Anda di halaman 1dari 32

INFEKSI SALURAN KEMIH

shofa chasani
Infeksi Saluran Kemih ( ISK )

* Merupakan masalah kesehatan yang dihadapi dokter


( dapat mengenai semua umur )
* adanya mikroorganisme dalam saluran kencing
( kultur urin suprapubik, porsi tengah, aspirasi kandung
kemih, kateter kandung kemih )
* kultur (+) : kuman > 100.000/ml urin
* Spektrum gejala klinik sangat bervariasi
Kategori ISK pada dewasa

 “Cystitis” akut “uncomplicated” pada wanita muda


 “Cystitis” berulang “uncomplicated” pada wanita
muda
 Pyelonefritis akut “uncomplicated” pada wanita muda
 “Cystitis” akut “uncomplicated” pada:
• laki-laki
• orang tua
• kehamilan
• instrumentasi
• ISK pada anak-anak
• gejala >7 hari
• diabetes melitus
ISK “complicated”
* obstruksi atau kelainan anatomi: urolitiasis,
tumor,striktura ureter/uretra,divertikel kandung
kemih,kista ginjal, fistula, diversi traktus urinarius
* kelainan fungsi : “neurogenik bladder”, refluks
vesikoureteral
* benda asing : kateter, stent ureter, tube nefrostomi
* beberapa keadaan : gagal ginjal, transplantasi
ginjal, immunosupresi
* resisten obat uropatogen ,infeksi nosokomial,
prostatitis
* bakteriuria “asymptomatic”
ISK pada wanita dewasa
Epidemiologi dan etiologi :

* 20-30% wanita telah pernah mengalami ISK


dalam hidupnya ,
* 40% mengalami kekambuhan
* E coli dan staph. Saphrofitik ( 90% )
Enterobakter, klebsiela, proteus, pseudomonas
Pathofisiologi
• ISK pada wanita “ascenderen”
• kolonisasi kuman pada introitus vagina ( Isk berulang)
• urethra yang pendek, sex intercouse, tampon, diafragma
• antibakteri ( konsentrasi tinggi pada urin: urea tinggi, pH
rendah, osmolaritas tinggi )
• “host defence” mecanism
• 30% ISK kandung kemih (“cystitis”) invasi ke ginjal
Sidrome klinik ISK :
1. ISK akut “uncomplicated” ( simple)
2. pielonefitis akut “ uncomplicate
3. ISK pada laki-laki
4. ISK “complicated
5. Bakteriuria “asimptomatik”
Bakteri penyebab ISK

Mikroorganisme Kultur positif ( % )

E. Coli 60 - 90 %
Klebsiela / Enterobacter 10 - 20 %
Proteus 5 - 10 %
Pseudomonas aurogenosa 2 - 10 %
Staph. Epidermidis 2 - 10 %
Enterokokkus 2 - 10 %
Kandida albikan 1-2%
Staph. Aureus 1-3%
 ISK akut “uncomplicated” (mukosa kandung kemih )
* piuria > 10/lpb, kuitur (+)
* disuri, frekuensi, urgensi, hematuri,lpb,
* tidak enak pada rongga pelvis
 bakteriuri bermakna : - 70% mukosa VU
- 30% ginjal asimptomatik
 ”true but less than significan” 10-15% mukosa VU
 infeksi clamidia (10-15%) : doxiciclin
 sindrom urethral akut ( o.k .analgetik )
Terapi :

* terapi antibiotika dosis tunggal


* terapi antibiotika konvensional 5-14 hari
* terapi antibiotika jamgka lama 4-6 minggu
* terapi dosis rendah untuk pencegahan

 ISK “uncomplicated” (simple/cystitis)


TMS/quinolon (3 hari), cefalosporin (7 hari)
 ISK dng kehamilan
Cef ., nitrofurantoin ( 7 hari )
 ISK (+ DM, berulang, >65th
TMS/quinolon ( 7 hari )
1. Urethritis
- Dicharge, disuri, urgensi
- Chlamidia (25%), gonorhoe (10%)
GO : diplokokus (+), piuri
- Tx : kondom , ceftriaxon, doksisiklin
 Pielonefritis akut “uncomplicated”
- demam, menggigil, mual, muntah ,
nyeri kosto-vertebra, gejala “cystitis”
- Tx : cefalosporin, gentamisin
TMS, quinolon untuk 14 hari
 ISK “complicated” Akut ( Pielonefritis )
 Bakteriemi, sepsis, syok
 Etiologi : pseudomonas, proteus, klebsiela
- kelainan saluran kencing
- kelainan faal ginjal
- gangguan daya tahan tubuh
- infeksi C/ pseudomonas, proteus
Pyelonephritis

80% 10% 10%


Uncomplicated Complicated Chronic
Acute Acute pyelonephritis
pyelonephritis pyelonephritis “smouldering”

