unit HP/unit Total
01-Jan 10 $ 20,00 $ 200,00
04-Jan 7 $ 20,00 $ 140,00 3 $ 20,00 $ 60,00
10-Jan 8 $ 21,00 $ 168,00 3 $ 20,00 $ 60,00
8 $ 21,00 $ 168,00
22-Jan 3 $ 20,00 $ 60,00 7 $ 21,00 $ 147,00
1 $ 21,00 $ 21,00
28-Jan 2 $ 21,00 $ 42,00 5 $ 21,00 $ 105,00
30-Jan 10 $ 22,00 $ 220,00 5 $ 21,00 $ 105,00
10 $ 22,00 $ 220,00
Jawab

Persediaan Akhir = $ 105 + $ 220


= $ 325

HPP = $ 140 + $ 60 + $ 21 + $ 42
= $ 263

Penjualan (13 x $ 25) = $ 325


HPP = $ 263
Laba Kotor = $ 62
Jawab
Metode LIFO

Pembelian HPP Persediaan


TGL
Unit HP/unit Total Unit HP/unit Total Unit HP/unit Total
01-Jan 10 $ 20,00 $ 200,00
04-Jan 7 $ 20,00 $ 140,00 3 $ 20,00 $ 60,00
10-Jan 8 $ 21,00 $ 168,00 3 $ 20,00 $ 60,00
8 $ 21,00 $ 168,00
22-Jan 4 $ 21,00 $ 84,00 3 $ 20,00 $ 60,00
4 $ 21,00 $ 84,00
28-Jan 2 $ 21,00 $ 42,00 3 $ 20,00 $ 60,00
2 $ 21,00 $ 42,00
30-Jan 10 $ 22,00 $ 220,00 3 $ 20,00 $ 60,00
2 $ 21,00 $ 42,00
10 $ 22,00 $ 220,00
Jawab

Persediaan Akhir = $ 60 + $ 42 + $ 220


= $ 322

HPP = $ 140 + $ 84 + $ 42
= $ 266

Penjualan (13 x $ 25) = $ 325


HPP = $ 266
Laba Kotor = $ 59
Jawab
Metode Rata-Rata

Pembelian HPP Persediaan


TGL
Unit HP/unit Total Unit HP/unit Total Unit HP/unit Total
01-Jan 10 $ 20,00 $ 200,00
04-Jan 7 $ 20,00 $ 140,00 3 $ 20,00 $ 60,00
10-Jan 8 $ 21,00 $ 168,00 8 $ 21,00 $ 168,00
11 $ 20,73 $ 228,00
22-Jan 4 $ 20,73 $ 82,91 7 $ 20,73 $ 145,09
28-Jan 2 $ 20,73 $ 41,45 5 $ 20,73 $ 103,64
30-Jan 10 $ 22,00 $ 220,00 10 $ 22,00 $ 220,00
15 $ 21,58 $ 323,64
Jawab

Persediaan Akhir = $ 323,64

HPP = $ 140 + $ 82,91 + $ 41,45


= $ 264,36

Penjualan (13 x $ 25) = $ 325


HPP = $ 264,36
Laba Kotor = $ 60,64
Gross Profit method
(Metode laba kotor)
o Metode ini penilaian persediaan bersifat estimasi.
o Penilaian persediaan mendasarkan pada persentase
laba kotor perusahaan tahun berjalan atau rata-rata
selama beberapa tahun.
Low Cost of Market (Harga terendah
antara harga pokok dan harga pasar)
o Metode ini diterapkan dalam kondisi persediaan tidak normal.
o Metode ini membandingkan nilai yang lebih rendah antara nilai
pasar dan nilai perolehan. Nilai pasar yang dipilih harus dibatasi.
Retail Method
(Metode Eceran)
o Metode ini menilai persediaan akhir dengan cara
menghitung terlebih dahulu nilai persediaan akhir
berdasarkan eceran.
o Nilai persediaan akhir dengan harga pokok akan
diketahui dengan cara menghitung sebagai berikut :
Persediaan akhir =
Barang sedia dijual menurut harga pokok x Persediaan akhir menurut eceran
Barang sedia dijual menurut harga eceran
Latihan
1. Perusahaan mencatat persediaan barang dagangan dengan Metode Perpetual.
Berikut ini adalah data yang diperoleh selama bulan Maret 2013 :
Tgl 1 Maret’13 : Persediaan awal 5.000 unit @ Rp. 820
Tgl 3 Maret’13 : Pembelian 4.000 unit @ Rp. 800
Tgl 7 Maret’13 : Penjualan 1.000 unit @ Rp. 950
Tgl 10 Maret’13 : Pembelian 12.000 unit @ Rp. 880
Tgl 13 Maret’13 : Penjualan 4.000 unit @ Rp. 950
Tgl 26 Maret’13 : Penjualan 8.000 unit @ Rp. 950
Tgl 29 Maret’13 : Pembelian 4.000 unit @ Rp. 830
Tgl 30 Maret’13 : Penjualan 6.000 unit @ Rp. 950
Diminta :
a. Berapa Nilai Persediaan akhir 31 Maret 2013 (dengan metode FIFO, LIFO, dan
Average)?
b. Berapa Nilai HPP?
c. Hitung Laba / Rugi Kotornya ?
2. Perusahaan mencatat persediaan barang dagang dengan Metode
Periodik(Fisik). Berikut ini adalah data yang diperoleh selama bulan April 2013 :
Tgl 1 April : Persediaan Awal 200 unit @ Rp. 900
Tgl 10 April : Pembelian 300 unit @ Rp. 1.000
Tgl 21 April : Pembelian 400 unit @ Rp. 1.100
Tgl 23 April : Pembelian 100 unit @ Rp. 1.200
Pada tanggal 30 April 2013 Persediaan Akhir sebanyak 300 unit. Persediaan yang
terjual selama periode April dijual dengan harga Rp. 3.300 / unit.
Diminta :
Berapa nilai persediaan akhir 30 april 2013 menurut metode FIFO, LIFO dan
Average ?
Berapa Nilai HPP? Berapa laba kotor?
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai