Vania Shaula
30101507577
APA DEFINISI, KARAKTERISTIK DAN BAGAIMANA
LANGKAH DALAM MELAKUKAN PENELITIAN
KEBIJAKAN ?
DEFINISI
Penelitian Kebijakan
Adalah penelitian dengan objek suatu kebijakan tertentu
Menurut jenisnya terdapat 2 jenis penelitian kebijakan:
DEFINISI
Kualitatif Kuantitatif
MODEL KUALITATIF
Urut-urutan dalam membuat Analisa SWOT kualitatif, tidak berbeda
jauh dengan urut-urutan model kuantitatif, perbedaan besar
diantara keduanya adalah pada saat pembuatan subkomponen dari
masing-masing komponen. Apabila pada model kuantitatif setiap
subkomponen S memiliki pasangan subkomponen W, dan satu
subkomponen O memiliki pasangan satu subkomponen T, maka
dalam model kualitatif hal ini tidak terjadi. Selain itu, SubKomponen
pada masing-masing komponen (S-W-O-T) adalah berdiri bebas dan
tidak memiliki hubungan satu sama lain. Ini berarti model kualitatif
tidak dapat dibuatkan Diagram Cartesian, karena mungkin saja
misalnya, SubKomponen S ada sebanyak 10 buah, sementara
subkomponen W hanya 6 buah.
Sebagai alat analisa, analisa SWOT berfungsi sebagai panduan
pembuatan peta. Ketika telah berhasil membuat peta, langkah tidak
boleh berhenti karena peta tidak menunjukkan kemana harus pergi,
tetapi peta dapat menggambarkan banyak jalan yang dapat
ditempuh jika ingin mencapai tujuan tertentu. Peta baru akan
berguna jika tujuan telah ditetapkan. Bagaimana menetapkan
tujuan adalah bahasan selanjutnya yaitu membangun visi-misi
organisasi atau program.
PENDEKATAN KUALITATIF MATRIKS
SWOT
Pendekatan kualitatif matriks SWOT
sebagaimana dikembangkan oleh Kearns
menampilkan delapan kotak, yaitu dua paling
atas adalah kotak faktor eksternal (Peluang dan
Tantangan) sedangkan dua kotak sebelah kiri
adalah faktor internal (Kekuatan dan
Kelemahan).Empat kotak lainnya merupakan
kotak isu-isu strategis yang timbul sebagai hasil
titik pertemua antara faktor-faktor internal dan
eksternal.
TEKNIK ANALISIS SWOT
(KUALITATIF)
Sel C: Divestment/Investment
Sel ini merupakan interaksi antara kelemahan
organisasi dan peluang dari luar.Situasi seperti ini
memberikan suatu pilihan pada situasi yang
kabur.Peluangyang tersedia sangat meyakinkan
namun tidak dapat dimanfaatkan karenakekuatan
yang ada tidak cukup untuk menggarapnya. Pilihan
keputusan yangdiambil adalah melepas peluang yang
ada untuk dimanfaatkan organisasi lain
(divestasi)atau memaksakan menggarap peluang itu
(investasi).
Sel D: Damage Control
Sel ini merupaka kondisi yang paling lemahdari
semua sel karena merupakanpertemuan antara
kelemahan organisasi dengan ancaman dari luar, dan
karenanyakeputusan yang salah akan membawa
bencana yang besar bagi organisasi. Strategiyang
harus diambil adalah Damage Control
(mengendalikan kerugian) sehinggatidak menjadi
lebih parah dari yang diperkirakan.
MODEL KUANTITATIF
Sebuah asumsi dasar dari model ini adalah kondisi yang
berpasangan antara S dan W, serta O dan T. Kondisi
berpasangan ini terjadi karena diasumsikan bahwa dalam
setiap kekuatan selalu ada kelemahan yang tersembunyi dan
dari setiap kesempatan yang terbuka selalu ada ancaman
yang harus diwaspadai. Ini berarti setiap satu rumusan
Strength (S), harus selalu memiliki satu pasangan Weakness
(W) dan setiap satu rumusan Opportunity (O) harus memiliki
satu pasangan satu Threath (T).
Kemudian setelah masing-masing komponen dirumuskan dan
dipasangkan, langkah selanjutnya adalah melakukan proses
penilaian. Penilaian dilakukan dengan cara memberikan skor
pada masing -masing subkomponen, dimana satu
subkomponen dibandingkan dengan subkomponen yang lain
dalam komponen yang sama atau mengikuti lajur vertikal.
Subkomponen yang lebih menentukan dalam jalannya
organisasi, diberikan skor yang lebih besar. Standar penilaian
dibuat berdasarkan kesepakatan bersama untuk mengurangi
kadar subyektifitas penilaian.
PENDEKATAN KUANTITATIF ANALISIS
SWOT
Data SWOT kualitatif di atas dapat dikembangkan secara kuantitaif
melaluiperhitungan Analisis SWOT yang dikembangkan oleh Pearce dan
Robinson(1998) agar diketahui secara pasti posisi organisasi yang
sesungguhnya.
Perhitungan yang dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:
Melakukan perhitungan skor (a) dan bobot (b) point faktor serta jumlah total
perkalian skor dan bobot (c = a x b) pada setiap faktor S-W-O-T; Menghitung
skor (a) masing-masing point faktor dilakukan secara saling bebas (penilaian
terhadap sebuah point faktor tidak boleh dipengaruhi atau mempengaruhi
penilaian terhadap point faktor lainnya). Pilihan rentang besaran skor sangat
menentukan akurasi penilaian namun yang lazim digunakan adalah dari 1
sampai 10, dengan asumsi nilai 1 berarti skor yang paling rendah dan 10
berarti skor yang peling tinggi. Perhitungan bobot (b) masing-masing point
faktor dilaksanakan secara saling ketergantungan. Artinya, penilaian
terhadap satu point faktor adalah dengan membandingkan tingkat
kepentingannya dengan point faktor lainnya. Sehingga formulasi
perhitungannya adalah nilai yang telah didapat (rentang nilainya samadengan
banyaknya point faktor) dibagi dengan banyaknya jumlah point faktor.
Melakukan pengurangan antara jumlah total faktor S dengan W (d) dan faktor
O dengan T (e); Perolehan angka (d = x) selanjutnya menjadi nilai atau titik
pada sumbu X, sementara perolehan angka (e = y) selanjutnya menjadi nilai
atautitik pada sumbu Y;
Mencari posisi organisasi yang ditunjukkan oleh titik (x,y) pada
kuadranSWOT.
TEKNIK ANALISIS SWOT
(KUANTITATIF)
Kuadran I (positif, positif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang,
Rekomendasistrategi yang diberikan adalah Progresif, artinya organisasi
dalam kondisi primadan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus
melakukan ekspansi,memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara
maksimal.