Anda di halaman 1dari 133

PEMERINTAH KOTA BANDUNG

DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN


Jl. Cianjur No. 34 Telp. 7278853 Bandung

PRESENTASI
LAPORAN ANTARA
PEKERJAAN
PENYUSUNAN STUDI KELAYAKAN DAN
PERENCANAAN TEKNIK
JALAN TEMBUS CIDURIAN - GEDEBAGE
SELATAN
TAHUN ANGGARAN
2016
NAMA PEKERJAAN

Kegiatan : Perencanaan Pembangunan Jalan


Paket Pekerjaan : Penyusunan Studi Kelayakan Dan Perencanaan Teknik Jalan
Tembus Cidurian - Gedebage Selatan
Satuan Kerja : Bidang Perencanaan
SKPD : Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung
Sumber dana : APBD Kota Bandung Tahun Anggaran 2016.

KONTRAK PEKERJAAN
Nomor : 027/15.01/02-PPK/PRC.JLN-
8/DBMP/2016

WAKTU PEKERJAAN
selama 150 (Seratus Lima puluh) hari kalender atau 5,00 (lima) bulan kalender
LATAR BELAKANG

Berdasarkan Undang-Undang No.38 Tahun 2004 tentang Jalan dan Peraturan Pemerintan
Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan bahwa setiap pembangunan jalan
bermanfaat bagi kemakmuran rakyat, terutama untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi
mulai dari berskala lokal, regional maupun nasional dengan mengusahakan agar biaya
operasi kendaraan menjadi serendah-rendahnya. Disamping itu pembangunan jalan baru
dapat mendorong ke arah terwujudnya keseimbangan daerah dalam tingkat
pertumbuhannya dengan mempertimbangkan satuan wilayah pembangunan.

Sejalan dengan tugas pokoknya, Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) Kota Bandung
bertanggung jawab dalam penyelenggaraan jalan sebagaimana diamanatkan di dalam
Undang-Undang tersebut. DBMP Kota Bandung berupaya untuk menciptakan
penyelenggaraan sistem jaringan jalan yang mampu menunjang, mendorong dan
menggerakkan pengembangan wilayah, memiliki standar dan mutu yang berkualitas salah
satunya melalui pembangunan jalan.
MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud :
Maksud penyusunan studi kelayakan dan perencanaan Teknik jalan tembus cidurian – gedebage
selatan adalah:

Melakukan studi kelayakan pembangunan jalan dengan membuat kajian secarateknik, lingkungan,
financial, ekonomi dan sosial pada trase yang diusulkan serta melakukan perencanaan teknik jalan
agar tersedianya dokumen perencanaan teknik jalan dan jembatan pada trase terpilih.

Tujuan :
a. Memperoleh pedoman yang menjadi acuan dalam rangka kegiatan pembangunan jalan, dan
jembatan sehingga dapat memperoleh kelayakan pembangunan jalan tembus dengan meminimalisir
dampak negatif dari rencana kegiatan dimaksud bagi lingkungan hidup di sekitarnya dan
memaksimalkan dampak positif dari rencana pembangunan.
b. Memperoleh pedoman yang menjadi acuan dalam rangka kegiatan pembangunan jalan, jembatan
maupun struktur bangunan pada trase jalan terpilih yang memenuhi standar pelayanan minimal,
berwawasan lingkungan, memperhitungkan aspek keselamatan dan kenyamanan serta untuk
menjamin bahwa kegiatan perencanaan teknik jalan dilaksanakan sesuai rencana dengan
menggunakan standar-standar dan prosedur yang berlaku guna tercapainya mutu pekerjaan.
SASARAN

Sasaran Pekerjaan ini meliputi :


a. Tersedianya dokumen kelayakan pembangunan jalan serta trase/rute yang
diusulkan.
b. Tersedianya dokumen perencanaan Teknik jalan, jembatan dan bangunan
struktur yang berada pada trase terpilih mulai dari Jl.Cidurian sampai dengan Jalan
Gedebage Selatan untuk penanganan/pelaksanaan fisik jalan kota..
c. Tersedianya dokumen pengadaan termasuk dokumen analisa harga satuan,
spesifikasi teknik dan gambar rencana.
LINGKUP PEKERJAAN
1. Pekerjaan Persiapan
2. Inventarisasi dan kompilasi data sekunder dan data primer, meliputi :
 Laporan studi terdahulu: dokumen perencanaan;
 Data statistik: indikator ekonomi; data penduduk, data tata guna lahan;
 Data/peta (jika tersedia): peta dasar, peta topografi, peta geologi, data lalu lintas, data hidrologi,
daftar harga satuan pekerjaan,
 Data standar harga satuan penanganan jalan, saluran, dan trotoar;

3. Survey Lapangan, meliputi:


 Survey Pendahuluan
 Survey Lalu Lintas: traffic counting dan travel time.
 Survey Topografi;
 Survey Nilai Harga Tanah;
 Survey Penyelidikan Tanah;
4. Kajian lalu lintas dan peramalan lalu lintas
5. Kajian trase/rute terpilih
6. Analisis dan Evaluasi kelayakan
7. Perencanaan teknik
LOKASI PROYEK
METODE KERJA
METODE KERJA
METODE KERJA
STUDY KELAYAKAN
(FEASIBILITY STUDY)
PEKERJAAN STUDY KELAYAKAN / FEASIBILITY STUDY (FS)

Lingkup pekerjaan ini meliputi :

