Anda di halaman 1dari 11

Edukasi Diabetes Pada Orang Puasa

Ramadhan
 1-2 bulan sebelum ibadah puasa pasien di sarankan melakukan pemeriksaan
kadar glukosa darah, TD, Lemak darah.
 Menganjurkan pasien untuk memantau kadar glukosa darah secara teratur,
terutama pertengahan hari dan menjelang berbuka puasa.
 Jangan puasa kalau merasa tidak sehat
 Harus di lakukan penyesuaian dosis obat hipoglikemik oral maupun insulin
selama puasa
 Hindari melewatkan waktu makan atau mengkonsumsi karbohidrat dan
minuman yang manis berlebihan untuk menghindari terjadi hiperglikemia post
prandial yang tidak terkontrol.
Edukasi Diabetes Pada Orang Puasa
Ramadhan
 Dianjurkan untuk mengkonsumsi karbohidrat kompleks saat sahur, karbohidrat
simplek saat buka puasa, serta menjaga asupan buah sayuran dan cairan

 Hindari aktifitas fisik yang berlebihan

 Puasa harus di batalkan apabila kadar glukosa darah <60mg/dl.


Pertimbangkan membatalkan puasa apabila kadar glukosa darah <80mg/dl
atau glukosa darah meningkat sampai > 300mg/dl untuk mencegah KAD

 Selalu berhubungan dengan dokter selama menjalankan ibadah puasa


Diabetes Pada Pengelolaan Perioperatif

Penyebab tingkat kematian perioperatif pada pasien diabetes 50% lebih tinggi di
banding pasien tanpa diabetes adalah :
1. Risiko hipo/hiperglikemi
2. Faktor-faktor komorbid (komplikasi makro dan mikrovaskular)
3. Pemberian obat-obatan kompleks termasuk insulin
4. Kesalahan dalam proses peralihan terapi insulin intravena ke subkutan
5. Risiko infeksi perioperatif
6. Perhatian yang kurang dalam pemantauan pasien diabetes
7. Kelalaian dalam mengindentifikasi pasien diabetes
8. Tidak adanya pedoman institusi terhadap manajemen diabetes
9. Kurangnya pengetahuan manajemen diabetes pada tenaga kesehatan
Diabetes yang menggunakan Steroid

 Glukokortikoid memberikan efek samping metabolic karena pengaruhnya


dalam proses homeostasis glukosa, sensitifitas insulin, metabolism lemak dan
adipogenesis

 Glukokortikoid dapat memicu diabetes dengan mengurangi sensitifitas insulin

 Hiperglikemi pada pemberian steroid di perlukan pemahaman dan


penatalaksanaan khusus.
Diabetes Dengan Penyakit Kritis

 Glukosa darah untuk pasien DM dengan penyakit kritis harus di control


dengan kisaran 140-180mg/dl dan tidak boleh >180mg/dl

 Terapi insulin subkutan menjadi pilihan utama, pada pasien ICU insulin
drip intravena.
1. Krisis Hiperglikemia
2. Sindrom Koroner Akut
3. Stroke
4. Sepsis
Krisis Hiperglikemia

 KAD : komplikasi diabetes yang di tandai dengan kadar glukosa tinggi 300-
600mg/dl.
Disertai dengan tanda dan gejala asidosis + plasma keton positif kuat.
Osmolaritas plasma meningkat 300-320mos/ml dan peningkatkan anion gap

 Status hiperglikemi hiperosmoral (SHH):


1. Peningkatan glukosa darah 600-1200mg/dl
2. Tanpa ada tanda dan gejala asidosis
3. Osmolaritas plasma 330-380mos/dl
4. Plasma keton (+/-),anion gap normal atau meningkat
Sindroma Koroner Akut

 Merupakan penurunan perfusi jaringan jantung akibat penyempitan hingga penyumbatan


arteri koroner
 Gejala klinis : nyeri dada sebelah kiri menjalar ke area sekitar.
 Diagnosis : pemeriksaan laboratorium + EKG -> ST elevasi, NSTEMI atau UAP
 Faktor Risiko : terjadi akselerasi atherosklerosis, prothrombic state, dan disfungsi autonomic.
Pasien Dm dengan ACS biasanya silent infark.
Pengobatan :
 Aggressive anti-thrombotic therapy
1. Terapi antiplatelet : aspirin, clopidogrel, kombinasi clopidogrel+aspirin 1 thn
2. Antikoagulan : unfractionated heparin dan enoxaparin
 Early Invasive Angiografi
MI dengan STEMI segera di lakukan percutaneus coronary intervension (PCI)
Stroke

 Hiperglikemi yang berkepanjangan dapat memperluas ukuran infark


 Manajemen stroke non kardio embolic atau TIA, rekomendasinya antiplatelet
agen daripada antikoaglukosan oral untuk menurunkan risiko stroke berulang
dan kejadian kardiovaskular yang lain
 Dapat menggunakan aspirin dengan atau tanpa terapi antiplatelet.

 Rekomendasi untuk pasien stroke akut dengan hiperglikemi :


1. Target glukosa darah 110-140mg/dl
2. Lanjutkan terapi IV insulin untuk menurunkan variabilitas
3. Metode kontrol glikemik yang lain (perubahan gaya hidup) dapat di
implementasikan pada saat fase penyembuhan
Sepsis

 Langkah-langkah kontrol glukosa darah pada pasien sepsis :


1. Stabilisasi
2. Pasien dengan sepsis berat dan hiperglikemi di ICU : terapi insulin IV
3. Pasien yang menerima insulin IV juga menerima sumber glukosa kalori
4. Menggunakan validasi protokol untuk penyesuaian dosis insulin dan target
glukosa darah <150mg/dl
5. Memantau nilai glukosa darah setiap 1-2 jam sampai kadar nilai glukosa dan
infus insulin stabil ; monitor tiap 4 jam setelah itu
Sepsis

 Pertimbangan dalam mengontrol glukosa darah pada sepsis :


1. Kadar glukosa darah yang rendah pada test point of care darah kapiler harus
di interpretasikan dengan hati- hati karena pengukuran tersebut melebihi
darah arteri atau nilai plasma glukosa
2. Akurasi dan produksi pada test point of care darah kapiler

Anda mungkin juga menyukai