Journal Reading HPV Dmpa
Journal Reading HPV Dmpa
Oleh :
Ni Kadek Priskila Septiani
42180272
Pembimbing :
dr. Ariesta Christiawati, Sp. OG
Title : The Risk of Infection Human Papilloma Virus
Infection in Acceptors of Depot
Medroxyprogesterone Acetate Contraceptions
• Tahun 2006, American Cancer Society= 9,710 kasus baru dan 3.700 kematian
akibat kanker serviks.
• Tahun 2013, prevalensi kanker serviks adalah 0,8%, dan kanker payudara
adalah 0,5%
• HPV 16 adalah tipe yang terbanyak ditemukan sekitar 50% dari kasus,
sedangkan tipe 18, 31 dan 45 ditemukan di sekitar 25 - 30% kasus.
Progesteron
Rentan terhadap
Infeksi HPV HPV 16,18
Polymerase Chain
Reaction Tes DNA HPV
Liquid based
cytology
Desain Penelitian
• Analitik observasional dengan rancangan penelitian
cross sectional
Inklusi
- Wanita yang menggunakan kontrasepsi akseptor DMPA
- Menyutujui dengan menandatangani informasi untuk
berpartisipasi dalam penelitian ini
Eksklusi
- Hubungan seksual sebelum usia 20 tahun
- Paritas di atas 4
- Memiliki banyak pasangan untuk berhubungan intim
- Kebiasaan merokok
-SPSS Windows
-Metode Statistik: Analisis Bivariat Uji Chi
Square dan Fisher
80 Subyek:
• Usia : 31-45 tahun (57,7%) 80 Subyek dengan DMPA:
• Pendidikan : > 9 tahun (71,25%) • Usia : 31-45 tahun (60%)
• Usia koitus pertama : 20-25 tahun(73,75%) • Pendidikan : ≤ 9 tahun (55%)
• Paritas : Multipara (63,75%) • Usia koitus pertama : 20-25 tahun (77,5%)
• Lama Kontrasepsi : > 3 tahun (52,5%) • Paritas : Multipara (80%)
• Keluhan : Menstrual Disorder • Lama Kontrasepsi : > 3 tahun (52,5%)
(57,5%) • Keluhan : Menstrual Disorder
Menstrual Disorder dengan dan tidak
dengan vaginal vaginal discharge
discharge (50%) (57,5%)
• Pekerjaan : Tidak Bekerja
(56,35%)
Infeksi HPV 18
• Penggunaan DMPA
Positif HPV 18 : 1 orang (2,5%)
Negatif HPV 18 : 39 orang (97,5%)
• Tanpa Penggunaan DMPA
Negatif HPV 18 : 40 orang (100%)
Fisher’s Exact Test
• Insiden infeksi HPV 16 pada penggunaan DMPA : p > 1,000
• Insiden infeksi HPV 18 pada penggunaan DMPA : p > 1,000
Tidak ada hubungan antara insiden HPV 16 dan 18 dengan penggunaan DMPA
Fisher’s Test
Hasil: P= 0,77 Tidak ada hubungan antara perubahan sitologi servikal dengan penggunaan
kontrasepsi DMPA
• Hasil penelitian Tidak ada hubungan antara penggunaan alat kontrasepsi DMPA dengan
infeksi HPV 16/18 dan perubahan sitologi serviks
• Hasil uji Chi-square dan Fisher, karakteristik homogen dari subyek penelitian yang diperoleh
adalah
- Kelompok umur
- Pendidikan
- Pekerjaan
- Status perkawinan p> 0,05
- Usia koitus pertama
- Durasi penggunaan kontrasepsi
- keluhan
• Dalam penelitian ini, 80 subjek penelitian ditemukan:
- Infeksi HPV 16 pada 1 subyek (1,2%) yang menggunakan kontrasepsi akseptor DMPA
- Infeksi HPV 18 pada 1 subyek (1,2%) yang menggunakan kontrasepsi akseptor DMPA
- Tidak ada subyek yang terinfeksi HPV pada kelompok kontrol
Tes Fisher untuk menentukan hubungan antara kontrasepsi DMPA dengan HPV 16 dan
HPV 18 diperoleh hasil yang tidak signifikan secara statistik.
Hasil penelitian sama dengan penelitian yang dilakukan oleh PT Morgan et al.,
melakukan tindak lanjut hingga 1.135 wanita (376 akseptor COC, 331 akseptor DMPA,
dan 428 akseptor non-kontrasepsi) untuk 18 bulan.
Diteemukan infeksi HPV baru pada 269 wanita dan infeksi HPV risiko tinggi pada 157
wanita.
Namun, setelah disesuaikan usia, jumlah pasangan seksual, infeksi bakteri vaginosis,
dan durasi penggunaan COC dan DMPA, hubungan antara terdeteksinya Infeksi HPV
dengan penggunaan COC dan tidak signifikan secara statistik
Menurut bebrapa teori, penggunaan kontrasepsi hormonal seperti depomedroxyprogesterone
asetat (DMPA) berkaitan dengan peningkatan risiko kanker serviks
DMPA= kofaktor dalam Peningkatan risiko penyakit atau infeksi subyek dengan DMPA
karsinogenesis serviks
Epitel alami atrofi rentan terhadap kerusakan rentan terhadap infeksi HPV.
= Hal tersebut dapat menjelaskan bahwa DMPA dapat dikatakan dengan infeksi HPV onkogenik. Peneliti
menemukan bahwa penggunaan DMPA memberikan dampak penipisan dari epitel.
Fisher’s Test
Tidak ada hubungan antara perubahan sitologi servikal dengan penggunaan kontrasepsi DMPA
SITOLOGI SERVIKS yang normal dapat ditemukan di fase laten infeksi virus
Di fase laten infeksi virus:
- Virus tidak dapat menempel pada permukaan sel atau menembus ke dalam sel, oleh karena:
Tidak ada atau kurang sel reseptor permukaan khusus untuk HPV
Virus sudah masuk sel tapi gagal melakukan penggandaan atau tidak ada pematangan partikel virus
Pada fase laten virus, Virus HPV hanya bisa dideteksi dengan metode biomolekuler
• Infeksi HPV sangat umum terjadi tanpa gejala Tidak terdeteksi PAP
Tidak menyebabkan perubahan jaringan Smear
• Prevalensi HPV dalam sitologi serviks di Indonesia dengan pap smear memuncak pada usia tersebut 20
- 24 tahun.
• Tidak semua wanita terinfeksi human papillomavirus (HPV) 16/18 memiliki tingkat yang dapat terdeteksi
antibodi anti HPV 16/18
Infeksi menghasilkan
jumlah protein Anitgen
HPV yang terbatas
Tingkat viral load yang Perubahan sitologik serviks
lebih tinggi di host dan oleh infeksi HPV
juga tipe HPV
• Kekurangan
- Pemeriksaan bio-molekuler DNA HPV di penelitian ini dikhususkan untuk tipe HPV
16/18 sehingga tipe HPV risiko tinggi lainnya tidak bisa terdeteksi.
- Jumlah subyek kurang banyak
• Dari 80 sampel ditemukan:
infeksi HPV 16 sebesar 1,2% dan HPV 18 infeksi 1,2%.
Peran kontrasepsi DMPA terhadap infeksi HPV 16/18 dan perubahan sitologis
serviks tidak dapat dibuktikan melalui PCR dan pemeriksaan sitologi serviks.
Hubungan antara infeksi HPV 16/18 dengan perubahan sitologi serviks di akseptor
DMPA kontrasepsi hormonal juga belum terbukti.
• Penelitian lebih lanjut dengan sampel yang lebih besar untuk menentukan prevalensi
infeksi HPV dan perubahan sitologi serviks pada pengguna DMPA kontrasepsi.