KOMPLIKASI
TUJUAN
Perdarahan vaginal
Nyeri
Demam atau menggigil
Syok
Sepsis
Trauma intraabdominal
• Komplikasi dapat terjadi walaupun dilakukan oleh
tenaga kesehatan yang paling terlatih
• Komplikasi yang terjadi harus segera dilakukan
tindakan
• Tindakan yang diberikan bisa farmakologis maupun
nonfarmakologis (s.d pembedahan)
• Bila fasilitas tidak memungkinkan stabilisasi
rujukan tepat waktu ke fasilitas yang lebih tinggi
PETUGAS SELALU…
Penilaian
lengkap dan
persetujuan
dapat
ditangguhkan
hingga
dilakukannya
tindakan untuk
Komplikasi dalam APK
menyelamatkan
nyawa
APAKAH TEMPAT PELAYANAN APK
HARUS MENGOBATI KOMPLIKASI?
TIDAK
• Secondary assessment
– Mencari penyebab
– Tindakan definitif
TANDA DAN GEJALA SYOK
• Cemas, gelisah
• Nadi >110 kali /menit
• Respirasi >30 kali/menit
• Tampak anemis (terutama pada mulut dan
ujung jari)
• Tekanan sistolik <90 mmHg
• Kulit dingin, berkeringat banyak
Penyebab syok
Perdarahan banyak
Trauma intraabdominal
Infeksi berat
PENILAIAN DERAJAT SYOK
PERDARAHAN
Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV
Kehilangan darah Sampai 750 750-1500 1500--2000 >2000
(ml)
(%) kehilangan Sampai 15 15-30 30-40 >40
Pusing, nggliyer
Perubahan tanda vital yang
bermakna
ABORTUS INKOMPLET
• Tanda dan gejala:
– Ostium uteri eksternum terbuka dengan produk kehamilan
dan/atau perdarahan banyak
– Uterus yang membesar dengan atau tanpa nyeri
– Pada pemeriksaan bimanual teraba jaringan pada serviks
ABORTUS INKOMPLET
• Manajemen
– Manajemen syok bila diperlukan
– Manajemen nyeri yang adekuat
– Antibiotika profilaksis (atau terapetik jika diperlukan)
• Lakukan evakuasi uterus dengan satu atau lebih
metode berikut:
– Aspirasi vakum jika perempuan memiliki gejala infeksi,
perdarahan banyak atau syok
– Misoprostol diberikan jika tidak ada kontraindikasi
– Melakukan observasi tanpa dilakukan tindakan apapun,
hingga produk kehamilan keluar secara spontan
LASERASI VAGINA DAN SERVIKS
• Tanda dan gejala
– Perdarahan vaginal
– Laserasi yang tampak pada saat pemeriksaan inspekulo
LASERASI VAGINA DAN SERVIKS
• Manajemen:
– Manajemen nyeri yang adekuat
– Untuk laserasi kecil, kadang perdarahan dapat terkontrol
dengan memberikan tekanan
– Untuk laserasi lebar/perdarahan aktif mungkin diperlukan
penjahitan
– Laparotomi dilakukan jika luka meluas hingga melebihi
puncak vagina atau terus menerus terjadi perdarahan
setelah penjahitan
– Tampon vagina dilakukan sebagai tindakan gawat darurat
pada perdarahan
PERFORASI UTERUS DENGAN ATAU
TANPA TRAUMA INTRAABDOMEN
• Tanda dan gejala:
– Perempuan dengan riwayat aborsi dengan instrumen
– Perut terlihat membesar dan ditemukan defens muskuler
– Tanda dan gejala sepsis atau syok
– Pada saat dilakukan prosedur aspirasi vakum:
• Instrumen masuk terlalu dalam melebihi panjang uterus
• Tampak adanya lemak usus atau usus keluar dari mulut rahim
• Tekanan aspirasi vakum tiba-tiba menurun atau hilang
• Pasien tiba-tiba mengeluh nyeri perut hebat selama atau setelah
prosedur
• Perdarahan atau nyeri yang tiba-tiba meningkat
PERFORASI UTERUS DENGAN ATAU
TANPA TRAUMA INTRAABDOMEN
• Manajemen syok sesuai indikasi
• Bila kondisi stabil, tidak ada tanda trauma
intraabdomen dan evakuasi dinyatakan bersih, akan
tetapi masih dicurigai perforasi terjadi selama
aspirasi, maka:
– Rawat inap
– Observasi ketat terhadap tanda dan gejala trauma
intraabdomen dan perdarahan
PERFORASI UTERUS DENGAN ATAU
TANPA TRAUMA INTRAABDOMEN
• Jika tidak stabil dan ada tanda trauma intraabdomen,
maka:
– Laparotomi atau laparoskopi dilakukan untuk
