Anda di halaman 1dari 17

STUDI POTENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA

MIKROHIDRO PADA SALURAN IRIGASI DI DESA


KALISIDI KECAMATAN UNGARAN BARAT
KABUPATEN SEMARANG

FERRY MAULANA RAHMAN


C.411.15.0014

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEMARANG
SEMARANG
2019
LATAR BELAKANG
1. Desa kalisidi, kecamatan ungaran barat, kabupaten semarang memiliki saluran
irigasi yang memiliki potensi pembangkit listrik tenaga mikro hidro (pltmh)
sebesar 5 Kw.
2. Membangun desa mandiri energi terbarukan untuk dimanfaatkan bagi
pengembangan potensi sosial ekonomi desa kalisidi.

BATASAN MASALAH
1. Lokasi penelitian dilakukan pada saluran irigasi di desa kalisidi kecamatan
ungaran barat kabupaten semarang.
2. Mengukur Tinggi jatuh (head) yang terjadi
3. Mengukur Debit air
4. Menghitung potensi energi air agar menghasilkan energi listrik (PLTMH).
Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Komponen–komponen PLTMH
Mikro Hidro (PLTMH)
Cara mengukur head dan debit air
1. Pengukuran head menggunakan selang

Pengukuran head dapat dihitung menggunkan persamaan dibawah ini:


H = Y1+Y2+Y3+....+Yn
Dimana :
H = head (m)
Y= titik ketinggian (m)
2. Pengukuran Debit dengan Cara Apung
Mengukur kecepatan dapat dihitung menggunakan persamaan
𝐣𝐚𝐫𝐚𝐤
V= (m/s)
𝐰𝐚𝐤𝐭𝐮

kecepatan aliran permukaan yang mendekati bagian tengah aliran terdapat faktor
koreksi, dimana:
o Saluran beton, persegi panjang, mulus c = 0.85
Menghitung kecepatan dari rata-rata kecepatan aliran sungai tersebut dengan
menggunakan rumus persamaan dibawah ini
Menghitung debit air kanal dengan persamaan dibawah ini 𝑉𝑎 = 𝑉𝑓 𝑥 𝑐 (m/s)
Q = A x Va (𝒎𝟑 /det) Dimana,
Dimana : Va = kecepatan aliran permukaan (m/s)
Q = Debit aliran (𝑚3 /detik) Vf = kecepatan rata – rata (m/s)
A = Luas penampang saluran (𝑚2 ) C = faktor koreksi
Va = Kecepatan aliran air (m/detik)

luas penampang dapat dihitung menggunakan persamaan dibawah


ini.
A = L rata-rata x H rata-rata
dimana :
A = Luas Penampang (𝑚2 )
L rata-rata = Lebar rata-rata (meter)
H rata-rata = Kedalaman rata-rata (meter)
DAYA YANG DIBANGKITKAN
 Energi potensial yang terkandung didalam air dapat dihitung menggunakan persamaan dibawah
ini.
P = 9,81 x ρ x Q x H
 Daya teoritis PLTMH tersebut di atas mengalami penurunan di karenakan lose yang di sebabkan
oleh turbin, belt dan generator. Dapat dihitung dengan persamaan dibawah ini
P~. = 9.81 x ρ x Q x H x ηt x ηbelt x ηgen
Dimana :
P = Potensi daya (watt)
ρ = Masa jenis air (1000 kg/𝑚3 )
Q = debit air, (𝑚3 /s)
H = efektif head (m)
ηt = efisiensi turbin, 0.8 untuk turbin Kaplan
ηbelt = 0.95 untuk V belt
ηgen = efisiensi generator 0,7
Analisa Kondisi Iklim
Schmidt dan Ferguson mengemukakan nilai Qiklim untuk membedakan tipe iklim di Indonesia.
Rumus iklim menurut Schmidt dan Ferguson dapat dihitung menggunakan persamaan dibawah
ini.
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔
Q iklim = × 100%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑠𝑎ℎ

Klasifikasi iklim menurut Schmidt dan Ferguson di tunjukkan pada tabel dibawah ini.
Tipe Nilai Qiklim (%) Kondisi iklim

