Anda di halaman 1dari 23

POKOK BAHASAN

Teori Dasar
Faktor Bahaya Kebakaran

Penanggulangan & Pencegahan Bahaya Kebakaran


TEORI DASAR
TEORI API

Api adalah zat panas yang ditimbulkan dari benda


yang terbakar, berasal dari proses oksidasi
sehingga berupa energi berintensitas yang
bervariasi dan memiliki bentuk cahaya (dengan
panjang gelombang juga di luar spektrum visual
sehingga dapat tidak terlihat oleh mata manusia)
dan panas yang juga dapat menimbulkan asap
TEORI DASAR
Segitiga Api
API
1). Bahan – Bakar :
Sesuatu benda/bahan yang dapat di/ter – bakar ;
Padat : Kayu, Kertas, Kain, Plastik, Batu-bara ;
Cair : Gasoline, Kerosine, Tiner, Spiritus, Solar, Oli ;
Gas : LPG, LNG, dan gas lain-lain ;

2). Oksigen / O2 / Zat Asam ;


Diperlukan Untuk proses pembakaran
- Tubuh manusia
minimum prosentase 15 %
- Membuat api

Komposisi Gas diudara :


- Nitrogen (N2) ± 78,09 % = 78 %
- Oksigen (O2) ± 20,95 % = 21 %
- Gas Lain
- Argon ± 0,93 % 100 %
1%
- CO2 ± 0,03 %
3). Sumber Nyala (source of ignition)
- Keadaan/kejadian/benda yg menghasilkan panas/nyala api ;

Terjadinya Sumber Nyala :


a. Peristiwa Alam (natural process);
- Panas Matahari, Halilintar, Panas Bumi, Gunung berapi ;
b. Reaksi Kimia (chemical process);
- Reaksi Karbide/batu kapur dg air ;
c. Peristiwa listrik (electrical process);
- Hubungan arus pendek, Loncatan timbunan listrik statik ;
d. Peristiwa Mekanik (mechanical process);
- Udara yg dipampatkan, Gesekan/Benturan dua buah benda ;
e. Peristiwa Nuklir (nuclear process);
- Reaktor/senjata/pembangkit tenaga nuklir ;
FAKTOR KEBAKARAN
PENYEBAB KEBAKARAN
KEBAKARAN

• Kebakaran adalah suatu bencana yang disebabkan


oleh terbentuknya api atau pembakaran yang
TIDAK TERKENDALI, yang menyebabkan
membahayakan nyawa manusia, merusak
bangunan maupun lingkungan
PENYEBAB KEBAKARAN
PENYEBAB KEBAKARAN

• Beban stop kontak yang terlalu berat - Stop kontak


dibebani dengan berbagai peralatan
• Sistem kabel tidak layak - Jangan biarkan kabel
yang sudah rusak tetap Anda gunakan
• Cairan yang mudah terbakar - Solar, minyak tanah,
dan bensin disimpan secara sembarangan
• Kompor LPG - seringkali akibat selang kompor
sudah tidak layak pakai/rusak
• Pembukaan Lahan – Pembukaan lahan dengan
membakar tanaman yang sudah tidak produktif
FAKTOR KEBAKARAN

OVERVIEW

Dari berbagai kasus kebakaran yang terjadi sebagian besar


penyebabnya adalah kurangnya pengetahuan masyarakat
tentang bagaimana mencegah terjadinya kebakaran dan bagaimana
menanggulanginya bila kebakaran sudah terlanjur terjadi sehingga
kerugian akibat kebakaran tersebut bisa dikurangi atau kerugiannya
ditekan seminimal mungkin
FAKTOR KEBAKARAN

A. FAKTOR MANUSIA (Human Factor)


Paling dominan sebagai pemicu terjadinya kebakaran :
1. KNOWLEDGE, tidak memiliki pengetahuan tentang
kebakaran dengan segala aspeknya
2. MENTAL ATTITUDE, tidak memiliki tanggung jawab moral
terhadap kemungkinan terjadinya kebakaran dan
dampaknya
3. SKILL, tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan ttg
penanganan kebakaran dengan segala aspeknya
B. FAKTOR ALAM (Natural Factor)
1. Halilintar / petir
2. Letusan gunung berapi
3. Sumber panas bumi dan gas alam
4. Kemarau panjang

C. FAKTOR TEKNIS PERALATAN PEMADAM


1. Kualitas atau mutu bahan RENDAH
2. Kemampuan teknis peralatan dibawah standar
3. Usia peralatan (LIVE TIME) pendek
PENANGGULANGAN KEBAKARAN
PENCEGAHAN KEBAKARAN
A. Sosialisasi Pencegahan Kebakaran :
1. Memberikan penyuluhan pada orang / petugas yg karena lingkup
tugasnya berhubungan dengan benda / barang yg mudah
terbakar
2. Memasang rambu petunjuk, peringatan dan larangan pada
daerah rawan ancaman kebakaran
3. Melakukan pemeriksaan secara rutin dan berkesinambungan
pada daerah rawan ancaman kebakaran, khususnya pada saat
penghuni ruangan tersebut meninggalkan tempatnya
B. FIRE PREVENTION SURVEY
Dilakukan terhadap bangunan dalam hal “FIRE PREVENTION
PRINCIPLES” (Minimum dilakukan oleh petugas SENIOR) :
1. ACCESSIBILITY;
Tersedia JALAN LINGKUNGAN yg memenuhi syarat ;
2. CONTRUCTION / STRUCTURE PROVISION;
Bangunan memiliki konstruksi tahan api berdasarkan pengujian ;
3. MEANS OF ESCAPE;
Tersedia sarana jalan menuju keluar (dalam bangunan) untuk
EVAKUASI ;
4. SMOKE VENTILATION;
Tersedia ventilasi yang secara prinsip dapat BERFUNGSI ;
5. ELECTRICITY LIGHTING;
Tersedia PENERANGAN DAYA LISTRIK yang memadai ;
6. HEATING / PEMANAS;
Penempatannya TEPAT ;
7. SPECIAL HAZARD;
Identifikasi dan inventarisasi terhadap Bahaya khusus yang
memiliki resiko KEBAKARAN TINGGI / HIGH HAZARD ;
8. FIRE FIGHTING EQUIPMENT;
Tersedia dengan penempatan standar :
• Portable fire extinguisher ;
• Fire hydrant ;
• Spinkler ;
• Riser pipe / stand pipe ;
• Fire alarm ;
JENIS MEDIA PEMADAM KEBAKARAN DAN APLIKASINYA
Jenis media pemadam kebakaran
Klasifikasi Jenis kebakaran Tipe basah Tipe kering
Air Busa Powder Clean
Agent
Bahan padat seperti kayu VVV V VV VVV*)
Klas A Bahan berharga atau penting XX XX VV**) VVV
Bahan cair XXX VVV VV VVV
Klas B Bahan gas X X VV VVV
Klas C Panel listrik, XXX XXX VV VVV
Klas D Kalium, litium, magnesium XXX XXX Khusus XXX

Keterangan :
VVV : Sangat efektif X : Tidak tepat
VV : Dapat digunakan XX : Merusak
V : Kurang tepat / tidak dianjurkan XXX : Berbahaya
*) : Tidak efisien **) : Kotor / korosif
C. INSPEKSI / PEMERIKSAAN;
Terhadap ALAT TERPASANG dan Unsur FIRE PERVENTION
LAINNYA
- Petunjuk dan larangan (apakah masih terpasang / terbaca)
- Pengaturan (penempatannya sesuai ketentuan)
- Kebersihan (Selalu terjaga)

D. FIRE EXIT DRILL - SIMULASI;


- Penanggulangan SETEMPAT
- Dilakukan oleh penghuni gedung / bangunan
- Penanggulangan TERKAIT
- Melibatkan unsur terkait lainnya (Dinas Kebakaran)
PENANGGULANGAN KEBAKARAN

A. Melokalisasi Kebakaran agar tidak meluas :


1. Menyediakan pasir pemadam pada daerah rawan tumpahan/genangan
BBM
2. Membuat parit pembatas pada tempat penimbunan BBM
3. Memasang alat pemadam api portable sesuai dengan kelas api
4. Melengkapi proteksi kebakaran secara teknik (Technical Provision) pada
gedung / Bangunan :
- Early warning System (Alarm, Detector, Panel Control Box)
- Fixed Instalation (Fire Hydrant, Sprinkler, Riser Pipe)
- Automatic Fixed Instalation (Total Flooding)
BILA ANDA MENDAPATI/MENGHADAPI KEBAKARAN
1. Bunyikan sirine tanda bahaya kebakaran.
2. Bila kebakaran masih tingkat awal, padamkan menggunakan
alat pemadam kebakaran yg tersedia, sesuai petunjuk.
3. Arahkan pekerja segera meninggalkan tempat, melalui pintu keluar
terdekat (jangan menggunakan lift).
4. Jangan berhenti untuk mengumpulkan barang-barang pribadi yg
tercecer.
5. Tutup semua pintu bangunan sepanjang jalan keluar.
6. Jangan masuk kembali ke dalam bangunan dg alasan apapun.
7. Berkumpullah di halaman gedung yg dirasa cukup aman.
8. Pastikan regu penolong/pemadam kebakaran terdekat telah
dihubungi.
Matur Nuwun

Anda mungkin juga menyukai