Anda di halaman 1dari 22

CASE REPORT

GEA
RS BHAYANGKARA
IDENTITAS PASIEN

 Nama : Tn. A
 Umur : 17 tahun
 Jenis kelamin : Laki-laki
 Agama : Islam
 Pekerjaan : Mahasiswa
 Alamat : Jln. Kumala 2
Nama RS : RS Bhayangkara
 No.RM : 31-66-38
 Tgl. MRS :19 Mei 2019
ANAMNESIS

Keluhan Utama: BAB encer

Anamnesis Terpimpin:

Pasien MRS dengan keluhan BAB encer (+) dialami sejak 3 hari yang lalu, lendir (+), darah (+) dengan
frekuensi >8 kali. Mual (+) muntah (+), nyeri perut, demam (-), BAK lancar. Riwayat Demam (-) Riwayat
minum obat 6 bulan tidak ada. Riwayat penyakit jantung tidak ada. Riwayat asma tidak ada. Riwayat
hipertensi dan DM tidak ada.
Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Kebiasaan

Riwayat Merokok : tidak ada


Riwayat Konsumsi alkohol : tidak ada
Riwayat penyakit yang sama : tidak ada
Riwayat stroke : tidak ada Riwayat penyakit yang sama pada
Riwayat hipertensi : tidak ada keluarga :
Riwayat diabetes melitus : tidak ada Tidak ada penyakit yang sama
Riwayat penyakit jantung : tidak ada
Riwayat penyakit hati : tidak ada Riwayat pengobatan :
Riwayat batuk lama : tidak ada Tidak ada
Riwayat trauma : tidak ada
Riwayat penyakit atopi : tidak ada Riwayat sosial ekonomi :
Riwayat Alergi : tidak ada Biaya pengobatan ditanggung oleh BPJS.
PEMERIKSAAN FISIK

 Keadaan Umum : Compos Mentis / Gizi Baik / Sakit Sedang


 Status Kesadaran : Kuantitatif : GCS 15 (E4M6V5)
 Kualitatif : Compos Mentis
 Tekanan Darah : 100/700 mmHg
 Nadi : 62 x/menit, reguler, kuat angkat
 Pernapasan : 19 x/menit, reguler, tipe abdominothracalis
 Suhu : 36. 0C (Axilla)
 BB : 55 kg
 TB : 159 cm
 IMT : 23.80 kg/cm
Kepala
• Bentuk : normocephal
PEMERIKSAAN FISIK
• Ekspresi wajah : lemas
THT
• Simetris wajah : simetris
• Telinga : bentuk normal, simetris, lubang
• Rambut : rambut hitam tidak mudah di cabut. lapang, serumen (-/-)
• Deformitas : tidak ada • Hidung : bentuk normal, sekret (-/-)
• Bibir : normal, sianosis (-), pucat (-)
• Tonsil. : T1-T1 hiperemis (-)
Mata
• Faring : hiperemis (-)
• Eksoptalmus/enoptalmus : (-)
• Lidah : kotor (-), tremor (-)
• Gerakan : segala arah baik
• Mukosa mulut : koplik spot (-)
• Tekanan bola mata : tdk diperiksa • Leher : simetris, pembesaran KGB tidak ada
• Kelopak mata : edema palpebra (-)
• Konjungtiva : anemis (-/-)
• Sklera : ikterus (-/-)
• Kornea : jernih
• Pupil : bulat, isokor 2,5 mm/2,5 mm
PEMERIKSAAN FISIK
Auskultasi
•Bunyi nafas : Bronchovesikuler
Thoraks •Bunyi tambahan :
 Inspeksi Ronchi -/- wheezing -/-
• Bentuk : simetris kiri dan kanan
• Sela iga dalam batas normal, retraksi (-)
• Pembuluh darah tidak ada kelainan Jantung
 Palpasi
• Inspeksi : Iktus cordis tidak tampak,
• Tidak ada nyeri tekan
• Palpasi : Iktus cordis tidak teraba.
• Fremitus raba pada hemithoraks dextra dan sinistra
normal • Perkusi : batas jantung kanan ICS IV line
Perkusi :
parasternalis dekstra, batas kiri jantung ICS V
• Batas paru hepar : ics vi dekstra anterior
linea midclavicularis sinistra
• Batas paru belakang kanan setinggi ICS x dekstra
• Batas paru belakang kiri setinggi ICS VI sinistra
• Auskultasi : S1/S2 murni reguler, murmur tidak

