DAN INVESTASI
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK PERTEMUAN 11
AKUNTANSI PERSEDIAAN
PP 71/2010
PERMENDAGRI 64/2013
Persediaan
PSAP 05, PP 71/2010: aset lancar Kriteria persediaan menurut PSAP 05, PP 71/2010:
dalam bentuk barang atau Barang atau perlengkapan (supplies) yang digunakan dalam
perlengkapan yang rangka kegiatan operasional pemerintah
dimaksudkan untuk mendukung
Bahan atau perlengkapan (supplies) yang digunakan dalam
kegiatan operasional
proses produksi
pemerintah dan barang-barang
yang dimaksudkan untuk dijual Barang dalam prooses produksi yang dimaksudkan untuk dijual
dan/atau diserahkan dalam atau diserahkan kepada masyarakat
rangka pelayanan kepada Barang yang disimpan untuk dijual atau diserahkan kepada
masyarakat. masyarakat dalam rangka kegiatan pemerintahan
Cakupan Persediaan
Metode Perpetual
Mencatat setiap persediaan yang masuk dan keluar, sehingga nilai/jumlah
persediaan selalu terupdate dalam pembukuan Memiliki internal kontrol yang
lebih baik namun mengharuskan disiplin dalam mencatat harus dilengkapi
sistem terkomputerisasi
Metode Periodik
Persediaan tidak di-update apabila ada persediaan yang masuk atau keluar.
Persediaan akhir diketahui dengan melakukan stock opname pada akhir periode.
Persediaan yang tidak ada pada saat perhitungan stock opname = persediaan
yang digunakan (persediaan yang hilang dianggap digunakan, karena tidak ada
kontrol pencatatan)
Metode Perpetual
Pembelian persediaan :
Dr. Persediaan 5.000
Cr.Kas di Bendahara Pengeluaran 5.000
Pemakaian persediaan:
Dr.Beban persediaan 3.000
Cr.Persediaan 3.000
Di akhir periode/saat penyesuaian:
Tidak dilakukan penjurnalan Saldo Persediaan 5.000 – 3.000 = 2.000
Metode Perpetual – Kehilangan
Informasi tersedia
Persediaan 31/12/20X1 7.000
Belanja Persediaan selama 20X2 30.000
Persediaan 31/12/20X2 10.000
Persediaan yang terpakai 30.000 + 7.000 – 10.000 = 27.000
Nilai beban persediaan dalam LO sebesar 27.000
Belanja persediaan dalam LRA 30.000
Transaksi Persediaan
Saldo persediaan 31 Des 20X1 sebesar 30.000.000. Entitas pada 1 Feb 20X2
melakukan belanja persediaan sebesar 200.000.000. Pada 31 Des 20X2
saldo persediaan 50.000.000
Investasi pemerintah dibagi atas dua yaitu investasi jangka pendek dan
investasi jangka panjang.
Investasi jangka pendek merupakan kelompok aset lancar sedangkan
investasi jangka panjang merupakan kelompok aset nonlancar.
Investasi jangka panjang dibagi menurut sifat penanaman investasinya,
yaitu permanen dan nonpermanen.
Investasi Permanen adalah investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk
dimiliki secara berkelanjutan
Investasi Nonpermanen adalah investasi jangka panjang yang dimaksudkan
untuk dimiliki secara tidak berkelanjutan.
Pengakuan Investasi
Suatu pengeluaran kas atau aset dapat diakui sebagai investasi apabila
memenuhi salah satu kriteria :
Kemungkinan manfaat ekonomik dan manfaat sosial atau jasa pontensial di
masa yang akan datang atas suatu investasi tersebut dapat diperoleh
pemerintah;
Nilai perolehan atau nilai wajar investasi dapat diukur secara memadai
(reliable).
Investasi jangka pendek dalam bentuk surat berharga, misalnya saham dan
obligasi jangka pendek, dicatat sebesar biaya perolehan.
Biaya perolehan investasi meliputi harga transaksi investasi itu sendiri ditambah
komisi perantara jual beli, jasa bank dan biaya lainnya yang timbul dalam
rangka perolehan tersebut.
Apabila investasi dalam bentuk surat berharga diperoleh tanpa biaya
perolehan, maka investasi dinilai berdasar nilai wajar investasi pada tanggal
perolehannya yaitu sebesar harga pasar.
Apabila tidak ada nilai wajar, biaya perolehan setara kas yang diserahkan
atau nilai wajar aset lain yang diserahkan untuk memperoleh investasi tersebut.
Investasi jangka pendek dalam bentuk non saham, misalnya dalam bentuk
deposito jangka pendek dicatat sebesar nilai nominal deposito tersebut.
Pengukuran Investasi Jangka Panjang
Metode biaya;
Investasi dicatat sebesar biaya perolehan. Penghasilan atas investasi tersebut
diakui sebesar bagian hasil yang diterima dan tidak mempengaruhi besarnya
investasi pada badan usaha/badan hukum yang terkait.
Metode ekuitas;
Pemerintah mencatat investasi awal sebesar biaya perolehan dan ditambah atau
dikurangi sebesar bagian laba atau rugi pemerintah setelah tanggal perolehan.
Bagian laba kecuali dividen dalam bentuk saham yang diterima pemerintah akan
mengurangi nilai investasi pemerintah. Penyesuaian terhadap nilai investasi juga
diperlukan untuk mengubah porsi kepemilikan investasi pemerintah, misalnya adanya
perubahan yang timbul akibat pengaruh valuta asing serta revaluasi aset tetap.
Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan;
Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan digunakan terutama untuk kepemilikan
yang akan dilepas/dijual dalam jangka waktu dekat.
Kriteria Metode Penilaian Investasi
Hasil investasi yang diperoleh dari investasi jangka pendek, antara lain
berupa bunga deposito, bunga obligasi, dan dividen tunai (cash
dividend), diakui pada saat diperoleh dan dicatat sebagai pendapatan.
Hasil investasi berupa dividen tunai yang diperoleh dari penyertaan modal
pemerintah yang pencatatannya menggunakan metode biaya, dicatat
sebagai pendapatan hasil investasi.
Sedangkan apabila menggunakan metode ekuitas, bagian laba berupa
dividen tunai yang diperoleh oleh pemerintah dicatat sebagai
pendapatan hasil investasi dan mengurangi nilai investasi pemerintah.
Dividen dalam bentuk saham yang diterima tidak akan menambah nilai
investasi pemerintah.
Pengungkapan
Kas 200
Investasi Jangka Panjang 1000 Penerimaan pembiayaan dari penjualan investasi 1750