Julian Aroby (16510061) Latar Belakang Salah satu fungsi manajemen surmber daya manusia adalah training and development artinya bahwa untuk mendapatkan tenaga kerja pendidikan yang bersumberdaya manusia yang baik dan tepat sangat perlu pelatihan dan pengembangan. Hal ini sebagai upaya untuk mempersiapkan para tenaga kerja pendidikan untuk menghadapi tugas pekerjaan jabatan yang dianggap belum menguasainya. Melalui pelatihan dan pengembangan, tenaga kerja akan mampu mengerjakan, meningkatkan, mengembangkan pekerjaannya. Tujuan Penulisan Tujuan penulisan makalah ini adalah : • 1. Mengetahui Pengertian Pelatihan Tenaga Kerja, • 2. Mengetahui Manfaat Pelatihan Tenaga Kerja, • 3. Mengetahui Tujuan Pelatihan Tenaga Kerja, • 4. Mengetahui Metode Pelatihan Tenaga Kerja, • 5. Mengetahui Teknik – teknik Pelatihan Tenaga Kerja, • 6. Mengetahui Kelemahan Pelatihan Tenaga Kerja Pembahasan • Definisi Pelatihan Tenaga Kerja • Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13/2003 tentang Ketenagakerjaan , Pelatihan Tenaga Kerja adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi pekerjaan. • Pelatihan tenaga kerja biasa kita sebut “Training”. Training merupakan suatu proses yang sangat penting dalam menyediakan tenaga kerja yang kompeten (berkemampuan) untuk memenuhi kebutuhan standar produksi. Training merupakan suatu proses yang sangat penting dalam menyediakan tenaga kerja yang kompeten (berkemampuan) untuk memenuhi kebutuhan standar produksi Adapun pasal yang berkaitan dengan pelatihan tenaga kerja adalah : • PASAL 1 AYAT 9 • Definisi pelatihan kerja terdapat dalam Pasal 1 ayat 9 Undang- undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (“UU Ketenagakerjaan”), yaitu keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, displin, sikap, dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan • Pasal 10 • (1) Pelatihan kerja dilaksanakan dengan memperhatikan kebutuhan pasar kerja dan dunia usaha, baik di dalam maupun di luar hubungan kerja. • (2) Pelatihan kerja diselenggarakan berdasarkan program pelatihan yang mengacu pada standar kompetensi kerja. • (3) Pelatihan kerja dapat dilakukan secara berjenjang. • (4) Ketentuan mengenai tata cara penetapan standar kompetensi kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) diatur dengan Keputusan Menteri • Pasal 12 • (1) Pengusaha bertanggung jawab atas peningkatan dan/atau pengembangan kompetensi pekerjanya melalui pelatihan kerja. • (2) Peningkatan dan/atau pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diwajibkan bagi pengusaha yang memenuhi persyaratan yang diatur dengan Keputusan Menteri. • (3) Setiap pekerja/buruh memiliki kesempatan yang sama untuk mengikuti pelatihan kerja sesuai dengan bidang tugasnya. Tujuan Pelatihan Kerja Berikut ini tedapat 3 Tujuan yang dicapai dari kegiatan training : • Ilmu pengetahuan (Knowledge), Para Karyawan baru yang dilatih diharapkan mendapatkan Ilmu pengetahuan yang cukup untuk dapat mengerjakan tugasnya yang akan diberikan. • Kemampuan (skill), Para Karyawan baru yang dilatih diharapkan dapat dan mampu melakukan tugas saat ditempatkan pada proses yang telah ditentukan. • Penentuan sikap (attitude), Setelah melakukan pelatihan diharapkan para karyawan baru dapat memiliki minat dan kesadaran atas pekerjaan yang akan dilakukannya Manfaat Pelatihan Kerja Berikut ini beberapa manfaat dalam menyelenggarakan pelatihan : • Menciptakan sikap, loyalitas dan kerjasama yang lebih menguntungkan, • Meningkatkan kuantitas dan kualitas produktifitas , • Menghindari atau mengurangi kesalahan dalam bekerja. • Membantu dalam meningkatkan dan pengembangan pribadi karyawan, • Memenuhi kebutuhan-kebutuhan perencanaan sumber daya manusia, • Menghindari atau mengurangi Turnover (pergantian karyawan), • Tidak perlu adanya pemantauan (monitoring) yang berlebihan, Metode Pelatihan