Anda di halaman 1dari 64

Status Ujian

Kedokteran Keluarga
Tuberculosis

Disusun Oleh: Pembimbing:


Jacky Harianto Wijaya Wong dr. Persis Sampeliling
1765050260

Puskesmas Kecamatan Duren Sawit


Periode 6 Mei – 15 Juni 2019
IDENTITAS PASIEN Identitas Pasien
Nama Tn. B.H
Umur 76 tahun
Jl. HJ dogol no.82 , RT 16/RW 07,
Alamat kelurahan Duren Sawit, Kec. Duren
Sawit, Jakarta Timur
Jenis Kelamin Laki-laki
Agama Kristen
Pendidikan SMA

Status Perkawinan Menikah ( memiliki 3 orang anak)

Pekerjaan Pensiunan PNS


Alergi Obat Disangkal

Sistem Pembayaran BPJS - III


ANAMNESIS
KELUHAN UTAMA
• Batuk sejak 2 bulan yang lalu

KELUHAN TAMBAHAN
• Lemas, demam, penurunan nafsu makan, penurunan berat
badan, keringat malam hari.
RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT
SEKARANG
• Pasien datang ke Puskesmas Kecamatan Duren Sawit dengan keluhan batuk-batuk
sejak kurang lebih 2 bulan yang lalu yang tidak kunjung sembuh. Batuk dirasakan
pasien sepanjang hari namun bertambah hebat pada malam hari. Batuk yang diras
akan adalah batuk kering dan 2 minggu terakhir ini batuk disertai dengan dahak
kental berwarna hijau tidak bercampur darah. Untuk mengurangi batuknya pasien
sudah meminum obat batuk yang dibelinya sendiri di apotek dan juga pasien
minum air hangat untuk mengurangin keluhannya, namun keluhan tidak membaik.
Sekitar sebulan yang lalu pasien mengeluh demam. Pasien tidak sempat mengukur
demamnya, namun pasien mengatakan demam tidak telalu tinggi.Untuk demamnya
pasien minum paracetamol dan keluhannya membaik.Pasien juga mengatakan
sering berkeringat terutama pada malam hari walaupun tidak sedang melakukan
aktivitas apapun. Pasien juga mengeluhkan nafsu makan yang menurun sehingga
pasien merasa lemas dan mengalami penurunan berat badan.
RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT
SEKARANG
Pasien mengatakan sudah mengalami penurunan berat badan
dari 63 kg ke 50 kg sejak kurang lebih 2 bulan terakhir.
Di keluarga tidak ada yang memiliki keluhan yang sama dengan
pasien. Riwayat penyakit seperti ini sebelumnya disangkal.
Menurut pengakuan pasien, pasien pernah berkontak dengan
orang yang mengalami keluhan batuk-batuk sepert yang
dirasakan sekarang. Pasien juga sudah berhenti merokok sejak
sekitar 44 tahun dan tidak mengonsumsi alcohol. Pasien juga su
dah pernah periksa dahak dan foto rontgen pada tahun 2010
dan dikatakan tidak ada masalah. Keluhan pada BAB dan BAK
disangkal.
RPD RPK

• BPH tahun 2017 • DM (-)


dan sudah • Hipertensi (-)
dioperasi di • Alergi (-)
RSUD Budhi Asih.
• Hipertensi (-),
Alergi (-), DM (-),
asma (-)
RIWAYAT PERILAKU DAN
KEBIASAAN PRIBADI

• Pasien seorang pensiunan PNS dan keseharian


Cuma dirumah.
• Mandi dua kali (pagi dan sore hari) menggunakan
sabun mandi.
• Pasien setiap pagi jalan pagi disekitar rumah,
makan 3x sehari, merokok (+) sejak usia 19 tahun
dan sudah berhenti semenjak menikah, minum
alkohol (-)
RIWAYAT SOSIAL EKONOMI
Pasien tinggal di
rumah pribadi di
Jl. HJ dogol no.82 Pasien berusia
, RT 16/RW 07, 76 tahun, dan
kelurahan Duren tinggal bersama
Sawit, Kec. istrinya yang
Duren Sawit, berusia 70
Jakarta tahun
Timur,Pondok
Kopi

Pasien juga
memiliki Hubungan
hubungan yang pasien
dekat dan baik
dengan dengan
tetangga di keluarganya
sekitar baik.
rumahnya.
RIWAYAT SOSIAL EKONOMI
Pasien sudah tidak Setiap bulannya
bekerja lagi dan pasienmenerima tunjangan
merupakan seorang Rp. 2.500.000,-. Ssetiap
Pensiunan PNS. Istri bulannya pasien juga
pasien bekerja sebagai menerima uang dari anaknya
sekitar Rp.1.000.000,-/bulan
penjahit

Pasien sering mengikuti


kegiatan bersama Terdapat warga dengan
teman-temannya dan riwayat penyakit TB
menjalani kegiatan Paru di lingkungan
keagamaan tiap hari sekitar rumah pasien
minggu.
RIWAYAT SOSIAL EKONOMI
Luas rumah pasien sebesar
56m2 (8m x7m). Rumah Sumber air pasien sehari-
pasien terdiri dari 2 lantai hari hanya berasal dari air
yaitu 1 ruang tamu, 2 kamar tanah untuk keperluan
tidur, 1 dapur bergabung mandi, mencuci, masak dan
dengan ruang makan dan 1 minum berasal dari air galon.
kamar mandi.

Ventilasi rumah pasien


Keadaan rumah pasien cukup baik. (10%-15%
cukup bersih dan cukup
terawat. Pencahayaan sinar dari luas lantai). setiap
matahari cukup. pagi pasien jendela
selalu dibuka.
Pendidikan Riwayat Pe
No Nama Usia Status Jenis Kelamin Pekerjaan
Terakhir nyakit

DATA
KELUARGA
Pensiunan
1 Tn. B.H 76 tahun Pasien Laki-laki S1
PNS
TB Paru YANG
TINGGAL
SERUMAH
2 Ny. T 70 tahun Istri Perempuan SMK Penjahit Sehat
G
E
N
O
G
R
A
M
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum dan Tanda-tanda Vital

• Keadaan umum : Tampak sakit ringan


• Kesadaran : Kompos mentis
• Tanda vital
– Tekanan darah : 110/60 mmHg
– Nadi : 107 x/menit(kuat angkat,
reguler)
– Pernapasan : 23x/menit
– Suhu : 36,5 0C
Status Gizi
Kriteria Status Gizi
• Tinggi badan : 175 cm
• Kurang : < 18,5
• Berat badan : 50 kg • Normal : 18,5-
• IMT : 16,33 22,9
• Lebih : > 23
• Status gizi : Normal • Pra obesitas : 23-24,9
• Obesitas Kelas I : 25-29,9
• Obesitas Kelas II : >30
Status Generalis
Kepala
• Normocephali, rambut berwarna hitam, distribusi rambut merata, kuat dan tidak
mudah dicabut.
Mata
• Kongjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), reflex cahaya langsung (+/+), reflex
cahaya tidak langsung (+/+), ukuran pupil isokor (3 mm/3 mm), pupil ditengah,
lensa (jernih/jernih), arcus senilis (-/-).
Telinga
• Liang telinga kiri dan kanan lapang, serumen (-/-), sekret (-/-), mukosa tidak
hiperemis, membran timpani (intak/intak) dan tidak nyeri tekan pada bagian
belakang kedua telinga.
Status Generalis
Hidung
• Tidak terdapat deformitas nasi, cavum nasi (lapang/lapang), konka (eutrofi/eutrofi),
tidak hiperemis, tidak ada sekret, tidak ada krusta, tidak ada deviasi septum nasi.
Tenggorokan
• Uvula ditengah, arkus faring simetris, faring tidak hiperemis, tonsil tidak hiperemis
(T1-T1), tidak ditemukan adanya ulkus, membran, pelebaran pembuluh darah dan
tumor pada mukosa tenggorokan.
Gigi dan Mulut
• Bibir tidak sianosis, lidah tidak deviasi, tidak atrofi, gusi tidak tampak hiperemis, tidak
ada karies gigi, tidak terdapat lesi pada rongga mulut dan sekitarnya.
Status Generalis
• Leher:
Trakea ditengah, kelenjar tiroid dalam batas normal.
• Kelenjar Getah Bening :
– Preauricular : tidak membesar kanan-kiri
– Auricular posterior : tidak membesar kanan-kiri
– Submandibular : tidak membesar kanan-kiri
– Submental : tidak membesar kanan-kiri
– Regio colli anterior : tidak membesar kanan-kiri
– Regio colli posteroir : tidak membesar kanan-kiri
– Supraclavicula : tidak membesar kanan-kiri
Pemeriksaan Thoraks
• Pemeriksaan Paru :
– Inspeksi : Gerakan dinding dada simetris, tidak terdapat deviasi, dan
terdapat retraksi sela iga
– Palpasi : Vokal fremitus teraba simetris
– Perkusi : Paru kiri dan kanan (sonor/sonor)
Batas Paru Hati ICS 6 garis mid clavicula dextra
Batas Paru Lambung ICS 7 garis axilaris anterior sinistra
– Auskultasi : Bunyi nafas dasar bronkial.
Rhonki (+/+),
Wheezing (-/-)
Pemeriksaan Thoraks
• Pemeriksaan Jantung :
– Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
– Palpasi : Iktus kordis teraba 2 jari dibawah aerola mammae sinistra
– Perkusi :
• Batas Jantung kanan ICS 4 garis parasternal dextra
• Batas Jantung kiri  ICS 5 garis midclavicula sinistra
– Auskultasi : S1>S2 pada katup mitral dan trikuspid, S2>S1 pada katup ao
rta dan pulmonal, tidak terdapat bunyi jantung lain di luar bunyi jantung 1
dan 2
Pemeriksaan Abdomen
• Perut tampak medatar, pusar tidak menonjol,
Inspeksi pelebaran vena (-),tidak ada gerakan hiperperistaltik,
tidak ada jejas, massa (-), sikatriks (-), tidak ada
kelainan kulit

• Bising usus (+), 4 x/menit di regio lumbalis sinistra


Auskultasi abdomen

Perkusi • Timpani di seluruh regio abdomen, nyeri ketok (-)

• Hepar tidak teraba membesar, limpa tidak teraba


Palpasi membesar,tidak ada nyeri tekan, defense muscular (-)
Pemeriksaan Urologi
Inspeksi Palpasi Perkusi
Nyeri tekan Nyeri ketok
suprapubik (-) suprapubik (-)
Tidak ada
benjolan pada
suprapubik Ballotement
Nyeri ketok
ginjal tidak
CVA (-/-)
teraba
Pemeriksaan Neurologi
• Biseps : ++/++
• Triseps : ++/++
Refleks • APR: ++/++
Fisiologis • KPR: ++/++

• -/-
Rangsang
Meningen

• 55555 55555
Kekuatan • 55555 55555
motorik
Ekstremitas
Atas Bawah

Akral hangat Akral hangat

CPR < 2 detik CPR < 2 detik

Edema (-) jejas (-) Edema (-) jejas (-)

Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan


bentuk bentuk
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan Sputum BTA (+),
• MTB detected low
Perumusan Masalah Kesehatan
Pasien
Diagnostik Holistik
- Keluhan utama  Batuk lama, demam, lemas, keringat
malam hari mual dan penurunan nafsu makan.
- Kekhawatiran  Pasien khawatir batuknya tidak kunjung
ASPEK PERSONAL sembuh dan semakin parah.
- Harapan Pasien berharap dapat sembuh dari penyakit
yang diderita.

Diagnosis kerja : Tuberculosis Paru


Diagnosis banding : -
IMT : BB/ (TB)2 = 50 / (1,75)2 = 16,33
ASPEK KLINIS Status gizi : kurang
Anjuran Terapi :
- OAT 4FDC tab 1x3/hari selama 2 bulan dilanjutkan 2 FDC 3
tablet/ 3x seminggu selama 4 bulan
MEDIKAMENTOSA
(Fixed Dose 3 tablet/hari)
• Rifampicin tab 150 mg
• Pyrazinamide tab 400 mg
• Isoniazid tab 75 mg
• Ethambutol Hydrocloride tab 275 mg
NON MEDIKAMENTOSA
• Menginformasikan obat harus diminum secara teratur dan kembali
ke puskesmas untuk pengambilan obat kembali.
• Menginformasikan bahwa dalam mengkonsumsi obat, pasien harus
memiliki Pendamping Minum Obat (PMO) dalam hal ini keluarga
yang serumah dengan pasien yaitu istri pasien.
• Menginformasikan untuk menggunakan masker saat pergi keluar
dan saat berada didekat anak kecil serta selalu membuang masker
setelah digunakan.
• Menginformasikan untuk tidak membuang dahak maupun meludah
sembarangan.
• Menginformasikan untuk selalu menutup mulut ketika batuk dan
bersin.
• Memberikan edukasi mengenai efek samping dari obat yang
mungkin terjadi, agar pasien tetap meminum obatnya dan
tidak berhenti meminum obat.
• Memberikan edukasi kepada pasien untuk makan makanan
yang bergizi dengan pola gizi seimbang.
• Memberikan edukasi untuk secara rutin membuka jendela di
rumah agar sirkuasi udara di dalam rumah baik
• Menginformasikan untuk melakukan olahraga seperti berjalan
kaki dan terpapar dengan matahari pagi.
GIZI
• Perbanyak minum air putih.
• Mengedukasi pasien untuk makan secara teratur
dengaan menu makanan yang bervariasi dan gizi
seimbang
• Mengedukasi pasien untuk memperbanyak
konsumsi sayur dan buah
Diagnostik Holistik
• Pasien memiliki risiko untuk mendapatkan penyakit TB Paru dikarenakan
memiliki kondisi lingkungan pasien yang kurang baik.
ASPEK RESIKO INTERNAL
• Pengetahuan yang kurang tentang pencegahan penularan TB paru ke
anggota keluarga lainnya dan lingkungan sekitarnya

• Pasien memiliki kecemasan akan menularkan penyakit tersebut kepada keluar


ga serta anak-anaknya dan juga teman-teman pasien saat berkunjung
kerumah.
ASPEK PSIKOSOSIAL,
• Pasien memiliki hubungan yang baik dengan istri , anaknya dan tetangga
KELUARGA DAN
sekitar rumahnya.
LINGKUNGAN
• Pasien tidak mengalami kesulitan untuk pergi ke puskesmas, dikarenakan
lokasi puskesmas masih dapat dijangkau dengan berjalan kaki.

Derajat satu : Pasien tidak memiliki keterbatasan beraktifitas dan masih dapat mel
DERAJAT FUNGSIONAL
akukannya sendiri.
RENCANA PENATALAKSANAAN
PASIEN
Rencana Penatalaksanaan Pasien
Aspek Personal Aspek Klinis
• Evaluasi: • Evaluasi :
– Keluhan, kekhawatiran, – Pemeriksaan tanda vital dan fisik
umum.
dan harapan pasien. – Antropometri
• Terapi : Fixed dose 3 tablet/ hari
• Edukasi bahwa penyakit ini • Edukasi :
merupakan penyakit menul – Menginformasikan minum obat O
ar yang disebabkan oleh ba AT secara teratur setiap hari
kteri M. Tuberculosa dan ca – Istirahat cukup, mengatur pola ma
kan dan rutin berolahraga
ra penularannya melalui ud – Menggunakan masker dan menga
ara dan kontak langsung de jarkan cara batuk yang benar sert
ngan penderita a rutin membuka jendela rumah.
Aspek Psikososial, keluarga dan
Aspek Resiko Internal lingkungan
• Edukasi : • Edukasi:
• Menjelaskan kepada pasien
bahwa salah satu penularan TB • Tetap menjalin hubungan baik
paru adalah melalui udara dengan anggota keluarga
sehingga perlunya menggunaka • Menganjurkan pasien untuk
n masker agar tidak menularkan
orang di sekitarnya memiliki PMO dimana selaku
• Ajarkan etika batuk istri pasien.
• Menerangkan kepada pasien • Mengingatkan dan memantau
bahwa faktor sistem imun yang pasien untuk teratur minum
rendah merupakan faktor risiko
TB sehingga pasien dianjurkan i obat.
stirahat dan makan secara • Mengajurkan kepada keluarga
teratur sesuai dengan menu
kebutuhan makanan pasien. dan pasien untuk membuka
jendela
Derajat fungsional pasien
• Edukasi :
• Pasien dapat melakukan aktivitas yang tidak menyeba
bkan terlalu lelah.
TINDAK LANJUT DAN HASIL INTERVENSI

Pertemuan Pertama di Puskesmas

Home Visit ke 1 (18 Mei 2019)

Home Visit ke 2 (22 Mei 2019)


Intervensi yang dilakukan
Kunjungan rumah pertama Edukasi pada pasien dan keluarga mengenai:
Sabtu, 18 Mei 2019 1. TB Paru (penyebab, gejala klinis, tatalaksana,
dan pencegahan). Edukasi dilakukanpada pasien
1. Menjalin hubungan baik dan juga keluarganya.
2. Informed consent 2. Cara mengonsumsi dan menggunakan obat yang
diberikan dan agar pasien mengonsumsi obat
3. Anamnesis lengkap yang diberikan sampai habis dan setelah habis
RPS,RPD,RPK,RKP kontrol ke puskesmas.
3. Keluarga yang tinggal serumah dengan pasien
4. Pemeriksaan fisik dan status
yaitu istri, untuk menjadi Pedamping Minum
dermatologis, Menyusun Obat (PMO) sehingga pasien tetap minum obat
penatalaksaanaan secara teratur.
4. Pasien makan secara teratur dengan memenuhi
5. Mengevaluasi penatalaksaan pola gizi seimbang, rutin berolahraga, dan
farmakologis istirahat yang cukup serta mengedukasi agar
selalu memakai masker, serta menjelaskan
mengenai etika batuk
Intervensi yang dilakukan
Kunjungan Rumah Kedua Edukasi pada pasien dan keluarga mengenai:
Rabu, 22 Mei 2019
1. Rumah sehat
1. Pemantauan keadaan pasien dan
2. Saling mendukung dan memahami satu sama
keluarga lewat anamnesis dan
lainnya.
pemeriksaan fisik
3. Menjalin komunikasi yang baik antara pasien
2. Riwayat Sosial Ekonomi
dan keluarga.
3. Keadaan rumah
4. Mengingatkan pasien agar meminum obat se
4. Aktivitas sehari-hari
cara rutin, dan melakukan perilaku pencegah
5. Pola Makan
an penularan penyakit.
6. Diagnostik Holistik
5. Olahraga secara rutin.
7. perkembangan penyembuhan
keluhan pasien
Faktor Pendukung Terselesaikannya
Masalah Kesehatan Pasien
• Pasien mengikuti anjuran dokter untuk mengonsumsi
obat dengan teratur.
• Pasien mau mengikuti anjuran dokter untuk memakai
masker setiap pergi keluar dan membuangnya setelah di
gunakan.
• Pasien mengikuti anjuran dokter untuk tidak membuang
dahak dan ludah sembarangan.
• Pasien mengikuti anjuran dokter untuk berperilaku etika
batuk dan bersin yang benar dengan menutup mulut.
Faktor Penghambat Terselesaikannya
Masalah Kesehatan Pasien

Kurangnya pengetahuan pasien dan


keluarga mengenai penyakitnya
Rencana Penatalaksanaan Pasien Selanjutnya

• Memonitor gaya hidup dan kebiasaan makan dan minum pasien


• Memberi informasi mengenai pencegahan penularan penyakit tersebut.
• Memberi dukungan kepada pasien untuk minum obat secara teratur
dan tidak terputus-putus.
• Memberi pengetahuan dan informasi lebih dalam lagi mengenai pence
gahan, tatalaksana serta komplikasi TB Paru jika pasien tidak segera di
tangani dan tidak melakukan pengobatan secara rutin.
• Memonitor perkembangan penyakit pasien.
• Memberikan edukasi kepada pasien bahwa keadaan akan terus semak
in membaik apabila pasien tetap mengikuti saran yang telah diberikan.
HOME VISIT DAN PROGRES
PASIEN
Home Visit -1 Home Visit-2
Sabtu, 18 Mei 2019 Senin, 27 November 2017
Anamnesa & Pemeri Batuk, keringat pada malam hari, pen Gatal pada daerah bokong, kaki
ksaan Fisik urunan berat badan daerah lutut, dan punggung kaki
kiri sudah mulai berkurang Dan
Keadaan Umum : tidak gatal lagi pada malam hari.
Tampak sakit ringan
Kesadaran: Keadaan Umum :
Compos mentis Tampak sakit ringan
TD: 130/60 mmHg Kesadaran:
N : 95 x/menit Compos mentis
RR : 23x/menit TD: 110/70 mmHg
HOME VISIT
S : 36.5°C N : 82 x/menit &
RR : 16x/menit
S : 37.3°C PROGRES
PASIEN
Terapi Rifampicin 150 mg S3dd1 No. XLV Rifampicin 150 mg S3dd1 No. XLV
Isonazid 75 mg S3dd1 No. XLV Isonazid 75 mg S3dd1 No. XLV
Pirazinamid 400 mg S3dd1 No. XLV Pirazinamid 400 mg S3dd1 No. XL
Ethambutol 275 mg S3dd1 No. XLV V
Edukasi Ethambutol 275 mg S3dd1 No. XL
DTKTP V
Edukasi
DTKTP
Edukasi
• Istirahat yang cukup
• Memberi informasi kepada pasien dan istri pasien mengenai
penyakit yang di derita agar tidak menularkan kepada orang lain.
• Menjaga kebersihan diri seperti cuci tangan sebelum dan sesudah
makan, BAK, BAB.
• Memberitahu pasien dan keluarga pasien agar pasien patuh
mengonsumsi obat OAT secara teratur dan tidak boleh terputus
-putus.
• Memberikan dukungan dan semangat pada pasien untuk terus
menjalani pengobatan secara rutin serta tetap menjaga pola hidup
sehat.
ANALISIS LINGKUNGAN
Rumah pasien tidak memenuhi kriteria rumah sehat. Atap rumah terbuat dari asbes, memiliki
langit-langit. Dinding ruangan terbuat dari semen, lantai terbuat dari keramik dan luas rumah
56 m² (8 meter x 7 meter)
Ventilasi tidak cukup hanya terdapat 2 jendela diruang tamu dan 1 jendela dikamar lantai 1,
dapur terletak dibelakang dan tidak ada lubang asap  sirkulasi udara tidak cukup baik.
Pencahayaan cukup terang, sehingga untuk membaca cukup jelas
Sumber air pasien adalah air tanah dan berjarak kurang dari 10 meter dari septic tank pasien.
Pasien setiap hari membuang sampahnya ke tempat sampah umum di daerah rumah pasien
yang tidak tertutup dan tidak kedap air. Setiap harinya sampah tersebut diambil oleh petugas
sampah di lingkungan rumah pasien.

Total Skor Hasil Penilaian Rumah Sehat 980


Rumah Sehat = 1068 – 1200
Rumah Tidak Sehat = < 1086
DENAH RUMAH
PENENTUAN KEBUTUHAN KALORI
PENENTUAN KEBUTUHAN KALORI

PENENTUAN KEBUTUHAN Menghitung kebutuhan kalori basal (KKB)


Pria : BBI x 30 kal/kgBB
KALORI Kalori basal pasien 67,5 kgBB x 30 kal/kgB
Mengukur tinggi badan (cm) B = 2025 kal
TB pasien = 175 cm Menghitung Kalori PENYESUAIAN
Mengukur berat badan (kg) Aktifitas Fisik : Ringan ditambah
: 10% x KKB (2025 kal) =
BB pasien = 50 kg 202,5kal
Menghitung berat badan
ideal (BBI) TOTAL KEBUTUHAN KALORI PASIEN PER
BBI = 90% (TB-100) HARI :
= 2025 kal- 67,5 + 202,5kal
= 90% (175-100) = 2227,5kal
= 67,5 kgBB
Kebutuhan setiap zat gizi perhari
Karbohidrat (60% - 70%)
60% x 2227,5 kal = 1336,5 kal
1336,5 kal/ 4 kal/gr = 334,1 gr/hari

70% x 2227,5 kal = 1559,25 kal


1559,25 kal/ 4 kal/gr = 389,8 gr/hari

Protein (10% - 15%)


10% x 2227,5 = 227,75 kal
227,75 kal/ 4 kal/gr = 55,68 gr/hari

15% x 2227,5 = 334,125 kal


334,125 kal/ 4 kal/gr = 83,53 gr/hari
Kebutuhan setiap zat gizi perhari
Lemak (20% - 25%)
20% x 2227,5 = 445,5 kal
445,5 kal/ 9 kal/gr = 49,5 gr/hari

25% x 2227,5 = 556,87 kal


556,87 kal/ 9 kal/gr = 61,87 gr/hari

Cairan :
Cairan yang dibutuhkan : 30 cc/kgBB x 50 kg = 1500 cc/hari ( ≥
8 gelas 200 cc )
CONTOH MENU MAKANAN
BERDASARKAN JUMLAH
KEBUTUHAN KALORI
Fungsi Biologis Fungsi Psikologis

Baik
Fungsi Ekonomi
Fungsi Sosial dan Pemenuhan
Kebutuhan

No Nama Usia Skor APGAR

1 Tn. B.H 76 8

2 Ny. T 70 8
Sumber Patologis
Social Ikut berpartisipasi dalam kegiatan di lingkungannya
Culture Kepuasaan atau kebanggaan terhadap budaya
Religious Pemahaman terhadap ajaran agama cukup, demikian juga dal
am ketaatan dalam beribadah
Economic Penghasilan keluarga stabil dari penghasilan Istri pasien dan t
unjangan pensiunan pasien. Tunjangan tersebut untuk memen
uhi kebutuhan sehari – hari.
Educational Tingkat pendidikan dan pengetahuan cukup. Pasien merupak
an lulusan S1 dan istri lulusan SMA. Semua anak pasien lulu
san S1
Medical Saat ini pasien dan keluarga memiliki BPJS untuk memenuhi
kebutuhan penanganan kesehatan.

Keluarga Pasien tidak mempunyai fungsi patologis.


ASPEK PENILAIAN RUMAH PASIEN
LAPORAN DOKUMENTASI
LAPORAN DOKUMENTASI
Home Visit
LAPORAN DOKUMENTASI
Ruang tamu
LAPORAN DOKUMENTASI
Kamar tidur
LAPORAN DOKUMENTASI
Dapur, ruang makan dan Kamar Mandi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai