PRESENTASI
LAPORAN ANTARA
PEKERJAAN
PENYUSUNAN STUDI KELAYAKAN DAN
PERENCANAAN TEKNIK
JALAN TEMBUS CIDURIAN - GEDEBAGE
SELATAN
TAHUN ANGGARAN
2016
NAMA PEKERJAAN
KONTRAK PEKERJAAN
Nomor : 027/15.01/02-PPK/PRC.JLN-
8/DBMP/2016
WAKTU PEKERJAAN
selama 150 (Seratus Lima puluh) hari kalender atau 5,00 (lima) bulan kalender
LATAR BELAKANG
Berdasarkan Undang-Undang No.38 Tahun 2004 tentang Jalan dan Peraturan Pemerintan
Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan bahwa setiap pembangunan jalan
bermanfaat bagi kemakmuran rakyat, terutama untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi
mulai dari berskala lokal, regional maupun nasional dengan mengusahakan agar biaya
operasi kendaraan menjadi serendah-rendahnya. Disamping itu pembangunan jalan baru
dapat mendorong ke arah terwujudnya keseimbangan daerah dalam tingkat
pertumbuhannya dengan mempertimbangkan satuan wilayah pembangunan.
Sejalan dengan tugas pokoknya, Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) Kota Bandung
bertanggung jawab dalam penyelenggaraan jalan sebagaimana diamanatkan di dalam
Undang-Undang tersebut. DBMP Kota Bandung berupaya untuk menciptakan
penyelenggaraan sistem jaringan jalan yang mampu menunjang, mendorong dan
menggerakkan pengembangan wilayah, memiliki standar dan mutu yang berkualitas salah
satunya melalui pembangunan jalan.
MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud :
Maksud penyusunan studi kelayakan dan perencanaan Teknik jalan tembus cidurian – gedebage
selatan adalah:
Melakukan studi kelayakan pembangunan jalan dengan membuat kajian secarateknik, lingkungan,
financial, ekonomi dan sosial pada trase yang diusulkan serta melakukan perencanaan teknik jalan
agar tersedianya dokumen perencanaan teknik jalan dan jembatan pada trase terpilih.
Tujuan :
a. Memperoleh pedoman yang menjadi acuan dalam rangka kegiatan pembangunan jalan, dan
jembatan sehingga dapat memperoleh kelayakan pembangunan jalan tembus dengan meminimalisir
dampak negatif dari rencana kegiatan dimaksud bagi lingkungan hidup di sekitarnya dan
memaksimalkan dampak positif dari rencana pembangunan.
b. Memperoleh pedoman yang menjadi acuan dalam rangka kegiatan pembangunan jalan, jembatan
maupun struktur bangunan pada trase jalan terpilih yang memenuhi standar pelayanan minimal,
berwawasan lingkungan, memperhitungkan aspek keselamatan dan kenyamanan serta untuk
menjamin bahwa kegiatan perencanaan teknik jalan dilaksanakan sesuai rencana dengan
menggunakan standar-standar dan prosedur yang berlaku guna tercapainya mutu pekerjaan.
SASARAN
3. Jl. Derwati
5. Jl. Rancacili
6. Jl. Cipamokolan
7. Jl. Ciwastra
8. Jl. Rancaoray
Lokasi Survei Arus Lalu Lintas
Foto Kegiatan Dokumentasi Survey Lalu Lintas
PEMODELAN TRANSPORTASI
Konsep Pemodelan Transportasi 4 (Empat) Tahap
1. Skenario Do Nothing
Tidak melakukan perubahan apapun pada jaringan jalan saat ini pada wilayah kajian
2. Skenario Do Something
Mengoperasikan Jalan Tembus Cidurian-Gedebage Selatan
Mengoperasikan Jalan Sejajar Sungai Cidurian (Dari Arah Derwati s.d. Jalan Akses
Grand Sharon
Untuk lebih jelas nya trase Jalan Tembus Cidurian-Gedebage Selatan alternatif 1 dapat dilihat pada
peta lokasi trase sebagai berikut :
ALTERNATIF - 2
Trase Jalan Tembus Cidurian – Gedebage Selatan untuk alternatif 2 ini akan dimulai dari Jalan inspeksi Cidurian
tepatnya pada jalan pintu masuk perumahan Grand Sharon, melewati beberapa permukiman dan pesawahan
serta berpotongan dengan sungai Cipamokolan, saluran Gedebage dan jalan eksisting Cipamokolan dan jalan
eksisting Rancacili dan trase ini berakhir pada jalan Gedebage Selatan dengan melalui persawahan untuk
menghindari pemukiman yang padat.
