Apa Saja
Apa Saja
Apa Saja
BETON ASPAL
PROFIL INSTRUKTUR
DR. Ir. Ali AmaL, M. Si
Bone, 01 Januari 1960
Pembina Jasa Konstruksi Madya,
Direktorat Jenderal Bina Konstruksi,
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Jl. Pattimura No. 20, Kebayoran Baru, Jak-Sel 12110
0811-410-6299
Univeritas Tarumanagara - Jakarta
Pimpro Jalan (1999-2001), Pimbagpro/PPK (2002-2011)
Kasie (Road Safety dan Bimtek Jembatan) (2013-2017)
PERSIAPAN PENGUJIAN
BETON ASPAL
PERSIAPAN BAHAN DAN ALAT
A. Bahan :
1. Aspal
2. Spilt /Agregat
3. Abu batu
4. Air suling
BAHAN CAMPURAN BETON ASPAL
Tidak
Persyaratan Marshall VMA,
VIM, VFA, MQ, MF dan MS.
YA
Tentukan kadar aspal (KA) pada
VIM antara 3%-6% (Mrshall) Tidak
YA
Buat benda uji pada kadar aspal optimum, satu diatas KAO dan dibawah KAO
dengan perbedaan kadar aspal ± 0,5% masing-masing 2 buah. Padatkan
sampai mencapai kepadatan mutlak atau metode Marshall 2 x 400 tumbukan
YA
Kepadatan Mutlak VIM RD syarat tentukan
Kadar Aspal Optimum dgn Bachar
YA
OK
ANALISIS KARAKTERISTIK
CAMPURAN BERASPAL
• Berdasarkan sifat sifat fisik campuran:
• Stabilitas Marshall
• Flow Marshall
• Marshall Quotient
• Dynamic Stability (Laston Modifikasi)
• Berdasarkan nilai volumetrik campuran:
• VMA,
• VFB
• VIM
A. PERSIAPAN UNTUK FCR
100
90
80
70
Persen berat lolos, %
60
50
40
30
20
10
0
0.01 0.10 1.00 10.00 100.00
Ukuran Saringan, mm
Distribusi dari variasi ukuran butir agregat ini disebut gradasi agregat.
Mempengaruhi besarnya rongga dalam campuran, stabilitas campuran
2. KETENTUAN ASPAL KERAS
2.KETENTUAN ASPAL KERAS
CATATAN KETENTUAN ASPAL
BAHAN ADITIF ANTI PENGELUPASAN
SPESIFIKASI 2018
• Bahan anti pengelupasan (anti striping agent ) hanya
digunakan jika Stabilitas Marshall Sisa (IRS-Index of
Retained Stability ) atau nilai Indirect Tensile Ratio ( ITSR)
campuran sebelum ditambahkan anti pengelupasan lebih
besar dari yang persyaratkan, Satabilitas Marshall sisa
(setelah direndam 24 jam 60OC) haruslah minimum 75%
harus ditambahkan dalam bentuk cairan kedalam campuran
aspal dengan mengunakan pompa penakar ( dozing pump)
pada saat proses pencampuran basah di pugmil.
• Kuantitas pemakaian aditif anti striping dalam rentang
0,2% - 0,4 % terhadap berat aspal.
• Anti striping harus digunakan untuk semua jenis aspal
tetapi tidak boleh digunakan pada aspal modifikasi yang
bermuatan positif.
• Pesyaratan bahan anti penelupasan harus memenuhi tabel
berikut :
3. PENENTUAN KADAR ASPAL OPTIMUM
PERKIRAAN
1) Persamaan Campuran Rancangan
Pb = 0,035 a + 0,045 b + K c + F
Keterangan :
Pb = Perkiraan kadar aspal terhadap campuran, persen berat terhadap
campuran
a = Persen agregat tertahan saringan 2,36 mm
b = Persen agregat lolos saringan 2,36 mm dan tertahan 0,075 mm
c = Persen agregat lolos saringan 0,075 mm
K = 0,15 untuk agregat lolos saringan 0,075 mm antara 11 -15 persen
0,18 untuk agregat lolos saringan 0,075 mm antara 6 – 10 persen
0,20 untuk agregat lolos saringan 0,075 mm kurang dari 5 persen
F = 0 – 2,0 persen, didasarkan pada tinggi rendahnya penyerapan agregat.
Dalam keadaan data tidak ada bisa dipergunakan nilai 0,7
4. BENDA UJI
Buat benda uji dengan minimum lima variasi kadar
aspal
•Dua kadar aspal diatas nilai Pb
•Satu pada kadar aspal Pb
•Dua kadar aspal dibawah nilai Pb
6. PENGUJIAN MARSHALL
Lakukan pengujian dengan menggunakan alat
Marshall sesuai dengan SNI 06-2489-1991
7. HITUNG RONGGA DALAM CAMPURAN
• Rongga diantara mineral agregat (VMA)
• Rongga dalam campuran (VIM)
• Rongga terisi aspal (VFB)
10 STABILITAS SISA
• Buat 6 buah benda uji Marshall pada kadar aspal
Optimum
• Tiga benda uji dilakukan rendaman dalam air 60C
selama 24 jam, 3 benda uji dilakukan sesuai (SNI
06-2489-1991)
11. KETENTUAN SIFAT-SIFAT CAMPURAN
LASTON (AC)
2
Laston
Sifat-sifat Campuran (6)
Lapis Aus Lapis Antara Pondasi
Kadar Aspal Efektif (%) 4,5 4,2 4,2
Penyerapan aspal (%) Maks. 1,2
Jumlah tumbukan per bidang 75 112 (1)
(2) Min. 3,0
Rongga dalam campuran (%)
Maks. 5,5
Rongga dalam Agregat (VMA) (%) Min. 15 14 13
Rongga Terisi Aspal (%) Min. 65 63 60
Min. 1000 2250 (1)
Stabilitas Marshall (kg)
Maks. - -
(1)
Pelelehan (mm) Min. 3 4,5
Marshall Quotient (kg/mm) Min. 300 350
Stabilitas Marshall Sisa (%)
Min. 90
setelah perendaman selama 24
jam, 60 ºC (3)
Rongga dalam campuran (%) pada
Min. 2,5
Kepadatan membal (refusal)(4)
(5)
Stabilitas Dinamis, lintasan/mm Min. 2500
11. KETENTUAN SIFAT-SIFAT CAMPURAN
LASTON YANG DIMODIFIKASI (AC MOD)
2
Laston
Sifat-sifat Campuran (6)
Lapis Aus Lapis Antara Pondasi
Kadar Aspal Efektif (%) 4,5 4,2 4,2
Penyerapan aspal (%) Maks. 1,2
Jumlah tumbukan per bidang 75 112 (1)
(2) Min. 3,0
Rongga dalam campuran (%)
Maks. 5,5
Rongga dalam Agregat (VMA) (%) Min. 15 14 13
Rongga Terisi Aspal (%) Min. 65 63 60
Min. 1000 2250 (1)
Stabilitas Marshall (kg)
Maks. - -
(1)
Pelelehan (mm) Min. 3 4,5
Marshall Quotient (kg/mm) Min. 300 350
Stabilitas Marshall Sisa (%)
Min. 90
setelah perendaman selama 24
jam, 60 ºC (3)
Rongga dalam campuran (%) pada
Min. 2,5
Kepadatan membal (refusal)(4)
(5)
Stabilitas Dinamis, lintasan/mm Min. 2500
GRAFIK PERCOBAAN M A R S HA L L
SPESIFIKASI ACWC1
2.380 20.0
2.360
19.0
Kepadatan ( gr/cc )
2.340
18.0
V M A ( %)
2.320
2.300 17.0
2.280
16.0
2.260
2.240 15.0
2.220
14.0
4.5 5.0 5.5 6.0 6.5 7.0 7.5
4.5 5.0 5.5 6.0 6.5 7.0 7.5
Kadar aspal ( % )
Kadar aspal ( % )
100 12
90 11
10
80
9
V FB ( %)
70
V I M ( %)
8
7 VIM Marshall
60
6
50
5
40
4
30 3 VIM PRD
20 2
4.5 5.0 5.5 6.0 6.5 7.0 7.5 4.5 5.0 5.5 6.0 6.5 7.0 7.5
1500 5.5
1400 5.0
1300 4.5
Stabilitas ( Kgr )
Kelelehan ( mm )
1200 4.0
1100 3.5
1000 3.0
900 2.5
800 2.0
700 1.5
4.5 5.0 5.5 6.0 6.5 7.0 7.5 4.5 5.0 5.5 6.0 6.5 7.0 7.5
600
V IM
Marshall Q uitient ( Kgr/mm )
550
VIM PRD
500
VMA
450
VFB
400 Stabilitas
350 Kelelehan
300 MQ
250
200
4.5 5.0 5.5 6.0 6.5 7.0 7.5 4.5 5.0 5.5 6.0 6.5 7.0 7.5
Kadar aspal ( % ) Kadar aspal ( % )
Kepadatan (gr/cc)
Rongga diantara Agrgat (%)
(VMA)
Rongga terisi aspal (%)
(VFB)
Rongga dalam campuran (%)
(VIM Marshall)
Rongga dalam campuran (%)
pada kepadatan mutlak
Rentang
Stabilitas (kg) yang
m em enuhi
Kelelehan (mm) param eter
Cam puran
Beraspal
Hasil bagi Marshall (kg/mm)