Anda di halaman 1dari 24

Kelompok 2

DELVIA REHULINA
GUSTIYANA ASTITI
INTAN NURUL ILMA
KRISTIN NURHAYATI PAKPAHAN
SELLY SURYA PRATIWI
TENTYA INDAH MASFUFA
TIURLAN BENEDIKTA PANDIANGAN
ABORTUS INSIPIEN
Pengertian
• Abortus insipien ( sinonim : inevitable abortion) Ialah proses abortus
yang sedang berlangsung dan tidak lagi dapat dicegah, ditandai
dengan terbukanya ostium uteri eksternum,selain perdarahan
(achadiat,2004)

• Abortus insipien berarti abortus sedang berlangsung. Abortus ini


didiagnosis bila seorang wanita yang sedang hamil kurang dari 20
minggu mengalami perdarahan banyak, terkadang disertai gumpalan
darah dan nyeri karna kontraksi kuat uterus serta terdapat dilatasi
serviks, sehingga jari pemeriksa dapat masuk dan meraba ketuban(
• Abortus yang sedang mengancam yang ditandai dengan
serviks telah mendatar dan ostium uteri telah membuka
akan tetapi hasil konsepsi masih dalam kavum uteri dan
dalam proses pengeluaran.(sarwono,
Tanda dan gejala
• Pendarahan lebih banyak
• Perut mules atau sakit lebih hebat
• Pada pemeriksaan dijumpai perdarahan lebih
banyak
• Kanalis servikalis terbuka dan jaringan atau
hasil konsepsi dapat teraba (chalik, 1997)
• merasa mulas karena kontraksi yang sering dan kuat
• perdarahannya bertambah sesuai dengan pembukaan
serviks uterus dan umur kehamilan.
• Besar uterus masih sesuai dengan umur kehamilan dengan
tes urin kehamilan masih positif.
• Jika dilakukan pemeriksaan USG akan didapati pembesaran
uterus yang masih sesuai dengan umur kehamilan, gerak
janin dan gerak jantung janin masih jelas walau mungkin
sudah mulai tidak normal, biasanya terlihat penipisan
serviks uterus atau pembukaannya.(sarwono
Penyebab
Penanganan
• Abortus insipien pada prinsipnya dilakukan evakuasi atau pembersihan
kavum uteri (DK atau Suction Curretage) sesegera mungkin (DK :
Dilatasi & kuretase) (Asrinah, Putri Shinta Siswoyo,dkk. 2010)

• segera mengeluarkan hasil konsepsi yang sedang dalam proses keluar


itu. Pada kehamilan yang masih kecil hasil konsepsi dikeluarkan
dengan digital atau cunam ovum kemudian dibersihkan dengan
kerokan. Pada hamil yang besar diberikan infus tetes oksitosin untuk
menguatkan kontraksi otot rahim dengan harapan keguguran
bergantung kepada macam abortus itu sendiri (buku tiur)
• Pentalaksaannya, harus memperhatikan keadaan umum dan
perubahan keadaan hemodinamik yang terjadi dan segera
lakukan tindakan pengeluaran hasil konsepsi disusul dengan
kuretase bila perdarahan banyak. Pada umur kehamilan diatas 12
minggu, uterus biasanya sudah melebihi telur angsa dan tindakan
untuk kuretase atau pengeluaran hasil konsepsi harus hati-hati,
kalau perlu pengeluaran hasil konsepsi dilakukan dengan cara
digital kemudian disusul dengan tindakan kuretase sambil
diberikan uterotonika. Hal ini diperlukan untuk mencegah
terjadinya perforasi pada dinding Rahim uterus. Pasca tindakan
perlu perbaikan keadaan umum, pemberian uterotonika dan
antibiotika profilaksis(sarwono, tahun?)
kasus
Ny.X berusia 23 tahun diketahui sedang hamil anak pertamanya
dengan usia kandungan 14minggu. Ny.X mengadakan syukuran karna telah
diberikan anak dirumahnya dan ny.X berkerja keras untuk acara syukuran
tersebut. Selesai acara, ny.X merasakan nyeri pada perutnya disertai
perdarahan pervaginam dalam jumlah sedang. Namun ny.X tidak ke fasilitas
kesehatan segera dengan alasan hari sudah malam. Keesokan harinya nyeri
pada perut ny.X makin sering dan kuat disertai perdarahan pervaginam dan
tubuh yang sudah mulai melemah. Ny.X pergi ke fasilitas kesehatan dan
didapati lah TTV TD: 90/60 N : 60X/menit S: 37oc P : 18x/ menit dengan
konjungtiva yang telah memucat. Bidan melakukan anamnesa dan
pemeriksaan dalam didapati hasil bahwa serviks membuka dan teraba
kantong ketuban.
Pengumpulan Data
1. DATA SUBJEKTIF

 Biodata

Nama istri : Ny. Luna NamaSuami : Tn. jefry

Umur : 18 tahun Umur : 23 tahun

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT Pekerjaan :Wiraswasta

Alamat : Jl. Sekolah Alamat : Jl. Sekolah


 Alasan Kunjungan/Keluhan Utama :

Ibu mengatakan jatuh dari kamar mandi, keluar


darah banyak dari kemaluannya, perutnya terasa
mules dan ibu merasa lemah serta cemas,keluar
gumpalan pada jam 12.00 dan ibu langsung ke
rumah bidan di temani suami jam 14.00 karena
perutnya semakin nyari dan darah keluar terus.
 Riwayat Menstruasi
Siklus : 28 hari
HPHT : 20-03-2017
TP : 2-01-2018
Masalah lain : Tidak ada

 Riwayat Perkawinan
Perkawinan Ke :1
Usia Saat Kawin : 24 tahun
Lama Perkawinan : 1 Tahun
 Riwayat Kehamilan, Persalinandan Nifas yang lalu
Anak Keadaan Anak
No Tahun Partus UK Tempat Partus Penolong Nifas
JK/BB Sekarang
1 Saat Ini

 Riwayat Kehamilan Saat ini:


• Pertama kali memeriksakan kehamilan UK :
13 minggu 4 hari, di PBM oleh Bidan.
• Pemeriksaan saat ini : 2
• Hamil muda (trimester I) : Mual dan muntah

• Imunisasi TT : (T1,T2,T3)
• Masalah lain : ibu khawatirdengan keadaan
kehamilannya saat ini
 Riwayat kesehatan/penyakit yang berhubungan dengan
kesehatan reproduksi :
Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit yang
berhubungan dengan kesehatan reproduksi

 Riwayat penyakit keturunan :


Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit
keturunan

 Riwayat Keluarga Berencana


• Kontrasepsi yang digunakan saat ini :
Ibu mengatakan bahwa ibu belum pernah menggunakan
jenis KB apapun
 Pola Makan/Minum, Eliminasi, Istirahat, Psikososial
• Makan : 3 kali/hari
• Minum : ± 9 gelas/hari
• Makanan dan Minuman yang sering di konsumsi : Nasi, Sayur, Lauk Pauk,
Air Teh, Air Putih, buah
 Pola Eliminasi
• BAK : ± 4 kali/hari
• BAB : 2 kali/hari
 Pola Istirahat
• Tidur Siang : ± 1 jam/hari
• Tidur Malam : ± 6-7 jam/hari
• Aktivitas sehari-hari : mencuci, memasak, jalan pagi, bersih-bersih
rumah
• Seksualitas : 3-4 x seminggu
 Pola psikososial
• Ibu mengatakan cemas dengan keadaan dirinya dan janinnya serta
banyaknya darah yang keluar
• Sosial Support : Ibu mengatakan bahwa ibu mendapat dukungan dari
suami, orang tua, dan mertua.
Data Objektif
 Pemeriksaan Umum
Keadaan umum
Kesadaran : Composmentis
Sikap tubuh : Normal
TD : 90/70 mmHg
Nadi : 96 x/menit
Suhu : 36.5oC
Pernapasan : 20 x/menit
Tinggi badan : 157 cm
BB sebelum hamil : 51 kg
BB saat hamil : 52 kg
LILA : 25 cm
TFU : 3 jari diatas simpisis
 Pemeriksaan Fisik
 inspeksi
Rambut : Bersih, tidak ada rambut yang rontok
Muka : Tampak pucat, tidak ada oedema, tidak
terjadi hiperpigmentasi
Mata : Sklera tidak ikterus dan konjungtiva merah
muda
Hidung : Bersih, tidak ada polip
Telinga : Bersih, tidak ada tanda-tanda infeksi
Mulut : Tidak ada sariawan
Gigi : bersih, tidak ada gigi palsu,tidak ada karies
gigi
Leher : Tidak ada pembesaran vena jugularis,tidak
ada pembengkakan kelenjar tiroid
Payudara
Bentuk : Simetris, terjadi pada
Areola : hiperpigmentasi
Pembesaran : ada
Puting susu : menonjol

