referat

-------------------------- --------------------------

OLEH:
Helen Pratiwi Ulandari

PEMBIMBING:
dr. Ariman Syukri, Sp. THT-KL

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT TELINGA HIDUNG KEPALA DAN LEHER

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU
2019
 ABSES SEPTUM

ABSES
• Definisi
SEPTUM ?
• Anatomi

• Epidemiologi
Pus/nanah yang
• Etiologi terkumpul di antara
• Patofisiologi tulang rawan dengan
mukoperikondrium
• Diagnosis atau tulang septum
dengan
• Tatalaksana mukoperiosteum.
• Komplikasi
 ABSES SEPTUM

• Definisi

• Anatomi

• Epidemiologi

• Etiologi

• Patofisiologi

• Diagnosis
Nares Eksternal
• Tatalaksana

• Komplikasi Nares internal

 ABSES SEPTUM

• Definisi

• Anatomi

• Epidemiologi

• Etiologi

• Patofisiologi

• Diagnosis

• Tatalaksana vaskularisasi persarafan

• Komplikasi
 ABSES SEPTUM

Australia 20 kasus 18 tahun

• Definisi Medan 5 kasus 6 tahun

Padang 3 kasus 2 tahun
• Anatomi - Kasus jarang
Jakarta 9 kasus 5 tahun

Canada 43 kasus 8 tahun

• Epidemiologi
-Laki > Perempuan
• Etiologi

• Patofisiologi
- 74% <31 tahun
• Diagnosis - 42% 2-14 tahun
• Tatalaksana - usia lanjut jarang
terjadi
• Komplikasi
 ABSES SEPTUM

Penyebab paling sering abses septum nasi:

• Definisi
1. Trauma (75%)
• Anatomi
2.Non trauma seperti penyebaran sinusitis, infeksi gigi,
• Epidemiologi furunkel nasal, AIDS,Tindakan invasif (septomeatoplasty)

• Etiologi

• Patofisiologi Organisme pada kultur pus:

• Diagnosis Staphylococcus aureus, Streptococcus
pneumoniae, Streptococcus β hemolyticus, Haemophilus
• Tatalaksana
influenzae dan organisme anaerob.
• Komplikasi
Patofisiologi

 Trauma
 Robekan pembuluh darah
 Darah akan terkumpul pada ruang diantara tulang rawan dan
mukoperikonndrium
 Tulang rawan dan mukoperikondrium terpisah
 Hematom ->abses akibat keadaan yang relatif kurang steril
 kompllikasi
 ABSES SEPTUM
Diagnosis
Anamnesis : Pemeriksaan fisik :
• Definisi
1. Hidung tersumbat 1. Inspeksi (perubahan
• Anatomi progresif warna kulit kemerahan
2. Nyeri dorsum nasi atau kebiruan,
• Epidemiologi 3. Gejala sistemik eskoriasi, laserasi kulit,
(demam, menggigil, epistaksis, deformitas
• Etiologi nyeri kepala) hidung, edema dan
ekimosis)
4. Riwayat trauma,
• Patofisiologi sinusitis, infeksi gigi, 2. Nyeri tekan
penyakit kronis 3. Spekulum (Tampak
• Diagnosis 5. Riwayat operasi hidung pembengkakan septum
berbentuk bulat dengan
6. Abses septum muncul
• Tatalaksana setelah 24-48 jam post
permukaan licin pada
kedua sisi).
trauma
• Komplikasi 4. Fluktuasi (+)
 ABSES SEPTUM
Pemeriksaan Penunjang

• Definisi 1. Laboratorium
• Anatomi • Darah Lengkap
• Kultur bakteri
• Epidemiologi
• Tes sensitivitas antibiotik
• Etiologi 2. CT-Scan (Pemeriksaan foto rontgen
sinus paranasal atau CT scan)
• Patofisiologi

• Diagnosis

• Tatalaksana

• Komplikasi
 ABSES SEPTUM
DIAGNOSA BANDING

• Definisi

• Anatomi
Hematoma
• Epidemiologi septum nasi

• Etiologi

• Patofisiologi Septum Furunkulosis

deviasi
• DD
dan
vestibulitis
• Tatalaksana

• Komplikasi
 ABSES SEPTUM

Penatalakasanaan:
• Definisi

• Anatomi Insisi dan drainase

• Epidemiologi Tampon anterior

• Etiologi
Antibiotik
• Patofisiologi spektrum luas

• Diagnosis Analgetik

• Tatalaksana Rekonstruksi

• Komplikasi
 ABSES SEPTUM
Komplikasi
Abses Septum

Septal iskemik
perkontinuitatum
nekrosis

Obstruksi Deformitas Empiema

meningitis
nasal hidung pelana subaraknoid

Trombosis
sinus Intracranial
cavernosa abses
 ABSES SEPTUM

• Definisi

• Anatomi
Menegakan
Dekongestan
• Epidemiologi diagnosis dini

• Etiologi

• Patofisiologi

• Diagnosis

• Tatalaksana

• Pencegahan
TERIMA KASIH