1.Persiapan dan Mobilisasi

2.Pengumpulan dan Pengolahan Data

3.Analisis Kinerja Jaringan Jalan

4.Analisis Perkiraan Pertumbuhan Pergerakan dan Lalu Lintas

5.Identifikasi dan Pengkajian Alternatif Rute

6.Analisis Kelayakan Ekonomi

7.Detail Engineering Design


SURVEI LALU LINTAS
1. Data Arus Lalu Lintas
Survey arus lalu lintas dilakukan pada wilayah jaringan jalan di sekitar wilayah Cidurian, Cipamokolan,
Gedebage, Derwati, Ciwastra dan Soekarno Hatta. Survey arus lalu lintas dilakukan pada hari
kerja dan hari libur selama 18 jam, yang dimulai pada pukul 05.00 s.d. 23.00. Titik survey yang
dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Jl. Soekarno Hatta

2. Jl. Gedebage Selatan

3. Jl. Derwati

4. Jl. Akses Grand Sharon

5. Jl. Rancacili

6. Jl. Cipamokolan

7. Jl. Ciwastra

8. Jl. Rancaoray
Lokasi Survei Arus Lalu Lintas
Foto Kegiatan Dokumentasi Survey Lalu Lintas
PEMODELAN TRANSPORTASI
Konsep Pemodelan Transportasi 4 (Empat) Tahap

Daerah Kajian Internal (Zona Internal)


Wilayah administrasi Kota Bandung dan
Kabupaten Bandung. Dikhususkan untuk
wilayah Kecamatan Rancasari, zona
terkecil adalah kelurahan di Kecamatan
Rancasari, yaitu Kelurahan Manjahlega,
Kelurahan Derwati, Kelurahan
Cipamokolan, Kelurahan Mekarmulya.

Daerah Kajian Eksternal (Zona Eksternal)


Wilayah di luar wilayah administrasi Kota
dan Kabupaten Bandung,
Konsep Pemodelan Transportasi 4 (Empat) Tahap

Model Sistem Zona


Konsep Pemodelan Transportasi 4 (Empat) Tahap

Model Sistem Jaringan (Format CAD)


Konsep Pemodelan Transportasi 4 (Empat) Tahap

Model Sistem Jaringan (Format CAD)


Konsep Pemodelan Transportasi 4 (Empat) Tahap

Proses Validasi Model


Konsep Pemodelan Transportasi 4 (Empat) Tahap

Sebaran Bangkitan Pergerakan


Konsep Pemodelan Transportasi 4 (Empat) Tahap

MAT 2019 s.d. MAT 2040 dalam satuan smp/jam


Skenario Pemodelan Transportasi

1. Skenario Do Nothing
Tidak melakukan perubahan apapun pada jaringan jalan saat ini pada wilayah kajian
2. Skenario Do Something
 Mengoperasikan Jalan Tembus Cidurian-Gedebage Selatan
 Mengoperasikan Jalan Sejajar Sungai Cidurian (Dari Arah Derwati s.d. Jalan Akses
Grand Sharon

Skenario Do Nothing Skenario Do Something


Konsep Pemodelan Transportasi 4 (Empat) Tahap

Hasil Pemodelan Transportasi – Do Something


Arus Lalu Lintas Jalan Tembus Cidurian – Gedebage Selatan
Konsep Pemodelan Transportasi 4 (Empat) Tahap

Hasil Pemodelan Transportasi Tahun 2019


Jaringan Jalan di Sekitar Rencana Jalan Tembus
Konsep Pemodelan Transportasi 4 (Empat) Tahap

Hasil Pemodelan Transportasi Tahun 2039


Jaringan Jalan di Sekitar Rencana Jalan Tembus
KAJIAN RUTE TERPILIH
PERENCANAAN TRASE
ALTERNATIF - 1
Trase Jalan Tembus Cidurian – Gedebage Selatan untuk alternatif 1 ini akan dimulai dari Jalan inspeksi
Cidurian tepatnya pada jalan pintu masuk perumahan Grand Sharon, melewati beberapa permukiman
dan pesawahan serta berpotongan dengan sungai Cipamokolan, saluran Gedebage dan jalan eksisting
Cipamokolan dan jalan eksisting Rancacili dan trase ini berakhir pada jalan Gedebage Selatan dengan
melalui pemukiman yang padat.