Abdomen
linia : alba
stiae : nigra
bekas operasi : tidak ada

Anogenetali : tidak ada udema, terdapat pengeluaran darah


yang lebih banyak

Ekstremitas : tidak udem, tidak ada varises


 Palpasi
Abdomen : Ibu merasa nyeri apabila di tekan di bagian
atas sympisis
TFU : 3 jari di atas simpisis
 Perkusi : Refleks patella kiri (+) kanan (+)
 Pemeriksaan dalam :
Ostium uteri terbuka, tidak ada jaringan, besar uterus
lebih kecil dari uk, perdarahan dari cavum uteri

 Pemeriksaan penunjang : Tidak di lakukan


pemeriksaan
Analisa
 Diagnosa : G1P0A0H0, usia kehamilan ±13 minggu,
dengan abortus insipiens

 Masalah : Ibu mengatakan khawatir dengan keadaan


kehamilan saat ini

 Kebutuhan : - Penjelasan tentang keadaan kehamilan


ibu.
- Dukungan motivasi dan dampingan bagi
ibu
Penatalaksanaan
1. Memperbaiki KU ibu dengan memakikan infus
2. Menjelaskan pada ibu bahwa pendarahan yang dialami mengarah
pada keguguran. Dan dalam hal ini kehamilan ibu tidak dapat
dipertahankan.
3. Menjelaskan pada ibu bahwa keguguran yang dialami ibu
disebabkan oleh banyak faktor antara lain faktor umur dimana
berkaitan dengan kesiapan rahim ibu untuk hamil, yaitu rahim
dibawah usia 20 tahun memang sudah dapat difungsikan untuk hamil
tetapi lebih berisiko terutama perdarahan. Faktor lainnya yaitu
hubungan seksual dimana usia kehamilan 1– 3 bulan perlu
diperhatikan dari segi frekuensi, intensitas, serta penggunaan
pengaman.
4. Mengobservasi TTD, dan jumlah perdarahan, perdarahan semakin
banyak.
5. Berikan informed consent pada ibu dan keluarga agar dilakukan tindakan
induksi dan obat yang akan diberikan selanjutnya.
6. Jika keluarga setuju, berikan ibu ergomefiin 0,2 mg IM atau misoprostol

400 mcg per oral untuk merangsang kontraksi ibu

7. Eksplorasi ulang untuk memastikan tidak ada sisa jaringan yang tertinggal

8. Observasi TTD, dan kontraksi uterus kemungkinan perdarahan

9. Anjurkan ibu untuk istirahat dan makan makanan yang bergizi agar keadaan

ibu cepat pulih. Ibu mengerti dan keluarga akan memberikan makanan yang

bergisi pada ibu.

10. Memberikan dukungan psikologis agar ibu lebih tenang serta anjurkan

suami dan keluarga terdekat agar member semangat pada ibu untuk

mempercayai dirinya sendiri. Keluarga mengerti

11. Menganjurkan ibu agar segera melakukan kunjungan ulang bila ada

keluhan atau masalah.

Anda mungkin juga menyukai