Anda di halaman 1dari 30

BIOKUSTIK

BIOAKUSTIK
Akustik membahas segala hal yang
berhubungan dengan bunyi,

Bioakustik membahas bunyi yang


berhubungan dengan makhluk hidup,
terutama manusia.

Bahasan bioakustik: proses pendengaran dan


instrumen bunyi
Dalam fisika, Bunyi atau suara adalah gelombang
longitudinal yang merambat melalui medium, yang
dihasilkan oleh getaran mekanis dan merupakan hasil
perambatan energi. medium baik padat, cair maupun
gas.

Gelombang bunyi terdiri dari molekul-molekul udara


yang tidak pernah merambat melainkan bergetar maju-
mundur. Tiap saat, molekul-molekul itu berdesakan di
beberapa tempat, sehingga menghasilkan wilayah
tekanan tinggi, tapi di tempat lain merenggang, sehingga
menghasilkan wilayah tekanan rendah.
Frekuensi, kecepatan dan panjang gelombang bunyi

Bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar. Berdasarkan


frekuensinya, getaran digolongkan menjadi 3, yaitu:
 Infrasonik (frekuensi <20 Hz)
 Tak tertangkap oleh indera pendengar manusia,
misalnya getaran gempa, tanah longsor dan sebagainya.
 Audiosonik (frekuensi 20 Hz sampai dengan 20.000 Hz).
 Tertangkap oleh indera pendengar manusia, misalnya
suara pembicaraan, suara lonceng dan sebagainya.
 Ultrasonik (frekuensi >20.000 Hz).
 Tak tertangkap oleh indera pendengar manusia,
misalnya getaran yang dihasilkan oleh magnet listrik,
getaran kristal piezo elektrik yang digunakan beberapa
instrumen kedokteran (USG, diatermi dll).
V = .f
V = kecepatan perambatan bunyi dalam
meter per sekon (m/s)
 = panjang gelombang dalam meter (m)
f = frekuensi dalam Hertz (Hz)
Jika suara di udara memiliki kecepatan perambatan 340
m/s, dan frekuensinya 20 Hz, berapakah panjang
gelombang bunyi tersebut?

Diketahui: v = 340 m/s, f = 20 Hz. Ditanyakan: .


Jawab:
. = v/f
= 340 m/s : 20 Hz
= 17 m
Kecepatan bunyi di udara adalah 340 m/s.
Jika sesuatu memiliki kecepatan melampaui
kecepatan suara di udara ini, disebut sebagai
supersonik.
Contohnya adalah pesawat supersonik dengan
kecepatan 2000 kilometer perjam.
Efek Dopler:

Frekuensi bunyi berubah akibat


perubahan jarak sumber bunyi-pendengar.
Pendengar 1 Pendengar 2

Formula frekuensi sekarang adalah:


Untuk sumber bunyi mendekati pendengar: f = fo . v/(v-c)
Untuk sumber bunyi menjauhi pendengar: f = fo . v/(v+c)

Keterangan:
f = frekuensi sekarang
fo = frekuensi bunyi mula-mula
v = kecepatan perambatan bunyi di udara (340 m/s)
c = kecepatan gerakan sumber bunyi atau pendengar
Pendengar 1 Pendengar 2

Formula frekuensi sekarang adalah:


Untuk pendengar mendekati sumber bunyi : f = fo . (v+c)/v
Untuk pendengar menjauhi sumber bunyi : f = fo . (v-c)/v

Keterangan:
f = frekuensi sekarang
fo = frekuensi bunyi mula-mula
v = kecepatan perambatan bunyi di udara (340 m/s)
c = kecepatan gerakan sumber bunyi atau pendengar
Ambulans mengeluarkan bunyi sirine dengan frekuensi 1000 Hz dengan
kecepatan 72 km/jam mendekati pendengar 1 dan meninggalkan pendengar 2.