Untuk lebih jelas nya trase Jalan Tembus Cidurian-Gedebage Selatan alternatif 2 dapat dilihat pada peta lokasi
trase sebagai berikut :
Berdasarkan pertimbangan beberapa hal seperti kebutuhan pembebasan lahan,
perpotongan dengan bangunan fasilitas umum, kemiringan lahan dan lain-lain, maka
rute alternatif 1 yang menjadi pilihan dalam kajian ini.
ANALISA KELAYAKAN EKONOMI
Dalam evaluasi analisis kelayakan rencana Jalan Tembus Cidurian s.d. Jalan Gedebage Selatan di Kota
Bandung pada dasarnya mengacu pada pendekatan analisis biaya manfaat (benefit-cost analysis). Analisis
kelayakan ekonomi dalam kajian ini dilakukan dalam konteks untuk mengetahui seberapa besar manfaat
atau keuntungan yang diperoleh jika dibangun dan dioperasikan rencana Jalan Tembus Cidurian s.d. Jalan
Gedebage Selatan. Hasil analisis kelayakan ini akan sangat menentukan dalam pengambilan keputusan,
apakah rencana pembangunan rencana Jalan Tembus Cidurian s.d. Jalan Gedebage Selatan ini akan
dilanjutkan atau adanya rekomendasi lain.
Perbandingan biaya (cost) dan manfaat (benefit) merupakan basis dalam menentukan kelayakan ekonomi
dari pembangunan dan pengoperasian rencana Jalan Jalan Tembus Cidurian s.d. Jalan Gedebage Selatan.
Pada dasarnya, perbandingan biaya dan manfaat dilakukan antara dua kondisi, yakni untuk skenario tanpa
ada pembangunan dan pengoperasian rencana Jalan Jalan Tembus Cidurian s.d. Jalan Gedebage Selatan
(base case atau do nothing) dan dengan skenario adanya pembangunan dan pengoperasian rencana Jalan
Tembus Cidurian s.d. Jalan Gedebage Selatan (do something). Metode untuks menghitung biaya operasi
kendaraan menggunakan metode PCI dan nilai waktu didekati oleh nilai pendapatan per kapita (PDRB
berbanding dengan jumlah penduduk Kota Bandung).
ANALISA KELAYAKAN EKONOMI
Pada dasarnya tahapan dalam proses analisis kelayakan dilakukan dalam beberapa tahapan, yakni:
1.Tahap estimasi biaya investasi (biaya konstruksi, operasi dan pemeliharaan). Dalam investasi Jalan Jalan
Tembus Cidurian s.d. Jalan Gedebage Selatan, terdapat 2 komponen biaya utama yang harus diestimasi
besarnya, yakni biaya investasi awal (construction cost) dan biaya pemeliharaan (maintenance cost) seperti
pemeliharaan rutin, periodik dan overlay/lapis ulang pada rencana Jalan Jalan Tembus Cidurian s.d. Jalan
Gedebage Selatan.
