Anda di halaman 1dari 36

GIZI PADA LANJUT USIA

DWI AYU ANGGRAINI, S.GZ


25 MARET 2019
RUANG PERTEMUAN lt. 3 DINKES KAB. PASURUAN
DATA GERIATRI INDONESIA
• Berdasarkan rikesdas 2013
Propinsi yang memiliki jumlah lansia terbanyak adalah
1. Yogjakarta ( 14,04%)
2. Jawa Tengah (11,16%)
3. Jawa Timur (11,14%)
4. Bali (11,02%)
5. Sulawesi utara (9,05%)
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEBUTUHAN GIZI PADALANSIA
Berkurangnya kemampuan mencerna makanan akibat kerusakan gigi atau ompong

Berkurangnya indera pengecapan mengakibatkan penurunan terhadap cita rasa manis, asin, asam, dan
pahit

Esophagus/kerongkongan mengalami pelebaran, sehingga pengosongan lambung melambat

Rasa lapar menurun, akibat asam lambung menurun

Gerakan usus atau gerak peristaltic lemah dan biasanya menimbulkan konstipasi

Penyerapan makanan di usus menurun -> malnutrisi


Tujuan Gizi pada Lansia
1. Menjadikan lansia yang dapat terpenuhi akan kebutuhan gizinya
2. Terpenuhinya kebutuhan jasmani, rohani, social dan psikologis
lanjut usia secara memadai serta teratasinya masalah-masalah
akibat usia lanjut.
3. Terlaksananya kegiatan-kegiatan yang bermakna bagi lanjut usia.
Masalah gizi lansia

Gizi kurang

Gizi lebih

Kekurangan vitamin mineral


Sarkopenia
sindrom yang ditandai
dengan kehilangan massa
dan kekuatan otot rangka
yang bersifat progresif
dan menyeluruh

Ketidakmampuan fisik,
penurunan kualitas hidup,
kematian

Noran N, et al.. 2016


Malnutrisi
16% dari populasi
>65 tahun dan 2%
dari >85% tergolong
sebagai malnutrisi

Akan terus
meningkat dalam 30
tahun ke depan
MALNUTRISI  meningkatkan
risiko terjadinya FRAILTY penyebab malnutrisi
pada usia lanjut
adalah adanya
peningkatan
kejadian anoreksia
Ahmed T & Hboubi N, Clinical Intervensions in Aging. 2010
Intervensi Nutrisi

Intervensi
Nutrisi Perbaikan
massa dan
Latihan fungsi otot
fisik
the Society for Sarcopenia,
Cachexia, and Wasting
Disease, 2010
Energi
• Energi yang dikeluarkan akan berkurang seiring dengan usia,
dimulai pada usia 50-60 tahun:
• laju metabolisme basal (BMR) berkurang terkait ↓ masa aktif
secara metabolik,

Kebutuhan energi pada LANSIA diperkirakan sebesar 2000


Kkal/hari untuk pria
1800 Kkal/hari untuk wanita (1,4-1,8 dikalikan dengan BMR
untuk mempertahankan bobot tubuh pada tingkat aktivitas fisik
yang berbeda
Protein
• Pada LANSIA kandungan nitrogen berkurang sekitar 20% ketimbang
orang dewasa.
• Penurunan ini tergantung terutama sekali pada sintesis protein yang
berkurang
• Katabolisme protein berkurang pada usia lanjut, tetap
menyeimbangkan sintesis yang berkurang
• 1-1,5 g/kgbb/hari
 RDA sepakat dalam mempertimbangkan bahwa: asupan harian
 Asupan ini berlaku untuk keseluruhan LBM,
 lebih tinggi dibandingkan untuk anak muda
Penggunaan protein kualitas tinggi dapat meningkatkan
anabolisme otot dan memerlambat sarkopenia dan
perkembangannya dan mengembalikan fungsi yang
telah hilang”

