Anda di halaman 1dari 26

Presentasi kasus

Sindrom Nefrotik
Tinjauan Pustaka
Pendahuluan

Sindrom nefrotik (SN) adalah keadaan


klinis yang ditandai dengan gejala:

Proteinuria masif (> 40 mg/m2


LPB/jam atau 50 mg/kg/hari
atau rasio protein/kreatinin
pada urin sewaktu > 2 mg/mg
atau dipstik ≥ 2+)

Hipoalbuminemia < 2,5 g/dL.


Edema.
Hiperkolesterolemia > 200
mg/dL
Beberapa •

Remisi,
Relaps,
definisi/ • Relaps jarang.
batasan • Relaps sering
yang (frequent relapse),
• Dependen steroid
dipakai • Resisten steroid
insiden Amerika Serikat dan Inggris adalah 2-7 kasus
baru per 100.000 anak per tahun, dengan prevalensi
berkisar 12 – 16 kasus per 100.000 anak.Di negara
berkembang insidensnya lebih tinggi

Di Indonesia dilaporkan 6 per 100.000


per tahun pada anak berusia kurang dari
14 tahun. Perbandingan anak laki-laki
dan perempuan 2:1

Epidemiologi pada anak dibawah usia 18 tahun diperkirakan


berkisar 2-7 kasus per 100.000 anak per tahun,
dengan onset tertinggi terjadi pada usia 2-3
tahun.

50% penderita mulai sakit saat berusia 1-


4 tahun,

75% mempunyai onset sebelum berusia


10 tahun
Etiologi
Sindrom nefrotik primer Sindrom nefrotik
(idiopatik) sekunder
• Penyakit metabolik atau
kongenital
• Infeksi
Glomerulosklerosis • Toksin dan alergen
Pada sindrom
nefrotik kelainan
Glomerulonephritis fokal segmental • Penyakit sistemik imunologik
proliferative (focal segmental
minimal (SNKM)
(Mesangial glomerulosclerosis /
(85%-90% dari
proliferation) (5% FSGS) (10% dari
kasus sindrom
dari total kasus SN) kasus SN)
nefrotik pada anak),
Edema sering ditemukan dimulai
dari daerah wajah dan kelopak
mata pada pagi hari, yang
kemudian menghilang,

Manifestasi Asites sering ditemukan tanpa


Klinis odem anasarka,

Dalam laporan ISKDC (International Study of


Kidney Diseases in Children), pada SNKM
ditemukan:
22% disertai hematuria mikroskopik,
15-20% disertai hipertensi, dan
32% dengan peningkatan kadar kreatinin dan
ureum darah yang bersifat sementara
Patofisiologi

• Proteinuria
• Hipoalbuminemia
• Edema
• Hiperlipidemia
Pemeriksaan Penunjang

•Urinalisisa
•Protein urin kuantitatif, dapat
menggunakan urin 24 jam atau urin
pertama pagi hari.
•Pemeriksaan darah Darah lengkap
(hemoglobin, leukosit, hitung jenis
leukosit, trombosit, hematokrit, LED)
•Albumin dan kolesterol serum.
•Ureum, kreatinin
• Pengobatan Inisial
• Pengobatan Relaps
Penatalaksanaan • Pengobatan Sindrom
Nefrotik relaps sering atau
dependen steroid
• Penderita rawat jalan
Komplikasi

Infeksi

Hiperlipidemia

Hipokalsemia

Hipovolemia
Prognosis
Prognosis jangka pada
Prognosis baik bila panjang sindrom glomerulosklerosis,
penderita sindrom nefrotik kelainan 25% menjadi gagal
nefrotik memberikan minimal selama ginjal terminal dalam
respons yang baik pengamatan 20 tahun 5 tahun, dan pada
terhadap pengobatan menunjukan hanya sebagian besar
kortikosteroid dan 4-5% menjadi gagal lainnya disertai
jarang terjadi relaps ginjal terminal penurunan fungsi
ginjal
Laporan kasus
Identitas Pasien
Keluhan utama
Allo Anamnesa
• Bengkak pada
kedua mata
• Nama : An. Q • orang tua sejak 1 minggu
• Umur : 4 tahun 7 bulan pasien
• Jenis kelamin
:Perempuan
• Nomor MR : 166222
• Alamat : Jl Jendarl
Ahmad Yani
• Agama : Islam
Riwayat Penyakit Sekarang

Kedua mata bengkak lebih kurang satu minggu, menurut orang


tua pasien mata bengkak tanpa sebab, demam (+) sejak 3 hari
yang lalu, demam tidak terlalu tinggi, batuk (+) sejak 3 hari
yang lalu, batuk tidak berdahak dan tidak melengking.
BAK pasien berbuih sejak 2 bulan yang lalu, bewarna kuning
pasien juga mengluhkan nyeri pada perut bawah, nyeri saat
BAK tidak ada, riwayat BAK kemerahan tidak ada. BAB
dalam batas normal.
Nafsu makan menurun sejak 2 hari ini
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien pernah mengalami Dalam 1 bulan terakhir pasien
mata bengkak pada usia 3 pernah dibawa
tahun, namun tidak dibawa kepuskesmas karena
berobat demam sudah diberi obat
Dalam satu tahun terakhir penurun panas
pasien sudah mengalami Seminggu setelahnya pasien
mata bengkak lebih kurang kembali demam dan mata
5 kali namun hilang bengkak namun siang
dengan sendiri saat pagi harinya mata bengkak
hari atau satu hari mulai berkurang
setelahnya, menurut orang
tua pasien penyebab mata 3 hari yang lalu mata dan pipi
bengkak karna pasien mulai bengkak dan
menagis atau alergi makan menetap
kuning telur.
Riwayat penyakit keluarga
tidak ada keluarga yang mengalami keluhan
seperti pasien.

Riwayat sosial, pertumbuhan, dan perkembangan


pasien merupakan anak ke 3 dari 3 bersaudara, lahir spontan ditolong
bidan, menangis BBL 4500 gram, tidak ada kelainan , imunisasi dasar
sesuai usia.
Status Generalisata
Keadaan Umum: sakit sedang
Status gizi :
Kesadaran : Komposmentis BB/U =116%
kooperatif TB/U = 98 %
Tekanan darah : 100/60 mmHg
BB/TB =116 %
Nadi : 94x/menit
Pernafasan : 20x/menit
Suhu : 370C
TB : 105cm
BB :16,3kg
Status Lokalis

Mata : Konjungtiva tidak


anemis, sklera tidak
ikterik, bengkak pada
kedua kelopak mata (+/+)
THT : DBN
Thorax : DBN
Abdomen
Inspeksi: Abdomen
terlihat cembung
kesan asites
Palpas: nyeri tekan
epigastrium (-), hepar
dan lien tidak teraba
membesar, Perkusi:
Redup
Auskultas: Bising usus
(+) normal
Extremitas: Akral
hangat, pitting
edema pretibial -/-
Laboratorium
Hemoglobin : 13.1gr/dl
Leukosit : 11.0 mm3
 Urinalisa
Hematokrit : 36.7 %
 Warna : kuning
Trombosit : 502/mm3
 Berat jenis :1.020
Albumin : 1,5 gr/dl  PH : 6.0
 Leukosit : negatif
Fungsi Ginjal  Nitrit : negatif
Creatinin : 0,3 mg/dl  Protein :2+
Ureum : 18 mg/dl  Glukosa : negatif
 Keton : negatif
 Uribilinogen : negatif
Profil Lemak
 Bilirubin : negatif
Cholesterol total : 438 mg/dl
Cholesterol HDL : 45 mg/dl
Cholesterol LDL : 358 mg/dl
Trigliserida : 180 mg/dl
Diagnosis Kerja Penatalaksanaan
Sindrom Nefrotik • IV plug
• Inj. Ceftriaxone
400mg/12 jam
• Metil prednisolon 2mg
• Captopril 2 X 4 mg
• Ambrbroxol 3 X ½ cth
• Cek ulang uranilasia
Pembahasan

Edema Diit

• Pengurangan dilakukan • Diiet MB RG


bertahap, target ↓BB 0,5- • Pemberian diet tinggi protein
1kg/hari, tidak direkomendasikan.
• Agresif gangguan elektrolit, Bahkan sekarang dianggap
gagal ginjal akut, dan kontra indikasi,
tromboemboli • Diet rendah protein juga tidak
• Pada pasien ini BB awal 16,3kg direkomdasikan.
turun sampai 14,1kg selama 7 • Sehingga cukup diberikan
hari perawatan. Penurunan berat diet protein normal sesuai
badan pada pasien rata – rata dengan RDA (Recommended
perhari lebih kurang 0,3kg. Daily Allowances) yaitu 1,5 -
2 g/kg BB/hari.
• Diet rendah garam (1-2 g/hari)
Kesimpulan

• Sindrom nefrotik • Pada kasus sindrom • Sekitar 90% anak


(SN) adalah keadaan nefrotik yang diketahui dengan sindrom nefrotik
klinis yang ditandai untuk pertama kalinya, merupakan sindrom
dengan gejala: sebaiknya penderita nefrotik idiopatik
• Proteinuria dirawat di rumah sakit • .Sesuai dengan anjuran
• Hipoalbuminemia dengan tujuan untuk ISKDC (International
Edema mempercepat Study on Kidney
pemeriksaan dan evaluasi Diseases in Children)
• Hiperkolesterolemia
pengaturan diet, pengobatan inisial pada
penanggulangan edema, sindrom nefrotik dimulai
memulai pengobatan dengan pemberian
steroid, dan edukasi bagi prednison dosis penuh
orang tua. (full dose) 60
mg/m2LPB/hari atau
2mg/kgBB/hari
(maksimal 80 mg/hari),

Anda mungkin juga menyukai