Anda di halaman 1dari 17

PERAWATAN PERINEUM & VULVA

HYGIENE

Kelompok IV
DEFINISI
• Vulva hygiene adalah tindakan
keperawatan pada alat kelamin
perempuan, yaitu perawatan diri
pada organ eksterna yang terdiri
atas mons veneris, terletak
didepan simpisis pubis, labia
mayora yang merupakan dua
lipatan besar yang membentuk
vulva, labia minora, dua lipatan
kecil di antara atas labia mayora,
klitoris, sebuah jaringan eriktil
yang serupa dengan penis laki-
laki, kemudian juga bagian yang
terkait di sekitarnya seperti
uretra, vagina, perineum, dan
anus.
Next…….
• Vulva hygiene adalah membersihkan vulva dan
daerah sekitarnya pada pasien wanita yang
sedang nifas atau tidak dapat melakukannya
sendiri.
• Pasien yang harus istirahat di tempat tidur
(misalnya, karena hipertensi, pemberian
infus,section caesarea) harus dimandikan setiap
hari dengan pencucian daerah perineum yang
dilakukan dua kali sehari dan pada waktu sesudah
selesai membuang hajat.
TUJUAN PERAWATAN PERINEUM
• Menurut Hamilton (2002), 7annya utk mencegah terjadinya
infeksi sehubungan dengan penyembuhan jaringan.
• Menurut Moorhouse et. al. (2001), 7annya utk pencegahan
terjadinya infeksi pada saluran reproduksi yang terjadi
dalam 28 hari setelah kelahiran anak atau aborsi.
• Tujuan lain dari perawatan perineum pada pasien post partum
ialah :
a. Pengeluaran sekresi perineal (lochea, vaginal
discharge)
b. Untuk membersihkan vagina dan daerah sekitar
perineal
c. Memberikan rasa nyaman
BENTUK LUKA PERINEUM
• Rupture
Rupture adalah luka pada perineum yang
diakibatkan oleh rusaknya jaringan secara
alamiah karena proses desakan kepala janin
atau bahu pada saat proses persalinan.
• Episotomi
Episiotomi adalah sebuah irisan bedah pada
perineum untuk memperbesar muara vagina
yang dilakukan tepat sebelum keluarnya
kepala bayi.
LINGKUP PERAWATAN
• Menurut Feerer lingkup perawatan perineum
ditujukan untuk pencegahan infeksi organ-organ
reproduksi yang disebabkan oleh masuknya
mikroorganisme yang masuk melalui vulva yang
terbuka atau akibat dari perkembangbiakan bakteri
pada peralatan penampung lochea (pembalut).
• Menurut Hamilton (2002), lingkup perawatan
perineum adalah :
a. Mencegah kontaminasi dari rektum
b. Menangani dengan lembut pada jaringan yang
terkena trauma
c. Bersihkan semua keluaran yang menjadi sumber
bakteri dan bau.
DAMPAK DARI PERAWATAN
LUKA PERINEUM
Perawatan perineum yang dilakukan dengan baik dapat
menghindarkan hal berikut ini :
• Infeksi
Kondisi perineum yang terkena lokia dan lembab akan sangat
menunjang perkembangbiakan bakteri yang dapat
menyebabkan timbulnya infeksi pada perineum.
• Komplikasi
Munculnya infeksi pada perineum dapat merambat pada
saluran kandung kemih ataupun pada jalan lahir yang dapat
berakibat pada munculnya komplikasi infeksi kandung kemih
maupun infeksi pada jalan lahir.
• Kematian ibu post partum
Penanganan komplikasi yang lambat dapat menyebabkan
terjadinya kematian pada ibu post partum mengingat kondisi
fisik ibu post partum masih lemah (Suwiyoga,1995)
WAKTU PERAWATAN
Menurut Feerer (2001), waktu perawatan perineum adalah :
• Saat mandi
Pada saat mandi, ibu post partum pasti melepas pembalut, setelah terbuka
maka ada kemungkinan terjadi kontaminasi bakteri pada cairan yang
tertampung pada pembalut, untuk itu maka perlu dilakukan penggantian
pembalut, demikian pula pada perineum ibu, untuk itu diperlukan
pembersihan perineum.
• Setelah buang air kecil
Pada saat BAK , pada saat BAK kemungkinan besar terjadi kontaminasi
air seni pada rektum akibatnya dapat memicu pertumbuhan bakteri pada
perineum untuk itu diperlukan pembersihan perineum.
• Setelah buang air besar.
Pada saat BAB , diperlukan pembersihan sisa-sisa kotoran disekitar anus,
untuk mencegah terjadinya kontaminasi bakteri dari anus ke perineum
yang letaknya bersebelahan maka diperlukan proses pembersihan anus
dan perineum secara keseluruhan.
INDIKASI VULVA HYGIENE
• Pasien post partum
• Pasien post partum dengan episiotomy
• Dilakukan prosedur tersebut sehari minimal 2
kali/sesudah BAB bila perlu
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
VULVA DAN PERINEUM HYGIENE
1. Harus Diperhatikan
a. Berikan penjelasan/ informasi yang tepat pada pasien
b. Jelaskan alasan dilakukannya prosedur
c. Jelaskan frekuensi dilakukannya prosedur dan berapa
lamanya
d. Jelaskan tahap-tahap dari prosedur dan rasionalisasinya
secara garis besar dari tiap-tiap bagian
e. Jaga privacy, kenyamanan, keamanan klien selama
prosedur
f. Ajarkan untuk dapat merawat/Vulva higiene pada waktu
dirumah (Home Care)
Lanjutan……

