Anda di halaman 1dari 23

Ir.

Adil Barus, MSi


Latar belakang
 Sejarah dunia industri di Indonesia sejak krisis ekonomi
berlangsung telah membuktikan bahwa strategi
pengembangan industri yang hanya mengandalkan
industrimanufaktur saja ternyata sangat rapuh.

 Sebaliknya sektor industri pertanian (agroindustri)


menunjukkan daya tahannya dalam menghadapi
gelombang krisis, dengan demikian kebutuhan
pengembangan agroindustri yang banyak menggunakan
bahan baku lokal dan berbasis pada pertanian semakin
mendesak untuk dilaksanakan.
PENGERTIAN INDUSTRI
Industri yaitu suatu usaha yang melakukan
kegiatan ekonomi dengan tujuan merubah bahan
mentah menjadi bahan jadi atau setengah jadi

Industri yaitu sekelompok perusahaan yang


menghasilkan produk yang dapat saling
menggantikan
Agribisnis
suatu kegiatan usaha yang
mendasarkan pada budidaya dan
pengelolaan hasil-hasil pertanian
secara luas (pertanian semusim,
perkebunan, peternakan,
perikanan dll) baik yang berskala
sempit maupun luas
Definisi Agroindustri
 Perusahaan yg mengolah hasil tanaman dan hewan.
Pengolahan mencakup transformasi dan pengawetan
produk melalui perubahan fisik atau kimiawi,
pengemasan, dan distribusi
 Perusahaan yg memproses (mengolah) bahan baku
pertaniansecara luas (agrokompleks) seperti
tanamanpangan, sayuran, buah, perikanan,
peternakan, perkebunan, dan kehutanan
PENGERTIAN
Komponen dari sistem agribisnis yang
merupakan industri yang mengolah
bahan baku dari hasil pertanian
menjadi bahan setengah jadi atau
barang jadi.
PERAN AGROINDUSTRI
PENTING

Pada umumnya mampu menghasilkan


nilai tambah dari produk segar hasil
pertanian.
TUJUAN AGROINDUSTRI
 Mendapatkan produk yang sesuai dengan kebutuhan
manusia, baik selera maupun nilai gizinya.
 Memperpanjang masa simpan hasil pertanian yang
mudah rusak.
 Memberi peluang bagi perkembangan industri.
 Menciptakan diversifikasi produk.
 Memperluas pangsapasar.
Kontribusi Agroindustri
 Meningkatkan pendapatan pelaku
agribisnis
 Menyerap tenaga kerja
 Meningkatkan perolehan devisa
 Meningkatkan pendapatan pajak
 Mendorong tumbuhnya industri lain
1. Agroindustri Hulu yaitu industri
yang menghasilkan produk-produk
berupa alat dan mesin pertanian,
sarana produksi pertanian
(benih,pupuk & pestisida), dan
bahan-bahan yang diperlukan oleh
sector pertanian
2. Agroindustri Hilir yaitu industri
yang mengolah komoditas pertanian
primer menjadi produk olahan baik
produk akhir (Finish Product)
maupun produk antara
(Intermediate Product) baik berupa
bahan makanan, pakaian maupun
kerajianan
KARAKTERISTIK AGROINDUSTRI
Memiliki keterkaitan yang kuat, baik dengan industri
hulumaupun industri hilir.
 Menggunakan sumber daya alam yang ada dan dapat
diperbarui serta lebih banyak tenaga kerja
yangdilibatkan, baik yang berpendidikan maupun
yang tidakkurang berpendidikan.
 Penggunaan sumber daya yang dapat diperbarui
menunjukan bahwa agroindustri dapat dikembangkan
dalam jangka panjang dan kapasitas produksinya
dapat ditingkatkan seiring dengan perkembangan
teknologi pengelolaan sumber dayanya.
KEUNGGULAN
KOMPARATIF & KOMPETITIF
 Mampu dan unggul baik dipasar domestik maupun
dipasar internasional, (khususnya pertanian tropika)
 Dapat menampung tenaga kerja dalam jumlah besar.
BUKTI

Masa krisis ekonomi tahun 1997, yaitu ketika sektor


pertanian mampu menampung tenaga kerja yang
terkena pemutusan hubungan kerja dari sector
industri manufaktur.
ASPEK AGROINDUSTRI
 Produksi Harus mempertimbangkan
ketersediaan bahan baku terutama dari kuantitas,
kualitas dan kontinuitas.
 Pasar Harus mampu menyesuaikan dengan
permintaan pasar yang berkembang secara dinamis.
 Distribusi harus memperhitungkan
perkembangan pesaing atau produk substitusinya.
ASPEK AGROINDUSTRI
 Teknologi harus mampu berkembang
mengikuti perkembangan teknologi yang lebih efisien.
 Manajerial diperlukan sumber daya manusia
yang mampu menjalankan manajemen agroindustri
secara efisien.
 Sosial harus mempertimbangkan
pendayagunaan masyarakat dan merupakan sarana
transfer dari teknologi dan bukan pesaing bagi tenaga
kerja manusia.
PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI
 Memiliki keterkaitan yang kuat dengan
sektor industri lain.
 Berdampak luas terhadap peningkatan nilai
tambah, penyediaan kesempatan kerja,
pengembangan dan penguasaan teknologi
tinggi pengolahan
Hambatan Pengembangan
 Sulit melakukan pembinaan sehingga terjadi
inefisiensi usaha
 Sarana dan prasarana kurang memadai
 Biaya transportasi tinggi
 Pemusatan agroindustri di kota-kota besar, nilai
bahan baku menjadi lebih mahal
 Sistem kelembagaan (perdesaan) masih lemah,
fluktuasi harga tinggi.
Faktor KEUNTUNGAN
 Tersedianya sumberd aya alam yangmelimpah.
 Untuk Pengembangan industri sebaiknya
memanfaatkan bahan baku dalam negeri
danmenghasilkan produk-produk yang memiliki nilai
tambah tinggi terutama produk siap saji, praktis dan
memperhatikan masalah mutu
 Hargap roduk terjangkau, lokasi dekat dengan
konsumen, tempat berbelanja yang nyaman dan
penyajiannya yang baik
 Rendahnya daya saing produk di pasar internasional
Kelemahan
 Produk pertanian Musiman
 Infrastruktur
 Koordinasi yg kurang baik
 Lokasi terpencar
 Terjadi pemusatan di kota sehingga biaya
transportasi mahal
Kebijakan yang ditempuh
 Meningkatkan ketrampilan dan kemampuan petani
untuk berusaha secara efisien
 Menyebarkan informasi pasar dan peluang pasar
 Menetapkan standarisasi untuk produksi pertanian
secara tegas dan dimengerti oleh semua pihak
(GAP/SOP)
 Mengembangkan kelembagaan keinginan petani dan
bukan berdasarkan keinginan birokrasi
 Konsolidasi kelembagaan pemasaran dan
pengembangan market-intellegent
 Konsep Agroindustri berkelanjutan
Ciri-ciri agroindustri berkelanjutan
 1. Produktivitas dan keuntungan dapat
dipertahankan atau ditingkatkan dalam
waktu yang relatif lama
 2. Sumberdaya alam khususnya sumber
daya pertanian yang menghasilkan bahan
baku agroindustri dapat dipelihara
dengan baik bahkan dapat ditingkatkan
 3. Dampak negatif dari adanya
pemanfaatan sumber daya alam dan
adanya agroindustri dapat diminimalkan.
To be continue…!!!!

Anda mungkin juga menyukai