mendiagnosis dan menangani trauma intraabdomen
– Jika fasilitas tidak memadai maka pasien distabilkan dulu
lalu dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi
• Jika evakuasi belum dinyatakan bersih:
– Selesaikan evakuasi dibawah visualisasi langsung pada saat
laparoskopi atau laparotomi
– Bila tidak memungkinkan, lakukan rujukan
PERFORASI UTERUS DENGAN ATAU
TANPA TRAUMA INTRAABDOMEN
• Perbaiki semua trauma yang terjadi selama
laparotomi atau laparoskopi
– Lakukan inspeksi rongga perut secara hati-hati untuk
melihat adanya trauma kecil lain yang mungkin terjadi
• Jika uterus atau serviks tidak dapat diperbaiki, atau
perdarahan dapat dikontrol maka lakukan
histerektomi jika perlu
INFEKSI INTRAUTERIN DAN SEPSIS
• Tanda dan gejala:
– Nyeri pelvik atau nyeri perut hebat
– Demam dan menggigil
– Nyeri tekan perut bawah pada pemeriksaan bimanual
– Nyeri goyang serviks
– Ditemukan cairan keputihan/darah dari vagina dan serviks
yang berbau
Tanda dan gejala sepsis atau syok
septik
• Kecurigaan infeksi; ditambah
• Hipotensi (sistolik <90 mmHg); ditambah
• Satu atau lebih tanda berikut:
– Nadi >100 kali/menit
– Respirasi >24 kali/menit
– Suhu yang tidak normal (<36 atau >38 ºC)
Faktor yang berkontribusi terhadap
sepsis
• Regimen intravena:
– Ampisilin 2 g/6 jam
– DITAMBAH Gentamisin 5 mg/kgBB/24 jam
– DITAMBAH Metronidazol 500 mg/8 jam
MANAJEMEN SEPSIS
• Lakukan manajemen syok sesuai indikasi
• Mulai diberikan antibiotika spektrum luas
– Lanjutkan antibiotika sampai pasien tidak demam selama 48
jam
– Ganti regimen oral sampai 7 hari
• Bila terdapat riwayat unsafe abortion dan riwayat
vaksinasi tidak diketahui maka berikan tetanus toksoid
dan antitoksin tetanus
• Untuk pasien dengan abortus inkomplet segera lakukan
evakuasi sisa produk kehamilan
• Jika dicurigai trauma intraabdomen maka lakukan
laparotomi
• Histerektomi jika perlu
HEMATOMETRA
• Hematometra adalah • Tanda dan gejala:
akumulasi bekuan – Uterus yang membesar
darah di kavum uteri dan nyeri setelah
setelah aspirasi. Dalam aspirasi vakum
kasus ini, uterus tidak – Pelvis terasa tertekan
dapat berkontraksi – Kram perut dan nyeri
dengan baik. – Demam
– Perdarahan vaginal
• Manajemen:
– Re-aspirasi
– Uterotonika
REAKSI VASOVAGAL
• Reaksi vasovagal • Tanda dan gejala:
sebagai reaksi pada – Kepala terasa ringan
nervus vagaus yang – Berkeringat
terjadi selama prosedur – Pingsan
yang ditandai dengan – Hipotensi
rasa ingin pingsan – Nadi rendah
• Manajemen:
– Baringkan dan naikkan
kedua kaki
– Atropin 0,5 mg IV
NYERI PERSISTEN
• Tanda dan gejala:
– Riwayat nyeri persisten lebih dari 4-6 jam yang tidak hilang
dengan NSAID dan analgetik opiod ringan
– Jaringan sisa konsepsi terjebak di ostium uteri
– Tanda dan gejala dari infeksi saluran reproduksi bagian
atas
– Tanda dan gejala yang dicurigai ke arah kehamilan ektopik
NYERI PERSISTEN
• Manajemen:
– Jika ada jaringan terjebak di serviks, ambil hati-hato
dengan forsep
– Jika ada tanda dan gejala infeksi lakukan terapi sesuai
infeksi
– Jika dicurigai kehamilan ektopik maka lakukan tindakan
sesuai penatalaksanaan kehamilan ektopik
REAKSI ALERGI
• Reaksi alergi terhadap misoprostol jarang terjadi,
tetapi beberapa sudah dilaporkan.
• Reaksi alergi berat sangat jarang namun dapat terjadi
akibat pemberian obat, makanan, atau zat tertentu
REAKSI ALERGI
• Tanda dan gejala:
– Bengkak pada tangan dan kulit
– Timbul kemerahan di kulit
– Mengi atau wheezing
– Napas yang memberat atau pembengkakan pada saluran
napas
– Reaksi alergi berat lainnya
Manajemen
Alergi
Antihistamin
ringan