Anda di halaman 1dari 31

ASKEP

TEKANAN TINGGI INTRA KRANIAL


(TTIK)
IRMA NUR AMALIA, S.KEP.,NERS M.KEP
Definisi

 Tekanan Intra Kranial :


 Tekanan di dalam rongga tengkorak (cranium) yang merupakan hasil
dari sejumlah jaringan otak, volume darah intrakranial, dan cairan
serebrospinal pada satu satuan waktu
 Bersifat Dinamis, Fluktuatif secara ritmik, Normal: 5-10 mmHg, max
15 mmHg
Etiologi TTIK

 Ruang intrakranial yang kaku berisi jaringan otak (1400 gr), darah (75 ml), dan cairan
serebrospinal/CSS (75 ml).
 Volume dan tekanan pada ketiga komponen ini selalu berhubungan dengan keadaan
keseimbangan.
 Hipotesis Monro-Kellie :
Menyatakan bahwa karena keterbatasan ruang ini untuk ekspansi di
dalam tengkorak, adanya peningkatan salah satu dari komponen ini
akan menyebabkan perubahan pada volume yang lain, dengan
mengubah posisi atau menggeser CSS, meningkatkan absorpsi CSS,
atau menurunkan volume darah serebral.
CPP = MAP - ICP
Cerebral Perfusion Pressure (CPP)
 Tekanan minimal untuk mencegah keadaan iskemia
 Dewasa CPP > 70 mmHg
 Anak CPP > 50 – 60 mmHg
 Infant CPP > 40 – 50 mmHg

Intra Cranial Pressure (ICP)


 Dewasa: 0 – 15 mmHg
 Anak: 3 – 7 mmHg
 Infant: 2 – 6 mmHg
Mean Arterial Pressure (MAP)
Faktor-faktor yg Menyebabkan TTIK
Faktor Fisiologi Intervensi Rasional
Edema serebral Dapat disebabkan oleh • Pemberian diuretik Meningkatkan aliran
kontusio, tumor, abses, osmotik sesuai balik vena
intoksikasi air ketentuan (pantau
(hipoosmolalitas); osmolalitas serum)
perubahan barier orak- • Mempertahan-kan
darah (kebocoran kepala tempat tidur
protein ke dalam elevasi 30 derajat.
jaringan menyebabkan • Mempertahankan Mencegah kerusakan
air mengalir) kesejajaran kepala aliran vena melalui vena
jugularis
Faktor-faktor yg Menyebabkan TTIK
Faktor Fisiologi Intervensi Rasional
Hipoksia Penurunan PaO2 • Mempertahankan PaO2 > Mencegah hipoksia dan
menyebabkan vasodilatasi 60 mmHg vasodilatasi
kurang dari 60 mmHg • Mempertahankan th/
oksigen
• Memantau analisa gas
darah
• Pengisapan bila
diperlukan
• Mempertahankan jalan
napas
Hiperkapnia (Peningkatan Menyebabkan vasodilatasi Pertahankan PaO2 Menurunkan PaO2
CO2) (normalnya 25-30 mmHg) mencegah vasodilatasi dan
dengan hiperventilasi karenanya menurunkan
volume darah serebral.
Faktor-faktor yg Menyebabkan TTIK)
Faktor Fisiologi Intervensi Rasional
Kerusakan aliran balik Meningkatlan volume darah • Pertahankan kesejajaran • Hierektensi, rotasi atau
vena serebral kepala hiperfleksi bagian leher
• Mempertahankan kepala menyebabkan penurunan
tempat tidur elevasi 30 aliran balik vena.
derajat. • Mempertahankan sekresi
lancar dan mudah
mengeluarkannya

Peningkatan tekanan Peningkatan tekl ini karena • Pantau AGD dan pertahankan Defekasi lunak akan
abdomen atau batuk, PEEP, manuver Valsalva yg PEEP serendah mungkin mencegah mngejan atau
intratorak menyebabkan penurunan aliran • Berikan oksigen yang lembab. manuver valsava
balik vena • Berikan laksatif sesuai indikasi.
Gejala Klinis

Silbernagl/Lang, Color Atlas of Pathophysiology © 2000 Thieme


Anamnesis Gejala Klinis
 Etiologi
• Pusing
 Usia
 Perjalanan penyakit • Muntah
• Papilledema
• Kesadaran menurun
• Gejala Herniasi
Papilledema
 Terjadi akibat penekanan n.
Opticus
Herniasi Otak
 Transtentorial
 Subfalcine
 For. Magnum (tonsiler)
Cushing Triad
 Peningkatan tekanan sistolik dan pelebaran rentang sistolik – diastolik
 Bradikardia
 Pernapasan Cheyne-Stokes
Cushing Reaction (respon iskemia)
Peningkatan tekanan Cairan Serebro Spinalis

TTIK

Kompresi otak dan pembuluh darah

Aliran darah ke otak terhambat

Inisiasi respon iskemiaaliran darah kembali meningkat


(drastis)

Iskemia Otak Terkompensasi


Monitor TTIK
 Indikasi
 Dicurigai ada peningkatan TIK
 Pasien kesadaran comatose
(GCS ≤ 8)
 Prognosis buruk
Manifestasi Klinis TTIK
 Perubahan pada tingkat kesadaran, respirasi, dan respon vasomotor abnormal.
Manifestasi Klinis TTIK

 Letargi (respon verbal lambat; tanda paling dini).


 Perubahan mendadak (seperti gelisah), confusion, peningkatan
mengantuk, merupakan tanda adanya kompresi otak karena
pembengkakan akibat perdarahan atau edema atau meluasnya lesi
intrakranial (hematoma/tumor) atau kombinasi keduanya.
 Pada tekanan yang tinggi ps hanya bereaksi thd suara yang keras atau
stimulus nyeri. Pada keadaan ini terdapat gg serius pada sirkulasi otak, yg
membutuhkan intervensi segera.
 Respoin motorik abnormal dl bentuk dekortikasi, deserebrasi atau flaksid
Manifestasi Klinis TTIK

Deserebrasi: Dekortikasi:
Kerusakan serebral bagian hemisfer
Kerusakan otak tengah dan pons.
Jika stupor dalam, ps berespon thd nyeri dg
suara mengerang tapi tdk
menarik bagian yg sakit
Manifestasi Klinis TTIK

 Bila kondisi memburuk ekstremitas menjadi flaksid dan tidak ada reflek.
 Pada keadaan ini dpt terjadi obstruksi jln napas dan perubahan respirasi yg
tidak adekuat.
 Bila terjadi koma, pupil dilatasi, kesulitan bernapas, yg akhirnya
menyebabkan keadaan fatal.
MANAJEMEN TTIK

 Tujuan:
- Mempertahankan CPP
- Mencegah terjadinya iskemik serebral fokal maupun global dan kompresi
serebri fokal (herniasi)

Dapat dibagi menjadi:


1. Manajemen umum
2. Manajemen khusus
1. Manajemen Umum

 Posisi tidur 15-30˚


 Usahakan tekanan darah yang optimal
- TD sangat tinggi  edema serebral
- TD terlalu rendah iskemia otak  edema dan TTIK
 Atasi kejang
 Atasi rasa cemas
 Atasi rasa nyeri
 Menjaga suhu tubuh normal < 37,5 ̊ celcius
 Koreksi kelainan metabolik dan elektrolit(GD,Na dll)
 Atasi hipoksia
2. Manajemen Khusus

1. Mengurangi volume CSS

2. Mengurangi volume darah intra vaskuler

2. Mengurangi volume otak


1. Mengurangi volume CSS

 Pada Hidrosefalus  TTIK


 3 cara : - kateter intraventrikel
- LP
- Kateter lumbal
 Pengaliran LCS dengan kateter lumbal dapat dikerjakan apabila diyakini
pada pemeriksaan imajing tidak didapatkan massa intrakranial atau
hidrosefalus obstruktif
2. Mengurangi volume darah
intravaskuler

 Manitol/cairan osmotik lain  efek vasokonstriksi.


 Manitol  ↓ viskositas darah dengan cepat  vasokonstriksi  CBF ↓
 Barbiturat atau obat anestesi  CMRO2 ↓ 
ADO ↓  CBV ↓ dan TIK ↓
 Barbiturat  vasokonstriksi pembuluh darah cerebral
 Hipotermia (pendinginan)
3. Mengurangi volume otak

1. Farmakologis :
 Osmo-therapy ( manitol, NaCl hipertonis)
 Loop diuretik (furosemid)
 Steroid

2. Operatif : Kraniotomi untuk evakuasi massa intrakranial, kraniektomi


untuk dekompresi
MANITOL

 Menurunkan jumlah cairan pada jaringan yang tidak rusak sehingga


memberi tempat untuk jaringan yang mengalami edema
 Pemberian secara cepat
 Dosis 0,25-1 gr/kgBB (diulangi 2-6 jam kemudian)
pemantauan osmolaritas 310-320 mOsm/L
FUROSEMID

 Efek sinergis bila dikombinasikan dengan manitol atau albumin


 Efek terbaik didapatkan bila diberikan 15 menit setelah manitol
 Bila diberikan bersama-sama, hati-hati terhadap gangguan status cairan
dan elektrolit
STEROID

 Efektif dalam menanggulangi edema vasogenik yang menyertai tumor,


meningitis dan lesi otak lain

 Meningkatkan permeabilitas BBB

 Dosis awal 10 mg Dexamethason i.v atau oral diikuti 4 mg tiap 6 jam


Pengkajian

 Kaji tingkat kesadaran: GCS


 3 gg fungsi neurologi berat
 15 berespon baik
 Perubahan samar:
 Gelisah, sakit kepala, resp cepat, gerakan tdk tertuju (tanda dini PTIK), indikator
utama: perub tk kesadaran.
 Perubahan VS
 Nadi, Resp menurun
 TD, suhu naik
 Kaji resp Cheyne-stokes, ataksia
 Sakit kepala konstan, meningkat dan diperberat dg pergerakan/mengejan.
 Perub pupil dan okuler: desakan pd okulomotorius dan optik pupil berubah
Masalah Kep

 Diagnosa Keperawatan:
 Perubahan perfusi jaringan serebral: PTIK
 Pola bernapas tdk aefektif: disfungsi batang otak, perub struktur
 Bersihan jln napas tdk efektif: akumulasi sekret
 Risiko defisit vol cairan: prosedur dehidrasi
 Perub eleminisai kemih dan defeksasi: pengaruh obat, kateter menetap,
penurunan asupan mkn/minum
 Risiko infeksi: kateter intraventrikuler
 Masalah kolaborasi:
 Potensial komplikasi: herniasi batang otak, diabetes insipidus, SIADH
Mencapai perfusi jaringan serebral

 Patau bradikardia, peningkatan TD


 Posisi kepala netral, pasang kolar servikal, elevasi tt bag
kepala.
 Hindari rotasi/fkelsi leher
 Hindari fleksi panggul: meninggikan tek intabd TIK
 Hindari manuver valsavla (mengejan, batuk, dll)
 Kontraindikasi kontraksi otot isometris
 Oksigenasi dahulu sebelum suctioning (tdk boleh >15dtk)
 Cegah TIK >25 saat intervensi keperawatan dilakukan, dan
hrs kembali ke tk dasar dlm 5 menit
 Hindari stres emosi (bising, percakapan) hrs minimal
Mencapai pola pernapasan normal
dan bersihan jln napas
 Obs status resp
 Pantau PaCO2
 Suctioning hati-hati
 Auskultasu tiap 8 jam
 Meninggikan kepala tt

Anda mungkin juga menyukai