Anda di halaman 1dari 23

Sasaran :

 selesai mengikuti kuliah ini mahasiswa


akan dapat menganalisis hubungan kerja,
panas dan energi dalam sistem terbuka dan
tertutup melalui proses adiabatik dan non
adiabatik. Mampu menginterpretasi grafik
yang dipakai untuk menetapkan kerja
proses.

2
Hubungan Usaha dan Tekanan
F=PxA
Keterangan:
P = tekanan gas (N/m2)
A = luas penampang piston (m2)
F = besar gaya (N)

W=F.s
Keterangan:
W = usaha (J)
S = perpindahan piston (m)
= h2 – h1
F = gaya tekan pada piston (N)

Keterangan: W = P A (h2 - h1)


P = tekanan gas (N/m2)
V2 = volume gas akhir (m3)
W = P (V2 - V1)
V1 = volume gas awal (m3)
Contoh soal 1 :
Gas oksigen sebanyak 0,25 liter di dalam tabung dipanaskan
hingga memuai menjadi 0,3 liter. Jika tekanan gas 1 atm,
berapakah usaha yang dilakukan gas oksigen tersebut?
Penyelesaian:
Diketahui:
V1 = 0,25 liter = 2,5 x 10-4 m3
V2 = 0,3 liter = 3 x 10-4 m3
P = 1 atm = 1 x 105 N/m2
Ditanyakan: W = ... ?
Jawab:
Untuk menghitung usaha yang dilakukan gas, kita dapat
menggunakan
persamaan berikut.
W = P ΔV
W = P (V2 - V1)
= (1 x 105) (3 x 10-4 - 2,5 x 10-4)
=5J
Jadi, usaha yang dilakukan gas adalah 5 J
Hukum Thermodinamika 1
Bilamana suatu sistem menjalani suatu siklus
termodinamika maka panas bersih yang disediakan untuk
sistem dari lingkungannya adalah sama dengan kerja bersih
yang dilakukan oleh sistem terhadap lingkungannya (ΔU =0).

Q = ΔU + W
Keterangan:
ΔU = perubahan energi dalam sistem (J)
Q = jumlah kalor yang ditambahkan (J)
W = usaha yang dilakukan sistem (J)
a. Jika sejumlah kalor ditambahkan pada sistem (kalor memasuki
sistem), maka Q bernilai positif (+Q). Sementara, jika sejumlah kalor
dikurangi (kalor keluar dari sistem), maka Q bernilai negatif (-Q).
b. Jika sistem melakukan usaha, W bernilai positif (+W). Sementara jika
pada sistem dilakukan usaha (sistem menerima usaha), W bernilai
negatif (-W).
Materi :
1. Konservasi Energi
2. Persamaan Bukan Aliran (Non Flow
Equation)
3. Persamaan Aliran (Flow Equation)
Konservasi Energi
Hukum konservasi energi (awal abad ke-19) : Energi tidak
dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, tapi dapat
berubah dari bentuk yang satu ke bentuk yang lainnya.
Jumlah energi total adalah konstan
Contoh : Steam Power Plant
Panas bersih: σ 𝑑𝑄 = 2800 – 2100 = 700 kJ/kg
Anggap: steam yang mengalir adalah m kg/detik
σ 𝑑𝑄 = 700 𝑘𝑗ൗ𝑘𝑔 𝑥 𝑚 𝑘𝑔ൗ𝑑𝑡 = 700 𝑚 𝑘𝑗ൗ𝑑𝑡k

Kerja bersih:
𝑘𝑗
.σ 𝑑𝑊 = 1000 − 5 = 995 𝐾𝑊 = 995 ൗ𝑑𝑡

Hk TD-1 σ 𝑑𝑄 = σ 𝑑𝑊
700 m = 995

m=1,421 𝑘𝑔ൗ𝑑𝑡

Jadi dalam siklus diperlukan steam m=1,421 𝑘𝑔ൗ𝑑𝑡


Persamaan Bukan Aliran (Non Flow Equation)
a. Untuk siklus lengkap, panas yang disediakan sama
dengan kerja yang dihasilkan, sehingga energi dalam
akhir sama dengan energi intrinsik awal.
Q= W
b. Sekarang pertimbangkan sebuah proses dimana energi
intrinsik akhir sistem lebih besar dari pada energi
intrinsik awal. Perbedaan antara panas bersih yang
disediakan dan kerja bersih yang dihasilkan akan
menambah energi dalam sistem.

Q = ΔU + W
Persamaan Bukan Aliran (Non Flow Equation)

 Bila efeknya memindahkan energi dari sistem,


maka sistem akan kehilangan energi intrinsik.
 Bila fluida tidak bergerak, maka energi intrinsik
dikenal sebagai energi dalam, u.
 Energi dalam suatu fluida tergantung pada
tekanan, suhu, dan sifat (property) sistem.
Persamaan Bukan Aliran (Non Flow Equation)
Perubahan energi dari keadaan 1 ke keadaan 2, ditulis
sebagai: U2 – U1, maka penambahan energi adalah:

U2-U1 = σ21 𝑑𝑄 − σ21 𝑑𝑊


Persamaan tsb berlaku
untuk proses reversible
Untuk non-flow process atau irreversible
Qin(+) Qout(–)
Wout(+) Win(–)
Contoh :
Pada langkah kompresi sebuah internal combustion
engine, panas yang terbuang (Qout) ke air pendingin
sebesar 45 kJ/kg dan kerja yang diperlukan (Win) sebesar
90 kJ/kg. Hitung perubahan energi internal dari fluida,
dan nyatakan apakah bertambah atau berkurang!

Diketahui:
Qout = –45 kJ/kg >>>membuang panas
Win = –90 kJ/kg >>>>memerlukan kerja
Maka:
Q = (u2 – u1) + W
(u2 – u1) = Q – W
(u2 – u1) = (–45) – (–90)
= –45 + 90
= 45 kJ/kg
Jadi PENAMBAHAN Energi Internal = 45 kJ/kg
Contoh :
Dalam silinder sebuah motor udara, udara bertekanan
(compressed air) mempunyai energi internal sebesar 420
Kj/kg pada permulaan ekspansi dan 200 kJ/kg setelah
ekspansi.
Hitung aliran panas menuju atau dari silinder bila kerja
yang dihasilkan oleh udara selama ekspansi adalah 100kJ/kg.

Diketahui:
u2 = 200 kJ/kg u1 = 420 kJ/kg
Wout = 100 kJ.kg >>>>menghasilkan kerja
maka
Q = (u2 – u1) + W = (200 – 420) + 100 = –120 kJ/kg
Jadi Panas yang DIBUANG oleh udara adalah 120 kJ/kg
Tanda minus ( – ) pada Q, artinya sistem membuang/melepas
panas
Untuk reversible non flow process
dW = PdV atau :
2
W = ‫׬‬1 𝑃𝑑𝑣
Jadi untuk setiap proses reversibel bukan aliran
dQ = du + dW = du + p dv ……1)
2
Q = (U2-U1} + ‫׬‬1 𝑃𝑑𝑣 … … … … 2)

Pers. (1)dan (2) hanya berlaku untuk proses reversibel bukan aliran ideal.
Persamaan Aliran (Flow Equation)

• Energi internal fluida dikatakan sebagai energi intrinsik


karena sifat termodinamika yang dimilikinya.
• Bila 1 kg fluida dengan energi internal u, bergerak dengan
kecepatan C dan dengan ketinggian Z di atas datum level,
maka ia akan memiliki energi total sebesar:
𝐶2
𝑢+ + 𝑧𝑔
2
𝐶2 𝑒𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑘𝑖𝑛𝑒𝑡𝑖𝑘
= 𝑓𝑙𝑢𝑖𝑑
2 1𝑘𝑔
𝑒𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑝𝑜𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖𝑎𝑙
Zg = 𝑓𝑙𝑢𝑖𝑑
1𝑘𝑔

 Pada sebagian besar masalah-masalah nyata, laju aliran


fluida dalam sebuah mesin atau peralatan adalah konstan;
Aliran ini disebut aliran tunak (steady flow).
Pertimbangkan, 1 kg fluida mengalir dalam kondisi tunak
(steady) melalui sebuah peralatan (lihat gambar). Sistem ini
adalah sistem terbuka dengan inlet pada seksi 1 dan outlet
pada seksi 2. Batas sistem ini disebut sebagai sebuah
permukaan atur (control surface) dan sistem terbuka ini
disebut sebagai volume atur (control volume) .
Energi untuk mendorong 1 kg fluida
masuk ke inlet (1) adalah:
P1 A1 L1 = P1 Vol. Elemen Fluida pada (1)
= P1 v1
P1 = Tekanan pada inlet
A1 = Luas penampang inlet
L = Panjang elemen
Pada outlet, energi yang dibutuhkan adalah:
P2 A2 L2 = P2 . Volume Elemen Fluida pada outlet (2)
= P2 v2
Jadi kesetimbangan energi pada volume atur :
𝑐12 𝑐22
𝑢1 + + 𝑧1𝑔+p1 v1+Q1= 𝑢2 + + 𝑧2𝑔+p2 v2+W
2 2

Entalpi (h) = jumlah dari energi internal dan pv


h = u +pv
Sehingga :
𝑐12 𝑐22
ℎ1 + + 𝑧1𝑔+Q1= h2 + + 𝑧2𝑔+W
2 2
adalah persamaan energi pada aliran tunak (steady-flow energy equation)
Pertimbangkan untuk setiap luas penampang A, dengan
kecepatan C
Laju alir volume = C . A
𝐶𝐴
Laju aliran massa m =
𝑣
3
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 (𝑚 )
Dimana : v = >>> volume spesifik
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑘𝑔

Laju aliran massa selalu konstan dalam satu unit aliran, maka :
𝐶1𝐴1 𝐶2𝐴2
m1 = m2 = => =
𝑣1 𝑣2

ρ1c1A1 = ρ2c2A2 (pers.kontinuitas)

ρ = densitas fluida
Contoh :
Dalam sebuah turbin gas, gas mengalir melalui turbin sebesar
17 kg/s dan tenaga yang dikembangkan oleh turbin sebesar
14000 kW. Entalpi gas pada inlet sebesar 1200 kJ/kg dan pada
outlet sebesar 360 kJ/kg. Kecepatan gas inlet dan outlet
berturut-turut sebesar 60 m/s dan 150 m/s. Hitung panas yang
dibuang dari turbin, dan luas penampang pipa inlet jika
diketahui volume spesifik gas 0,5 m3/kg!

Anda mungkin juga menyukai