2.Tahap melakukan estimasi manfaat ekonomi dari beroperasinya rencana Jalan Jalan Tembus Cidurian s.d. Jalan
Gedebage Selatan yang dihasilkan dari analisis dengan proyek (do something) dan tanpa proyek (do nothing)
selama waktu tinjauan (time horison). Dalam investasi jalan komponen manfaat yang ditinjau adalah manfaat
bagi masyarakat (benefit). Manfaat bagi masyarakat dilakukan sebagai pengguna jalan dengan Pendekatan
Consumer Surplus.
Tahap analisis kelayakan untuk mengeluarkan sejumlah indikator kelayakan. Indikator ekonomi baku yang biasa
digunakan dalam evaluasi ekonomi antara lain adalah: Net Present Value (NPV), Economic Internal Rate of
Return (EIRR), Benefit Cost Ratio (BCR). Secara umum semua indikator tersebut memberikan suatu besaran yang
membandingkan nilai manfaat dan biaya dari rencana pembangunan rencana Jalan Jalan Tembus Cidurian -
Gedebage Selatan. Namun secara spesifik setiap indikator tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
TAHAPAN PELAKSANAAN (TIME SCHEDULE)
KOMPONEN BIAYA DAN MANFAAT
Komponen Biaya
Dalam studi ini komponen biaya yang dihitung meliputi:
1.Biaya studi dan supervisi; hasil estimasi biaya studi dan supervisi adalah 1,5% dari biaya konstruksi
jalan.
2.Biaya pembebasan lahan dan relokasi.
3.Biaya konstruksi jalan rencana.
Manfaat ekonomi tersebut adalah merupakan pengurangan dari biaya operasi kendaraan sebelum adanya
Jalan Tembus Cidurian s.d. Jalan Gedebage Selatan dan biaya operasi kendaraan setelah adanya Jalan
Tembus Cidurian s.d. Jalan Gedebage Selatan. Manfaat lainnya adalah berupa selisih nilai waktu sebelum
dengan sesudah adanya Jalan Tembus Cidurian s.d. Jalan Gedebage Selatan. Hal ini dikarenakan bahwa
secara logis, biaya operasi akan semakin rendah apabila kecepatan perjalanan dapat lebih meningkat
dikarenakan terjadinya penambahan akasesibilitas jalan baru dan akan menyebabkan mobilitas kendaraan
menjadi lebih tinggi.
Manfaat Ekonomi Berdasarkan Consumen Surplus
Perhitungan Biaya Dan Manfaat Ekonomi Selama Tahun Tinjauan
Perhitungan perbandingan biaya dan manfaat ekonomi disampaikan pada Tabel 6.5. Selama tahun
tinjauan diperoleh total komponen biaya sebesar 99,569 milyar dan total komponen manfaat
ekonomi sebesar 304,666 milyar rupiah sehingga diperoleh Net Present Value (NVP) sebesar 205,079
milyar rupiah.
Perhitungan Nilai Biaya dan Manfaat Ekonomi – Alternatif 1
Perhitungan Nilai Biaya dan Manfaat Ekonomi – Alternatif 2
Indikator Kelayakan Ekonomi
• Indikator Kelayakan Ekonomi Pembangunan Koridor Jalan Tembus Cidurian s.d. Jalan Gedebage
Selatan – Alternatif 1
• Indikator Kelayakan Ekonomi Pembangunan Koridor Jalan Tembus Cidurian s.d. Jalan Gedebage
Selatan – Alternatif 2
Rekapitulasi Analisis Ekonomi
Tingkat kelayakan ekonomi dilihat dari Economic Internal Rate of Return (EIRR) dari pembangunan
Jalan Tembus Cidurian s.d. Jalan Gedebage Selatan untuk alternatif 1 sebesar 12,14% dan untuk
alternatif 2 sebesar 12,51%. Kelayakan ekonomi aspek lain seperti pendekatan producer surplus,
pertumbuhan ekonomi. Pembangunan Jalan Tembus Cidurian s.d. Jalan Gedebage Selatan dapat
ditindaklanjuti karena memberikan manfaat ekonomi baik pengguna jalan (yang sudah dihitung)
maupun pengembangan wilayah dan ekonomi Kota Bandung dan Kabupaten Bandung (di bagian
perbatasan).
