Anda di halaman 1dari 17

Pelatihan Kerja

Achmad Fiqih M (16510005)


Julian Aroby (16510061)
Latar Belakang
Salah satu fungsi manajemen surmber daya manusia adalah
training and development artinya bahwa untuk mendapatkan tenaga
kerja pendidikan yang bersumberdaya manusia yang baik dan tepat
sangat perlu pelatihan dan pengembangan. Hal ini sebagai upaya untuk
mempersiapkan para tenaga kerja pendidikan untuk menghadapi tugas
pekerjaan jabatan yang dianggap belum menguasainya. Melalui
pelatihan dan pengembangan, tenaga kerja akan mampu
mengerjakan, meningkatkan, mengembangkan pekerjaannya.
Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah :
• 1. Mengetahui Pengertian Pelatihan Tenaga Kerja,
• 2. Mengetahui Manfaat Pelatihan Tenaga Kerja,
• 3. Mengetahui Tujuan Pelatihan Tenaga Kerja,
• 4. Mengetahui Metode Pelatihan Tenaga Kerja,
• 5. Mengetahui Teknik – teknik Pelatihan Tenaga Kerja,
• 6. Mengetahui Kelemahan Pelatihan Tenaga Kerja
Pembahasan
• Definisi Pelatihan Tenaga Kerja
• Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13/2003 tentang
Ketenagakerjaan , Pelatihan Tenaga Kerja adalah keseluruhan kegiatan
untuk memberi, memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkan
kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja pada tingkat
keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi
pekerjaan.
• Pelatihan tenaga kerja biasa kita sebut “Training”. Training merupakan suatu
proses yang sangat penting dalam menyediakan tenaga kerja yang
kompeten (berkemampuan) untuk memenuhi kebutuhan standar produksi.
Training merupakan suatu proses yang sangat penting dalam menyediakan
tenaga kerja yang kompeten (berkemampuan) untuk memenuhi kebutuhan
standar produksi
Adapun pasal yang berkaitan dengan pelatihan tenaga kerja
adalah :
• PASAL 1 AYAT 9
• Definisi pelatihan kerja terdapat dalam Pasal 1 ayat 9 Undang-
undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (“UU
Ketenagakerjaan”), yaitu keseluruhan kegiatan untuk memberi,
memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi
kerja, produktivitas, displin, sikap, dan etos kerja pada tingkat
keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan
kualifikasi jabatan atau pekerjaan
• Pasal 10
• (1) Pelatihan kerja dilaksanakan dengan memperhatikan
kebutuhan pasar kerja dan dunia usaha, baik di dalam maupun di
luar hubungan kerja.
• (2) Pelatihan kerja diselenggarakan berdasarkan program
pelatihan yang mengacu pada standar kompetensi kerja.
• (3) Pelatihan kerja dapat dilakukan secara berjenjang.
• (4) Ketentuan mengenai tata cara penetapan standar
kompetensi kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) diatur
dengan Keputusan Menteri
• Pasal 12
• (1) Pengusaha bertanggung jawab atas peningkatan dan/atau
pengembangan kompetensi pekerjanya melalui pelatihan kerja.
• (2) Peningkatan dan/atau pengembangan kompetensi
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diwajibkan bagi
pengusaha yang memenuhi persyaratan yang diatur dengan
Keputusan Menteri.
• (3) Setiap pekerja/buruh memiliki kesempatan yang sama untuk
mengikuti pelatihan kerja sesuai dengan bidang tugasnya.
Tujuan Pelatihan Kerja
Berikut ini tedapat 3 Tujuan yang dicapai dari kegiatan training :
• Ilmu pengetahuan (Knowledge),
Para Karyawan baru yang dilatih diharapkan mendapatkan Ilmu pengetahuan
yang cukup untuk dapat mengerjakan tugasnya yang akan diberikan.
• Kemampuan (skill),
Para Karyawan baru yang dilatih diharapkan dapat dan mampu melakukan
tugas saat ditempatkan pada proses yang telah ditentukan.
• Penentuan sikap (attitude),
Setelah melakukan pelatihan diharapkan para karyawan baru dapat memiliki
minat dan kesadaran atas pekerjaan yang akan dilakukannya
Manfaat Pelatihan Kerja
Berikut ini beberapa manfaat dalam menyelenggarakan pelatihan :
• Menciptakan sikap, loyalitas dan kerjasama yang lebih menguntungkan,
• Meningkatkan kuantitas dan kualitas produktifitas ,
• Menghindari atau mengurangi kesalahan dalam bekerja.
• Membantu dalam meningkatkan dan pengembangan pribadi karyawan,
