Anda di halaman 1dari 39

Analisa Kimia

Kualitatif

D4 TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK


Jalan Yos Sudarso 338 Dawung – Surakarta 57155
Telp: 0271 – 644958 Fax: 0271 – 665023
• KIMIA ANALITIK

• Cabang dari ilmu kimia yang mempelajari teori dan


cara-cara melakukan analisis kimia terhadap suatu
bahan atau zat kimia.
ANALISIS KIMIA

• Organik dan anorganik

• Kualitatif kuantitatif

Untuk menemukan dan Untukmenentukan jumlah


mengidentifikasi zat dan banyaknya suatu zat
(analit)
Sampel dan analit dalam analisis
• Cairan
mengalir dalam sistem pipa sampel

Analit

diambil dari titik yang berlainan


 menggunakan grab samplers
• Gas
 udara dialirkan lewat sederetan
penyaring halus untuk memisahkan analit mayor
materi butiran
(> 1 % sampel)
• Food product
 pengambilan sampel secara representatif
• Human specimen analit minor
 darah/ plasma darah, urine, rambut,
(0,01 - 1 %
breastmilk.
sampel)

Trace
(< 0,01 % sampel)
3
Menggunakan dua macam uji :
1. Reaksi kering yang digunakan untuk zat –zat padat dan
dalam keadaan kering, tanpa melarutkan sampel contoh :
Uji nyala, uji manik borak
2. Reaksi basah yang diterapkan untuk zat-zat dalam larutan.
Reaksi ini sangat umum dilakukan

Analisis Kualitatif
Berdasarkan informasi yang diberikan :
1. Analisis proksimat : penetapan banyaknya tiap unsur tanpa
memperhatikan senyawa yang sebenarnya ada dalam sampel
tersebut.
2. Analisis parsial : penetapan konstituen –konstituen terpilih
dalam sampel tersebut.
3. Analisis konstituen runutan : penetapan komponen
-komponen yang jumlahnya sangat kecil.
4. Analisis lengkap : proporsi tiap komponen dalam sampel yang
ditetapkan

ANALISIS KUANTITATIF
Berdasarkan banyaknya sampel yang dianalisis :
1. Analisis makro bila sampel yang dianalisis adalah
lebih dari 0,1 gram
2. Analisis semi mikro jumlah sampel antara 0,01 gram –
0,1 gram
3. Analisis mikro jumlah sampel antara 1 mg –10 mg
4. Analisis ultra mikro jumlah sampel kurang dari 1 mg

ANALISIS KUANTITATIF
a. Penampilan kuantitatif reaksi-reaksi kimia yang cocok
dan atau pengukuranbanyak nya pereaksi yang
diperlukan untuk menyempurnakan reaksi atau
penentuan banyak hasil reaksi yang mungkin.
Contoh :

gravimetri
Metode
konvensional
Analisis kuantitatif
Volumetri

Instrumentasi

Metode Analisis Kuantitatif Teknik –teknik utama :


• Dalam analisis gravimetri, zat yang akan ditetapkan
diubah terlebih dahulu menjadi suatu endapan yang tidak
larut kemudian dikumpulkan dan ditimbang Contoh ;
• Konsentrasi perak dalam sampel logam dapat ditetapkan
secara gravimetri, dengan cara mula mula melarutkan
sampel tersebut dalam asam nitrat kemudian ke dalam
larutan tersebut ditambahkan ion klorida secara
berlebihan sehingga semua ion perak yang ada dalam
larutan mengendap sebagai perak klorida,
• Setelah dilakukan .pencucian, endapan dikeringkan dan
akhirnya ditimbang

Gravimetri
TITRIMETRI (VOLUMETR)

• Dalam analisis titrimetri/volumetri, zat yang akan


ditetapkan dibiarkan bereaksi dengan suatu pereaksi yang
ditambahkan sebagai larutan standar, kemudian volume
larutan standar yang diperlukan agar reaksi sempurna
diukur
1. Reaksi penetralan
2. Reaksi pembentukan kompleks
3. Reaksi pengendapan
4. Reaksi oksidasi reduksi