PEKERJAAN
SURVEY LAPANGAN
SURVEY TOPOGRAFI
SURVEY TOPOGRAFI Jo.
Maksud
Survey Topografi dalam rangka Penyusunan Studi Kelayakan Dan Perencanaan
Teknik Jalan Tembus Cidurian - Gedebage Selatan, menggunakan peralatan survey
topografi yang sesuai dengan tingkat ketelitian yang dipersyaratkan.
Tujuan
Survey Topografi pada umumnya adalah untuk mendapatkan data lokasi titik pada
daerah sekitar perencanaan, berupa nilai koordinat (X& Y) dan tinggi (Z) titik tersebut,
sehingga dapat di presentasikan menjadi gambar peta lengkap dengan nilai garis
contournya
SURVEY TOPOGRAFI Jo.
1. Teodolit T-2
Statif ( kaki tiga ) dibuat dari kayu yang kering dan dicat kuning
dihubungkan dengan alat-alat sambungan besi. Kegunaan dari statip ini
yaitu sebagai penyangga atau kaki pesawat.
LOKASI BM.01
Pemasangan Patok BM
SURVEY TOPOGRAFI
LOKASI BM.02
Pemasangan Patok BM
SURVEY TOPOGRAFI
LOKASI BM.03
Pemasangan Patok BM
SURVEY TOPOGRAFI
Pemasangan Patok BM
SURVEY TOPOGRAFI
Qyt
Batu pasir tufaan, dan lava berongga
Total
Lokasi Kdlmn SPT
No. Bor UDS Kedalaman
Bor Mesin ≥ 60
(m)
BH – 1 Sungai Cipamokolan, 34 2 40
Kel. Derwati, Bandung
SURVEY GEOTEKNIK
SURVEY GEOTEKNIK
SURVEY GEOTEKNIK
Tahanan Jumlah
Kedalaman Konus
No. Hambatan
Lokasi Sondir Maks.Sondir q
Sondir Pelekat
(m) c
( kg/cm2) (kg/cm)
Lokasi Total
No. Bor UDS Kedalaman
Bor Tangan (m)
BT– 1 Jalan Tembus Cidurian – 1 5.00
Gedebage Selatan
BT– 2 Jalan Tembus Cidurian – 1 5.00
Gedebage Selatan
BT– 3 Jalan Tembus Cidurian – 1 5.00
Gedebage Selatan
SURVEY GEOTEKNIK
SURVEY GEOTEKNIK
SURVEY GEOTEKNIK
No. No. Lokasi Sumur Uji Kedalaman
Sumur Uji (m)
Tujuan disusunnya Laporan ini adalah sebagai bagian dokumen perencanaan dan
acuan kegiatan Penyusunan Studi Kelayakan dan Perencanaan Teknik Jalan
Tembus Cidurian – Gedebage Selatan
SURVEY DRAINASE DAN HIDROLOGI
Saluran Irigasi
(Komp. Grand Saluran Irigasi
Sharon) (Komp. Riung
Bandung)
Sungai Cidurian
Sungai
Cipamokolan Saluran Irigasi
STA 1+525
SURVEY DRAINASE DAN HIDROLOGI
SURVEY DRAINASE DAN HIDROLOGI
• Data Hujan
SURVEY DRAINASE DAN HIDROLOGI
Pemilihan Bentuk Distribusi Data dengan Uji Kecocokan Metode Smirnov – Kolomogrov
• Dari hasil pengujian uji smirnov-kolmogorof di atas dengan menggunakan delta kritik sebesar 41, didapatkan bahwa
kurva distribusi untuk Gumbell merupakan distribusi yang terbaik dengan delta maksimum sebesar 7.94.