Untuk lebih jelas nya trase Jalan Tembus Cidurian-Gedebage Selatan alternatif 1 dapat dilihat pada
peta lokasi trase sebagai berikut :
ALTERNATIF - 2
Trase Jalan Tembus Cidurian – Gedebage Selatan untuk alternatif 2 ini akan dimulai dari Jalan inspeksi Cidurian
tepatnya pada jalan pintu masuk perumahan Grand Sharon, melewati beberapa permukiman dan pesawahan
serta berpotongan dengan sungai Cipamokolan, saluran Gedebage dan jalan eksisting Cipamokolan dan jalan
eksisting Rancacili dan trase ini berakhir pada jalan Gedebage Selatan dengan melalui persawahan untuk
menghindari pemukiman yang padat.
Untuk lebih jelas nya trase Jalan Tembus Cidurian-Gedebage Selatan alternatif 2 dapat dilihat pada peta lokasi
trase sebagai berikut :
Berdasarkan pertimbangan beberapa hal seperti kebutuhan pembebasan lahan,
perpotongan dengan bangunan fasilitas umum, kemiringan lahan dan lain-lain, maka
rute alternatif 1 yang menjadi pilihan dalam kajian ini.
ANALISA KELAYAKAN EKONOMI
Dalam evaluasi analisis kelayakan rencana Jalan Tembus Cidurian s.d. Jalan Gedebage Selatan di Kota
Bandung pada dasarnya mengacu pada pendekatan analisis biaya manfaat (benefit-cost analysis). Analisis
kelayakan ekonomi dalam kajian ini dilakukan dalam konteks untuk mengetahui seberapa besar manfaat
atau keuntungan yang diperoleh jika dibangun dan dioperasikan rencana Jalan Tembus Cidurian s.d. Jalan
Gedebage Selatan. Hasil analisis kelayakan ini akan sangat menentukan dalam pengambilan keputusan,
apakah rencana pembangunan rencana Jalan Tembus Cidurian s.d. Jalan Gedebage Selatan ini akan
dilanjutkan atau adanya rekomendasi lain.
Perbandingan biaya (cost) dan manfaat (benefit) merupakan basis dalam menentukan kelayakan ekonomi
dari pembangunan dan pengoperasian rencana Jalan Jalan Tembus Cidurian s.d. Jalan Gedebage Selatan.
Pada dasarnya, perbandingan biaya dan manfaat dilakukan antara dua kondisi, yakni untuk skenario tanpa
ada pembangunan dan pengoperasian rencana Jalan Jalan Tembus Cidurian s.d. Jalan Gedebage Selatan
(base case atau do nothing) dan dengan skenario adanya pembangunan dan pengoperasian rencana Jalan
Tembus Cidurian s.d. Jalan Gedebage Selatan (do something). Metode untuks menghitung biaya operasi
kendaraan menggunakan metode PCI dan nilai waktu didekati oleh nilai pendapatan per kapita (PDRB
berbanding dengan jumlah penduduk Kota Bandung).
ANALISA KELAYAKAN EKONOMI
Pada dasarnya tahapan dalam proses analisis kelayakan dilakukan dalam beberapa tahapan, yakni:
1.Tahap estimasi biaya investasi (biaya konstruksi, operasi dan pemeliharaan). Dalam investasi Jalan Jalan
Tembus Cidurian s.d. Jalan Gedebage Selatan, terdapat 2 komponen biaya utama yang harus diestimasi
besarnya, yakni biaya investasi awal (construction cost) dan biaya pemeliharaan (maintenance cost) seperti
pemeliharaan rutin, periodik dan overlay/lapis ulang pada rencana Jalan Jalan Tembus Cidurian s.d. Jalan
Gedebage Selatan.
2.Tahap melakukan estimasi manfaat ekonomi dari beroperasinya rencana Jalan Jalan Tembus Cidurian s.d. Jalan
Gedebage Selatan yang dihasilkan dari analisis dengan proyek (do something) dan tanpa proyek (do nothing)
selama waktu tinjauan (time horison). Dalam investasi jalan komponen manfaat yang ditinjau adalah manfaat
bagi masyarakat (benefit). Manfaat bagi masyarakat dilakukan sebagai pengguna jalan dengan Pendekatan
Consumer Surplus.
Tahap analisis kelayakan untuk mengeluarkan sejumlah indikator kelayakan. Indikator ekonomi baku yang biasa
digunakan dalam evaluasi ekonomi antara lain adalah: Net Present Value (NPV), Economic Internal Rate of
Return (EIRR), Benefit Cost Ratio (BCR). Secara umum semua indikator tersebut memberikan suatu besaran yang
membandingkan nilai manfaat dan biaya dari rencana pembangunan rencana Jalan Jalan Tembus Cidurian -
Gedebage Selatan. Namun secara spesifik setiap indikator tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
TAHAPAN PELAKSANAAN (TIME SCHEDULE)
KOMPONEN BIAYA DAN MANFAAT

 Komponen Biaya
Dalam studi ini komponen biaya yang dihitung meliputi:
1.Biaya studi dan supervisi; hasil estimasi biaya studi dan supervisi adalah 1,5% dari biaya konstruksi
jalan.
2.Biaya pembebasan lahan dan relokasi.
3.Biaya konstruksi jalan rencana.

 Komponen Manfaat Ekonomi


Dalam studi ini komponen manfaat ekonomi yang dihitung menggunakan pendekatan consumer
surplus yang meliputi: komponen penghematan BOK dan nilai waktu perjalanan yang timbul.
1.Penghematan biaya operasi kendaraan (BOK).
2.Penghematan nilai waktu dihitung dari selisih antara nilai waktu do-nothing dengan nilai waktu do-
something
ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI
Kebutuhan Biaya Pembangunan
Kebutuhan biaya pembangunan koridor Jalan Tembus Cidurian s.d. Jalan Gedebage Selatan dibagi menjadi
2 alternatif trase. Untuk Alternatif 1 dengan panjang jalan ± 1.583 meter mencapai Rp 50,279 milyar
rupiah dan untuk alternatif 2 dengan panjang 1.640 meter mencapai Rp 51,590 meter.

Kebutuhan Biaya Konstruksi Pembangunan Koridor


Jalan Tembus Cidurian s.d. Jalan Gedebage Selatan – Alternatif 1
Kebutuhan Biaya Konstruksi Pembangunan Koridor
Jalan Tembus Cidurian s.d. Jalan Gedebage Selatan – Alternatif 2
Perhitungan Komponen Manfaat Ekonomi

Manfaat ekonomi tersebut adalah merupakan pengurangan dari biaya operasi kendaraan sebelum adanya
Jalan Tembus Cidurian s.d. Jalan Gedebage Selatan dan biaya operasi kendaraan setelah adanya Jalan
Tembus Cidurian s.d. Jalan Gedebage Selatan. Manfaat lainnya adalah berupa selisih nilai waktu sebelum
dengan sesudah adanya Jalan Tembus Cidurian s.d. Jalan Gedebage Selatan. Hal ini dikarenakan bahwa
secara logis, biaya operasi akan semakin rendah apabila kecepatan perjalanan dapat lebih meningkat
dikarenakan terjadinya penambahan akasesibilitas jalan baru dan akan menyebabkan mobilitas kendaraan
menjadi lebih tinggi.
Manfaat Ekonomi Berdasarkan Consumen Surplus
Perhitungan Biaya Dan Manfaat Ekonomi Selama Tahun Tinjauan

Perhitungan perbandingan biaya dan manfaat ekonomi disampaikan pada Tabel 6.5. Selama tahun
tinjauan diperoleh total komponen biaya sebesar 99,569 milyar dan total komponen manfaat
ekonomi sebesar 304,666 milyar rupiah sehingga diperoleh Net Present Value (NVP) sebesar 205,079
milyar rupiah.
Perhitungan Nilai Biaya dan Manfaat Ekonomi – Alternatif 1
Perhitungan Nilai Biaya dan Manfaat Ekonomi – Alternatif 2
Indikator Kelayakan Ekonomi

• Indikator Kelayakan Ekonomi Pembangunan Koridor Jalan Tembus Cidurian s.d. Jalan Gedebage
Selatan – Alternatif 1

• Indikator Kelayakan Ekonomi Pembangunan Koridor Jalan Tembus Cidurian s.d. Jalan Gedebage
Selatan – Alternatif 2
Rekapitulasi Analisis Ekonomi
Tingkat kelayakan ekonomi dilihat dari Economic Internal Rate of Return (EIRR) dari pembangunan

Jalan Tembus Cidurian s.d. Jalan Gedebage Selatan untuk alternatif 1 sebesar 12,14% dan untuk

alternatif 2 sebesar 12,51%. Kelayakan ekonomi aspek lain seperti pendekatan producer surplus,

pertumbuhan ekonomi. Pembangunan Jalan Tembus Cidurian s.d. Jalan Gedebage Selatan dapat

ditindaklanjuti karena memberikan manfaat ekonomi baik pengguna jalan (yang sudah dihitung)

maupun pengembangan wilayah dan ekonomi Kota Bandung dan Kabupaten Bandung (di bagian

perbatasan).
PEKERJAAN
SURVEY LAPANGAN
SURVEY TOPOGRAFI
SURVEY TOPOGRAFI Jo.

Maksud
Survey Topografi dalam rangka Penyusunan Studi Kelayakan Dan Perencanaan
Teknik Jalan Tembus Cidurian - Gedebage Selatan, menggunakan peralatan survey
topografi yang sesuai dengan tingkat ketelitian yang dipersyaratkan.

Tujuan
Survey Topografi pada umumnya adalah untuk mendapatkan data lokasi titik pada
daerah sekitar perencanaan, berupa nilai koordinat (X& Y) dan tinggi (Z) titik tersebut,
sehingga dapat di presentasikan menjadi gambar peta lengkap dengan nilai garis
contournya
SURVEY TOPOGRAFI Jo.

BAGAN ALIR PEKERJAAN TOPOGRAFI


SURVEY TOPOGRAFI Jo.

Peralatan Survey Topografi Yang Digunakan


Untuk keperluan survey topografi pada pekerjaan ini digunakan peralatan survey topografi
sebagai berikut :

1. Teodolit T-2

Untuk keperluan survey topografi pada lokasi pekerjaan di


ruas Buahbatu - Sapam, dapat digunakan alat ukur jenis
Teodolit T-2.
Dengan alat teodolit manual hanya melakukan pengukuran
situasi detil sedangkan dan pengukuran elevasi seluruh titik
yang diukur menggunakan alat ukur Waterpass.
SURVEY TOPOGRAFI Jo.

2. GPS Navigasi Garmin Gps Map 62S


Dengan alat GPS Navigasi jenis ini, kita dapat mengetahui koordinat dan elevasi titik ukur.
Biasanya digunakan untuk menentukan koordinat dan elevasi sebuah titik yang akan
digunakan sebagai acuan pada proses survey topografi di lokasi sekitar.
SURVEY TOPOGRAFI Jo.

3. Statif dan Rambu Ukur

Statif ( kaki tiga ) dibuat dari kayu yang kering dan dicat kuning
dihubungkan dengan alat-alat sambungan besi. Kegunaan dari statip ini
yaitu sebagai penyangga atau kaki pesawat.

Rambu ukur sangatlah diperlukan dalam pengukuran tanah, sebab


rambu ukur berfungsi sebagai obyek bidikan pada titik yang
ditentukan, sehingga kita dapat mengetahui besarnya nilai Benang
Atas, Benang Tengah, dan Benang Bawah dari pembacaan rambu ukur
tersebut. Kemudian dari data yang diperoleh tersebut kita dapat
melakukan analisa data yang diperoleh dari rambu ukur tersebut.
SURVEY TOPOGRAFI Jo.

Foto Kegiatan Survey Topografi


SURVEY TOPOGRAFI Jo.

LOKASI BM.01

Pemasangan Patok BM
SURVEY TOPOGRAFI

LOKASI BM.02

Pemasangan Patok BM
SURVEY TOPOGRAFI

LOKASI BM.03

Pemasangan Patok BM
SURVEY TOPOGRAFI

LOKASI BM.04 (EKSISTING)

Pemasangan Patok BM
SURVEY TOPOGRAFI

Hasil Survey Topografi


PENYELIDIKAN GEOTEKNIK
SURVEY GEOTEKNIK

PETA GEOLOGI DAERAH JALAN TEMBUS CIDURIAN – GEDEBAGE SELATAN

Ql Lempung tufaan ,batupasir tufaan,


kerikil tufaan.

Qyt
Batu pasir tufaan, dan lava berongga

Qyu Batu pasir tufaan , breksi dan lava

Batas Lapisan Batuan

Daerah Penyusunan Studi Kelayakan


dan Perencanaan Teknik Jalan
Tembus Cidurian – Gedebage
Selatan
SURVEY GEOTEKNIK

Total
Lokasi Kdlmn SPT
No. Bor UDS Kedalaman
Bor Mesin ≥ 60
(m)

BH – 1 Sungai Cipamokolan, 34 2 40
Kel. Derwati, Bandung
SURVEY GEOTEKNIK
SURVEY GEOTEKNIK
SURVEY GEOTEKNIK
Tahanan Jumlah
Kedalaman Konus
No. Hambatan
Lokasi Sondir Maks.Sondir q
Sondir Pelekat
(m) c
( kg/cm2) (kg/cm)

S-1 Jalan Tembus


Cidurian – 30.40 160 1862
Gedebage Selatan
S-2 Jalan Tembus
Cidurian – 30.00 165 1644
Gedebage Selatan
Jalan Tembus
S-3 Cidurian – 30.20 165 1908
Gedebage Selatan
SURVEY GEOTEKNIK
SURVEY GEOTEKNIK
SURVEY GEOTEKNIK

KETEBALAN TANAH LUNAK


No. Ketebalan Tanah
Lokasi Sondir
Sondir Lunak (m)
S-1 Sta. 0 + 425 3,20

S-2 Sta. 1 + 025 4,00

S-3 Sta. 1 + 450 6,00


SURVEY GEOTEKNIK

Lokasi Total
No. Bor UDS Kedalaman
Bor Tangan (m)
BT– 1 Jalan Tembus Cidurian – 1 5.00
Gedebage Selatan
BT– 2 Jalan Tembus Cidurian – 1 5.00
Gedebage Selatan
BT– 3 Jalan Tembus Cidurian – 1 5.00
Gedebage Selatan
SURVEY GEOTEKNIK
SURVEY GEOTEKNIK
SURVEY GEOTEKNIK
No. No. Lokasi Sumur Uji Kedalaman
Sumur Uji (m)

Jalan Tembus Cidurian –


1 TP 1 Gedebage Selatan 1.0 m
Jalan Tembus Cidurian –
2 TP 2 Gedebage Selatan 1.0 m
SURVEY GEOTEKNIK
SURVEY GEOTEKNIK
SURVEY GEOTEKNIK
SURVEY GEOTEKNIK
SURVEY GEOTEKNIK
SURVEY GEOTEKNIK
SURVEY DRAINASE DAN HIDROLOGI
SURVEY DRAINASE DAN HIDROLOGI

MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dilakukannya pekerjaan hidrologi pada pekerjaan ini adalah


melakukan pengumpulan data hidrologi dan perilaku aliran air sekitar lokasi
pekerjaan guna keperluan analisa hidrologi untuk menentukan debit banjir
rencana.

Tujuan disusunnya Laporan ini adalah sebagai bagian dokumen perencanaan dan
acuan kegiatan Penyusunan Studi Kelayakan dan Perencanaan Teknik Jalan
Tembus Cidurian – Gedebage Selatan
SURVEY DRAINASE DAN HIDROLOGI

Gambaran Umum Lokasi


 Pada lokasi pekerjaan Jalan Tembus Cidurian – Gedebage Selatan ini melewati
Perumahan Grand Sharon, Perumahan Riung Bandung, dan melalui beberapa area irigasi
diakhiri di jalan Gedebage Selatan. Selain itu Jalan Tembus Cidurian – Gedebage Selatan
ini melewati 2 (dua) buah sungai yaitu Sungai Cidurian dan Sungai Cipamokolan yang
mana selanjutnya diperlukan perencanaan Jembatan untuk menunjang terlaksanakan
Jalan Tembus Cidurian – Gedebage Selatan
 Pada lokasi pekerjaan, ditemukan beberapa jenis saluran yaitu,
• Saluran drainase
• Saluran irigasi
SURVEY DRAINASE DAN HIDROLOGI

Saluran Irigasi
(Komp. Grand Saluran Irigasi
Sharon) (Komp. Riung
Bandung)

Sungai Cidurian

Sungai
Cipamokolan Saluran Irigasi
STA 1+525
SURVEY DRAINASE DAN HIDROLOGI
SURVEY DRAINASE DAN HIDROLOGI

• Data Hujan
SURVEY DRAINASE DAN HIDROLOGI

Pemilihan Bentuk Distribusi Data dengan Uji Kecocokan Metode Smirnov – Kolomogrov

• Dari hasil pengujian uji smirnov-kolmogorof di atas dengan menggunakan delta kritik sebesar 41, didapatkan bahwa
kurva distribusi untuk Gumbell merupakan distribusi yang terbaik dengan delta maksimum sebesar 7.94.