Hitunglah frekuensi bunyi sekarang yang didengar oleh pendengar 1 dan


pendengar 2!
Diketahui:
f = 72 km/jam = (72 x 1000)/3600 m/s = 20 m/s
v = 340 m/s
fo = 1000 Hz
Ditanyakan: f untuk pendengar 1 (f1) dan f untuk pendengar 2 (f2)
Jawab:
f1 = fo . v/(v-c)
= 1000 . 340/(340-20)
= 1062,5 Hz

f2 = fo . v/(v-c)
= 1000 . 340/(340+20)
= 944 Hz
Telinga dan proses pendengaran

Organ yang berperan menerima getaran suara

Getaran tergolong sebagai energi mekanik

Energi mekanik ini diterima dan diolah di dalam


telinga, lalu diubah menjadi energi listrik setelah
diterima oleh reseptor saraf sensorik di organon korti
telinga dalam
Proses pengolahan suara oleh telinga:
1. Pada telinga luar
Aurikel (daun telinga) mengumpulkan gelombang suara untuk
diteruskan ke liang telinga. Bandingkan bentuk corong daun telinga
dengan stetoskop serta bandingkan pula fungsinya.

Meatus akustikus eksternus (liang telinga luar) yang areanya lebih


sempit akan meningkatkan intensitas suara dan diteruskan menuju
telinga tengah. Bandingkan pula bentuk dan struktur liang telinga
dengan stetoskop tadi.

Membrana timpani (gendang telinga) sebagai pembatas telinga luar


dan telinga tengah digetarkan dan menguatkan suara. Luas
membrana timpani kira-kira 51 mm2.
2. Pada telinga tengah

Tulang-tulang pendengaran (malleus, inkus dan stapes) menguatkan


suara dengan mekanisme gaya ungkit dan melanjutkannya menuju
pembatas telinga dalam yaitu foramen ovale.

Efek dari gaya ungkit tulang pendengaran terhadap getaran suara


adalah 1,3 kali. Cermati bahwa tulang-tulang pendengaran berawal
dari membran timpani seluas 51 mm2 dan berakhir pada foramen
ovale dengan luas kira-kira 3 mm2. Dengan demikian getaran suara
yang masuk ke dalam telinga mengalami amplifikasi sebesar:

51/3 x 1,3 = 22 kali


3. Pada telinga dalam

Telinga dalam: kokhlea (rumah siput) dan duktus semisirkularis


(saluran setengah lingkaran).

Di dalam kokhlea terdapat 3 saluran: skala vestibuli dan skala


timpani yang berisi cairan perilimfe, yang akan bergetar meneruskan
getaran dari foramen ovale. Selanjutnya getaran ini akan
menggetarkan cairan endolimfe dan organ korti di skala ketiga (skala
media).

Organ korti merupakan sel-sel rambut sebagai reseptor


pendengaran. Dengan kata lain energi mekanik berupa getaran tadi
merangsang reseptor saraf sensorik pendengaran (Nervus VIII) dan
diteruskan sebagai energi listrik menuju otak untuk ditafsirkan.
Respon frekuensi telinga
Pada usia muda batas atas masih 20.000 Hz, di usia pertengahan berkurang menjadi
15.000 Hz dan pada usia lanjut menjadi 10.000 Hz. Telinga manusia memiliki sensitifitas
tertinggi pada frekuensi 3.000 Hz yang menimbulkan rasa tidak nyaman, misalnya suara
jeritan atau alarm. Penyebab dari kondisi tersebut adalah kokhlea adalah tabung dengan
panjang 2,5 cm yang tertutup di salah satu ujung.
Tes Pendengaran

Ketajaman pendengaran sering diukur dengan suatu


audiometri. Audiometri berasal dari kata audir dan metrios
yang berarti mendengar dan mengukur (uji pendengaran).

Audiometri tidak saja dipergunakan untuk mengukur


ketajaman pendengaran, tetapi juga dapat dipergunakan
untuk menentukan lokalisasi kerusakan anatomis yang
menimbulkan gangguan pendengaran.

orang yang berpendengaran normal dan berusia sekitar 20-29


tahun merupakan nilai ambang baku pendengaran untuk nada
muri.
Frekuensi dari 500-2000 Hz yang paling penting untuk
memahami percakapan sehari-hari.
klasifikasi kehilangan pendengaran
Dampak Kebisingan Terhadap Kesehatan