Kerja Metode On The Job Training • Metode ini sangat tepat untuk mengajarkan skill yang dapat dipelajari dalam beberapa hari atau beberapa minggu. Manfaat dari metode ini adalah peserta belajar dengan perlengkapan yang nyata dan dalam lingkungan pekerjaan atau job yang jelas. Prosedur metode ini informal, observasi sederhana dan mudah serta praktis. Pegawai mempelajari pekerjaannya dengan mengamati pekerja lain yang sedang bekerja, dan kemudian mengobservasi perilakunya. Metode Demonstrasi dan Contoh • Suatu demonstrasi menunjukkan dan merencanakan bagaimana suatu pekerjaan atau bagaimana sesuatu itu dikerjakan. Metode ini melibatkan penguraian dan memeragakan sesuatu melalui contoh-contoh aktivitas pekerjaan. Teknik Pelatihan Tenaga Kerja • Teknik Pelatihan Tenaga Kerja Program-program pelatihan dan pengembangan dirancang untuk meningkatkan perestasi kerja, mengurangi absensi dan perputaran, serta memperbaiki kepuasan kerja. Ada dua kategori pokok program pelatihan dan pengembangan manajemen. (Decenzo&Robbins:1999:230): • 1. Metode praktis (on the job training) • 2.Teknik-teknik presentasi informasi dan metode-metode simulasi (off the job training) Metode tergantung pada sejauh mana suatu teknik memenuhi faktor-faktor berikut: • 1. Efektivitas biaya. • 2. Isi program yang dikehendaki • 3. Kelayakan fasilitas-fasilitas • 4. Preferensi dan kemampuan peserta • 5. Preferensi dan kemampuan instruktur atau pelatih • 6. Prinsip-prinsip belajar Teknik-teknik on the job merupakan metode latihan yang paling banyak digunakan. Karyawan dilatih tentang pekerjaan baru dengan sepervise langsung seorang pelatih yang berpengalaman (biasanya karyawan lain). Berbagai macam teknik ini yang bisa digunakan dalam praktek adalah sebagai berikut: • 1. Rotasi jabatan • 2. Latihan instruksi pekerjaan • 3. Magang (apprenticeships) • 4. Coaching • 5. Penugasan sementara Kelemahan Pelatihan Kerja Meskipun Training atau pelatihan merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam menghasilkan tenaga kerja yang berkemampuan tinggi dalam melaksanakan tugasnya. Namun kegiatan Training atau pelatihan ini juga memiliki kelemahan, terutama dalam hal pembiayaan training/pelatihan. Berikut ini beberapa dalam menyelenggarakan pelatihan : • Gaji atau upah dan waktu yang terpakai oleh para Trainer (pelatih), • Gaji atau upah dan waktu yang terpakai oleh para karyawan yang dilatih, • Biaya Material untuk pelatihan (training Material cost), • Biaya-biaya lain yang dikeluarkan untuk para Trainer (pelatih) dan Trainee (yang dilatih), • Biaya-biaya fasilitas dan Peralatan untuk pelatihan, • Hilangnya produktivitas saat melakukan pelatihan. Kesimpulan • Salah satu fungsi manajemen sumberdaya manusia adalah training and development artinya bahwa untuk mendapatkan tenaga kerja pendidikan yang bersumberdaya manusia yang baik dan tepat sangat perlu pelatihan dan pengembangan. • Pelatihan (training) adalah proses pendidikan jangka pendek yang menggunakan prosedur sistematis dan terorganisir sehingga tenaga kerja non manajerial mempelajari pengetahuan dan keterampilan teknis untuk tujuan tertentu. • Tujuan diselenggarakan peltihan dan pengembangan diarahkan untuk membekali, meningkatkan, dan mengembangkan kompetensi kerja guna meningkatkan kemampuan, produktivitas dan kesejahteraan. Saran • Sebelum mengakhiri tulisan ini, penulis menyarankan agar para pembaca dapat menggunakan refrensi-refrensi lain untuk memperkaya wawasan. Selanjutnya, alangkah lebih baiknya setiap perusahaan, lembaga ataupun organisasi yang ingin melaksanakan Pelatihan guna mengembangkan SDM/karyawan/pegawainya, lakukanlah perumusan kebutuhan SDM dalam suatu perusahaan,lembaga, ataupun organisasi terlebih dahulu sebelum melakukan pelatihan agar dapat menghasilkan SDM yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan Terima Kasih