• Memenuhi kebutuhan-kebutuhan perencanaan sumber daya manusia,
• Menghindari atau mengurangi Turnover (pergantian karyawan),
• Tidak perlu adanya pemantauan (monitoring) yang berlebihan,
Metode Pelatihan Kerja
Metode On The Job Training
• Metode ini sangat tepat untuk mengajarkan skill yang dapat dipelajari
dalam beberapa hari atau beberapa minggu. Manfaat dari metode ini
adalah peserta belajar dengan perlengkapan yang nyata dan dalam
lingkungan pekerjaan atau job yang jelas. Prosedur metode ini informal,
observasi sederhana dan mudah serta praktis. Pegawai mempelajari
pekerjaannya dengan mengamati pekerja lain yang sedang bekerja, dan
kemudian mengobservasi perilakunya.
Metode Demonstrasi dan Contoh
• Suatu demonstrasi menunjukkan dan merencanakan
bagaimana suatu pekerjaan atau bagaimana sesuatu itu
dikerjakan. Metode ini melibatkan penguraian dan
memeragakan sesuatu melalui contoh-contoh aktivitas
pekerjaan.
Teknik Pelatihan Tenaga Kerja
• Teknik Pelatihan Tenaga Kerja
Program-program pelatihan dan pengembangan dirancang untuk meningkatkan perestasi kerja,
mengurangi absensi dan perputaran, serta memperbaiki kepuasan kerja. Ada dua kategori pokok
program pelatihan dan pengembangan manajemen. (Decenzo&Robbins:1999:230):
• 1. Metode praktis (on the job training)
• 2.Teknik-teknik presentasi informasi dan metode-metode simulasi (off the job training)
Metode tergantung pada sejauh mana suatu teknik memenuhi faktor-faktor berikut:
• 1. Efektivitas biaya.
• 2. Isi program yang dikehendaki
• 3. Kelayakan fasilitas-fasilitas
• 4. Preferensi dan kemampuan peserta
• 5. Preferensi dan kemampuan instruktur atau pelatih
• 6. Prinsip-prinsip belajar
Teknik-teknik on the job merupakan metode latihan yang paling
banyak digunakan. Karyawan dilatih tentang pekerjaan baru
dengan sepervise langsung seorang pelatih yang berpengalaman
(biasanya karyawan lain). Berbagai macam teknik ini yang bisa
digunakan dalam praktek adalah sebagai berikut:
• 1. Rotasi jabatan
• 2. Latihan instruksi pekerjaan
• 3. Magang (apprenticeships)
• 4. Coaching
• 5. Penugasan sementara
Kelemahan Pelatihan Kerja
Meskipun Training atau pelatihan merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam
menghasilkan tenaga kerja yang berkemampuan tinggi dalam melaksanakan tugasnya.
Namun kegiatan Training atau pelatihan ini juga memiliki kelemahan, terutama dalam hal
pembiayaan training/pelatihan. Berikut ini beberapa dalam menyelenggarakan pelatihan :
• Gaji atau upah dan waktu yang terpakai oleh para Trainer (pelatih),
• Gaji atau upah dan waktu yang terpakai oleh para karyawan yang dilatih,
• Biaya Material untuk pelatihan (training Material cost),
• Biaya-biaya lain yang dikeluarkan untuk para Trainer (pelatih) dan Trainee (yang dilatih),
• Biaya-biaya fasilitas dan Peralatan untuk pelatihan,
• Hilangnya produktivitas saat melakukan pelatihan.
Kesimpulan
• Salah satu fungsi manajemen sumberdaya manusia adalah training and
development artinya bahwa untuk mendapatkan tenaga kerja pendidikan
yang bersumberdaya manusia yang baik dan tepat sangat perlu pelatihan
dan pengembangan.
• Pelatihan (training) adalah proses pendidikan jangka pendek yang
menggunakan prosedur sistematis dan terorganisir sehingga tenaga kerja
non manajerial mempelajari pengetahuan dan keterampilan teknis untuk
tujuan tertentu.
• Tujuan diselenggarakan peltihan dan pengembangan diarahkan untuk
membekali, meningkatkan, dan mengembangkan kompetensi kerja guna
meningkatkan kemampuan, produktivitas dan kesejahteraan.
Saran
• Sebelum mengakhiri tulisan ini, penulis menyarankan agar para pembaca
dapat menggunakan refrensi-refrensi lain untuk memperkaya wawasan.
Selanjutnya, alangkah lebih baiknya setiap perusahaan, lembaga ataupun
organisasi yang ingin melaksanakan Pelatihan guna mengembangkan
SDM/karyawan/pegawainya, lakukanlah perumusan kebutuhan SDM dalam
suatu perusahaan,lembaga, ataupun organisasi terlebih dahulu sebelum
melakukan pelatihan agar dapat menghasilkan SDM yang berkualitas dan
sesuai dengan kebutuhan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai