Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN KASUS

Close Fraktur 1/3 Medial Os Femur Dextra

Disusun oleh:
Dwindo Kusumo
FAB 118 047

Pembimbing:
dr. Perwira Bintang Hari, Sp.OT (K) Spine

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN/SMF ILMU BEDAH


RSUD DR. DORIS SYLVANUS/FK-UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
 Nama : An. G
 Pendidikan Terakhir : SMP
 Tanggal lahir/ Umur : 14/07/2004 Anamnesis
 Pekerjaan : Pelajar

Keluhan Utama :
 Agama : Kristen
 Jenis Kelamin : Laki-laki
 Tanggal Pemeriksaan : 1 Agustus 2019
 Alamat : Jl. Mahir Mahar KM 8
 Ruangan: Edelweis
Nyeri pada kaki
 No. MR : 32.63.22
kanan.

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang ke IGD RSUD Doris Sylvanus dengan keluhan
nyeri kaki kanan post KLL ditabrak oleh motor dari sebelah
kanan ±40 menit SMRS, pasien juga mengeluh kaki kanan nyeri
saat digerakkan.

Keluhan lain
Pasien tidak mengalami nyeri kepala,
penurunan kesadaran dan muntah.
2
Riwayat Penyakit Dahulu
Sebelumnya pasien tidak pernah
mengalami hal yang sama.
- Riwayat Asma (+)
- Riwayat Gastritis (+)
- Riwayat DM (-)
- Riwayat Hipertensi (pasien tidak tahu)
- Riwayat Penyakit Jantung (-)
Riwayat Penyakit Keluarga
Penyakit lain : tidak ada

Keluarga pasien tidak pernah


mengalami keluhan yang
sama. Hipertensi (tidak tahu),
maag (-), jantung (-), alergi
obat (-)
Riwayat Sosial –
Ekonomi

- Pasien tidak merokok


- Konsumsi Alkohol
disangkal
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Tampak kesakitan
Kesadaran : Compos Mentis
GCS E4 M6 V5

Vital Sign
Tekanan darah : 100/80 mmHg
Nadi : 67x/menit, reguler,
kuat angkat, isi cukup
Pernapasan : 21x/menit, tipe
thoracoabdominal
Suhu : 36,6º C
4
Kepala
Bentuk Normocephal
Rambut Hitam, tebal, distribusi merata, alopesia(-)

Mata Edema palpebra (-/-), alis atau bulu mata normal dengan
sebaran merata, konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik
(-/-), kornea jernih (+/+), refleks cahaya langsung dan
tidak langsung (+/+), fotosensitivitas (-/-), hiperemis (-/-),
sekret (-/-), benjolan atau hordeolum (-/-)
Hidung Bentuk normal, simetris (+/+), nafas cuping hidung (-/-),
epiktaksis (-), sektret (-/-)
Telinga Bentuk normal, simetris (+/+), sekret (-/-), serumen
minimal, nyeri tekan tragus (-/-), nyeri tekan mastoid (-/-),
liang telinga lapang (+/+), darah (-/-)

Mulut Bentuk normal, simetris, bibir kering, sianosis (-), gusi


tidak ada pembengkakan, gigi geligi normal, sariawan (-),
lidah tidak kotor, faring tidak hiperemis, edema (-),
psedomembran (-), Tonsil T1–T1, abses (-)
5
Collum

KGB Pembesaran (-)


JVP 5+2 CmH2O
Tiroid Tidak membesar, tidak nyeri tekan, massa (-)

6
Pulmo
Kanan Kiri
Anterior
Inspeksi Pengembangan dada saat Pengembangan dada
  statis
 
statis maupun dinamis
maupun dinamis
tampak simetris
tampak simetris
Palpasi Vocal fremitus teraba Vokal fremitus teraba lebih
   
normal, tidak tertinggal saat lemah, tidak tertinggal
bernapas. saat bernapas.
Perkusi Sonor pada seluruh lapang Sonor pada seluruh lapang
   
paru kanan paru kanan
Auskultasi Suara napas vesikular Suara napas vesikular
   
Suara napas tambahan Suara napas
rhonki (-), wheezing (-) tambahan rhonki (-),
8/3/19 7
wheezing (-)
Pulmo
Posterio Kanan Kiri

r
Inspeksi
Pengembangan dada Pengembangan dada
saat saat
   
statis maupun statis maupun
dinamis nampak simetris dinamis nampak simetris
Palpasi
Vokal fremitus Vokal fremitus teraba
teraba lebih
   
normal, tidak tertinggal lemah, tidak tertinggal
saat bernapas. saat bernapas.
Perkusi
Sonor pada seluruh Sonor pada seluruh
lapang lapang
   
paru kanan paru kanan
Auskultasi
Suara napas vesikular Suara napas vesikular
8/3/19 8
Jantung
Inspeksi Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi
Ictus cordis teraba di ICS V linea midclavicularis
sinistra,
 
reguler, kuat angkat (+), thrill (-)
Perkusi
Batas jantung kanan : ICS IV linea parasternalis
dextra
 
Batas jantung kiri : ICS V linea midclavicularis
sinistra
 
Batas atas jantung : ICS II, linea parasternalis
sinistra
 
Pinggang jantung : tidak dapat dinilai
Auskultasi Suara dasar S1-S2 tunggal reguler 9
Abdomen
Inspeksi

Abdomen datar, distensi (-), ikterik (-),


venektasi (-), smiling
 
umbilikus (-), caput medusa (-), sikatriks
(-).
Auskultasi
Bising usus (+) normal ± 10x/menit.
Palpasi
Supel, nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), massa (-),
 
hepatomegali (-), splenomegali (-), ballottement
(-), Murphy sign (-)
Perkusi
Timpani di keempat kuadran abdomen, hepar
tidak teraba
 
membesar, nyeri ketuk costovertebra (-/-)
Ekstremitas
Superior Inferior
Kanan Kiri Kanan Kiri
Edema (-) (-) (-) (-)
Sianosis (-) (-) (-) (-)
Pucat (-) (-) (-) (-)
Ikterik (-) (-) (-) (-)
CRT <2 detik <2 detik <2 detik <2 detik
Ptekie (-) (-) (-) (-)
Status lokalis
L Deformitas (+), Pembengkakan (+), Luka (-)

F Nyeri tekan (+), Krepitasi (+), CRT <2”

M ROM terbatas, tidak mampu melakukan gerakan


pada sisi yang patah
Pemeriksaaan Laboratorium

No. Parameter Tgl 30-7-2019

1 Leukosit 15,25 x 103 u/L

2 Eritrosit 5,62 x 106

3 Hemoglobin 14,8 g/dL

4 Trombosit 256 x 103/uL

5 GDS 87 mg/dL

6 Creatinin 0,74 mg/dL

7 HbsAg (-)

13
Radiologi
Kesan :
Tampak fraktur pada 1/3 medial os femur dextra.
14
Diagnosis
Close fraktur 1/3 medial dextra.

Tatalaksana
IVFD RL 20tpm
Spalk -> skin tract beban 3kg
Ketorolac 3x30mg
Pro ORIF
15
PROGNOSIS

Quo ad • ad bonam
vitam
Quo ad
functiona • ad bonam
m
Quo ad
Sanation • ad bonam
am
Tinjauan Pustaka
Definisi
Fraktur adalah hilangnya kontinuitas tulang. Fraktur
dapat terjadi akibat trauma, stress berulang
(terutama pada atlet/penari), serta akibat kelainan
pada tulang (fraktur patologis misalnya pada
osteoporosis).
Tulang Femur

Tulang femur adalah tulang terkuat, terpanjang,


dan terberat yang dimiliki tubuh yang berfungsi
penting untuk mobilisasi atau berjalan.

Struktur femur adalah struktur tulang untuk


berdiri dan berjalan, dan femur menumpu
berbagai gaya selama berjalan, termasuk beban
aksial, membungkuk, dan gaya torsial.

Selama kontraksi, otot-otot besar mengelilingi


femur dan menyerap sebagian besar gaya.
Anatomi tulang femur
Anatomi otot femur
Vaskularisasi pedis

Anda mungkin juga menyukai