Calvani, et al. 2013. The J of Frailty and Aging. 2(1):38-53


Lemak
• Lemak dapat dikonsumsi sebanyak 25-25% dari energi pada
• sementara konsumsi lemak jenuh harus diminimalisasi dan tidak melebihi 8%
dari energi (WHO, 2002)
• kolesterol merupakan sejenis lemak yang hanya terdapat di akanan hewani
terutama pada otak, hati, daging berlemak, kuping telur, konsumsinya
harus dibatasi.
• Kolesterol tidak elebihi 300 mgr / hari didalam makanan.
Karbohidrat
• Keseimbangan Kkal non-protein antara karbohidrat dan lemak tetap secara
substansial tidak berubah pada usia lanjut
• Namun toleransi yang lebih kecil terhadap karbohidrat harus
dipertimbangkan
• dan bahkan lebih ketimbang kelompok usia muda,
• gula harus IDEAL terutama dalam bentuk karbohidrat komplek
Air
• Total cairan dalam tubuh akan berkurang seiring dengan usia
berkaitan dengan pengurangan pada massa tubuh tanpa lemak
(LBM).
• Selain itu eliminasi dari nitrogen membutuhkan tingkat air yang
lebih tinggi (kapasitas konsentrasi urin dari ginjal berkurang).
• Kebutuhan minimum harian akan air pada manula, oleh karena itu,
sebesar 1,5 liter atau 1 ml/Kkal dari energi yang dikeluarkan
Micronutrien
• Perhitungan kebutuhan vitamin dan mineral didasarkan kepada angk
kecukupan gizi yang dianjurkan.
• Namun untuk kondisi tertentu vitamin dan mineral diberikan dalam
jumlah yang lebih tinggi atau lebih endah dibandingkan angka
kecukupan gizi yang dianjurkan.
• a) KaIsium
• b) Vitamin D
• c) Zat besi
• d) Asam folat
• f) Vitamin B kompleks
Mikronutrien lainnya

• Rekomendasi asupan kalsium perhari 1200


mg setelah usia 50 tahun pada perempuan
dan 1200 mg setelah usia 70 tahun pada laki
laki. (Smit E et al, 2013)
• Rekomendasi vitamin B6 adalah sebesar 1.1
mg untuk laki-laki dan 1.3 mg untuk
perempuan. (Hui ST et al, 2015)
• Vitamin B12 direkomendasikan untuk
diberikan sebesar 2 microgram per hari
melalui suplementasi. (Hui ST et al, 2015)
• Zat Besi diberikan jika terdapat anemia
Serat
• Kebutuhan serat 25-30 gram/ hari
• Sebagai sumber antioksidan terutama pada sayur atau buah
berwarna hijau dan jingga
• berperan dalam menjaga kenormalan tekanan darah, kadar gula dan
kolesterol darah
• Konsumsi sayur dan buah yang cukup juga menurunkan risiko sulit
buang air besar (BAB/Sembelit) dan kegemukan.
• Berperan dalam pencegahan penyakit tidak menular kronik
Menyiapkan menu lansia
Syarat-syarat:
• Bentuk makanan disesuaikan dengan kemampuan makan
• Porsi kecil tapi sering, jarak antara dua waktu makan tidak kurang dari 3
jam
• Biasakan sarapan pagi dan makan malam lebih awal
• Pilihlah jenis makanan selingan yang sehat, seperti : buah buahan segar,
dan makanan yang direbus
• Perilaku makan sesuai dengan prinsip gizi seimbang bagi lansia
• Makanan yang dikukus, dipanggang, direbus lebih baik daripada digoreng
• Dinjurkan memilih makanan dengan bumbu yang tidak merangsang
Menciptakan Nafsu Makan Lansia
1. Memberikan lingkungan yang bebas bau
2. Memberikan hygiene oral yang baik untuk menghilangkan rasa
yang tidak menyenangkan serta mempertahankan kenyamanan
3. Membantu memilih makanan yang dapat mengurangi sensasi rasa
dan muntah
4. Menjadikan waktu makan sebagai aktivitas social
5. Menemani makan dan menciptakan lingkungan yang nyaman
Contoh menu lansia
Menu lanjut usia :  siang
Pagi nasi lembik
nasi lembik semur daging giling
telur dadar tahu bumbu kuning
tempe bacem pecel sayuran
sop sayuran pisang ambon
susu  selingan sore (pukul 16.00)
sus isi vla
selingan pagi (pukul 10.00)
bubur kacang hijau  malam
nasi lembik
perkedel daging giling
tim tahu
sayur bening bayam
jeruk
Pelayanan Gizi Lansia Individu
II. FORM PENILAIAN SKOR
G. Apakah anda tinggalmandiri? (bukan di panti/Rumah Sakit)?
0 = tidak 1 = ya
H. Apakah anda menggunakanlebihdari tiga macam obat per hari
0 = ya 1 = tidak
I Apakahada luka akibattekanan atau luka di kulit?
0 = ya 1 = tidak
J. Berapa kali anda mengonsumsi makan lengkap / utama per hari?
0 = 1 kali 1 = 2 kali 2 = 3 kali
K. Berapa banyakandamengonsumsi makanansumber protein? Ya – Tidak
 Sedikitnya 1 porsi dairy product (susu, yogurt) per hari Ya – Tidak
 2 atau lebih porsi kacang-kacangan atautelor per minggu Ya – Tidak
 Daging ikan atau unggas setiap hari
1. = jika 0 atau 1 ya 0.5 = jika 2 Ya 1.0 = jika 3 Ya
L Apakahanda mengonsumsi buah atau sayur sebanyak 2 porsi atau lebihper hari?
0 = tidak 1 = ya
M. Berapa banyakcairan (air, jus, kopi, teh, susu) yang dikonsumsi per hari?
0.0 = kurangdari 3 gelas 0.5 = 3 – 5 gelas 1.0 = lebih dari 5gelas
c N. Bagaimana caramakan?
0 = harus disuapi 2 = makan sendiri tanpa kesulitan
1 = bisa makan sendiri dengan sedikitkesulitan
O Pandangansendiri mengenai status gizi anda?
0 = merasa malnutrisi 2 = tidak ada masalah gizi
h 1 = tidak yakin mengenai status gizi
P Jika dibandingkandengan kesehatan orang lain yang sebaya/seumur, bagaimana anda
mempertimbangkankeadaananda dibandingkan orangtersebut?
0.0 = tidak sebaikdia 1.0 = sama baiknya
0.5 = tidak tahu 2.0 = Iebih baik
Q Lingkar lenganatas (cm)?
0.0 = < 21 cm 0.5 = 21 – 22 cm 1.0 = ≥ 23 cm
R Lingkar betis dalam cm
0 = lingkar betis< 31 cm 1 = lingkar betis ≥ 31 cm

ASSESMEN (maksimal 16 poin) 24 – 30 poin Normal – Tidak Malnutrisi


SKRINING 17 – 23.5 poin Risiko Malnutrisi
TOTAL < 17 poin Malnutrisi
PELAYANAN GIZI LANSIA PADA MASYARAKAT

Keluarga

Kelompok
lanjut usia

Panti
wreda
1. Keluarga
1.pendidikan gizi (gizi yang adekuat, pertahankan BB normal,
mencegah penyakit, mengatasi gangguan fungsi cerna)
2.penyediaan makanan (membantu menyusun menu untuk lanjut
usia)
3.rujukan
2. Kelompok lanjut usia
• sebagai wadah pelayanan kepada lanjut usia di masyarakat , dimana
proses pembentukan dan pelaksanaannya dilakukan oleh
masyarakat bersama dengan Iintas sektor, LSM, swasta dan
organisasi sosial dengan kegiatan utama adalah upaya promotif dan
preventif.
• Kegiatan Kelompok Lanjut Usia dilakukan oleh kader terlatih yang
didampingi oleh tenaga kesehatan.
2. Kelompok lanjut usia (cont.)
• Bisa dilakukan dengan:
1. Penyuluhan gizi Dilakukan oleh tenaga kesehatan atau kader
terlatih .
2. Pemantauan status gizi Pemantauan status gizi menggunakan
KMS lanjut usia
3. Konseling gizi. Diberikan pada lanjut usia yang membutuhkan
diet khusus seperti menderita penyakit denegeratif
4. Pemberian makanan tambahan. Pemberian makanan tambahan
bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan status gizi
lanjut usia .
3. Panti Wreda

Penyuluhan gizi

Pemantauan status gizi

Penyelenggaraan
makanan

Konseling gizi
Terimakasih
“Menjadi tua itu pasti,
menjadi tua yang
berkualitas itu pilihan”

Anda mungkin juga menyukai