Gangguan Fisiologis
Pada umumnya, bising bernada tinggi sangat
mengganggu, apalagi bila terputus-putus atau yang
datangnya tiba-tiba. Gangguan dapat berupa
peningkatan tekanan darah (± 10 mmHg),
peningkatan nadi, konstriksi pembuluh darah perifer
terutama pada tangan dan kaki, serta dapat
menyebabkan pucat dan gangguan sensoris.
Bising dengan intensitas tinggi dapat menyebabkan
pusing/sakit kepala. Hal ini disebabkan bising dapat
merangsang situasi reseptor vestibular dalam telinga
dalam yang akan menimbulkan efek pusing/vertigo.
Perasaan mual, susah tidur dan sesak nafas
disbabkan oleh rangsangan bising terhadap sistem
saraf, keseimbangan organ, kelenjar endokrin,
tekanan darah, sistem pencernaan dan
keseimbangan elektrolit.
Gangguan Psikologis

Gangguan psikologis dapat berupa rasa tidak


nyaman, kurang konsentrasi, susah tidur, dan cepat
marah. Bila kebisingan diterima dalam waktu lama
dapat menyebabkan penyakit psikosomatik berupa
gastritis, jantung, stres, kelelahan dan lain-lain.
Gangguan Komunikasi

Gangguan komunikasi biasanya disebabkan masking


effect (bunyi yang menutupi pendengaran yang kurang
jelas) atau gangguan kejelasan suara. Komunikasi
pembicaraan harus dilakukan dengan cara berteriak.
Gangguan ini menyebabkan terganggunya pekerjaan,
sampai pada kemungkinan terjadinya kesalahan
karena tidak mendengar isyarat atau tanda bahaya.
Gangguan komunikasi ini secara tidak langsung
membahayakan keselamatan seseorang
Macam-macam gangguan pendengaran (ketulian),

Tuli Sementara
Diakibatkan pemaparan terhadap bising dengan
intensitas tinggi dalam waktu singkat

Tuli Menetap
Diakibatkan Tingginya level suara, Lama paparan,
Spektrum suara dan lain

Prebycusis
Penurunan daya dengar sebagai akibat pertambahan
usia
Penggunaan dalam bidang kedokteran: Pemeriksaan
untuk melihat bagian dalam tubuh manusia dengan
menggunakan pulsa-pulsa ultrasonik dinamakan
USG (ultrasonografi).

Dalam tubuh manusia, pulsa-pulsa ultrasonik


dipantulkan oleh jaringan-jaringan, tulang-tulang dan
cairan tubuh dengan massa jenis berbeda.
Memantulkan pulsa-ulsa ultrasonik yang dipancarkan
dapat menghasilkan gambar-gambar bagian tubuh
yang dijumpai oleh pulsa-pulsa ultrasonik pada layar
Osiloskop.
Penggunaan Ultrasonik dalam diagnosis kedokteran karena
beberapa hal sebagai berikut :

 Ultrasonik jauh lebih aman daripada sinar – X yang dapat


merusak sel-sel tubuh manusia karena ionisasi,
 Ultrasonik dapat digunakan terus-menerus unuk melihat
pergerakan janin atau lever seseorang, tanpa melukai atau
menimbulkan resiko terhadap pasien.
 Ultrasonik dapat mengukur kedalaman suatu benda di
bawah permukaan kulit, sedangkan gambar yang dihasilkan
sinar – X adalah datar tanpa ada petunjuk tentang
kedalamannya.
 Ultrasonik dapat mendeteksi perbedaan jaringan-jaringan
dalam tubuh yang tidak dapat dilakukan sinar – X. Dengan ini
ultrasonik kadang-kadang mampu menemukan tumor atau
gumpalan dalam tubuh manusia.
Efek Doppler dalam Bidang Kesehatan

Efek doppler digunakan utk memonitor aliran darah


mlalui pembuluh nadi utama. Gelombng" ultrasonik
frekuensi 5-10 MHz diarahkn menuju ke pembuluh
nadi dan suatu penerima R akan mendeteksi sinyal
hambur pantul. Frekuensi dri sinyal pantul yg diterima
bergantng pada kcepatan aliran darah.

Pengukuran ini efektif utk mendeteksi trombosis


(penyempitan Pmbulu Darah) karena trombosis bisa
menyebabkn perubahan yg cukup signifikn pda aliran
darah.
Alat Bantu Dengar
Proses Pengukuran Pendengaran
Menggunakan AUDIOMETRI

Anda mungkin juga menyukai