Mola Hidatidoda
Mola Hidatidoda
Terminologi:
Penyakittrofoblas gestasional yg secara
histologik ditandai dg proliferasi sel trofoblas,
villi korialis yg avaskuler dan mengalami
degenerasi hidrofik.
Gambarsan Sitogenetik
Molahidatidosa
Molahidatidosa komplit
Molahidatidosa parsial
Epidemiologi
• Angka kejadian MH di Indonesia berkisar
antara 1 : 47 sampai 1 – 245 kehamilan
Foto Abdomen
-Tidak tampak kerangka janin
Amniografi / Histerografi
-Tampak gambaran sarang tawon
( Typical Honeycomb Pattern)
Ultrasonografi
A. Uterus
Ada 2 macam gambaran sonogram untuk MH ,
Yaitu :
1. Typical Molar pattern \ Classic Echogram Pattern
2. Atypical Molar Pattern \ Atypical Echogram Pattern
B. Janin
– Pada MH komplit tidak didapatkan adanya janin
– Pada`MH Parsial dapat didiagnosis dengan USG
Mikroskopis
- Stroma villi - > degenerasi hidropik
- Proliferasi trofoblast
- Berkurangnya/tidak ada pembuluh darah pada
villi
Terapi
Pada umumnya terapi MH terdiri atas :
1. Perbaikan keadaan umum
2. Pengeluaran (evakuasi) gelembung MH
3. Profilaksis dengan sitostatika
4. Pengawasan ( follow up ) untuk mendeteksi
sedini mungkin aktivitas sedini mungkin
aktivitas trofoblast untuk mencegah
metastesis
Pengeluaran ( Evakuasi ) Gelembung
MH
• Kuretase
• Histerotomi
• Histerektomi
• Induksi Ekspulsi dengan obat – obatan :
– Oxitosin
– Prostaglandin ( garam fisiologis )
Pengawasan Lanjut ( Follow Up)
I. Gestational
II. Non Gestational
DIAGNOSIS
A. Perdarahan pervaginam setelah :
Evakuasi mola
Persalinan
Abortus
Kehamilan Ektopik
B. Setelah Evakuasi Mola:
Uterus tetap besar
Terdapat Kista Lutein Bilateral Persisten
Terdapat Metastase di vagina atau organ lain
C. Terdapat perdarahan Sebagai Akibat
Metastase :
Hemoptoe
Nyeri perut
Melena
Tekanan Intrakranial Meningkat
Sakit kepala
Kejang
Hemiplegi
Diagnosa Banding
Sisa Plasenta
Tumor Primer atau metastase dari tempat lain
Kehamilan yang terjadi setelah kehamilan
sebelumnya
Pemeriksaan Penunjang
Test Kehamilan dengan pengenceran
Beta HCG
Foto toraks
Kimia Darah ( Fungsi Hepar dan Ginjal )
Pemeriksaan lain
USG
BNO , IVP
CT Scan
Sistem Staging FIGO berdasarkan
Penyebaran Secara Anatomi (1985)
STADIUM KRITERIA
23
KLASIFIKASI
Tabel 1. Klasifikasi Klinis Hammond untuk TTG Persisten (1970)
_____________________________________________________________________
I. Non Metastatik
II. Metastatik
A. Resiko rendah
1. hCG < 100.000 mIU/24 jam (urin) atau < 40.000 mIU/mL (serum)
2. Gejala muncul selama < 4 bulan
3. Tidak terdapat metastasis di hepar dan otak
4. Belum pernah mendapat khemoterapi
5. Kehamilan sebelumnya tidak aterm
B. Resiko tinggi
1. hCG > 100.000 mIU/24 jam (urin) atau > 40.000 mIU/mL serum
2. Gejala muncul selama > 4 bulan
3. Metastasis ke hepar dan otak
4. Gagal terapi khemoterapi
5. Kehamilan sebelumnya aterm
_______________________________________
24
Sistem Skoring FIGO berdasarkan
Penyebaran Anatomi & Faktor Resiko
(FIGO 2000)
25
FIGO Risk Factor Score
FIGO Scoring 0 1 2 4
Age <40 >40 - -
Antecedant Pregnancy HM Abortion Term -
Pre therapy hCG < 103 103 - 104 104 - 105 >105
(IU/ml)
Largest tumor size, <3 3-4 cm >5
including uterus
Site of metastasis Lung Spleen / kidney GI Tract Brain, liver
27
KHORIOKARSINOMA Std II:
Metastasis di vagina, bertangkai,
KHORIOKARSINOMA Std 1. Uterus 16-18 sebesar buah salak
mgg, seluruh massa tumor masih di
dalam kavum uteri
28
KHORIOKARSINOMA Std III: Metastasis di KHORIOKARSINOMA Std. IV:
paru kanan & kiri berupa coin lession Metastasis di otak
29
KHORIOKARSINOMA: Massa
tumor di bagian atas uterus, KHORIOKARSINOMA: Massa tumor
perforasi di fundus. Kavum uteri mengisi bagian atas uterus dg
bawah & serviks bebas perforasi di fundus, disertai massa di
serviks & adneksa
30
KHORIOKARSINOMA: Perforasi
kecil.
KHORIOKARSINOMA: Uterus 26-28
mgg tanpa perforasi Uterus 22 mgg
31
KHORIOKARSINOMA: Metastasis
KHORIOKARSINOMA: perforasi, multiple di vulva/vagina
uterus 12-14 mgg,wanita muda
tanpa anak
32
Pengelolaan
A. Resiko rendah
Diberikan Sitostatika Tunggal :
Metrotreksat
Aktinomisin D
Etoposid
B. Resiko Tinggi
Diberikan Sitostatika kombinasi :
* Rejimen MAC
Perdarahan
Karena Pengobatan
Tirotoksikosis
Persetujuan Medis
Untuk tindakan Pembedahan
38