• Kesimpulan dari dua buah pengujian ini adalah didapatkan bahwa metode Gumbell yang dapat diterima di kedua
pengujian tersebut sehingga dapat digunakan sebagai dasar penentuan perhitungan banjir rancangan.
SURVEY DRAINASE DAN HIDROLOGI

Distribusi Frekuensi Hujan Terpilih


Dari hasil perhitungan frekuensi curah hujan dan pengujian kecocokan sebaran maka untuk
parameter desain rencana bangunan utama pada pekerjaan ini diambil hasil frekuensi curah
hujan berdasarkan Metode Gumbell.
SURVEY DRAINASE DAN HIDROLOGI

Curah Hujan Rencana


PERENCANAAN
Standar Perencanaan
•Undang Undang RI Nomor Tahun 2004 tentang Jalan.
•Undang Undang RI No. 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
•Peraturan Pemarintah RI Nomor 26 Tahun 1985 tentang Jalan.
•Peraturan Pemerintah RI Nomor 43 Tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan.
•Standar Geometrik jalan Perkotaan (ruas jalan), RSNI T-14-2004.
•Standar perencanaan geometrik untuk jalan perkotaan (Maret 1992), Direktorat Jenderal Bina
Marga, Departemen Pekerjaan Umum.
•Standar Geometri Persimpangan (sebidang/ tak sebidang) Jalan Perkotaan.
•Pedoman Teknis No. Pt – 02 – 2002B, Tata Cara Perencanaan Geometrik Persimpangan Sebidang.
•Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Perkotaan, Nomor : 031/T/BM/1999/SK. No.
76/PTS/Db1999
•Tata Cara Perencanaan Geometrik Persimpangan Tidak Sebidang (Flyover / Overpass / Underpass )
dan lain – lain.
•Petunjuk Perencanaan Geometrik untuk Jalan Antar Kota, September 1997.
•Standar Nasional Indonesia (SNI), No. 03-2447-1991, Spesifikasi Trotoar.
•AASHTO, Tahun 2001, A Policy on Geometric Design of Highways and Streets.
•Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor : 01.P/47/MPE/1992
KRITERIA DESAIN GEOMETRIK
A. KONSEP DAN ASUMSI DASAR
1 Fungsi Jalan Arteri Kolektor Lokal
2 Kelas Jalan 1 2 3 3 4 3 4 5
3 Medan D B G D B G D B G D B G D B G D B G D B G D B G
4 Volume Lalu Lintas > 50,000 = 50,000 > 30,000 = 30,000 = 10,000 > 10,000 = 10,000 = 1,000
5 Kecepatan Rencana 80 80 60 60 60 50 50 50 40 50 50 40 40 40 30 50 50 40 40 40 30 30 30 20
6 Jarak Henti Minimum 120 75 75 55 55 40 55 40 40 25 55 40 40 25 25 15
7 Jarak Pandang Minimum 350 250 250 200 200 150 200 150 150 100 200 150 150 100 100 70

B. ALINEMEN HOPRIZONTAL
1 Jari-jari Minimum 210 115 115 80 80 50 80 50 50 30 80 50 50 30 30 15
2 Jari-jari Tanpa Superelevasi 3500 2000 2000 1300 1300 800 1300 800 800 500 1300 800 800 500 500 200
3 Jari-jari Tanpa Lengkung Peralihan 900 500 500 350 350 250 350 250 250 130 350 250 250 130 130 60
4 Panjang Lengkung Minimum 140 100 140 80 80 70 80 70 70 50 80 70 70 50 50 40
5 Superelevasi Maksimum 10 10 10 10 10 10 10 10
6 Panjang Lengkung Peralihan Minimum 70 50 50 45 45 35 35 35 35 25 45 35 35 25 25 20

C. ALINEMEN VERTIKAL
1 Gradien Maksimum 8 9 9 10 10 11 10 11 11 12 10 11 11 12 12 13
2 Panjang Kritis 420 340 340 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250
3 Panjang Lengkung Vertikal Minimum 70 50 50 40 40 35 40 35 35 25 40 35 35 25 25 20

D. POTONGAN MELINTANG
1 Lebar Lajur Rencana 3.50 3.25 3.00 3.00 2.75 3.00 2.75 2.25
2 Lebar Bahu Minimum 1.25 1.00 0.75 0.75 0.75 0.75 0.75 0.75
Diinginkan 3.00 2.50 2.50 2.50 2.50 2.50 2.50 1.50
3 Kemiringan Melintang Normal
Lajur Jalan 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00
Bahu Jalan 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00
4 Lebar Median Minimum 0.50 0.50 0.50 0.50 - 0.50 - -
Standar 2.00 1.50 1.00 1.00 - 1.00 - -
Tabel Kriteria Perencanaan Geometrik
KONSEP PERENCANAAN
HIGHWAY
KONSEP PERENCANAAN HIGHWAY
1. Rencana Trase Jalan

Trase Jalan Tembus Cidurian – Gedebage Selatan dimulai dari eksisting jalan inspeksi sungai cidurian

tepatnya pada jalan masuk perumahan Grand Sharon, mengikuti jalan utama kawasan perumahan Grand

Sharon hingga melewati jalan Cipamokolan, sungai Cipamokolan dan jalan Rancacili. Rencana trase ini juga

akan melewati daerah persawahan dan akan berpotongan dengan bebarapa saluran irigasi dan saluran

drainase dan berakhir dijalan Gedebage Selatan dengan melalui bebrapa pemukiman. Untuk lebih jelasnya

trase Jalan Tembus Cidurian – Gedebage Selatan alternatif 1 dilihat pada gambar berikut ini.
KONSEP PERENCANAAN HIGHWAY

