Demam Rematik Akut & Penya Kit Jantung Rematik: Peter Syarief
Demam Rematik Akut & Penya Kit Jantung Rematik: Peter Syarief
Peter Syarief
Pendahuluan
DRA dan PJR paling sering didapat.
DRA di Indonesia 0,3 – 0,8 pada anak usia 5-15 tahun
DRA penyebab utama penyakit jantung didapat pada negara be
rkembang (usia 5 tahun – dewasa muda
DRA kelainan imunologik : terjadi akibat reaksi lambat infeksi
Streptokokus B-hemolitikus grup A (SGA)
Timbul 1 – 5 minggu setelah infeksi (rata-rata 3 minggu.
Epidemiologi
Di USA : 0,6 per 100.000 pada usia 5-19 tahun
.
Srilangka : 100-150 per 100.000
India : 6-11 per 1000
Indonesia :
RSCM : 60-80 kasus baru per tahun
Jogjakarta : 30-60% dari pasien dirawat karena pen
yakit jantung.
Patogenesis
Teori :
Kerentanan genetik terhadap demam rematik berhu
b dgn hiperaktifitas thd antigen Streptokokus
Ryholec : kerentanan thd demam rematik berkaitan
dgn respon imun yg berlebihan thd antigen
Duding & Ayoub : Respon imun yg berlebihan thd
karbohidrat SGA pd pasien2 katup rematik berhub
dgn pewaris petanda HLA-DR2/DR4.
Patogenesis
Mekanisme cedera jaringan :
Kaplan dkk (Konsep persamaan antigenik) : antibodi yg dih
asilkan oleh infeksi Streptokokus vs antigen bakteri yg me
mberi reaksi silang dgn jaringan penjamu.
Cedera jaringan : terjadi krn mek imunologis humoral/selul
er menyebabkan cedera jaringan pd demam rematik
Ruam kulit o/k vaskulitis
Nodul subkutan o/k nekrosis fibrinoid sentral
Patogenesis
Benda ASCHOFF (pd karditis rematik) :
Infiltrat perivaskuler sel besar dgn inti polimorf &
sitoplasma basofil tersusun dalam rosette sekelilin
g pusat fibrinoid yg avaskuler.
Beberapa sel inti banyak/inti mata burung hantu.
Terdapat pada daerah miokardium tetapi paling ser
ing dalam jaringan aurikuler kiri
Manifestasi Klinik DR
Kumpulan gejala dan tanda klinik
Paling sering Arthritis
Paling serius Karditis
Paling aneh Korea
Sering tanda-tanda ini terjadi bersamaan / dapa
t pula terjadi berdiri sendiri.
Manifestasi Klinis DR
Mayor :
Karditis
Poli arthritis
Korea Sydenham
Eritema Marginatu
m
Nodulus subkutan
Manifestasi Klinis DR
Minor :
Artralgia
Demam
Lab : LED meningkat, CRP (+), Leukositosis.
Pemanjangan interval PR pada EKG
Pemeriksaan Laboratorium
Belum ada yang spesifik untuk DRA.
Diagnostik DR terdiri dari 3 kriteria :
1. Bukti adanya infeksi Streptokokus yaitu dengan peme
riksaan ASTO
2. Reaksi fase akut (leukositosis, LED meningkat, dan C
RP (+)
3. Bukti adanya keterlibatan jantung (interval PR yang m
emanjang pada EKG, sinus takikardi), Toraks foto (pe
ricarditis)
Gambaran Ekokardiografi
Diagnostik miokarditis & pericarditis
Kontraktilitas miokardium (EF)
Derajat regurgitasi katup mitral dan aorta
Dimensi ventrikel.
Diagnosis
Dapat mengenai sejumlah organ dan jaringan,
secara bersamaan atau berdiri sendiri.
Tidak ada manifestasi / uji lab yang khas untuk
diagnostik.
Diagnostik didasarkan atas kriteria mayor dan
minor.
Dasar Diagnostik
Sangat mungkin
2 mayor atau 1 mayor + 2 minor
Disertai bukti infeksi SGA
ASTO meningkat
Kultur (+)
Meragukan
2 mayor
1 mayor + 2 minor
Tidak terdapat bukti infeksi SGA
Pengecualian
Diagnostik DRA dapat ditegakkan dengan hanya ditemukan korea saja.
Dasar Diagnostik
WHO (2003) memakai Kriteria Jones untuk DR seran
gan I dan Rekuren pada pasien yang tidak ada PJR.
DR Rekuren pada yang sudah ada PJR minimal ada 2
kriteria minor dan bukti infeksi SGA sebelumnya.
Kriteria diagnostik PJR ditujukan pada pasien yang d
atang pertama kali dengan adanya MS murni / kombi
nasi MS dan MI / Penyakit katub aorta.
Kriteria WHO 2004 (DR & PJR)
Prednison 0 0 0 2 – 6 minggu
N 26.
AI aortic valve insufficiency; MR mitral valve regurgitation;
MS mitral valve stenosis; TR tricuspid valve regurgitation.
Surgical Technique
median sternotomy incision
Cardiopulmonary bypass with aortobicaval canulation
Cold blood antegrade cardioplegia
Left atriotomy
Valve function visual inspection & “floating” of the valv
e with ice saline
Technique: commissurotomy, Rumel debridement, anulo
plasty ring, commissuroplasty, replacement.
Transesophageal echocardiogram
Fig 1. Commissurotomy and anterior mitral debridemen
t for predominant mitral stenosis. The commissures are
incised to allow full valve opening (top).
The debridement is begun by incising 1 mm from the an
terior annulus using a scalpel and incising approximate
ly half the depth of the thickened leaflet (middle).
The leaflet is thinned to the coaptation edge by “peeling
” the fibrotic and scarred tissue off of the anterior leafle
t (bottom).
Fig 2. Commissuroplasty. For small children without an adult-
sized annulus and predominantly mitral regurgitation, a com
missuroplasty is performed to reduce the annular size and all
ow better coaptation of the anterior leaflet.
Results