• Paru kanan : sonor, Paru kiri : sonor ada.


PEMERIKSAAN FISIK

Abdomen

• Inspeksi : tampak normal, ikut gerak napas

• Auskultasi : peristaltik (+), kesan meningkat

• Palpasi : nyeri tekan epigastrium (-). hepar dan lien tidak teraba.

• Perkusi : Timpani

• Lain–lain : ascites (-)

Ektremitas

• Inspeksi : Tidak ada deformitas, edem (-)

• Palpasi : Akral teraba hangat.


PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah Rutin Hasil Satuan Nilai

WBC 5.80 10^3/uL 4.6-10.2

RBC 5.61 10^6/uL 4.7-6.1

HGB 16.4 g/dl 14.1-18.1

Hematokrit 47.8 % 43.5-53.7

MCV 85.2 fl 80.0-97.0

MCH 29.2 pg 27.0-31.0

MCHC 34.3 g/dl 31.8-35.4

PLT 256 10^3/uL 130-400

Neu# 3.8 10^3/uL 2.00-7.00

MXD 16.8 % 1.0-20.0

Lym# 1.00 10^3/uL 0.8-4.0


 DIAGNOSIS KERJA:
 GEA, Susp. Disentri Amoeba
Penatalaksanaan:
1. Diet Rendah Serat
2. IVFD RL 28 TPM
3. Metronidazole 300 mg/8j/drips
4. Santagesic 1 amp/12j/iv
5. Ranitidin 1 amp/12j/iv
6. Kalnex (Tranexamic acid) tab 3x1
7. Anbacym (cuforoxime) 1gr/12j/iv
PENGKAJIAN
TEORI (AMEBIASIS) YANG DIDAPTKAN
• ANAMNESIS • Berlangsung sejak 3 hari yang lalu
• Timbulnya penyakit (onset penyakit) • Perut Kembung (-)
perlahan-lahan. • Nyeri perut (+)
• Penderita biasanya mengeluh perut • Diare dengan frekuensi >8 kali satu hari
kembung, terakhir
• kadang- kadang nyeri perut ringan yang • Tinja berbau busuk (+), darah (+), lendir (+)
bersifat kejang. • Nyeri tekan sigmoid (-)
• Dapat timbul diare ringan, 4-5 kali sehari, • Nyeri Ulu hati (-)
• tinja berbau busuk. Kadang-kadang tinja
bercampur darah dan lendir.
• Sedikit nyeri tekan di daerah sigmoid.
• Jarang nyeri di daerah epigastrium yang
mirip ulkus peptik.
PENGKAJIAN
YANG DIDAPATKAN
TEORI AMEBIASIS

Pemeriksaan Fisis
• Keadaan Umum : Compos Mentis / Gizi Baik / Sakit
Sedang
Keadaan umum pasien biasanya baik, tanpa atau disertai demam
• Suhu : 36o C demam (-)
• Hepatomegali (-)
ringan (subfebril). Kadang-kadang terdapat hepatomegali yang
• Nyeri Tekan Abdomen (-)
• Peristaltik (+) kesan Meningkat
tidak atau sedikit nyeri tekan. Kecuali pada Disentri Ameba

Berat Demam tinggi (40°C - 40,5°C), dan anemia.


TEORI AMEBIASIS PADA PASIEN
PENATALAKSANAAN Metronidazole 300 mg/8j/drips

Shigellosis:
Ciprofloxacin 2x500mg selama 3 hari atau Kotrimoxazol 2x960mg
perhari selama 3 hari atau Ceftriaxon 1 gram perhari selama 5 hari.
Pada pasien imunokompromais dapat diberikan antara 7-10 hari
Salmonellosis (non typhoidal):
Ciprofloxacin 2x500mg selama 3 hari atau Kotrimoxazol 2x960mg
perhari selama 5-7 hari atau Ceftriaxon. Dapat diberikan lebih lama
pada pasien imunokompromais
Kolera
Tetrasiklin 4x500mg per hari selama 3 hari atau Doksisiklin
3x100mg sekali pemberian atau Ciprofloxacin atau Azitromisin
Amubiasis:
Metronidazole 3x750mg selama 5-10 hari
Giardiasis:
Metronidazole 250-750mg 3x perhari selama 7-10 hari
Campylobacter:
Azitromisin 250mg-500mg sehari selama 3-5 hari/ Eritromisin
2x500mg selama 5 hari
Eschericia coli:
Kotrimoxazol 2x960mg selama 3 hari/Ciprofloxacin 2x500mg
selama 3 harii
DEFINISI

Gastroenteritis adalah adanya inflamasi pada

membran mukosa saluran pencernaan dan ditandai

dengan diare dan muntah


EPIDEMIOLOGI

Gastroenteritis akut merupakan salah satu penyakit yang sangat

sering ditemui. Penyakit ini lebih sering mengenai anak-anak.

Anak-anak di negara berkembang lebih beresiko baik dari segi

morbiditas maupun mortalitasnya. Pada orang dewasa,

diperkirakan 179 juta kasus gastroenteritis akut terjadi setiap

tahun, dengan angka rawat inap 500.000 dan lebih dari 5000

mengalami kematian
ETIOLOGI

Faktor Faktor
infeksi makanan

Virus
Malabsorbsi
Makanan

Bakteri
Keracunan
Makanan
Parasit dan
Protozoa
Gambaran Klinis

Diare Nyeri Perut

Mual Muntah Demam


Diagnosis

Anamnesis :
 Pasien dengan diare akut datang dengan berbagai gejala klinik tergantung penyebabnya penyakit
dasarnya. Keluhan diarenya berlangsung kurang dari 15 hari

Pemfis:
 Kelainanan ditemukan sangat berguna dalam menentukan penyebab diare, menilai tanda vital dan tanda
toksisitas pemeriksaan abdomen ang seksama, pemeriksaan kualitas buni usus, atau ada tidaknya distensi
abdomen dan nyeri tekan untuk penentuan etiologi diare itu sendiri.

Pem.Penunjang:
 Peneriksaan darah tepi lengkap (hemoglobin, hematokrit, leukosit, hitung jenis leukosit), kadar elektrolit
serum, ureum dan kreatinin pemeriksaan tinja dan pemeriksaan ELISA mendeteksi giardiasis dan test
serologic amoebiasis, dan foto x-ray abdomen.
Penatalaksanaan

 Rehidrasi
 Diet : pasien diare tidak dianjurkan puasa, kecuali jika
ada keluhan muntah-muntah hebat
 Obat anti mikroba
PENCEGAHAN

Upaya pencegahan yang dapat dilakukan untuk penyakit gastroenteritis

dapat dilakukan melalui berbagai cara salah satunya adalah dengan

pemberian vaksin rotavirus, dimana rotavirus itu sendiri sangat sering

menyebabkan penyakit ini. Selain itu hal lain yang dapat kita lakukan

ialah dengan meningkatkan kebersihan diri dengan menggunakan air

bersih ataupun melaksanakan kebiasaan mencuci tangan dan juga

memperhatikan kebersihan makanan karena makanan merupakan salah

satu sumber penularan virus yang menyebabkan gastroenteritis


TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai