Latar belakang Sejarah dunia industri di Indonesia sejak krisis ekonomi berlangsung telah membuktikan bahwa strategi pengembangan industri yang hanya mengandalkan industrimanufaktur saja ternyata sangat rapuh.
Sebaliknya sektor industri pertanian (agroindustri)
menunjukkan daya tahannya dalam menghadapi gelombang krisis, dengan demikian kebutuhan pengembangan agroindustri yang banyak menggunakan bahan baku lokal dan berbasis pada pertanian semakin mendesak untuk dilaksanakan. PENGERTIAN INDUSTRI Industri yaitu suatu usaha yang melakukan kegiatan ekonomi dengan tujuan merubah bahan mentah menjadi bahan jadi atau setengah jadi
Industri yaitu sekelompok perusahaan yang
menghasilkan produk yang dapat saling menggantikan Agribisnis suatu kegiatan usaha yang mendasarkan pada budidaya dan pengelolaan hasil-hasil pertanian secara luas (pertanian semusim, perkebunan, peternakan, perikanan dll) baik yang berskala sempit maupun luas Definisi Agroindustri Perusahaan yg mengolah hasil tanaman dan hewan. Pengolahan mencakup transformasi dan pengawetan produk melalui perubahan fisik atau kimiawi, pengemasan, dan distribusi Perusahaan yg memproses (mengolah) bahan baku pertaniansecara luas (agrokompleks) seperti tanamanpangan, sayuran, buah, perikanan, peternakan, perkebunan, dan kehutanan PENGERTIAN Komponen dari sistem agribisnis yang merupakan industri yang mengolah bahan baku dari hasil pertanian menjadi bahan setengah jadi atau barang jadi. PERAN AGROINDUSTRI PENTING
Pada umumnya mampu menghasilkan
nilai tambah dari produk segar hasil pertanian. TUJUAN AGROINDUSTRI Mendapatkan produk yang sesuai dengan kebutuhan manusia, baik selera maupun nilai gizinya. Memperpanjang masa simpan hasil pertanian yang mudah rusak. Memberi peluang bagi perkembangan industri. Menciptakan diversifikasi produk. Memperluas pangsapasar. Kontribusi Agroindustri Meningkatkan pendapatan pelaku agribisnis Menyerap tenaga kerja Meningkatkan perolehan devisa Meningkatkan pendapatan pajak Mendorong tumbuhnya industri lain 1. Agroindustri Hulu yaitu industri yang menghasilkan produk-produk berupa alat dan mesin pertanian, sarana produksi pertanian (benih,pupuk & pestisida), dan bahan-bahan yang diperlukan oleh sector pertanian 2. Agroindustri Hilir yaitu industri yang mengolah komoditas pertanian primer menjadi produk olahan baik produk akhir (Finish Product) maupun produk antara (Intermediate Product) baik berupa bahan makanan, pakaian maupun kerajianan KARAKTERISTIK AGROINDUSTRI Memiliki keterkaitan yang kuat, baik dengan industri hulumaupun industri hilir. Menggunakan sumber daya alam yang ada dan dapat diperbarui serta lebih banyak tenaga kerja yangdilibatkan, baik yang berpendidikan maupun yang tidakkurang berpendidikan. Penggunaan sumber daya yang dapat diperbarui menunjukan bahwa agroindustri dapat dikembangkan dalam jangka panjang dan kapasitas produksinya dapat ditingkatkan seiring dengan perkembangan teknologi pengelolaan sumber dayanya. KEUNGGULAN KOMPARATIF & KOMPETITIF Mampu dan unggul baik dipasar domestik maupun dipasar internasional, (khususnya pertanian tropika) Dapat menampung tenaga kerja dalam jumlah besar. BUKTI
Masa krisis ekonomi tahun 1997, yaitu ketika sektor
pertanian mampu menampung tenaga kerja yang terkena pemutusan hubungan kerja dari sector industri manufaktur. ASPEK AGROINDUSTRI Produksi Harus mempertimbangkan ketersediaan bahan baku terutama dari kuantitas, kualitas dan kontinuitas. Pasar Harus mampu menyesuaikan dengan permintaan pasar yang berkembang secara dinamis. Distribusi harus memperhitungkan perkembangan pesaing atau produk substitusinya. ASPEK AGROINDUSTRI Teknologi harus mampu berkembang mengikuti perkembangan teknologi yang lebih efisien. Manajerial diperlukan sumber daya manusia yang mampu menjalankan manajemen agroindustri secara efisien. Sosial harus mempertimbangkan pendayagunaan masyarakat dan merupakan sarana transfer dari teknologi dan bukan pesaing bagi tenaga kerja manusia. PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI Memiliki keterkaitan yang kuat dengan sektor industri lain. Berdampak luas terhadap peningkatan nilai tambah, penyediaan kesempatan kerja, pengembangan dan penguasaan teknologi tinggi pengolahan Hambatan Pengembangan Sulit melakukan pembinaan sehingga terjadi inefisiensi usaha Sarana dan prasarana kurang memadai Biaya transportasi tinggi Pemusatan agroindustri di kota-kota besar, nilai bahan baku menjadi lebih mahal Sistem kelembagaan (perdesaan) masih lemah, fluktuasi harga tinggi. Faktor KEUNTUNGAN Tersedianya sumberd aya alam yangmelimpah. Untuk Pengembangan industri sebaiknya memanfaatkan bahan baku dalam negeri danmenghasilkan produk-produk yang memiliki nilai tambah tinggi terutama produk siap saji, praktis dan memperhatikan masalah mutu Hargap roduk terjangkau, lokasi dekat dengan konsumen, tempat berbelanja yang nyaman dan penyajiannya yang baik Rendahnya daya saing produk di pasar internasional Kelemahan Produk pertanian Musiman Infrastruktur Koordinasi yg kurang baik Lokasi terpencar Terjadi pemusatan di kota sehingga biaya transportasi mahal Kebijakan yang ditempuh Meningkatkan ketrampilan dan kemampuan petani untuk berusaha secara efisien Menyebarkan informasi pasar dan peluang pasar Menetapkan standarisasi untuk produksi pertanian secara tegas dan dimengerti oleh semua pihak (GAP/SOP) Mengembangkan kelembagaan keinginan petani dan bukan berdasarkan keinginan birokrasi Konsolidasi kelembagaan pemasaran dan pengembangan market-intellegent Konsep Agroindustri berkelanjutan Ciri-ciri agroindustri berkelanjutan 1. Produktivitas dan keuntungan dapat dipertahankan atau ditingkatkan dalam waktu yang relatif lama 2. Sumberdaya alam khususnya sumber daya pertanian yang menghasilkan bahan baku agroindustri dapat dipelihara dengan baik bahkan dapat ditingkatkan 3. Dampak negatif dari adanya pemanfaatan sumber daya alam dan adanya agroindustri dapat diminimalkan. To be continue…!!!!