Medical Medical and/or Medical and/or


therapy surgical therapy surgical therapy

100% 60% 40% 100%


Cured Cured Progressive Progressive
renal damage renal damage
Pengelolaan
* Tindakan umum: pemberian cairan
* Mengatasi komlpikasi (syok, GGA)
* kemungkinan pembedah
* antibiotika spektrum luas : 24 jam panas (-)
- cefalosporin
- aminoglikosid + beta lactam
- ticarsilin + asam clavulanat
a.b ( 5-14 hari ) ------- 50% relaps
ab (4-6mg) -------- 90% berhasil
 Penatalaksanaan ISK dimasa datang :

- virulensi kuman ( strain kuman )


- jaringan superfisial atau lebih dalam ( BCA )
- infeksi saluran bawah atau atas
- normal atau tidak saluran kencing (anatomi
dan fungsi)
- evaluasi urologi
 ISK berulang :
* relapse oleh karena penyembuhan tidak
sempurna ( bakteri sejenis)
* reinfeksi (80%)  strain baru
* faktor risiko : intercouse, hamil,
kekebalan turun
* ISK bagian atas
 Antibiotika profilaksi :

* dalam 1 tahun relaps 3-4X


* nitrofurantoin 50mg , ½ tab TMS,
250mg cefaleksin
* 6 bl---1th ; ----- kultur ulang
 Prostatitis Akut

* febris, LBP, ISK


* prostat membesar, lunak, nyeri
* E/ E. Coli
* Tx: TMS/Cipro/ kultur  2 mg
Shofa chasani
Sub Bag. Nefrologi-Hipertensi
Bagian Penyakit Dalam
FK UNDIP / RS Dr. Kariadi
* sudah dikenal sejak 5000th SM
* sering dijumpai dalam praktek
* gejala klinik bervariasi
* memerlukan tindakan yang tepat supaya
 gagal ginjal tidak terjadi
Macam Batu dan Etiologi

Etiologi ada tiga group :


1. Metabolik
2. Infeksi
3. Defektubular Heriditer

Patogenesis :
1. Teori hipersaturasi
2. Teori inti batu
3. Campuran
Macam batu Penyebab %

1. Batu Kalsium : Oksalat Hiperkalsiuria 75%


Fosfat Hiperoksaluria
pH urine tinggi
Volume urine rendah
2. Batu infeksi ISK dng bakteri 20%
Pembentuk urease
3. Batu asam urat Hiperurikosuria 5%
pH urine rendah
Volume urine rendah
4. Batu Cystine Cystinuria
Xanthine Xanthineuria
Batu Kalsium :
Terbentuk oleh karena
a. Hiperkalsiuri
b. Hiperurikosuri ( 20% ) dari batu kalsium
c. Hiperoksaluri
d. Batu kalsium fosfat terjadi karena hiperkalsiuri
(pH urine alkalis)
e. Volume urin yang kurang
Batu Infeksi :
Batu stagorn (batu Strufit / Batu infeksi / triple fosfat)
batu campuran
bersifat radioopaque

Faktor-faktor yang mempengaruhi :


- Bakteri pemecah urea :
- Proteus, Pseudomonas, Klebsiela, Yersinea, Haemophilus
- pH urine yang bersifat basa
- Stasis Urine
- kateter
- neurogenic bladder

Batu asam urat :


a. Hiperurikosuri (25% penderita gout)
b. Volume urin yang kurang (< 500 cc/24 jam)
c. pH urin (< 5.5 )
d. Gout
e. Hiperuricemi
Gambaran klinik :
a. Nyeri : nyeri pinggang, kolik ureter, disuria
b. Hematuri
c. Infeksi saluran kencing yang berulang
d. Tiba-tiba saluran kencing terhenti
e. Riwayat mengeluarkan batu
f. Anuri total
g. gagal Ginjal Akut dan Gagal Ginjal Kronik
Diagnosa dan Evaluasi Batu Ginjal

a. gambaran klinik tersebut diatas


b. pemeriksaan urin menunjukkan hematuri, piuri, kristaluri
c. Photo polos abdomen (batu opque & nonopaque), USG,
IVP, Ct Scan
d. Laboratorium : Kultur urine, asam urat, ureum kreatinin,
darah rutin, elektrolit
Terapi
Mengambil / menghilangkan batu yg sudah terbentuk
Mencegah terjadinya requrency
Terapi dan pencegahan :
- minum banyak 2.5 - 3.5 liter
- untuk batu kalsium :
- diuretikatiazid
- diit rendah kalsium
- diit rendah purin
- diit rendah oksalat
- diit rendah lemak dan kolestiramin
- untuk batu infeksi
- antibiotika
- kelainan dasar
- batu urat
- urin alkali (Na bikarbonat,
- alopurinol, diamok
- Batu keluar spontan bila diameter < 4 mm
- diurisis paksa ( “Forced diuresis” ) :
- batu < 10 mm
- fungsi ginjal baik
- tidak ada infeksi
- tidak terletak pada 1/3 proximal ureter/junction
- tidak ada gagal jantung
Tindakan Bedah
1. Tindakan bedah tertutup :
- Tekhnik Sisitoskopi / uretero pieloskopi
2. Tekhnik perkutanius :
- Ulitotripsi Perkutanius Nephrostomi
3. ESWL
4. Bedah terbuka

Anda mungkin juga menyukai