Anda di halaman 1dari 11

Yang di susun oleh:

BAYU MUDDIN SIREGAR.


 Kegagalan (risk off ailures) pada
setiap proses atau aktifitas
pekerjaan,
dan saat kecelakaan kerja
seberapapun
kecilnya, akan mengakibatkan efe
k kerugian (loss). Secara umum
penyebab kecelakaan di tempat
kerja adalah sebagai berikut:
 Kelelahan (fatigue)
 Kondisi kerja dan pekerjaan yang
tidak aman (unsafe working
condition)
 Kurangnya penguasaan pekerja
terhadap pekerjaan, ditengarai
penyebab awalnya (pre-cause)
adalah kurangnya training
 Karakteristik pekerjaan itu sendiri.
 Manajemen dapat didefinisikan
sebagai “kemampuan atau
keterampilan untuk memperoleh
sesuatu hasil dalam rangka
pencapaian tujuan melalui
kegiatankegiatan orang lain.
Manajemen merupakan suatu
proses pencapaian tujuan secara
efisien dan efektif, melalui
pengarahan, penggerakan dan
pengendalian kegiatan‐kegiatan
yang dilakukan oleh orang‐orang
yang tergabung dalam suatu
bentuk kerja sama.
 Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (SMK3) secara
normatif sebagaimana terdapat
pada PER.05/MEN/1996 pasal 1,
adalah bagian dari sistem
manajemen keseluruhan yang
meliputi struktur organisasi,
perencanaan, tanggungjawab,
pelaksanaan, prosedur, proses dan
sumber daya yang dibutuhkan bagi
pengembangan, penerapan,
pencapaian, pengkajian dan
pemeliharaan kebijakan
Keselamatan dan kesehatan kerja
dalam rangka pengendalian risiko
yang berkaitan dengan kegiatan
kerja guna terciptanya tempat
kerja yang aman, efisien dan
produktif.
 Dalam penerapan sistem manajemen
keselamatan ditemukan ada dua
model yaitu rational organisation
theory dan socio-technical system
theory. Rational organisation
theory menekankan pada
pendekatan top-down,penerapan
sistem manajemen
keselamatan didasarkan pada
kebijakan atau instruksi dari top level
manajemen dan diteruskan sampai
pada level yang paling bawah.
Sementara socio-technical system
theory melakukan pendekatan
dengan intervensi organisasi yang
didasarkan pada analisa hubungan
antara teknologi,orientasi dari
pekerja dan struktur organisasi
(Gallagher,2001).
 Gallagher juga mengklasifikasikan
sistem manjemen keselamatan ke
dalam 4 tipe,yaitu:
 1. Safe Person Control Strategy;
strategi pencegahan difokuskan pada
kontrol perilaku pekerjaan
 2. Safe Place Control Strategy;
strategi pencegahan difokuskan pada
bahaya dari sumbernya melalui
identifikasi,kajian dan pengendalian.
 3. Traditional Management;
Peran kunci dalam K3 dipegang oleh
supervisor dan EHS specialis.
Integrasi sistem manajemen keselamatan
ke dalam sistem manajemen yang lebih
luas masih sangat rendah.
Keterlibatan karyawan masih rendah.
 4. Innovative Management;
Peran kunci dalam K3 dipegang oleh
senior dan line manager. Integrasi sistem
manajemen keselamatan kedalam sistem
manajemen yang lebih luas sudah sangat
baik.
Keterlibatan karyawan tinggi.
 Menurut PER.05/MEN/1996
tentang Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja,
tujuan dari sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja
adalah menciptakan suatu sistem
keselamatan dan kesehatan kerja
di tempat kerja dengan melibatkan
unsur manajemen, tenaga kerja,
kondisi dan lingkungan kerja yang
terintegrasi dalam rangka
mencegah dan mengurangi
kecelakaan dan penyakit akibat
kerja serta terciptanya tempat
kerja yang aman, efisien dan
produktif.
 1. Mengurangi jam kerja yang
hilang akibat kecelakaan kerja.
 2. Menghindari kerugian material
dan jiwa akibat kecelakaan kerja.
 3. Menciptakan tempat kerja yang
efisien dan produktif karena
tenaga kerja merasa aman dalam
bekerja.
 4. Meningkatkan image market
terhadap perusahaan.
 5. Menciptakan hubungan yang
harmonis bagi karyawan dan
perusahaan. Perawatan terhadap
mesin dan peralatan semakin baik,
sehingga membuat umur alat
semakin lama.
 Pekerjaan-pekerjaan tekhnik
bangunan banyak berhubungan
dengan alat,baik yang sederhana
sampai yang rumit, dari yang
ringan sampai alat-alat berat
sekalipun. Sejak revolusi industri
sampai sekarang,pemakaian alat-
alat bermesin sangat banyak
digunakan.
 Pada setiap kegiatan kerja, selalu
saja ada kemungkinan kecelakaan.
Kecelakaan selalu dapat terjadi
karena berbagai sebab.berperan
sangat penting dalam pelaksanaan
sistem manajemen keselamatan
dan kesehatan kerja. tujuannya
karena adanya fasilitas yang maka
pelaksanaan aktivitas pekerjaan
berjalan dengan baik,begitu pula
sebaliknya.
 1. Mencegah terjadinya kecelakaan
ditempat kerja.
2. Mencegah timbulnya penyakit
akibat kerja.
3. Mencegah/mengurangi kematian
akibat kerja
4. Mencegah atau mengurangi cacat
tetap
5. Mengamankan
material,konstruksi,pemakaian,peme
liharaan bangunan-bangunan,alat-
alat kerja,mesin-mesin,dan instalasi-
instalasi.
6. Meningkatkan produktivas kerja
tanpa memeras tenaga kerja dan
menjamin kehidupan produktifnya.
7. Menjamin tempat kerja yang
sehat,bersih,nyaman,dan aman
sehingga dapat menimbulkan
kegembiraan semangat kerja.
8. Memperlancar,meningkatkan dan
mengamankan produksi,industri
serta pembangunan.Kesemuanya itu
menuju pada peningkatan taraf
hidup dan kesejahteraan umat
manusia ( Bambang Endroyo 1989 ).
 Sistem manajemen K3 adalah
sistem manajemen yang
terintergrasi untuk menjalankan
dan mengembangkan kebijakan K3
yang telah ditetapkan perusahaan
serta menanggulangi resiko bahaya
yang mungkin terjadi di
perusahaan. System manajemen
K3 mempunyai tujuan umum dan
tujuan khusus. Apabila tujuan-
tujuan tersebut telah tercapai,
dapat membawa manfaat bagi
perusahaan atau
industri,lingkungan, dan juga bagi
pekerja yang bersangkutan,
dimana manfaat tersebut dapat
berupa manfaat secara langsung
maupun tidak langsung.

Anda mungkin juga menyukai