Anda di halaman 1dari 27

MATEMATIKA EKONOMI

(DERET)

DOSEN
EKA PARIYANTI, SE., MM.
MATEMATIKA EKONOMI

 Matematika Ekonomi memberikan pemahaman


ilmu mengenai konsep matematika dalam bidang
bisnis dan ekonomi.

 Sehingga suatu masalah dapat menjadi lebih


sederhana untuk disajikan, dipahami, dianalisa,
dan dipecahkan.

2
Deret
 Deret ialah rangkaian bilangan yang tersusun secara teratur
dan memenuhi kaidah-kaidah tertentu.
 Bilangan-bilangan yang merupakan unsur dan pembentuk
sebuah deret dinamakan suku.

Deret dilihat dari jumlah suku Deret dilihat dari segi


pola perubahan bilangan pada suku

Deret berhingga Deret hitung

DERET DERET Deret ukur

Deret tak terhingga Deret harmoni

3
Deret
 Deret hitung (DH)
 Deret hitung ialah deret yang perubahan suku-sukunya

berdasarkan penjumlahan terhadap sebuah bilangan


tertentu.

 Bilangan yang membedakan suku-suku dari deret hitung ini


dinamakan pembeda, yaitu selisih antara nilai-nilai dua suku
yang berurutan.

 Contoh:
 1) 5, 10, 15, 20, 25, 30 (pembeda = 5)
 2) 83, 73, 63, 53, 43, 33 (pembeda = - 10)
 3) 1, 3, 5, 7, 9, 11, 13 (pembeda = 2)

4
Deret
 Suku ke-n dari deret hitung
 Besarnya nilai suku tertentu (ke-n) dari sebuah deret hitung
dapat dihitung melalui sebuah rumus.
Sn = a +(n-1)b
 a : suku pertama atau S1
 b : pembeda
 n : indeks suku

 Sebagai contoh, nilai suku ke-10 (S10) dari


deret hitung 5, 10, 15, 20, 25, 30 adalah
 S10 = a + (n - 1)b

 S10 = 5 + (10 - 1)5

 S10 = 5 + 45

 S10 = 50.

 Suku ke-10 dari deret hitung 5, 10, 15, 20, 25, 30 adalah 50.

5
TENTUKAN
nilai suku ke-10 (S10) dari
deret hitung 7, 12, 17, 22, 27, 32 adalah
????

6
Deret
 Jumlah n suku deret hitung
 Jumlah sebuah deret hitung sampai dengan suku tertentu adalah
jumlah nilai suku-sukunya, sejak suku pertama (S1 atau a) sampai
dengan suku ke-n (Sn) yang bersangkutan.
 Menghitung jumlah sebuah deret hitung sampai dengan suku
tertentu n, terdapat empat bentuk rumus yang bisa digunakan

J n  2a  n - 1b
n
n
J n   Si
i 1 2 Jika Sn
belum diketahui
J n  na  n - 1b
n
Jn 
n
a  S n  2
2
 Jumlah deret hitung 5, 10, 15, 20, 25, 30 sampai suku ke-10
adalah
 J 10 = 10/2 (5 + S10)

 J10 = 5 (5 + 50)

 J10 = 275

7
TENTUKAN

Jumlah deret hitung 7, 12,


17, 22, 27, 32 sampai suku
ke-10 adalah ????

8
Deret
 Deret ukur (DU)
 Deret ukur ialah deret yang perubahan suku-sukunya

berdasarkan perkalian terhadap sebuah bilangan tertentu.

 Bilangan yang membedakan suku-suku sebuah deret ukur


dinamakan pengganda, yakni merupakan hasil bagi nilai
suatu suku terhadap nilai suku di depannya.

 Contoh
 3, 6, 12, 24, 48, 96 (pengganda = 2)
 512, 256, 128, 64, 32, 16 (pengganda = 0,5)
 1, 4, 16, 54, 216 (pengganda = 4)

9
Deret
 Suku ke-n dari DU
 Rumus penghitungan suku tertentu dari sebuah deret ukur:

 Sn = apn-1

 a : suku pertama
 p : pengganda
 n : indeks suku

 Contoh
 Nilai suku ke 10 (S10) dari deret ukur 3, 6, 12, 24, 48, 96
adalah
 S10 = 3 (2)10-1
 S10 = 3 (512)
 S10 = 1536
 Suku ke 10 dari deret ukur 3, 6, 12, 24, 48, 96 adalah 1536

10
Deret
 Jumlah n suku deret hitung
 Jumlah deret ukur sampai suku tertentu adalah jumlah nilai dari
suku pertama sampai dengan suku ke-n.
 Rumus jumlah deret ukur sampai dengan suku ke-n, yakni:

a(p n  1) a(1  p n )
Jn  atau Jn 
p -1 1 p
 Jika : p  1  Jika : p  1
 Contoh:
 Jumlah n suku ke 10 dari deret hitung 3, 6, 12, 24, 48, 96 :

 Diketahui
3(210  1)
 a=3 J10 
2 -1
 p=2  p>1 3(1023)
J10   3069
1
11
TENTUKAN

Nilai suku ke 10 (S10) dari deret


ukur 5, 10, 20, 40, 80,160
adalah ???

12
Deret dalam Penerapan Ekonomi
 Model Perkembangan Usaha
 Jika perkembangan variabel-variabel tertentu dalam kegiatan usaha
(produksi, biaya, pendapatan, penggunaan tenaga kerja, atau penanaman
modal) bertambah secara konstan dari satu periode ke periode berikutnya.

 Model Bunga Majemuk


 Model bunga majemuk merupakan penerapan deret ukur dalam kasus
simpan-pinjam dan kasus investasi.
 Dengan model ini dapat dihitung; misalnya, besarnya pengembalian kredit
di masa datang berdasarkan tingkat bunganya. Atau sebaliknya, untuk
mengukur nilai sekarang dari suatu jumlah hasil investasi yang akan
diterima di masa datang.

 Model Pertumbuhan Penduduk


 Penerapan deret ukur yang paling konvensional di bidang ekonomi adalah
dalam hal penaksiran jumlah penduduk. Sebagaimana pernah dinyatakan
oleh Malthus, penduduk dunia tumbuh mengikuti pola deret ukur.
13
Deret dalam Penerapan Ekonomi
 Model Perkembangan Usaha
 Contoh
 Sebuah perusahaan jamu “roso" menghasilkan 3.000 bungkus jamu pada
bulan pertama produksinya. Dengan penambahan karyawan dan
peningkatan produktivitas, perusahaan dapat meningkatkan produksinya
sebanyak 500 bungkus setiap bulan. Jika perkembangan produksinya
tetap, berapa bungkus jamu yang dihasilkannya pada bulan kelima? Berapa
bungkus yang telah dihasilkan sampai dengan bulan tersebut?

Diketahui:
J n  a  S n 

Sn = a +(n-1)b n
 a = 3.000 S5 = 3.000 + (5 - 1)500 = 5.000
2
 b = 500
 n = 5
J 5  3.000  5.000   20.000
5
2
 Jumlah produksi pada bulan kelima adalah 5.000 bungkus, sedangkan
jumlah seluruh jamu yang dihasilkan sampai dengan bulan tersebut
20.000 bungkus.

14
Deret dalam Penerapan Ekonomi
 Model Perkembangan Usaha
 Kasus 1
 Perusahaan genteng "orabocor" menghasilkan 8.000
buah genteng pada bulan pertama. Dengan
penambahan karyawan dan peningkatan
produktivitas, perusahaan mampu menambah
produksinya sebanyak 900 buah per bulan. Jika
perkembangan produksinya konstan, berapa genteng
yang dihasilkannya pada bulan ke Sebelas? Berapa
yang telah dihasilkan sampai dengan bulan tersebut?

15
Deret dalam Penerapan Ekonomi
 Model Perkembangan Usaha
 Kasus 1
 Perusahaan genteng "orabocor" menghasilkan 8.000 buah genteng pada
bulan pertama. Dengan penambahan karyawan dan peningkatan
produktivitas, perusahaan mampu menambah produksinya sebanyak 900
buah per bulan. Jika perkembangan produksinya konstan, berapa genteng
yang dihasilkannya pada bulan Sebelas? Berapa yang telah dihasilkan
sampai dengan bulan tersebut?

J n  a  S n 
 Diketahui: n
S = a +(n-1)b
 a = 8.000 S5 = 8.000n + (11 - 1)900 = 17.000 2
 b = 900
 n = 11

 Jumlah produksi pada bulan kelima adalah 17.000 buah, sedangkan


jumlah seluruh genteng yang dihasilkan sampai dengan bulan tersebut
137.500 buah.

16
Deret dalam Penerapan Ekonomi
 Model Perkembangan Usaha
 Kasus 2
 Besarnya penerimaan PT “ME" dari hasil penjualan barangnya
Rp.620 juta pada tahun kelima dan Rp.880 juta pada tahun ketujuh.
Apabila perkembangan penerimaan penjualan tersebut berpola
seperti deret hitung, berapa perkembangan penerimaannya per
tahun? Berapa besar penerimaan pada tahun pertama dan pada
tahun keberapa penerimaannya sebesar Rp.360 juta ?

 Diketahui:
 S5 = 620
 S7 = 880
 Sn = 360

 Ditanya:
 S1 = ?
 n = ? Jika penerimaan = 360

17
Deret dalam Penerapan Ekonomi
 Dalam jutaan: S7 = 880  a + 6b = 880
S5 = 620  a + 4b = 620
Sn = a +(n-1)b 2b = 260
b = 130.
 Perkembangan penerimaan per tahun sebesar Rp 130 juta.
a + 4b = 620
a = 620 - 4b
a = 620 - 4(130)  a = 100
 Penerimaan pada tahun pertama (S1) sebesar Rp 100 juta.
 360 = 100 + (n - 1) 130
 360 = 100 + 130n - 130
 360 = 100 - 130 + 130n
 360 = -30 + 130n
 360 + 30 = 130n
 390 = 130n
 390/130 = n  n = 3
 Penerimaan sebesar Rp 360 juta diterima pada tahun ketiga.

18
soal

 Besarnya penerimaan PT “KAMU" dari hasil penjualan


barangnya Rp.720 juta pada tahun Keempat dan Rp.960
juta pada tahun kedelapan. Apabila perkembangan
penerimaan penjualan tersebut berpola seperti deret
hitung, berapa perkembangan penerimaannya per
tahun? Berapa besar penerimaan pada tahun pertama
dan pada tahun keberapa penerimaannya sebesar
Rp.660 juta ?

19
Deret dalam Penerapan Ekonomi

 Model Bunga Majemuk


 Jumlah di masa datang dari suatu jumlah sekarang adalah

 Fn = P(1 + i)n
P : jumlah sekarang
i : tingkat bunga per tahun
n : jumlah tahun

 Nilai sekarang (present value) dari suatu jumlah uang tertentu di


masa datang adalah:
F : jumlah di masa datang 1
P  F
i : tingkat bunga per tahun 1  i  n

n : jumlah tahun

20
Deret dalam Penerapan Ekonomi
 Model Bunga Majemuk
 Seorang nasabah meminjam uang di bank sebanyak Rp 5 juta untuk
jangka waktu 3 tahun, dengan tingkat bunga 2% per tahun. Berapa
jumlah seluruh uang yang harus dikembalikannya pada saat
pelunasan?

 Dikteahui:
 P = 5.000.000

 n = 3
 i = 2% = 0,02

 Penyelesaian:
 F = P (1 + i )n

 F = 5.000.000 (1 + 0,02)3
 F = 5.000.000 (1,061208)
 F = 5.306.040

21
Seorang nasabah meminjam uang di
bank sebanyak Rp 15 juta untuk
jangka waktu 3 tahun, dengan tingkat
bunga 11% per tahun. Berapa jumlah
seluruh uang yang harus
dikembalikannya pada saat
pelunasan?

22
Deret dalam Penerapan Ekonomi
 Model Bunga Majemuk
 Tabungan seorang mahasiswa akan menjadi sebesar Rp.532.400
tiga tahun yang akan datang. Jika tingkat bunga bank yang
berlaku 10% per tahun, berapa tabungan mahasiswa tersebut
pada saat sekarang ini?
 F = 532.400

 n = 3

 i = 10% = 0,1

1
P F
1  i  n

1
P  532.400
1  0.1 3

 P = 400.000
 Jadi besarnya tabungan sekarang adalah Rp 400.000,00.

23
 Tabungan seorang mahasiswa akan menjadi sebesar Rp.6.000.000
empat tahun yang akan datang. Jika tingkat bunga bank yang
berlaku 12% per tahun, berapa tabungan mahasiswa tersebut pada
saat sekarang ini?

Matematika Ekonomi - Deret 24


Deret dalam Penerapan Ekonomi

 Model Pertumbuhan Penduduk


 Pt = P1 R t-1

Dimana R=1+r

 Pi : Jumlah pada tahun pertama (basis)


 Pt : Jumlah pada tahun ke-t
 r : persentase pertumbuhan per tahun
 t : indeks waktu (tahun)

25
Deret dalam Penerapan Ekonomi
 Model Pertumbuhan Penduduk
 Penduduk suatu kota berjumlah 1 juta jiwa pada tahun 1991, tingkat

per tumbuhannya 4% per tahun. Hitunglah jumlah penduduk kota


tersebut pada tahun 2006. Jika mulai tahun 2006 pertumbuhannya
menurun menjadi 2,5%, berapa jumlahnya 11 tahun kemudian ?
 Pt = P1 R t-1 Dimana: R = 1 + r
 P1 = 1 juta P tahun 2006 = P16 = 1 juta (1,04)15
 r = 0,04 = 1 juta (1,800943)
 R = 1,04 = 1.800.943 jiwa

 P1= 1.800.943 P 11 tahun kemudian = P11


 r = 0,025
 R = 1,025 P11 = 1.800.943 (1,025)10
P11 = 2.305.359 jiwa

26
 Penduduk suatu kota berjumlah 2 juta jiwa pada tahun 1990, tingkat
per tumbuhannya 5% per tahun. Hitunglah jumlah penduduk kota
tersebut pada tahun 2006. Jika mulai tahun 2006 pertumbuhannya
menurun menjadi 3,5%, berapa jumlahnya 12 tahun kemudian ?

Matematika Ekonomi - Deret ( 27

Anda mungkin juga menyukai