• Kesimpulan dari dua buah pengujian ini adalah didapatkan bahwa metode Gumbell yang dapat diterima di kedua
pengujian tersebut sehingga dapat digunakan sebagai dasar penentuan perhitungan banjir rancangan.
SURVEY DRAINASE DAN HIDROLOGI
B. ALINEMEN HOPRIZONTAL
1 Jari-jari Minimum 210 115 115 80 80 50 80 50 50 30 80 50 50 30 30 15
2 Jari-jari Tanpa Superelevasi 3500 2000 2000 1300 1300 800 1300 800 800 500 1300 800 800 500 500 200
3 Jari-jari Tanpa Lengkung Peralihan 900 500 500 350 350 250 350 250 250 130 350 250 250 130 130 60
4 Panjang Lengkung Minimum 140 100 140 80 80 70 80 70 70 50 80 70 70 50 50 40
5 Superelevasi Maksimum 10 10 10 10 10 10 10 10
6 Panjang Lengkung Peralihan Minimum 70 50 50 45 45 35 35 35 35 25 45 35 35 25 25 20
C. ALINEMEN VERTIKAL
1 Gradien Maksimum 8 9 9 10 10 11 10 11 11 12 10 11 11 12 12 13
2 Panjang Kritis 420 340 340 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250
3 Panjang Lengkung Vertikal Minimum 70 50 50 40 40 35 40 35 35 25 40 35 35 25 25 20
D. POTONGAN MELINTANG
1 Lebar Lajur Rencana 3.50 3.25 3.00 3.00 2.75 3.00 2.75 2.25
2 Lebar Bahu Minimum 1.25 1.00 0.75 0.75 0.75 0.75 0.75 0.75
Diinginkan 3.00 2.50 2.50 2.50 2.50 2.50 2.50 1.50
3 Kemiringan Melintang Normal
Lajur Jalan 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00
Bahu Jalan 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00
4 Lebar Median Minimum 0.50 0.50 0.50 0.50 - 0.50 - -
Standar 2.00 1.50 1.00 1.00 - 1.00 - -
Tabel Kriteria Perencanaan Geometrik
KONSEP PERENCANAAN
HIGHWAY
KONSEP PERENCANAAN HIGHWAY
1. Rencana Trase Jalan
Trase Jalan Tembus Cidurian – Gedebage Selatan dimulai dari eksisting jalan inspeksi sungai cidurian
tepatnya pada jalan masuk perumahan Grand Sharon, mengikuti jalan utama kawasan perumahan Grand
Sharon hingga melewati jalan Cipamokolan, sungai Cipamokolan dan jalan Rancacili. Rencana trase ini juga
akan melewati daerah persawahan dan akan berpotongan dengan bebarapa saluran irigasi dan saluran
drainase dan berakhir dijalan Gedebage Selatan dengan melalui bebrapa pemukiman. Untuk lebih jelasnya
trase Jalan Tembus Cidurian – Gedebage Selatan alternatif 1 dilihat pada gambar berikut ini.
KONSEP PERENCANAAN HIGHWAY
sungai Cipamokolan, maka perlu adanya perencanaan Jembatan seperti pada gambar berikut :
Denah Jembatan
Potongan Memanjang Jembatan
Potongan Memanjang Jembatan
KONSEP PERENCANAAN HIGHWAY
5. Rencana Simpang
Perencanaan simpang dimaksudkan untuk menghubungkan jalan rencana dengan
perpotongan jalan eksisting
(7) = (9) =
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (8)
(4)*100/(6) (4)*100/(8)
Truk
TT 0
Gandengan/Trailer
Keterangan : STRT = sumbu tungal roda tunggal, STRG = sumbu tunggal roda ganda, StdRG = sumbu tandem roda ganda, TE = tegangan ekivalen, FRT = faktor rasio tegangan, FE = faktor erosi, TT = tidak
terbatas.
