ANESTESI UMUM
Pembimbing :
Dr M. F. Susanti Handayani, Sp.An,
Disusun Oleh :
Mutya Herdianti M (2014730067) KEPANITERAAN KLINIK SMF ILMU ANESTESIA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SAYANG CIANJUR
PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2019
IDENTITAS PASIEN
• Nama : An. R
• Umur : 1 tahun
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Suku : Jawa
• Agama : Islam
• Tanggal operasi : 08 Mei 2019
ANAMNESIS
• Keluhan Utama
benjolan pada daerah kemaluan sejak 3 bln SMRS
• Riwayat Penyakit Sekarang (Alloanamnesis)
Pasien datang diantar oleh ibunya dengan keluhan terdapat
benjolan pada daerah kemaluan pasien sejak 3 bulan SMRS, bila pasien
mengedan benjolan semakin besar dan tidak nyeri
ANAMNESIS
• Riwayat Penyakit Dahulu
• Riwayat penyakit kejang (-)
• Riwayat penyakit asma (-)
• Riwayat Penyakit Keluarga
• Tidak ada riwayat asma maupun kejang
ANAMNESIS
• Riwayat Pengobatan
• Pasien belum Pernah berobat sebelumnya
• Riwayat Alergi
• Ibu pasien mengaku pasien tidak memiliki alergi terhadap makanan, cuaca,
ataupun obat-obatan.
PEMERIKSAAN FISIK
• Keadaan umum : Tampak sakit sedang
• Kesadaran : Composmentis
• Tanda-tanda vital :
• Tekanan darah : -
• Nadi : 110 x/menit, regulEr, kuat angkat
• Respirasi : 30 x/menit
• Suhu : 36,5oC
• Status antropometri:
• BB = 10 kg
• TB = cm
PEMERIKSAAN FISIK (STATUS GENERALIS)
Abdomen
• Inspeksi : Cembung +
• Palpasi : nyeri tekan -, asites -
• Perkusi : timpani
• Auskultasi : BU (N)
Ekstremitas:
Atas : CRT < 2 detik, akral hangat (+/+), edema (-/-)
Bawah : CRT < 2 detik, akral hangat (+/+), edema (-/-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
BT 2”00’
CT 4”31 -
DIAGNOSIS
• Diagnosis Pre-Bedah : Hernia Ingunilais Dextra
• Rencana tindakan operasi : Herniotomi
• Diagnosis Anestesi : ASA II
• Rencana Tindakan Anestesi : Anestesi Umum
PERSIAPAN ANESTESI
• Dilakukan asesmen pre anestesi kepada orangtua pasien
• Dilakukan pemeriksaan kembali identitas pasien, persetujuan operasi,
lembaran konsultasi anestesi, obat-obatan dan alat-alat yang diperlukan
• Infus sudah terpasang dari ruangan
• Mengganti pakaian pasien dengan pakaian operasi
• Pasien dibaringkan di meja operasi dengan posisi telentang
• Sebelum di induksi pasien dipasangkan saturasi O2
KEADAAN PRA-OPERASI
Status Medis
Status Fisik
Antropometri
KU : Tampak sakit
sedang TD : -
Kesadaran : Composmentis
N : 100 x/menit BB : 10 kg
GCS : E4M6V5
Airway : Tidak R : 25 x/menit TB :
terintubasi SpO2: 100%
Status Fisik : ASA II
KEADAAN INTRA OPERATIF
• Prosedur anestesi
• Anestesi umum
• Teknik : Inhalasi
• Posisi terlentang
• Induksi anestesi :
• Sevofluran : 2vol%
• Ketoprofen : 100 mg
• Fentanyl : 1.5 mg
• Ketamin : 15 mg
• Dexametasone
• Maintanance : O2 = 4 lpm
KEADAAN INTRA OPERATIF
• Tindakan anestesi
• Peralatan monitor dipasangkan pada pasien untuk memonitor nadi dan saturasi oksigen
No KRITERIA NILAI
A KESADARAN 2
1. MENANGIS = 2
2. BEREAKSI TERHADAP RANGSANGAN = 1
3. TIDAK BEREAKSI = 0
B PERNAFASAN 2
1. BATUK, MENANGIS = 2
2. PERTAHANKAN JALAN NAFAS = 1
3. PERLU BANTUAN NAFAS = 0
C PERGERAKAN 1
1. GERAKAN BERTUJUAN = 2
2. GERAKAN TAK BERTUJUAN =1
3. TIDAK BERGERAK =0
TINJAUAN PUSTAKA
GENERAL ANESTESI
• Defenisi Anestesi umum :
Tindakan meniadakan nyeri secara sentral disertai hilangnya kesadaran
dan bersifat pulih kembali (reversibel)
• Komponen Anestesi :
- hipnotik
- analgesia
- Relaksasi otot
GENERAL ANESTESI
Subtansi yang dapat mendepresi susunan saraf pusat (SSP) secara reversibel sehingga
kehilangan rasa sakit (sensibilitas) di seluruh tubuh, reflek otot hilang, dan disertai dengan
hilangnya kesadaran.
PUASA PRE-OPERATIF
Amnesia
Antiemetik
Antasida
Antiautonomik
Analgesia
Cara Pemberian
• Perenteral
- intravena (IV)
- intramuskular (IM)
biasanya untuk tindakan yang singkat
• Perektal
kebanyakan dipakai pd anak, t.u untuk induksi anastesia atau tindakan yg
singkat
Bayi dan anak-anak memiliki tingkat ventilasi alveolar yang lebih tinggi serta
koefisien distribusi gas-darah yang lebih rendah dari orang dewasa sehingga
menyebabkan penyerapan obat inhalasi lebih cepat. Nilai MAC (Mean Alveolar
Concentration) untuk pasien anak sedikit lebih tinggi dari dewasa namun neonatus
membutuhkan MAC yang lebih rendah dari pasien dewasa, hal ini disebabkan
karena immaturitas otak, level progesterone residual dari ibu, dan kadar endorphin
yang tinggi sehingga ambang nyeri meningkat.
OBAT ANESTESI INTRAVENA