Anda di halaman 1dari 16

A N

A S H
W Y A
K A
KA SM IL
A N DI W N
A K 2 K A
N
A K IY NO A H T I
KS O D E
L A R M
A S JE F
F

E P A M
P N AM M A , D R
TA UH ES J E C T
M SKP R O
PU N I
I
M
LATAR BELAKANG
• Merokok merupakan kegiatan yang sering kita jumpai di masyarakat.
Tidak hanya masyarakat di Indonesia tetapi juga masyarakat di dunia.
World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa pada tahun 2008
terdapat satu miliar orang pengguna produk tembakau di seluruh
dunia. Data dari GATS tahun 2011 menyebutkan bahwa Indonesia
merupakan negara ketiga dengan jumlah perokok tertinggi di dunia
setelah Cina dan India dengan prevalensi perokok sebanyak 36,1%
• Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga
120 mm dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun
tembakau yang telah di cacah. Rokok merupakan salah satu produk
industri dan komoditi internasional yang mengandung sekitar 300
bahan kimiawi. Unsur-unsur yang penting antara lain : tar, nikotin,
benzovrin, metal-kloride, aseton, amonia, dan karbon monoksida.
Selain itu sebatang rokok mengandung 4.000 jenis senyawa kimia
beracun yang berbahaya untuk tubuh dimana 43 diantaranya bersifat
karsinogenik
• WHO memperkirakan
separuh kematian di Asia
dikarenakan tingginya
peningkatan penggunaan
tembakau. Angka kematian
akibat rokok di negara
berkembang meningkat
hampir 4 kali lipat. Pada
tahun 2000 jumlah
kematian akibat rokok
sebesar 2,1 juta dan pada
tahun 2030 diperkirakan
menjadi 6,4 juta jiwa.
Sedangkan di negara maju
kematian akibat rokok
justru mengalami
penurunan, yaitu dari 2,8
• Konsep pelaksanaan program kawasan tanpa rokok ini
merupakan solusi holistik dan komprehensif untuk dapat
menurunkan angka kejadian merokok pada remaja di
Mojokerto wilayah Mentikan. Tetapi dalam pelaksanaannya
di SMK Muhammadiyah 2 Mojokerto masih terdapat kendala-
kendala yang menghambat pelaksanaan program kawasan
tanpa rokok yang ideal. Dalam wilayah tersebut sudah
dilakukan upaya untuk melaksanakan program kawasan
tanpa rokok namun tidak berhasil. Oleh karena itu,
diperlukan upaya baru agar SMK Muhammadiyah 2
Mojokerto dapat menjalankan program kawasan tanpa rokok
seperti sekolah-sekolah yang sudah ditetapkan sebagai
kawasan tanpa atau bebas rokok lain yang berada pada
wilayah kerja Puskesmas Mentikan.
TUJUAN
 Tujuan Khusus
Tujuan umum  Mengetahui
Membuat program masalah penyebab
kawasan tanpa rokok di belum
SMK Muhammadiyah 2 terlaksananya
yang merupakan wilayah kegiatan kawasan
kerja dari Puskesmas tanpa rokok di SMK
Mentikan Kota Mojokerto
Muhammadiyah 2.
dapat terlaksana, serta
sebagai salah satu  Mencari solusi dari
syarat menjalankan permasalahan yang
profesi dokter internsip ada agar kegiatan
di Puskesmas Mentikan kawasan tanpa
Kota Mojokerto periode rokok di SMK
April- Juli 2019.
Muhammadiyah 2
dapat terlaksana.
O K
R OK
P A
T AN
A N
AS • Kawasan Tanpa Rokok
A W
I LK (KTR) adalah ruangan
O F atau area yang
PR dinyatakan dilarang
untuk kegiatan merokok
atau kegiatan
memproduksi, menjual,
mengiklankan, dan/atau
mempromosikan produk
tembakau
• Penetapan Kawasan Tanpa Rokok merupakan upaya
perlindungan untuk masyarakat terhadap risiko ancaman
gangguan kesehatan karena lingkungan tercemar asap
rokok.
• Program kawasan tanpa rokok oleh Puskesmas Mentikan
Kota Mojokerto dilaksanakan karena banyaknya murid SMA
yang masih merokok dalam kawasan tanpa rokok yang
sudah ditetapkan di beberapa sekolah. Hal ini menunjukkan
bahwa belum terlaksananya program kawasan tanpa rokok
di beberapa sekolah, yang salah satunya adalah SMK
Muhammadiyah 2 Mojokerto terkait dengan beberapa
masalah yang ada.
TUJUAN PROGRAM KAWASAN TANPA ROKOK
Menurut Kemenkes RI (2010), tujuan dari program tersebut
adalah sebagai berikut:
a. Menurunkan angka kesakitan dan/atau angka kematian
dengan cara mengubah perilaku masyarakat untuk hidup
sehat.
b. Meningkatkan produktivitas kerja yang optimal.
c. Mewujudkan kualitas udara yang sehat dan bersih, bebas
dari asap rokok.
d. Menurunkan angka perokok dan mencegah perokok pemula.
e. Mewujudkan generasi muda yang sehat.
METODE MINI PROJECT
Sasaran Kegiatan Bentuk Kegiatan
• Survei tentang
• Kegiatan ini perilaku merokok di
diikuti oleh kawasan sekolah
para siswa- SMK Muhammadiyah
siswi dan guru 2 Mojokerto
• Penyuluhan tentang
di SMK
masalah rokok,
Muhammadiya bahaya rokok, serta
h 2 Mojokerto pentingnya
penerapan kawasan
  bebas rokok
PELAKSANAAN KEGIATAN
Survey tentang perilaku merokok
Tujuan : Untuk mengetahui perilaku merokok siswa-siswi dan guru SMK
Muhammadiyah 2 Mojokerto.
Pelaksana : dr. Jeffi Androw C
Anis Setyowati S Kep
Mbak Vivi
Sasaran : Seluruh warga sekolah beserta lingkungan sekolah SMK
Muhammadiyah 2 Mojokerto
Metode : Observasi dengan pengisian form 1 observasi (terlampir)
Tempat : Lingkungan SMK Muhammadiyah 2 Mojokerto.
Waktu : 23 Mei 2019.
Hasil survey : Lingkungan sekolah dalam keadaan baik dan sehat dan sudah
ditemukan beberapa tanda dilarang merokok di beberapa ruangan.
Penyuluhan tentang masalah rokok dan bahaya rokok
Tujuan : Untuk meningkatkan pengetahuan tentang bahaya merokok
dan faktor resiko dari merokok.
Pelaksana : dr. Jeffi Androw C
Anis Setyowati S Kep
Mbak Vivi
Sasaran : Seluruh siswa-siswi SMK Muhammadiyah 2 Mojokerto.
Metode : Pemberian materi dan diskusi interaktif.
Tempat : Ruang kelas
Waktu : 23 Mei 2019
Kriteria Keberhasilan :Terdapat peningkatan pengetahuan siswa-siswi
dari diskusi interaktif berupa tanya jawab tentang materi
penyuluhan yang telah diberikan.
EVALUASI HASIL SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN RENCANA TINDAK LANJUT

