DIABETIK
OLEH:
ADELA FIRDZA YAMIN
PEMBIMBING:
Dr.PREMA HAPSARI,SP.PD
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
NEUROPATI DIABETIK
Neuropati diabetik (ND) merupakan salah satu komplikasi
kronis paling sering ditemukan pada diabetes melitus.
Resiko yang dihadapi pasien diabetes melitus dengan
neuropati diabetik antara lain ialah infeksi berulang, ulkus
yang tidak sembuh-sembuh dan amputasi jari/kaki.
Keadaan ini disebabkan oleh kerusakan mikrovaskuler
yang memperdarahi saraf yang disebabkan oleh
diabetes mellitus.
Subekti I. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III Edisi VI. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2395-2399
PREVALENSI
NEUROPATI DIABETIK
Neuropati diabetik merupakan komplikasi paling
sering pada penderita DM.Penderita DM
memiliki risiko 11 kali untuk mengalami
neuropati dibanding yang tidak menderita.
Di Amerika Serikat, 60-70% pasien DM terkena
komplikasi neuropati diabetik. Di Indonesia,
didapatkan neuropati diabetic sebanyak 60%.
49,2% 50,8%
Suri, Hasna Muthiah dkk. 2015. Hubungan Karakteristik, Hiperglikemi, dan Kerusakan S
araf Pasien Neuropati Diabetik di RSMH Palembang Periode 1 Januari 2013 Sampai De
ngan 30 November 2014. Fakultas Kedokteran : Universitas Sriwijaya.
FAKTOR METABOLIK
PATOGENESIS
NEUROPATI DIABETIK KELAINAN VASKULER
• Hiperglikemia berkepanjangan
menyebabkan aktivitas poliol Hiperglikemia persisten merangsang
meningkat sehingga terjadi produksi radikal bebas (ROS) yang
akumulasi sorbitol dam fruktosa membuat kerusakan endotel
yang merusak sel saraf. vaskular dan netralisasi NO,
• Hiperglikemia persisten sehingga menghalangi vasodilatasi
menyebabkan terbentuknya mikrovaskular, menyebabkan
advance glycosilation end product iskemia dan berujung pada
(AGEs) yang sangat toksik dan berkurangnya aliran darah saraf,
merusak semua protein tubuh pembengkakan dan diemilinisasi
termasuk sel saraf saraf
MEKANISME IMUN
NERVE GROWTH FACTOR
Sebanyak 22% pasien DM Tipe 1
dan 25% pasien DM tipe 2 memiliki Pada pasien DM kadar NGF
complement fixing antisciatic nerve cenderung turun dan berhubungan
antibodies. Autoantibodi yang dengan neuropati.
beredar secara langsung ini dapat
merusak struktur saraf sensorik dan
motorik. Subekti I. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III Edisi
VI. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesi
a. 2395-2399
KLASIFIKASI
NEUROPATI DIABETIK
SENSORIK
Negatif : Rasa tebal, Baal, gangguan
glove and stocking, kehilangan
keseimbangan, luka tidak merasa sakit
Positif : terbakar, nyeri menusuk, rasa
seperti kesetrum, rasa hipersensitif
OTONOM terhadap rasa halus.
Gangguan sudomotorik (kulit
kering, keringat berkurang),
MOTORIK
GEJALA
gangguan pupil, gangguan
kardiovaskuler (kepala terasa Motorik Distal : gangguan
enteng pada posisi tertentu, koordinasi halus otot-otot tangan,
pingsan), GI ( diare nokturnal, memukul-mukul kaki, atau
konstipasi, memuntahkan lecetnya jari-jari kaki
makanan), gangguan miksi Motorik Proksimal : gangguan
(urgensi, inkontinensia) dan menaiki tangga, jatuh karena
gangguan seksual (impotensi lemasnya lutut, sukar
ereksi) mengangkat lengan diatas
pundak
Tandra, Hans.2015. Diabetes Bisa Sembuh : Petunjuk Praktis Mengalahkan dan Menyembuhkan Diabetes. Jakarta : Gramedia
. Hal. 215-220
Diagnosis
2 Pemeriksaan Fisik
3 Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Fisik
Neuropati Diabetik
Subekti I. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III Edisi VI. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2395-2399
N
Anamnesis Skor DNS
o
Elektroneuroimaging untuk
merekam kecepatan Elektrofisiologi
hantar saraf motoris,
sensasi dan respon lambat
Subekti I. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III Edisi VI. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2395-2399
Penatalaksanaan
Neuropati Diabetik
Perawatan Umum
Perawatan pada kulit, jaga kebersihan terutama
pada kaki, hindari trauma pada kaki. Hindari
pemakaian sepatu sempit.
Subekti I. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III Edisi VI. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2395-2399
Perkumpulan Endokrinologi Indonesia. 2011. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe 2 di Indonesia. Jakarta: PB, PERKEN
Terapi Medikamentosa
NEUROPATI DIABETIK
Subekti I. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III Edisi VI. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2395-2399
Gunawan SG, Setiabudy R. Farmakologi dan Terapi Edisi 5. Jakarta : FKUI; 2006.h.172-4, 230-3
Pengelolaan Nyeri
NEUROPATI DIABETIK
Subekti I. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III Edisi VI. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2395-2399
Gunawan SG, Setiabudy R. Farmakologi dan Terapi Edisi 5. Jakarta : FKUI; 2006.h.172-4, 230-3
Terima Kasih