TIPE REAKSI DALAM ANALISIS


VOLUMETRI
• Gasometri adalah volumetri yang didasarkan pada
pengukuran volume gas yang dibebaskan atau diserap
dalam suatu reaksi kimia
a. Pengukuran bersifat kelistrikan, Contoh :

Metode
• Voltametri
• Koulometri
b. Pengukuran sifat optik tertentu, Contoh :
• Potensiomet
Metode ri
• Konduktome
c. Kombinasi pengukuran optiktri / listrik dan reaksi kimia kuantitatif
• Spektofotometi sinar
tampak
• Spektrofotometri sinar UV
• dll
 Hal ini disebabkan
 Peralatan untuk prosedur konvensional atau klasik murah
dan mudah didapat dalam semua laboratorium . Sedangkan
instrumen umumnya mempunya. harga yang mahal
 Instrumen umumnya memerlukan kalibrasi menggunakan
zat pembanding. Zat pembanding ini biasanya ditentukan
dengan metoda konvensional

Penetapan dengan cara gravimetri dan


volumetri masih tetap penting ,mengapa??
Memilih teknik/metoda yang akan, digunakan dalam suatu pekerjaan
analisis, hendaknya memperhatikan hal-hal berikut:
1.Tipe analisis yang diperlukan; menyangkut bentuk komponen yang akan
dianalisis, molekular atau unsur.
2.Perlu diketahui apakah untuk keperluan analisis rutin atau sewaktu-waktu
3.Sifat material yang akan diselidiki, misalnya apakah termasuk zat
radioaktif, korosif, dipengaruhi oleh air, dan sebagainya.
4.Kemungkinan adanya gangguan dari komponen lain yang terdapat
bersama-sama dalam cuplikan.
5.Daerah konsentrasi yang diperlukan dalam penyelidikan
6.Ketepatan yang diperlukan
7.Fasilitas laboratorium
8.Waktu yang diperlukan
9.Pemilihan cara destruksi cuplikan yang tepat, bila cuplikan tidak perlu
didestruksikan, teknik apa yang akan dipilih.
 Kimia analitik menawarkan banyak sekali pemakaian dalam
berbagai disiplin kimia seperti kimia organik, kimia anorganik,
kimia fisika dan biokimia. Kimia Analitik terpakai dicabang ilmu
pengetahuan lainnya.
 Contoh: Pemantauan pencemaran udara dan air adalah suatu
masalah vital. Analisis kimia dapat melaporkan analisis
makanan apakah mengandung racun atau tidak. Potensiometri
dan kolorimetri dapat digunakan untuk memeriksa oksigen
yang terlarut dan kandungan klor dalam air.
 Analisis pestisida dalam tumbuh-tumbuhan hasil panen dapat
dilakukan dengan kromatografi gas atau HPLC.
 Penetapan kalium dan natrium dalam pupuk dapat dilakukan
dengan AAS.
 Contoh aplikasi kimia analitik dalam bidang pertanian,
kedokteran, Industri diberikan dibawah ini. Dalam bidang
pertranian, misalnya selalu diinginkan perolehan hasil panen
yang maksimal, oleh karena itu diperlukan analisis komposisi
tanah sehingga dapat memilih pupuk apa yang harus
digunakan

Mengapa kimia analitik mempunyai penerapan yang luas?


CONTOH APLIKASI :
1. Bidang industri : Dalam industri ( industri kimia,
farmasi, makanan, kosmetik, dsb ) diperlukan
pemeriksaan kualitas ( kualitas kontrol ) yang terus
menerus. Pemeriksaan tersebut dilakukan
berdasarkan analisis kimia, baik kualitatif maupun
kuantitatif.

Cari contoh-contoh aplikasi dalam bidang


yang lainnya ????????????????
Reaksi Kimia
Reaksi kimia adalah dari perubahan kimia.
Dalam perubahan tersebut terjadi interaksi
antara senyawa kimia atau unsur kimia
yang melibatkan perubahan struktur, akibat
adanya pemutusan dan pembentukan
ikatan kimia dalam proses ini
Energi dapat dihasilkan maupun dilepaskan.
Ciri Perubahan/reaksi kimia

Terbentuknya warna
Terbentuknya endapan
Terbentuknya panas
Terbentuknya bau/gas
Ciri lainnya
Mekanisme pembentukan warna

• Pembentukan senyawa kompleks antara molekul


organik dengan logam
contoh:
Cu2+ + 4 NH4+ → [Cu(NH4)]2+
Reaksi Pembentukan Kompleks
• Senyawa/ion kompleks: dibentuk oleh suatu ion logam suatu kation
dengan suatu anion atau molekul netral. Ion logam dalam kompleks
itu disebut atom pusat dan gugus yang terikat dengannya disebut
ligan. Banyaknya ikatan yang dibentuk oleh atom logam pusat
disebut bilangan koordinasi logam ion.
• Contohnya
AgCl(s) ↔ Ag+(aq) + Cl-(aq) Ksp = 1,6.10-10
Apa yang terjadi saat ditambahkan NH3
Ag+(aq) + 2NH3(aq) ↔ Ag(NH3)2+(aq)

Asa Basa
Logam Ligan
m Lewis
Lewi
s
Reaksi Pembentukan Kompleks

Reaksi pembentukan ion kompleks


reversibel, dan keadaan setimbang dalam
reaski digambarkan melalui konstanta
kesetimbangan disebut formasi konstan
(konstanta pembentukan kompleks),
diwakili oleh siombol Kf.

21
Reaksi Terbentuknya endapan
Ksp adalah Konstanta hasilkali klelarutan

PbI2(s) ↔ Pb2+(aq) + 2I-(aq)

Ksp = [Pb2+(aq)] [I-(aq)]2 = 1,4 . 10-8

Ketentuan Kelarutan : Q (Hasil Kali Kelarutan dari


perhitungan)
Q < Ksp Larutan Tak Jenuh Tak
ada endapan
Q = Ksp Larutan Jenuh
Q > Ksp Larutan Lewat Jenuh
Endapan akan terbentuk
Reaksi Terbentuknya endapan (Lanjutan)

Nilai Q PbI2 adalah 0,001M


Q > Ksp; PbI2 akan
terbentuk
Beberapa tetes laritan
Pb(NO3)2(aq) ditambahkan
pada larutan KI(aq),
terbentuk endapan
PbI2(s)yang berwarna
kuning
Reaksi Terbentuknya endapan (Lanjutan)
Terbentuknya Gas

3Cu + 8 HNO3 → 3Cu2+ + 6NO3- + 2NO + 4H2O

Biru
Jenis-jenis Reaksi Kimia

Berdasarkan proses yang terjadi pada suatu reaksi


kimia maka reaksi kimia dapat kita golongkan
menjadi 7 jenis reaksi, meliputi :
Reaksi pembentukan,
Reaksi penguraian,
Reaksi pengendapan,
Reaksi pertukaran,
Reaksi netralisasi,
Reaksi pembakaran atau oksidasi,
Reaksi reduksi.
Reaksi pembentukan

Reaksi pembentukan merupakan penggabungan atom-atom


dari beberapa unsur membentuk senyawa baru.
• Contoh untuk reaksi ini adalah :
Pembentukan molekul air
2H2 + O2 2 H 2O
N2 + 3H2 2 NH3
2 C + 3 H2 C 2H 6
Reaksi penguraian
Reaksi penguraian merupakan reaksi kebalikan dari
reaksi pembentukan. Pada reaksi penguraian,
senyawa terurai menjadi senyawa yang lebih
sederhana atau menjadi unsur-unsurnya.
Contohnya :
• Reaksi penguraian dapat kita cermati, reaksi
penguraian senyawa menjadi unsur-unsurnya,
seperti :
2 NH3 N2 + 3H2
C2H6 2 C + 3 H2
Reaksi penguraian (Lanjutan)
• Sedangkan penguraian dari senyawa menjadi
senyawa yang lebih
sederhana, seperti :
H2CO3 H2O + CO2
CaCO3 CaO + CO2
• Umumnya reaksi penguraian tidak berlangsung
secara spontan, namun memerlukan energi dari
luar, misalnya listrik, panas atau dengan bantuan
cahaya matahari.
Reaksi pengendapan.
• Reaksi pengendapan merupakan reaksi yang salah satu
produknya berbentuk endapan.
• Endapan terjadi karena zat yang terjadi tidak atau sukar
larut didalam air atau pelarutnya.
• sebagai tanda bahwa zat yang terjadi adalah endapan
perhatikan tanda (s) solid, setelah indeks dari rumus
kimianya.
• AgNO3(aq) + HCl(aq) AgCl(s) + HNO 3(aq)
• Pb(CH3COO)2(aq) + H2S PbS(s) + 2 CH 3COOH(aq)
Reaksi pertukaran
• Jenis reaksi ini adalah jenis pertukaran antara kation-
kation ataupun pertukaran antar anion, dalam istilah
lainnya disebut dengan ion exchange.
• Pada peristiwa reaksi pertukaran maka salah satu produk
dapat berupa endapan atau bentuk gas sehingga zat
terpisahkan.
• Contoh adalah resin penukar kation

• divinilbenzene sulfonat mengikat logam Na + dan


melepaskan ion H+
Reaksi netralisasi
• Reaksi netralisasi merupakan reaksi penetralan asam
oleh basa dan menghasilkan air. Hasil air merupakan
produk dari reaksi antara ion H + pembawa sifat asam
dengan ion hidroksida (OH-) pembawa sifat basa,
• reaksi : H+ + OH - H2O
• Reaksi : HCl + NaOH NaCl + H 2O
• Reaksi ion : H++ Cl- + Na+ +OH - Na+ + Cl-
+ H+ + OH-
Reaksi netralisasi (Lanjutan)

• Reaksi netralisasi yang lain ditunjukan oleh reaksi


antara asam sulfat H2SO4 dengan calcium
hidroksida Ca(OH)2, seperti dibawah ini :
• Reaksi : H2SO4 + Ca(OH)2 CaSO4 + 2
H2O
2 H+ + SO4 2- + Ca2+ + 2 OH- Ca2+
SO42- + 2H+ + 2OH-
Reaksi pembakaran

• Reaksi pembakaran dengan defines yang paling


sederhana adalah reaksi dari unsur maupun
senyawa dengan oksigen.
• Reaksi pembakaran ini ditunjukkan dalam pada
persamaan dibawah ini :
• Reaksi pembakaran logam besi

• 4 Fe + 3 O2 2 Fe2O3

• C7H16 + 11 O2 7 CO2 + 8 H2O


Reaksi oksidasi dan reduksi.

• Reaksi oksidasi dan reduksi sering diistilahkan


dengan “reaksi redoks”, hal ini dikarenakan kedua
peristiwa tersebut berlangsung secara simultan.
• Oksidasi merupakan perubahan dari sebuah atom
atau kelompok atom (gugus) melepaskan
elektron, bersamaan itu pula atom atau kelompok
atom akan mengalami kenaikan bilangan
oksidasi.
• Demikian pula sebaliknya reduksi adalah
1. Dibawah ini merupakan reaksi netralisasi, kecuali
A. HCl + NaOH → NaCl + H2O
B. H2SO4 + Ca(OH)2 → CaSO4 + 2H2O
C. 4HNO3 + Cu → Cu(NO3)2 + 2NO2 + 2H2O
D. HBr + KOH → KBr +H20
2. Reaksi dari unsur-unsur membentuk
senyawa baru disebut dengan reaksi?
A. Reaksi Pembentukan
B. Reaksi penguraian
C. Reaksi Pertukaran
D. Reaksi Oksidasi
3. Contoh Reaksi Penguraian yang benar adalah
A. MnO4- → Mn2+ + 4H2O
B. NO3- → NO2
C. 4Fe + 3O2 → 2Fe2O3
D. CaCO3 → CaO +CO2
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai