Anda di halaman 1dari 12

Kepememimpinan adalah suatu bentuk

dominasi yang didasari oleh


kapabilitas/kemampuan pribadi, yaitu
mampu mendorong dan mengajak orang
lain untuk berbuat sesuatu guna
mencapai tujuan bersama.
Kepemimpinan Demokratis, yaitu gaya seorang pemimpin
yang menghargai karakteristik dan kemampuan yang
dimiliki oleh setiap anggota organisasi. Pemimpin selalu
melibatkan bawahan dalam pengambilan keputusan saat
ada masalah. Selain itu pimpinan juga memberikan
gambaran dan bimbingan yang efisien tentang tugas yang
akan diberikan kepada bawahannya. Lebih dari itu seorang
pemimpin yang mempunyai gaya kepemimpinan
demokratis akan menggunakan jabatan dan kekuatan
pribadinya untuk memaksimalkan potensi yang ada pada
bawahannya sehinga baik karyawan maupun perusahaan
dapat berkembang bersama-sama.
a. Berpatisipasi aktif dalam kegiatan organisasi
b. Bersifat terbuka
c. Bawahan diberi kesempatan untuk member
saran dan ide – ide baru
d. Dalam pengambilan keputusan utamakan
musyawarah untuk mufakat
e. Menghargai potensi individuSimak lebih lanjut
di Brainly.co.id -
https://brainly.co.id/tugas/9452467#readmorea
Pemimpin demokratis dapat digolongkan
dalam

1. Pemimpin demokratis tulen

2. Pemimpin demokratis palsu / berpura –


pura (pseudo – demokratis)
 Pemimpin demokratis tulen

Merupakan pembimbing yang baik


bagi kelompoknya. Dia menyadari
bahwa tugasnya ialah
mengkoordinasikan pekerjaan dan tugas
dari anggotanya, dengan menekaankan
rasa tanggung jawab dan kerja sama
yang baik kepada setiap anggota.
 Pemimpin demokratis palsu / berpura –
pura (pseudo – demokratis)

Pada umumnya mempunyai sifat – sifat


berusaha untuk bersikap demokratis. Akan
tetapi karena dia karakter lemah, merasa
selalu bimbang dan tidak mempunyai
pendirian, maka penampilannya tidak jauh
berbedah dengan (otokrat bayi). Bedanya
ialah pemimpin pseudo – demokratis ini
sifatnya lebih sentimentil. Dia sering merasa
“berdosa” dan ingin bertobat
Pada kepemimpinan yang oatokratis,
pemimpin memaksakan rencananya
tanpa berkonsultasi kepada kawan –
kawannya, dan tidak pernah menjelaskan
isi sepenuhnya dari rencananya., Bahkan
tidak jarang mereka juga melontarkan
agresivitas terhadap benda – benda mati,
misalnya dengan jalan :
- Orang jadi suka
membolos, tidak masuk
- Merusak barang – kerja tanpa
barang milik organisasi; mengemukakan alasan
- Mengadakan sabotase; yang wajar (absensiisme
- Mencuri barang – tinggi);
barang, pesawat – - Orang dengan sengaja
pesawat, onderdil dan datang terlambat ke kantor
lain – lain; / dinas;
-Munculnya apati total - Meninggalkan tugas,
dari bawahan atau anak desersi;
buah; - Bersikap acuh tak acuh,
dan lain – lain.
Pemimpin yang emosional seperti
kecemasan dan depresi yang tidak
sesuai dengan situasinya
• Orang yang mempunyai sifat yang
interior yang ingin mengkompensasikan
sifat-sifat bawaan ke dalam bentuk
penguasaan terhadap orang lain
• Gila kekuasaan dan cenderung
memaksakan keinginan sendiri agar
semua orang melakukan perintahnya

Anda mungkin juga menyukai