•  Setelah melaksanakan program kawasan tanpa rokok di SMK


Muhammadiyah 2 Mojokerto dapat disimpulkan bahwa lingkungan
sekolah dalam keadaan baik dan sehat dan sudah ditemukan beberapa
tanda dilarang merokok di beberapa ruangan. Pada saat dilaksanakan
penyuluhan mengenai bahaya dan faktor resiko dari merokok, terdapat
peningkatan pengetahuan siswa-siswi dari diskusi interaktif berupa
tanya jawab.
• Namun tidak banyak juga yang menunjukkan sikap antusiasnya
terhadap program kawasan tanpa rokok. Penyebab dari hal itu
dikarenakan banyak siswa yang sudah terbiasa dengan lingkungan di
tempat tinggalnya yang dipenuhi dengan orang yang bebas merokok,
termasuk orang tua dan teman masing-masing.
• Berdasarkan hasil yang sudah dijelaskan, terdapat perubahan yang
cukup baik daripada sebelumnya. Semoga kedepannya program
kawasan tanpa rokok ini bisa berjalan lebih baik lagi dan selalu di follow
up.
PENUTUP
 Kesimpulan  Saran
 Konsep pelaksanaan program  Solusi dari masalah dalam
kawasan tanpa rokok pelaksanaan kawasan tanpa
merupakan solusi holistik dan rokok di SMK Muhammadiyah
komprehensif untuk dapat
2 Mojokerto, antara lain,
menurunkan angka kejadian
merokok yang dilakukan yaitu: (1) Promosi kesehatan
siswa-siswi di SMK tentang bahaya dan faktor
Muhammadiyah 2 Mojokerto. resiko dari merokok setiap 6
 SMK Muhammadiyah 2 bulan sekali; (2) Menunjuk
Mojokerto dapat disimpulkan kader dalam sekolah sebagai
bahwa lingkungan sekolah penanggung jawab untuk
dalam keadaan baik dan program kawasan tanpa
sehat dan sudah ditemukan rokok dan memberi pelatihan
beberapa tanda dilarang terhadap kader terpilih agar
merokok di beberapa bisa membantu jalannya
ruangan. Pada saat program kawasan tanpa
dilaksanakan penyuluhan rokok.
mengenai bahaya dan faktor
resiko dari merokok, terdapat
peningkatan pengetahuan
siswa-siswi dari diskusi
interaktif berupa tanya
jawab.
 Hal yang menyebabkan
program kawasan tanpa
rokok kurang efektif di SMK
Muhammadiyah 2 Mojokerto
adalah kesadaran dan
pengetahuan masyarakat
LAMPIRAN
LAMPIRAN
IH
AS
K
A
IM
R
TE

Anda mungkin juga menyukai