A 0 ≤ Qiklim < 14,3 Sangat basah

B 14,3 ≤ Qiklim < 33,3 Basah

C 33,3 ≤ Qiklim < 60 Agak basah

D 60 ≤ Qiklim < 100 Sedang

E 100 ≤ Qiklim < 167 Agak kering

F 167 ≤ Qiklim < 300 Kering

G 300 ≤ Qiklim < 700 Sangat kering

H 700 ≤ Qiklim Luar biasa kering


METODOLOGI PENELITIAN
MULAI

STUDI
LITERATUR

Melakukan survey lokasi


PLTMH

PENGUMPULAN DATA

PENGUMPULAN DATA PRIMER :


PENGUMPULAN DATA SEKUNDER:
pengukuran debit air
Q = V.A Data Curah Hujan 2014-2018
Pengukuran tinggi jatuh/ head Data peta wilayah
H = Y1+Y2+...+Yn

Analisa dan Perhitungan

Perhitungan daya teoritis PLTMH


P~. = 9.81 x ρ x Q x H x ηt x ηbelt x ηgen

Kesimpulan dan
Saran

SELESAI
Pengukuran beda ketinggian (head) menggunakan selang Pengukuran Debit dengan Cara Apung
Analisa Kondisi Iklim
CURAH HUJAN (mm)
BULAN JUMLAH RATA-RATA
2014 2015 2016 2017 2018
JANUARI 476 387 434 515 295 2107 421,4
FEBRUARI 319 268 303 658 606 2154 430,8
MARET 316 508 178 369 280 1651 336,2
APRIL 240 329 271 182 189 1208 241,6
MEI 78 74 249 53 55 509 101,8
JUNI 226 22 68 126 44 486 97,2
JULI 254 3 134 8 0 399 79,8
AGUSTUS 19 2 93 0 5 119 23,8
SEPTEMBER 0 0 286 131 55 472 94,4
OKTOBER 42 0 303 276 25 646 129,2
NOVEMBER 201 149 422 555 250 1577 315,4
DESEMBER 448 263 494 369 311 1885 377
Jumlah 2619 2004 3235 3242 2115 13213 2648,6
Rata-rata 218,25 167 269,58 270,16 176,25 1101,08 220,22
Bulan basah (BB) 8 6 10 9 6 39 7,8
Bulan lembab (BL) 1 1 2 0 0 4 0,8
Bulan kering (BK) 3 5 0 3 6 17 3,4

Nilai Q iklim adalah :


3,4
Q iklim = × 100 %
7,8
= 43,6 %
Berdasarkan hasil perhitungan di atas menunjukan bahwa secara umum masuk dalam tipe iklim C. Menurut Schmidt dan
Ferguson tipe iklim C adalah iklim agak basah. Dengan rata – rata curah hujan tahunan sebesar 220,22 mm, rata – rata curah
hujan maksimum bulanan sebesar 430,8 mm dan rata-rata curah hujan minimum sebesar 23,8 mm, maka ketersediaan debit air
di desa kalisidi kecamatan ungaran barat kabupaten ungaran yang dibutuhkan PLTMH untuk memutar turbin bisa terpenuhi.
Pengukuran luas penampang
Berdasarkan pengukuran langsung di lapangan diperoleh data mengenai kedalaman rata-rata dan lebar
rata-rata adalah sebagai berikut:
Kedalaman rata - rata = 0,1 meter
Lebar rata – rata = 1 meter
Maka Luas penampang (A)
A = 0,1 m x 1 m
A = 0,1 𝑚2
PENGUKURAN DEBIT AIR
No Jarak (m) Waktu (s) Kecepatan (v = m/s)

1 2m 0,81 s 2,46 m/s

2 2m 0,97 s 2,06 m/s

3 2m 0,93 s 2,15 m/s

4 2m 1,01 s 1,98 m/s

5 2m 0,85 s 2,35 m/s

Total kecepatan 11 m/s

Kecepatan rata – rata 2,2 m/s

faktor koreksi aliran air, dimana: Menghitung debit air :


Saluran beton, persegi panjang, mulus c = 0.85 Diketahui :
𝑉𝑎 = 𝑉𝑓 𝑥 𝑐 A = 0,1 𝑚2
Dimana, Va = 1,87 m/s
Va = kecepatan aliran permukaan (m/s) Maka debit air,
Vf = kecepatan rata – rata (m/s) Q = Va x A
C = faktor koreksi Q = 0,1 𝑚2 x 1,87 m/s
Maka kecepatan aliran, Q = 0,187 𝑚3 /s
Va = 2,2 x 0,85 = 1,87 m/s
PENGUKURAN HEAD
PEMILIHAN JENIS TURBIN
Data teknis PLTMH yang didapat pada survey potensi di Desa Kalisidi Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten
Semarang, adapun data teknis yang didapat adalah:
 Luas penampang = 0,1 𝑚2
 Head = 5,3 m
 Dabit air = 0,187 𝑚3 /s.
Turbin yang dapat digunakan adalah turbin kaplan. Turbin kaplan mempunyai nilai efisiensi 0,8 Turbin
Kaplan dapat dioperasikan pada debit 0,05 𝑚3 /s. hingga 10 𝑚3 /s. dan head antara 2 s/d 20 m.

Pemilihan Generator
PLTMH didesa Kalisidi Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang selain memiliki daya mekanik
turbin sebesar 7,778 kW dan jarak antara PLTMH dengan konsumen  1 km, maka jenis generator yang
direkomendasikan adalah Menggunakan generator sinkron 1 phase (tipe ST 10) dengan spesifikasi, output
10 KVA, voltage 220 V, Frequency 50 Hz, speed 1500 rpm, efisiensi generator <10 KVA adalah 0,7.
Dengan sistem V-belt digunakan untuk skala di bawah 20 kW. Generator sinkron merupakan generator
yang sederhana, andal, mudah diperoleh dan tidak mahal.
PERHITUNGAN POTENSI DAYA YANG DIBANGKITKAN PLTMH
 Tenaga potensial yang terkandung didalam air adalah akibat debit air yang mengalir di sungai
dan adanya tinggi terjun.
diketahui
Head = 5,3 meter
Debit air = 0,187 𝑚3 /s
Maka potensi daya ,
P = 9,81 x 1000 x 0,187 x 5,3
P = 9722 watt
P = 9,722 kW
 Daya teoritis PLTMH tersebut di atas mengalami penurunan di karenakan lose yang di sebabkan
oleh turbin, belt dan generator.
Diketahui,
ηt = efisiensi turbin, 0.8 - 0.9 untuk turbin Kaplan
ηbelt = 0.95 untuk V belt
ηgen = efisiensi generator 0,7
Maka daya yang dibangkitkan PLTMH,
P~ = 9.81 x 1000 x 0.187 x 5,3 x 0.8 x 0.95 x 0.7
P~ = 5172 watt
P~ = 5,172 kW
KESIMPULAN
1. Dari hasil pengukuran debit air yang dilakukan dengan metode apung dihasilkan debit air sebesar 0,187 𝑚3 /s
2. Pengukuran Head dilakukan mengunakan selang, pada pengukuran head dilakukan pengukuran sebanyak 5 kali.
Sehingga didapatkan head sebesar 5,3 m.
3. Potensi daya PLTMH, Dengan diketahui tinggi terjun sebesar 5,3 meter, dan debit air sebesar 0,187 𝑚3 /s, menghasilkan
daya sebesar 9,722 kW.
4. Diketahui, Turbin kaplan, generator sinkron 1 phase dengan sistem V-belt, dan jarak PLTMH dengan konsumen  1 km
sehingga daya yang dibangkitkan PLTMH sebesar 5,172 kW

SARAN
1. Perlu dilakukannya study lanjutan terhadap alternatif optimalisasi PLTMH agar dapat diketahui efisiensi dari alternatif
optimalisasi tersebut.
2. Dalam suatu perencanaan PLTMH, segala aspek yang berhubungan dalam perencanaan harus diperhitungkan agar tidak
menjadi kendala pada saat pengoperasiannya.
3. Perlu adanya perhatian dari pihak-pihak terkait untuk dapat meningkatkan pembangunan PLTMH, karena adanya
potensi air pada saluran irigasi di Desa Kalisidi Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang yang sangat baik
untuk pembangunan PLTMH.

Anda mungkin juga menyukai