• Bak instrumen steril berisi :


1. Lidi waten
2. Hanschoen satu pasang
3. Kassa
4. Deppers
5. Kapas gulung kecil
Next……
2. Persiapan alat yang dibutuhkan:
1. Kom Steril berisi betadin/ obat lain
2. Larutan NaCl dalam kemasan
3. Hanschoen bersih
4. Korentang
5. Botol cebok berisi air hangat
6. Plastik disposibel/ bengkok
7. Selimut mandi
8. Pembalut wanita dalam kemasan
9. Celana dalam dan pakaian bersih
10. Pengalas dan srem bila perlu
11. Tissue
12. Pispot
3. Prosedur tindakan

1. Menjelaskan prosedur pada klien


2. Dekatkan peralatan dekat pasien
3. Menyiapkan lingkungan pasien (menutup pintu dan jendela,
memasang srem bila perlu)
4. Menyiapkan pasien dalam posisi dorsal recumbent
5. Memasang selimut mandi dengan posisi ujung dikaitkan pada
kaki
6. Melepaskan pakaian bawah pasien
7. Memasang perlak bawah, pengalas dan pispot
8. Cuci tangan
9. Memakai handschoen bersih
10. Cari dan raba daerah TFU, massage dari atas ke bawah secara
perlahan dan anjurkan tarik nafas panjang
11. Vulva diguyur dengan air hangat bersih
Next…..
12. Bersihkan dengan kapas NaCl 0,9%:
– Bagian sekitar genetalia
– Labia mayora
– Labia minora
– Vestibulum
– Perineum
– Anus
13. Dilakukan satu kali usapan dari atas ke bawah kemudian ganti
sampai bersih dan kapas kita buang dalam plastik disposable
14. Untuk jahitan perineum/ post episiotomy
– Pakai handschoen steril
– Tekan dengan depers sampai dengan tidak keluar pus secara perlahan
– Bersihkan dengan kapas NaCl seperti diatas
– Beri betadine/ obat lain dengan lidi watten
Next…

15. Keringkan daerah sekitar dengan tissue atau


kassa kapas
16. Kenakan pembalut bersama pakaian dalam klien
17. Rapikan pasien
18. Handschoen dilepas, pasien dirapikan sesuai
kenyamanan
19. Rapikan alat
20. Cuci tangan
4. Cara ibu hamil melakukan vulva hygiene sendiri
Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menjaga
kebersihan diri ibu hamil adalah sebagai berikut:
a. Anjurkan kebersihan seluruh tubuh, terutama perineum
b. Mengajarkan ibu bagaimana membersihkan daerah kelamin
dengan sabun dan air. Pastikan bahwa ibu mengerti untuk
membersihkan daerah sekitar vulva terlebih dahulu, dari
depan ke belakang, kemudian membersihkan daerah anus.
Nasihati ibu untuk membersihkan vulva setiap kali selesai
buang air kecil atau besar
c. Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut
setidaknya dua kali sehari. Kain dapat digunakan ulang jika
telah dicuci dengan baik dan dikeringkan di bawah matahari
dan disetrika.
d. Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air
sebelum dan sesudah membersihkan daerah kelaminnya
e. Jika ibu mempunyai luka episotomi atau laserasi, sarankan
kepada ibu untuk menghindari menyentuh daerah tersebut
5. Perawatan Perineum 10 hari :

a. Ganti pembalut wanita yang bersih setiap 4-6 jam. Posisikan pembalut dengan
baik sehingga tidak bergeser.
b. Lepaskan pembalut dari arah depan kebelakang untuk menghindari
penyebaran bakteri dari vagina ke anus.
c. Alirkan atau bilas dengan air hangat/cairan antiseptic pada area perineum
setelah defekasi. Keringkan dengan kain pembalut atau handuk dengan cara
ditepuk-tepuk, dan dari arah depan kebelakang.
d. Jangan dipegang sampai area itu pulih.
e. Rasa gatal pada area sekitar jahitan adalah normal dan merupakan tanda
penyembuhan. Namun, untuk meredakan rasa tidak enak, atasi dengan mandi
berendam air hangat atau kompres dingin dengn kain pembalut yang telah
didinginkan.
f. Berbaring miring, hindari berdiri atau duduk lama untuk mengurangi tekanan
pada daerah tersebut.
g. Lakukan latihan kegel sesering mungkin guna merangsang peredaran darah
di sekitar perineum. Dengan demikian, akan mempercepat penyembuhan dan
memperbaiki fungsi otot-otot. Tidak perlu terkejut bila tidak merasakan apa
pun saat pertama kali berlatih karena area tersebut akan kebal setelah
persalinan dan pulih secara bertahap dalam beberapa minggu.

Anda mungkin juga menyukai