Anda di halaman 1dari 19

DEMOKRASI

Sri Dewi Sartika, S.H., M.Hum.

PERTEMUAN VI 8 . 4 . 14
• Abraham Lincoln, 1863 (definisi/pengertian demokrasi yang paling populer):
• Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat
(government of the people, by the people, and for the people).
• Pemerintahan dari rakyat artinya pemerintahan negara mendapat mandat
dari rakyat untuk menyelenggarakan pemerintahan. Rakyat pemegang
kedaulatan atau kekuasaan tertinggi dalam negara demokrasi. Apabila
pemerintah telah mendapat mandat dari rakyat untuk memimpin
penyelenggaraan bernegara, maka pemerintah tersebut sah. Seorang
pemimpin (presiden, gubernur, bupati, pemimpin politik yang telah dipilih
rakyat, berarti mendapat mandat secara sah dari rakyat. (Pemerintahan
demokrasi sebab berasal dari mandat rakyat).
• Pemerintahan oleh rakyat artinya pemerintahan negara dijalankan oleh
rakyat. Pemerintahan negara diawasi oleh rakyat yang diwakili (dijalankan)
oleh wakil rakyat. Wakil rakyat memilih dan menentukan (kebijakan)
pemerintah negara sekaligus mengawasi penyelenggaraan pemerintahan.
(Rakyat secara tidak langsung melalui wakil-wakilnya membentuk dan
mengawasi jalannya pemerintahan).
• Pemerintahan untuk rakyat artinya pemerintahan menghasilkan dan
menjalankan kebijakan-kebijakan yang diarahkan untuk kepentingan dan
kesejahteraan rakyat. Dalam negara demokrasi pemerintah harus berusaha
sebaik mungkin agar kebijakan yang dikeluarkan adalah aspirasi rakyat dan
untuk kepentingan rakyat. Pemerintah harus bertanggung jawab kepada
rakyat dan diawasi oleh rakyat.
A. HAKIKAT DEMOKRASI
1. Pengertian Demokrasi
• Secara etimologis (dari sudut bahasa), demokrasi berasal dari bahasa Yunani
yaitu demos yang berarti rakyat dan cratos/cratein yang berarti pemerintahan
atau kekuasaan. Jadi, secara bahasa, demokrasi (demos-cratos/demos-cratein)
artinya pemerintahan rakyat atau kekuasaan rakyat.
• Secara terminologis (definisi), banyak sekali definisi demokrasi yang
dikemukakan oleh beberapa ahli politik. Masing-masing memberikan definisi
dari sudut pandang yang berbeda, diantaranya:
• Hennry B. Mayo: Sistem politik demokratis adalah sistem yang
menunjukkan bahwa kebijaksanaan umum ditentukan atas dasar mayoritas
oleh wakil-wakil yang diawasi secara efektif oleh rakyat dalam pemilihan-
pemilihan berkala yang didasarkan atas prinsip kesamaan politik dan
diselenggarakan dalam suasana terjaminnya kebebasan politik.
• International Commission for Jurist: Demokrasi adalah suatu bentuk
pemerintahan dimana hak untuk membuat keputusan-keputusan politik
diselenggarakan oleh warga negara melalui wakil-wakil yang dipilih oleh
mereka dan bertanggung jawab kepada mereka melalui suatu proses
pemilihan yang bebas.
2. Prinsip Demokrasi
• Dalam demokrasi, kekuasaan pemerintahan negara berada di tangan rakyat. Rakyat
adalah pemegang kekuasaan tertinggi atau kedaulatan di negara tersebut.
Pemerintahan yang menempatkan rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi
disebut pemerintahan demokrasi. Secara substantif, prinsip utama demokrasi ada dua
(Maswadi Rauf, 1997), yaitu:
• Kebebasan dan persamaan (freedom and equality),
• Kedaulatan rakyat (people’s sovereignty).

3. Demokrasi sebagai Sistem Politik


• Hampir semua negara di dunia meyakini demokrasi sebagai ‘tolok ukur’ dari
keabsahan politik. Keyakinan bahwa kehendak rakyat adalah dasar utama kewenangan
pemerintah menjadi dasar tegaknya sistem politik demokrasi.
• Sistem politik sekarang ini dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu sistem politik demokrasi
dan sistem politik non-demokrasi (Huntington, 2001);
• Sistem politik non-demokrasi adalah sistem politik otoriter, totaliter, sistem
diktator, rezim militer, rezim satu partai, monarki absolut, dan sistem komunis.
• Sistem politik (pemerintahan) demokrasi adalah sistem pemerintahan dalam
suatu negara yang menjalankan prinsip-prinsip demokrasi
• Sistem politik kediktatoran adalah sistem pemerintahan dalam suatu negara yang
menjalanan prinsip-prinsip kediktatoran/otoritarian. Prinsip-prinsip
kediktatoran/otoritarian adalah lawan dari prinsip-prinsip demokrasi.
• Negara baik bentuk kerajaan maupun bentuk republik dapat saja merupakan negara
demokrasi atau negara kediktatoran, tergantung dari prinsip-prinsip yang dijalankan
dalam penyelenggaraan negara (ada negara kerajaan yang demokratis dan negara
kerajaan yang bersifat otoriter, begitupun sebaliknya ada negara republik yang
demokratis dan negara republik yang sifatnya diktator).
• Terdapat beberapa prinsip sistem politik demokrasi dan prinsip-prinsip sistem politik
otoriter/totaliter.
1. Prinsip sistem politik demokrasi:
a. pembagian kekuasaan,
b. Pemerintahan konstitusional (konstitusi/UUD yang demokratis),
c. Rule of law,
d. Pemilu,
e. Parpol lebih dari satu,
f. Pers bebas,
g. Pengakuan hak-hak minoritas,
h. Perlindungan HAM,
i. Peradilah bebas,
j. Pengawasan administrasi negara,
k. Kebijkan pemerintah dibuat badan perwakilan rakyat,
l. Jaminan kebebasan individu,
m. Mekanisme politik berubah,
n. Penyelesaian konflik dengan damai.

2. Prinsip sistem politik nondemokrasi:


a. Pemusatan kekuasaan,
b. Pemerintahan tidak konstitusional,
c. Rule of power,
d. Pembentukan pemerintahan melalui dekrit,
e. Pemilu tidak demokratis,
f. Terdapat satu parpol,
g. Tidak mengakui hak minoritas dan menekan,
h. Tidak ada kebebasan pers, berpendapat, dan berbicara,
i. Tidak ada perlindungan HAM,
j. Badan peradilan yang tidak bebas,
k. Tidak ada pengendalian administrasi (birokrasi pemerintah sangat besar),
l. Tidak ada jaminan kebebasan individu,
m. Banyak berlaku doktrin (prinsip dogmatisme),
n. Mekanisme politik tidak pernah berubah,
o. Penyelesaian konflik dengan kekerasan/paksaan.
4. Lembaga (Struktur) Demokrasi
• Untuk terwujudnya sistem politik demokrasi dibutuhkan lembaga-lembaga demokrasi
yang menopang sistem politik tersebut. Untuk melaksanakan nilai-nilai demokrasi
perlu diselenggarakan lembaga-lembaga, antara lain: (Mirriam Budiardjo, 1997)
a. Pemerintahan yang bertanggung jawab.
b. Suatu dewan perwakilan rakyat yang mewakili golongan dan kepentingan dalam
masyarakat yang dipilih melalui pemilihan umum yang bebas dan rahasia.
Dewan ini melakukan pengawasan terhadap pemerintah.
c. Suatu organisasi politik yang mencakup lebih dari satu partai (sistem dwipartai,
multipartai). Partai menyelenggarakan hubungan yang kontinu dengan
masyarakat.
d. Pers dan media massa yang bebas untuk menyatakan pendapat.
e. Sistem peradilan yang bebas untuk menjamin hak asasi manusia dan
mempertahankan keadilan.
• Untuk berhasilnya demokrasi dalam suatu negara, terdapat dua hal penting, yakni;
a. Tumbuh dan berkembangnya nilai-nilai demokrasi yang menjadi sikap dan pola
hidup masyarakat dan penyelenggaraan negara dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara (secara kultur),
b. Terbentuknya dan berjalannya lembaga-lembaga demokrasi dalam sistem politik
dan pemerintahan (secara struktur).
• Dua hal penting tersebut saling berkaitan dan menentukan. Nilai-nilai demokrasi
yang telah tumbuh dalam kehidupan masyarakat harus disalurkan ke dalam
lembaga-lembaga demokrasi agar terwujud sistem pemerintahan yang
demokratis. Adanya lembaga-lembaga demokrasi didasari oleh nilai demokrasi.
Suatu negara yang memiliki lembaga-lembaga demokrasi tapi masyarakatnya
masih jauh dari sikap demokrasi , maka lembaga-lembaga itu tidak mampu
berjalan dengan baik.
B. DEMOKRASI DI INDONESIA
1. Demokrasi Desa
• Bangsa Indonesia sejak dahulu telah mempraktikkan ide tentang demokrasi
(masih sederhana dan bukan dalam tingkat kenegaraan). Menurut Mohammad
Hatta, desa-desa di Indonesia sudah menjalankan demokrasi, misalnya dengan
pemilihan kepala desa dan adanya rembug desa. Itulah yang disebut “demokrasi
asli”. Demokrasi desa memiliki 5 (lima) unsur yaitu:
a. Rapat,
b. Mufakat,
c. Gotong royong,
d. Hak mengadakan protes bersama, dan
e. Hak menyingkir dari kekuasaan raja absolut.
2. Demokrasi Pancasila
• Bersumber pada ideologinya, demokrasi yang berkembang di Indonesia adalah
demokrasi Pancasila. (Pancasila adalah ideologi nasional, yaitu seperangkat nilai
yang dianggap baik, sesuai, dan menguntungkan bangsa).
• Nilai-nilai dari setiap sila pada Pancasila, sesuai dengan ajaran demokrasi bukan
ajaran otoritarian atau totalitarian. Pancasila merupakan dasar dan mendukung
demokrasi di Indonesia.
• Nilai-nilai Pancasila yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945 sesuai dengan
prinsip-prinsip demokrasi modern. Nilai-nilai demokrasi tersebut adalah:
a. Kedaulatan rakyat,
b. Republik,
c. Negara berdasar atas hukum,
d. Pemerintahan yang konstitusional,
e. Sistem perwakilan,
f. Prinsip musyawarah,
g. Prinsip Ketuhanan.
• Demokrasi Pancasila dapat dartikan secara luas dan sempit.
a. Secara sempit demokrasi Pancasila berarti kedaulatan rakyat yang
dilaksanakan menurut hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
b. Secara luas demokrasi Pancasila berarti kedaulatan rakyat yang didasarkan
pada nilai-nilai Pancasila dalam bidang politik, ekonomi, dan sosial. Sesuai
dengan konsep demokrasi Indonesia yang modern, menurut Moh. Hatta,
demokrasi Indonesia yang modern harus meliputi 3 (tiga) hal tersebut.
3. Landasan Sistem Politik Demokrasi di Indonesia
• Sistem politik demokrasi didasarkan pada nilai, prinsip, prosedur, dan
kelembagaan yang demokratis. Sistem politik demokrasi menjamin hak
kebebasan warga negara, membatasi kekuasaan pemerintahan, dan
memberikan keadilan.
• Indonesia sejak awal berdiri menjadikan demokrasi sebagai pilihan
sistem politiknya. Cita-cita demokrasi menjadi cita-cita para pendiri
negara. Landasan negara Indonesia sebagai negara demokrasi terdapat
dalam:
a. Pembukaan UUD 1945 pada Alinea 4 (“…maka disusunlah
kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu UUD Negara
RI yang berkedaulatan rakyat….”).
b. Pasal 1 ayat (2) UUD 1945 (kedaulatan di tangan rakyat dan
dilakukan menurut ketentuan UUD). Dari pasal ini jelas bahwa isi
demokrasi Indonesia (demokrasi politik, ekonomi, dan sosial)
dijabarkan pada ketentuan-ketentuan UUD 1945.
4. Sendi-sendi Pokok Sistem Politik Demokrasi Indonesia
a. Ide Kedaulatan Rakyat
Yang berdaulat di negara demokrasi adalah rakyat (gagasan
pokok demokrasi). Tercermin dalam Pasal 1 ayat (2) UUD 1945.
b. Negara berdasar atas Hukum
Negara demokrasi adalah negara hukum, tercermin dalam Pasal
1 ayat (3) UUD 1945 (“Negara Indonesia adalah negara hukum”).
c. Bentuk Republik
Negara Indonesia berbentuk republik yang memperjuangkan
kepentingan umum (republika). Tercermin dalam Pasal 1 ayat (1)
UUD 1945 (“Negara Indonesia adalah Negara Kesatuan, yang
berbentuk republik”).
d. Pemerintahan berdasarkan Konstitusi
Penyelenggaraan pemerintahan menurut ketentuan peraturan
perundang-undangan dan berlandaskan konstitusi/UUD yang
demokratis. Tercermin pada Pasal 4 ayat (1) UUD 1945 (“Presiden
RI memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD”).
e. Pemerintahan yang Bertanggung jawab
Pemerintah selaku penyelenggara negara adalah pemerintah
yang bertanggung jawab atas segala tindakannya. Berdasarkan
demokrasi Pancasila, pemerintah bertanggung jawab ke bawah
(kepada rakyat), dan ke atas (secara moral kepada Tuhan Yang
Maha Esa).
f. Sistem Perwakilan
Pemerintah menjalankan amanat rakyat untuk
menyelenggarakan pemerintahan. Demokrasi yang dijalankan
adalah demokrasi perwakilan/tidak langsung (wakil rakyat dipilih
melalui pemilu).
g. Sistem Pemerintahan Presidensiil
Presiden penyelenggara negara tertinggi. Presiden adalah kepala
negara sekaligus kepala pemerintahan.
5. Mekanisme Sistem Politik Demokrasi Indonesia
Merupakan;
a. Bentuk negara kesatuan dengan prinsip otonomi yang luas ( di
samping adanya pemerintah pusat terdapat pemerintah daerah yang
memiliki hak otonom).
b. Bentuk pemerintahan republik dan sistem pemerintahan presidensiil.
c. Presiden adalah kepala negara sekaligus kepala pemerintahan.
Presiden dan wakil presiden dipilih langsung oleh rakyat.
d. Kabinet/menteri diangkat oleh presiden dan bertanggung jawab
kepada presiden. Presiden juga dibantu dewan pertimbangan (selain
menteri).
e. Pemilu diselenggarakan untuk memilih:
1. Presiden dan wakil presiden,
2. Anggota DPR,
3. Anggota DPD,
4. Anggota DPRD Provinsi, Kota, Kabupaten, dan
5. Kepala Daerah Provinsi, Kota, Kabupaten.
f. Sistem multi partai (1999: 48 partai politik, 2004: 24 partai politik,
2009: partai politik, 2014: 15 Partai Politik).
g. Kekuasaan yudikatif ( dijalankan oleh MA, Pengadilan Tinggi,
Pengadilan Negeri, MK).
h. Adanya Badan Pemeriksa Keuangan dan Komisi Yudisial.

Anda mungkin juga menyukai