Anda di halaman 1dari 38

MOLA HIDATIDOSA

Departemen Obstetri dan Ginekologi


KLASIFIKASI PENYAKIT TROFOBLAS
GESTASIONAL
(WHO)

Mola Hidatidosa (Komplet & Parsial)


Mola invasive
Koriokarsinoma
Placental site trophoblastic tumor
Trophoblastic tumor,miscellaneous
(Exaggerated placental site,Placental site
nodule or plaque)
Unclasified trophoblastic lesion
Klasifikasi Histopatologi
Subyek Keterangan
Molahidatidosa  Proliferasi sel trofoblast yg disertai degenerasi
hidrofik & avaskuler villi koriales

 Tak ada komponen embrio


-Molahidatidosa Lengkap  Ada komponen embrio

- Molahidatidosa partial  Hiperplasia trofoblast yg mempunyai sifat spt


seperti kanker dg potensi invasi & metastase
Mola invasif  Kaker yg berasl dr sel trofoblast
 Menunjukan tumor yg berasal dr sel trofob last
dr tempat implantasi plasenta
Koriokarsinoma
Plasental site trophoblastictumor
MOLA HIDATIDOSA
MOLAHIDATIDOSA

Terminologi:
Penyakittrofoblas gestasional yg secara
histologik ditandai dg proliferasi sel trofoblas,
villi korialis yg avaskuler dan mengalami
degenerasi hidrofik.
Gambarsan Sitogenetik
Molahidatidosa

Molahidatidosa komplit
Molahidatidosa parsial
Epidemiologi
• Angka kejadian MH di Indonesia berkisar
antara 1 : 47 sampai 1 – 245 kehamilan

• Angka kejadian MH diluar negeri berkisar


antara 1 : 120 sampai 1 : 4.369
Tanda dan Gejala
Amenore
Pembesaran Uterus
Perdarahan Pervaginam dan Nyeri perut bawah
Pengeluaran gelembung mola
Infeksi Uterus
Gestosis/Toksemia /Pregnancy Induced Hypertensi /
Toxemia Like Syndrom
Kelainan Kelenjara Tiroid
Emboli Sel Trofoblas
Disseminated Intravaskular Coagulation
Diagnosis
Pemeriksaan Klinis
Pemeriksaan Radiologi
Ultrasonografi
Pemeriksaan HCG ( Human Chorionic
Gonadotropin)
Sitogenetik
Patologi Anatomi
Pemeriksaan Klinis
Palpasi Abdomen
Auskultasi
Periksa Dalam Vagina / Vagina Toucher
Pemeriksaan Dengan Sonde Uterus
> perasat Acosta Sison
> perasat Hanifa
Pungsi melalui dinding perut
(Amniocenthesis )
Pemeriksaan Radiologi

Foto Abdomen
-Tidak tampak kerangka janin

Amniografi / Histerografi
-Tampak gambaran sarang tawon
( Typical Honeycomb Pattern)
Ultrasonografi
A. Uterus
Ada 2 macam gambaran sonogram untuk MH ,
Yaitu :
1. Typical Molar pattern \ Classic Echogram Pattern
2. Atypical Molar Pattern \ Atypical Echogram Pattern

B. Janin
– Pada MH komplit tidak didapatkan adanya janin
– Pada`MH Parsial dapat didiagnosis dengan USG

C. Kista Teka Lutein (KTLO)


Patologi Anatomi
Makroskopis
- Berupa kista/gelembung dg berbagai
macam ukuran (dinding tipis,kenyal
warna putih jernih

Mikroskopis
- Stroma villi - > degenerasi hidropik
- Proliferasi trofoblast
- Berkurangnya/tidak ada pembuluh darah pada
villi
Terapi
Pada umumnya terapi MH terdiri atas :
1. Perbaikan keadaan umum
2. Pengeluaran (evakuasi) gelembung MH
3. Profilaksis dengan sitostatika
4. Pengawasan ( follow up ) untuk mendeteksi
sedini mungkin aktivitas sedini mungkin
aktivitas trofoblast untuk mencegah
metastesis
Pengeluaran ( Evakuasi ) Gelembung
MH
• Kuretase
• Histerotomi
• Histerektomi
• Induksi Ekspulsi dengan obat – obatan :
– Oxitosin
– Prostaglandin ( garam fisiologis )
Pengawasan Lanjut ( Follow Up)

Penderita dianjurkan kontrol setiap :


• 2 minggu selama tiga bulan
• Tiap bulan selama enam bulan
• Tiap 3 bulan sampai 3 tahun
PENGAWASAN LANJUT
* dilakukan evaluasi dari :
Perdarahan
Involusi uterus
Tanda metastase di vagina
Kista lutein
Kadar HCG
Foto thorax
PENYAKIT TROFOBLAS GANAS

I. Gestational
II. Non Gestational
DIAGNOSIS
A. Perdarahan pervaginam setelah :
 Evakuasi mola
 Persalinan
 Abortus
 Kehamilan Ektopik
B. Setelah Evakuasi Mola:
 Uterus tetap besar
 Terdapat Kista Lutein Bilateral Persisten
 Terdapat Metastase di vagina atau organ lain
C. Terdapat perdarahan Sebagai Akibat
Metastase :

Hemoptoe
Nyeri perut
Melena
Tekanan Intrakranial Meningkat
Sakit kepala
Kejang
Hemiplegi
Diagnosa Banding
Sisa Plasenta
Tumor Primer atau metastase dari tempat lain
Kehamilan yang terjadi setelah kehamilan
sebelumnya
Pemeriksaan Penunjang
Test Kehamilan dengan pengenceran
Beta HCG
Foto toraks
Kimia Darah ( Fungsi Hepar dan Ginjal )
Pemeriksaan lain
USG
BNO , IVP
CT Scan
Sistem Staging FIGO berdasarkan
Penyebaran Secara Anatomi (1985)

STADIUM KRITERIA

I Penyakit terbatas pada uterus

II Metastasis ke pelvis dan vagina

III Metastasis ke paru dengan atau


tanpa mengenai traktus genitalia

IV Mengenai seluruh tempat


metastasis lainnya

23
KLASIFIKASI
Tabel 1. Klasifikasi Klinis Hammond untuk TTG Persisten (1970)
_____________________________________________________________________
I. Non Metastatik
II. Metastatik
A. Resiko rendah
1. hCG < 100.000 mIU/24 jam (urin) atau < 40.000 mIU/mL (serum)
2. Gejala muncul selama < 4 bulan
3. Tidak terdapat metastasis di hepar dan otak
4. Belum pernah mendapat khemoterapi
5. Kehamilan sebelumnya tidak aterm

B. Resiko tinggi
1. hCG > 100.000 mIU/24 jam (urin) atau > 40.000 mIU/mL serum
2. Gejala muncul selama > 4 bulan
3. Metastasis ke hepar dan otak
4. Gagal terapi khemoterapi
5. Kehamilan sebelumnya aterm
_______________________________________
24
Sistem Skoring FIGO berdasarkan
Penyebaran Anatomi & Faktor Resiko
(FIGO 2000)

STADIUM KARAKTERISTIK TUMOR


I Terbatas di uterus

II Meluas ke luar uterus, namun terbatas pada struktur genitalia

III Meluas ke paru dgh atau tanpa penyebaran ke traktus genitalis

IV Meluas ke seluruh tempat metastasis lainnya

Masing-masing stadium selanjutnya dibagi atas A, B, C sebagai berikut:


A = tanpa faktor resiko
B = terdapat 1 faktor resiko
C = terdapat 2 faktor resiko
Faktor resiko:
1. Kadar β-hCG > 100.000 mIU/m
2. Durasi penyakit > b bln dari terminasi kehamilan sebelumnya

25
FIGO Risk Factor Score
FIGO Scoring 0 1 2 4
Age <40 >40 - -
Antecedant Pregnancy HM Abortion Term -

Interval (months) <4 4-6 7-12 > 12

Pre therapy hCG < 103 103 - 104 104 - 105 >105
(IU/ml)
Largest tumor size, <3 3-4 cm >5
including uterus
Site of metastasis Lung Spleen / kidney GI Tract Brain, liver

Number of metastasis 0 1-4 5-8 >8


identified
Previous failed - - Single drug ≥ 2 drugs
chemotherapy
26
Kohorn et al Int J Gynecol Cancer 2000
MI: perforasi di fundus,
gelembung mola tampak juga di
kavum uteri & miometrium

27
KHORIOKARSINOMA Std II:
Metastasis di vagina, bertangkai,
KHORIOKARSINOMA Std 1. Uterus 16-18 sebesar buah salak
mgg, seluruh massa tumor masih di
dalam kavum uteri

28
KHORIOKARSINOMA Std III: Metastasis di KHORIOKARSINOMA Std. IV:
paru kanan & kiri berupa coin lession Metastasis di otak

29
KHORIOKARSINOMA: Massa
tumor di bagian atas uterus, KHORIOKARSINOMA: Massa tumor
perforasi di fundus. Kavum uteri mengisi bagian atas uterus dg
bawah & serviks bebas perforasi di fundus, disertai massa di
serviks & adneksa

30
KHORIOKARSINOMA: Perforasi
kecil.
KHORIOKARSINOMA: Uterus 26-28
mgg tanpa perforasi Uterus 22 mgg

31
KHORIOKARSINOMA: Metastasis
KHORIOKARSINOMA: perforasi, multiple di vulva/vagina
uterus 12-14 mgg,wanita muda
tanpa anak

32
Pengelolaan
A. Resiko rendah
Diberikan Sitostatika Tunggal :

Metrotreksat
Aktinomisin D
Etoposid
B. Resiko Tinggi
Diberikan Sitostatika kombinasi :
* Rejimen MAC

C. Bila terjadi perdarahan yang tak dapat


diatasi dilakukan pembedahan
Perawatan Di Rumah Sakit
Pemberian khemoterapi

Perdarahan

Kegawatan Akibat Komplikasi


Penyulit
Karena penyakitnya

Karena Pengobatan

Tirotoksikosis
Persetujuan Medis
Untuk tindakan Pembedahan

Untuk pemberian khemoterapi


Terima Kasih

38

Anda mungkin juga menyukai