RENCANA PERKERASAN JALAN
Analisis Fatik dan Beban Repetisi Ijin Berdasarkan Rasio Tegangan (Jalan dengan Bahu/trotoar)
RENCANA PERKERASAN JALAN
Analisis Erosi dan Beban Repetisi Ijin Berdasarkan Rasio Tegangan (Jalan dengan Bahu/trotoar)
RENCANA PERKERASAN JALAN
30
28
26
Elevation (m ) 24 3
22
20
2.174
18
16
Pav ement
19 1 2 20
17 21 18 4 5
14 3
-2
-4
-20 -15 -10 -5 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45
Distance (m)
Oprit Cipamokolan
Short term stability FK : 2.174
ANALISA KESTABILAN TIMBUNAN
38
Tim bunan Oprit Pam ok olan Sta.0 +750
36 Kem iringan lereng : 1v : 2h, tinggi : 4 m .
34 Kondisi Kes tabilan Long Term .
32
30
28
26
E lev at ion (m)
24 3
22
20
2.374
18
16
Pav eme n t
19 1 2 20
17 21 18 4 5
14 3
12 Material timbunan2
Unit Weight : 17.50
13 14 15
10 Cohesion : 50
6 Phi : 10 7
8
10 11
6
Lempung Lanauan 1
9 Unit weight : 16.95
4 8
Cohesion : 20.50
Phi : 5.50
2
12 16
-2
-4
-20 -15 -10 -5 0 5 10 15 20 25 30 35 40
Distance (m)
Oprit Cipamokolan
Long term stability FK : 2.374
ANALISA KESTABILAN TIMBUNAN
38
Timbunan Oprit Pam ok olan Sta.0 +750
36 Kemiringan lereng : 1v : 2h, tinggi : 4 m .
34 Kondisi Kes tabilan Gempa : 0.30 g
32
30
28
26
Elevation (m) 3
24
22
20
1.173
18
16
Pav eme n t
19 1 2 20
17 21 18 4 5
14 3
12 Material timbunan 2
Unit Weight : 17.50
13 14 15
10 Cohesion : 50
6 Phi : 10 7
8
10 11
6
Lempung Lanauan 1
9 Unit weight : 16.95
4 8
Cohesion : 20.50
Phi : 5.50
2
12 16
-2
-4
-20 -15 -10 -5 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45
Distance (m)
• Sungai Cipamokolan
Analisis Hidrolika di sungai Cipamokolan ini diperlukan untuk mengetahui debit banjir
rancangan serta muka air banjir.
KONSEP PERENCANAAN DRAINASE DAN HIDROLOGI
• Sungai Cipamokolan
Perhitungan Muka Air Banjir Sungai Cipamokolan
KONSEP PERENCANAAN DRAINASE DAN HIDROLOGI
• Perencanaan Saluran
• Perencanaan Saluran
KONSEP PERENCANAAN DRAINASE DAN HIDROLOGI
• Perencanaan Saluran
RENCANA KERJA SELANJUTNYA
Rencana kerja selanjutnya untuk Pekerjaan Penyusunan Studi Kelayakan Dan Perencanaan Teknik
Jalan Tembus Cidurian - Gedebage Selatan ini adalah :
1. Perencanaan Teknik
• Perencanaan Geometrik
• Perencanaan Perkerasan
• Perencanaan Drainase
• Perencanaan Bangunan Pelengkap Jalan
2. Penggambaran
• Umum
• Peta Lokasi Proyek
• Ringkasan Volume Pekerjaan
• Tipikal Potongan Melintang Jalan
• Gambar Situasi dan Potongan Memanjang Jalan
• Potongan Melintang Jalan
• Gambar Standar
3. Perhitungan Rencana Anggaran Biaya
• Perhitungan Kuantitas Pekerjaan
• Perkiraan Biaya Konstruksi
4. Pelaporan (Laporan Akhir)
TERIMA KASIH