Situasi dan Potongan Memanjang Jalan


KONSEP PERENCANAAN HIGHWAY
2. Rencana Tipikal Potongan Melintang Jalan
Rencana komposisi penampang melintang yang akan dipergunakan pada Jalan Tembus Cidurian –
Gedebage Selatan akan dijelaskan pada gambar berikut :

Tipikal Potongan Melintang Jalan (2x6.00 M) Pada Jalan Eksisting (1)


KONSEP PERENCANAAN HIGHWAY

Tipikal Potongan Melintang Jalan (2x6.00 M) Pada Jalan Eksisting (2)


KONSEP PERENCANAAN HIGHWAY

Tipikal Potongan Melintang Jalan (2x6.00 M) Dengan Penggantian Tanah Dasar


KONSEP PERENCANAAN HIGHWAY

Tipikal Potongan Melintang Jalan (2x6.00 M) Dengan Penanganan Cerucuk


KONSEP PERENCANAAN HIGHWAY

Tipikal Potongan Melintang Jalan (2x3.50 M)


KONSEP PERENCANAAN HIGHWAY

Tipikal Potongan Melintang Jalan (2x3.50 M) Dengan Penggantian Tanah dasar


KONSEP PERENCANAAN HIGHWAY

Tipikal Potongan Melintang Jalan (2x3.50 M) Dengan Penanganan Cerucuk


KONSEP PERENCANAAN HIGHWAY

3. Rencana Jembatan Underpass Sungai


Pada trase Jalan Tembus Cidurian – Gedebage Selatan ini akan melewati atau berpotongan dengan

sungai Cipamokolan, maka perlu adanya perencanaan Jembatan seperti pada gambar berikut :
Denah Jembatan
Potongan Memanjang Jembatan
Potongan Memanjang Jembatan
KONSEP PERENCANAAN HIGHWAY
5. Rencana Simpang
Perencanaan simpang dimaksudkan untuk menghubungkan jalan rencana dengan
perpotongan jalan eksisting

RENCANA SIMPANG PADA AWAL TRASE


KONSEP PERENCANAAN HIGHWAY

SIMPANG PADA TENGAH TRASE


KONSEP PERENCANAAN HIGHWAY

SIMPANG PADA AKHIR TRASE


RENCANA PERKERASAN JALAN
Analisis Fatik dan Analisis Erosi dengan Tebal Pelat Asumsi 220 mm
Jenis Beban Sumbu Analisa fatik Analisa erosi
Beban Faktor
Repetisi
Kilo rencana per tegangan dan Repetisi Persen Repetisi Persen
sumbu Ton yang terjadi
Newton roda (kN) erosi ijin rusak (%) ijin rusak (%)
Jenis Kendaraan

(7) = (9) =
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (8)
(4)*100/(6) (4)*100/(8)

Bus Kecil 2,38 23,8 11,90 382.808 TE = 0,74 TT 0 TT 0


Bus Besar 3,06 30,6 15,30 255.205 FRT = 0,18 TT 0 TT 0
Truk 2 As 4 Roda 2,822 28,22 14,11 2.169.244 FE = 1,86 TT 0 TT 0
Truk 2 As 6 Roda 6,188 61,88 30,94 1.914.038 TT 0 TT 0
STRT
Truk 3 As 6,25 62,5 31,25 255.205 TT 0 TT 0
Truk 4 As 5,652 56,52 28,26 127.603 TT 0 TT 0
Truk
7,56 75,6 37,80 - TT 0 TT 0
Gandengan/Trailer
Bus Kecil 4,62 46,2 11,55 382.808 TE = 1,15 TT 0 TT 0
Bus Besar 5,94 59,4 14,85 255.205 FRT = 0,29 TT 0 TT 0
Truk 2 As 4 Roda 5,478 54,78 13,70 2.169.244 FE = 2,46 TT 0 TT 0

Truk 2 As 6 Roda 12,012 120,12 30,03 1.914.038 TT 0 2.500.000 76,6


STRG

Truk 4 As 10,676 106,76 26,69 127.603 TT 0 9.000.000 1,4

Truk
TT 0
Gandengan/Trailer

Truk 3 As 18,75 187,5 23,44 255.205 TE = 0,97 TT 0 20.000.000 1,3


STdRG
Truk 4 As 15,07 150,72 18,84 127.603 FRT = 0,24 TT 0 TT 0
FE = 2,54
TE = 0,76 TT 0 TT 0,0
Truk
STrRG 22,68 226,8 18,90 75.816 FRT = 0,19
Gandengan/Trailer
FE = 2,56

Total 100% < 0 100% < 79,3

Keterangan : STRT = sumbu tungal roda tunggal, STRG = sumbu tunggal roda ganda, StdRG = sumbu tandem roda ganda, TE = tegangan ekivalen, FRT = faktor rasio tegangan, FE = faktor erosi, TT = tidak
terbatas.
RENCANA PERKERASAN JALAN
Analisis Fatik dan Beban Repetisi Ijin Berdasarkan Rasio Tegangan (Jalan dengan Bahu/trotoar)
RENCANA PERKERASAN JALAN
Analisis Erosi dan Beban Repetisi Ijin Berdasarkan Rasio Tegangan (Jalan dengan Bahu/trotoar)
RENCANA PERKERASAN JALAN

