TENAGA UAP
PLTU BARRU 2 X 50 MW
Siklus pembangkitan tenaga uap terdiri dari pompa, boiler,
turbin dan kondensor. Dimana fluida kerjanya adalah air yang
mengalami perubahan fasa menjadi uap atau sebaliknya selama
menjalani siklus.
Komponen utama pada PLTU :
• Pompa
• Boiler
• Turbin yang dikopel generator
• Kondensor
SIKLUS FLUIDA SEDERHANA PADA PLTU
Q input
Super
Boiler 3 heater
4
W output
Turbin G
W input
Pompa
Kondensor
1 5
Q output
SISTEM AIR PENDINGIN SISTEM AIR KONDENSAT
Sistem pendingin utama adalah suatu sistem yang mendinginkan peralatan utama
dan peralatan yang dilalui oleh jalur pendingin utama (Generator Air Cooler dan
Turbin Oil Cooler dengan menggunakan media pendingin utama air laut).
Komponen Sistem Pendingin Utama
• INTAKE
• SARINGAN (SCREEN)
• POMPA (CIRCULATING WATER PUMP - CWP)
• KATUP DAN PEMIPAAN (PIPING)
INTAKE
Fungsi :
menyaring kotoran atau
sampah dan biota laut agar
tidak masuk ke dalam
kondensor.
POMPA - CWP
Fungsi :
Mengisap air laut sekaligus
memompakan air laut ke
kondensor.
KATUP DAN PEMIPAAN (PIPING)
Fungsi :
untuk menyalurkan
air laut dari intake
hingga kondensor dan
menyalurkan air laut
menuju heat exchanger
untuk mendinginkan
sistem air pendingin
bantu.
DCS INTAKE
Sistem Pendingin Utama
Sistem Pendingin Bantu
• EXPANTION TANK
Closed Circulating Water Pump (CCWP)
vanting
kondensor
HOT WELL
AIR LAUT
AIR LAUT
Steam from extraction turbin
Hotwell
CONDENSATE extraction PUMP (CEP)
Sentrifugal pump
deaerasi
Steam extraction
from turbine no. 3
Deaerator tank
SISTEM AIR KONDENSAT
Deaerator
Condenser
Deaerator tank Hotwell
CEP
Sistem
air pengisi
APA ITU SISTEM AIR PENGISI ???
• Economizer
• Boiler Drum
Yang Memompakan air
BFP(Boiler Feed kondesat hingga ke boiler drum
dengan menaikkan tekanan
Pump) hingga 15 mpa normalnya
dioperasikan ketika level boiler
drum berkurang
Pemanasan bertahap (2,1) dengan
HPH (High tekanan tinggi dengan
memanfaatkan uap ekstraksi dari
Pressure Heater) turbin (2,1) dioperasikan setelah
beban 10 MW
Pipa pipa yang berada pada
HRA (Heat Recovery Area)
Economizer pemanasan awal sebelum air
pengisi masuk ke boiler drum
yang memanfaatkan panas
buang dari sisa pembakaran
dari furnace
Untuk menampung dan
Boiler Drum mengontrol kebutuhan air di
Boiler ,level air pada boiler drum
dijaga pada level 0 pada
pembacaan di DCS CCR,maximum
200 +mm
Dan minimum -250 ketika kedua
level tercapai maka unit trip
Boiler Drum
Water Circulate:
-Boiler Drum
-Down Comer
-Bottom Header
-wing wall water
-walltube/reiser
-Steam Drum
Down comer
Wall tube
Bottom header
• Sirkulasi air pada boiler
- Dari boiler Drum air akan turun mengisi bottom Header dan
pipa air pada dinding boiler (wall tube dan wing wall water)
- Setelah Dipanaskan, air akan berubah fasa dari air menjadi fasa
uap campuran dan kembali ke boiler drum
- Didalam Boiler Drum akan dipisahkan antara steam campuran
dan yang masih berfasa air oleh Horizontal Separator
- Selanjutnya steam akan dipanaskan kembali
BOILER DRUM
Plate
Horizontal Separator
Siklus Steam pada Boiler:
- Dari Boiler Drum, Steam akan menuju ke cylclone melalu conecting
cylone, dari cyclone sisi kiri menuju cyclone sisi kanan
-Keluar dari Cyclone, steam menuju Primary superheated dengan sumber
pemanasan dari sisa gas buang dari furnace yang diteruskan oleh
Cyclone,sebelum ke wing wall, steam akan di spray dengan air yg diuapkan
oleh nozel dengan tujuan menurunkan temperatur
-namun dapat juga dilakukan spray setelah steam keluar dari wingwall
steam, jika dianggap steam yg akan masuk ke turbin suhunya masih terlalu
tinggi
-Setelah dari primary superheated steam menuju wingwall steam dan
dipanaskan dan selanjutnya akan menuju secondary superheated
Steam to Cyclone
1
To turbin
Boiler Drum
2
Secondary
Superheat
Cyclone
Wing wall
Primary
Superheat
• Dari seconday heater akan diteruskan langsung ke turbin
dengan suhu dikisaran 510⁰C - 530⁰C dengan tekanan 8.8 ; ±0.3
• Namun pada saat turbin baru start tekanan steam masih 5
Mpa dengn tujuan untuk memutar turbin tanpa beban
Parameter Operasi Beban 39 MW
Pressure Temperatur level
outlet
Extraction 2 389 ̊C
Extraction 1 407 ̊C
Sistem udara pada pembangkitan PLTU Barru sangat diperlukan karena tanpa
adanya sistem udara maka proses pembangkitan energi tidak akan terjadi. Sistem udara
pada PLTU Barru menggunakan fan , setelah proses pencampuran batubara dan udara
dilakukan oleh fan akan dapat menimbulkan turbulensi yaitu gerakan yang dapat
menyempurnakan pencampuran batubara dan udara.
FUNGSI :
•Untuk menghembuskan udara
bertekanan kedalam Cyclone menuju
ruang bakar.
•Untuk menarik material bed yang
tidak terbakar, kedalam cyclone dan
kembali ke ruang bakar.
•Sebagai Supply pre air duct ketika
tekanan tinggi atau dilakukan
maintenance
•Tekanan sebesar 62 kPa
PERALATAN SISTEM UDARA PEMBAKARAN
INDUCED DRAFT
FAN (IDF)
FUNGSI :
SECONDARY AIR
FAN (SAF)
FUNGSI :
Untuk memenuhi
kebutuhan udara pembakaran
agar batubara terbakar sempurna
di dalam furnace. Penambah
udara pembakaran boiler
(turbulensi)
- Tekanan sebesar 18 kPa
PERALATAN SISTEM UDARA PEMBAKARAN
PRIMARY AIR
FAN (PAF)
FUNGSI :