ALASAN PEMILIHAN RIGED PAVEMENT

 Tahan terhadap kondisi drainase yang kurang baik


 Kontrol kualitas material cukup mudah
 Harga lebih murah
 Hampir tidak memerlukan pemeliharaan
KONSEP PERENCANAAN
GEOTEKNIK
ANALISA PENURUNAN TANAH DASAR

PENURUNAN BADAN JALAN


ANALISA PENURUNAN TANAH DASAR
ANALISA PENURUNAN TANAH DASAR
ANALISA PENURUNAN TANAH DASAR
ANALISA PENURUNAN TANAH DASAR
ANALISA PENURUNAN TANAH DASAR

FAKTOR KEAMANAN LERENG TIMBUNAN


ANALISA KESTABILAN TIMBUNAN
38 Timbunan Oprit Pamokolan Sta.0 +750
36 Kemiringan lereng : 1v : 2h, tinggi : 4 m.
34 Kondisi Kestabilan Short Term.
32

30

28

26

Elevation (m ) 24 3

22

20
2.174

18

16
Pav ement
19 1 2 20
17 21 18 4 5
14 3

12 Ma te ria l timb un2a n


13
U n it W e ig ht : 1 7.5 0 14 15
10 C o he s io n : 5 0
6 Phi :10 7
8
10 11
6
L emp un g L an au a n 1
9 U n it w e igh t : 16 .8 5
4 8
C o he s io n : 1 6.4
Phi : 6.02
2
12 16

-2

-4
-20 -15 -10 -5 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45

Distance (m)

Oprit Cipamokolan
Short term stability FK : 2.174
ANALISA KESTABILAN TIMBUNAN
38
Tim bunan Oprit Pam ok olan Sta.0 +750
36 Kem iringan lereng : 1v : 2h, tinggi : 4 m .
34 Kondisi Kes tabilan Long Term .
32

30

28

26
E lev at ion (m)

24 3

22

20
2.374

18

16
Pav eme n t
19 1 2 20
17 21 18 4 5
14 3

12 Material timbunan2
Unit Weight : 17.50
13 14 15
10 Cohesion : 50
6 Phi : 10 7
8
10 11

6
Lempung Lanauan 1
9 Unit weight : 16.95
4 8
Cohesion : 20.50
Phi : 5.50
2
12 16

-2

-4
-20 -15 -10 -5 0 5 10 15 20 25 30 35 40

Distance (m)

Oprit Cipamokolan
Long term stability FK : 2.374
ANALISA KESTABILAN TIMBUNAN
38
Timbunan Oprit Pam ok olan Sta.0 +750
36 Kemiringan lereng : 1v : 2h, tinggi : 4 m .
34 Kondisi Kes tabilan Gempa : 0.30 g
32

30

28

26

Elevation (m) 3
24

22

20
1.173

18

16
Pav eme n t
19 1 2 20
17 21 18 4 5
14 3

12 Material timbunan 2
Unit Weight : 17.50
13 14 15
10 Cohesion : 50
6 Phi : 10 7
8
10 11
6
Lempung Lanauan 1
9 Unit weight : 16.95
4 8
Cohesion : 20.50
Phi : 5.50
2
12 16

-2

-4
-20 -15 -10 -5 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45

Distance (m)

Oprit Cipamokolan Kondisi


Gempa FK : 1.173
KONSEP PERENCANAAN
DRAINASE DAN HIDROLOGI
KONSEP PERENCANAAN DRAINASE DAN HIDROLOGI

• Sungai Cipamokolan
Analisis Hidrolika di sungai Cipamokolan ini diperlukan untuk mengetahui debit banjir
rancangan serta muka air banjir.
KONSEP PERENCANAAN DRAINASE DAN HIDROLOGI

• Sungai Cipamokolan
Perhitungan Muka Air Banjir Sungai Cipamokolan
KONSEP PERENCANAAN DRAINASE DAN HIDROLOGI

• Perencanaan Saluran

Perencanaan saluran pada pekerjaan ini terdiri dari:


 Perencanaan saluran irigasi

 Perencanaan saluran drainase

Langkah awal dalam perencanaan saluran irigasi dan pembuang adalah


dengan menghitung Daerah Aliran Sungai (DAS) dan debit banjir rancangan pada
setiap saluran drainase.
KONSEP PERENCANAAN DRAINASE DAN HIDROLOGI

• Perencanaan Saluran
KONSEP PERENCANAAN DRAINASE DAN HIDROLOGI

• Perencanaan Saluran
RENCANA KERJA SELANJUTNYA
Rencana kerja selanjutnya untuk Pekerjaan Penyusunan Studi Kelayakan Dan Perencanaan Teknik
Jalan Tembus Cidurian - Gedebage Selatan ini adalah :
1. Perencanaan Teknik
• Perencanaan Geometrik
• Perencanaan Perkerasan
• Perencanaan Drainase
• Perencanaan Bangunan Pelengkap Jalan
2. Penggambaran
• Umum
• Peta Lokasi Proyek
• Ringkasan Volume Pekerjaan
• Tipikal Potongan Melintang Jalan
• Gambar Situasi dan Potongan Memanjang Jalan
• Potongan Melintang Jalan
• Gambar Standar
3. Perhitungan Rencana Anggaran Biaya
• Perhitungan Kuantitas Pekerjaan
• Perkiraan Biaya Konstruksi
4. Pelaporan (Laporan Akhir)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai