Anda di halaman 1dari 36

DEWASA LANSIA

PENYAKIT TIDAK MENULAR


DALAM PROSES ASUHAN GIZI

Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat


Pendahuluan
 Penyakit Tidak Menular yang sering
dijumpai pada dewasa dan lansia
diantaranya adalah Hipertensi dan
Diabetes Melitus.
 Berdasarkan hasil Riskesdas Tahun 2013
untuk usia 18 tahun ke atas prevalensi
Hipertensi sebesar 25,8% (hasil
pengukuran) dan 9,4 (hasil wawancara).
 Sedangkan untuk Diabetes Melitus
berdasarkan wawancara juga terjadi
peningkatan dari 1,1 persen (2007)
menjadi 2,1 persen (2013).
Pemantauan Pertumbuhan, Status Gizi dan PTM dalam PAG 75
DIABETES MELITUS

Klasifikasi Diabetes Mellitus


Diabetes Melitus Suatu kumpulan gejala yang adalah sebagai berikut:
timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena
adanya peningkatan kadar gula (glukosa)
a. Diabetes Mellitus tipe 1: destruksi
darah akibat kekurangan insulin baik absolut sel 13 (autoimun, idiopati)
maupun relatif. b. Diabetes Mellitus tipe 2:
Predominan resistensi insulin dengan
defisiensi insulin - resistensi insulin
c. Diabetes Mellitus tipe lain seperti:
Diabetes Melitus merupakan penyakit metabolik yang Defek genetik dari sel 13, Defek genetik
biasanya herediter, dengan tanda-tanda : kerja insulin, Penyakit eksokrin pancreas,
hiperglikemia dan glukosuria, disertai dengan atau Endokrinopati, Imbas obat atau zat kimia,
tidak adanya gejala klinik akut ataupun kronik sebagai Infeksi, diperantarai imun, Sindrom
akibat dari kurangnya insulin efektif; gangguan primer genetik lainnya
terletak pada metabolisme karbohidrat yang disertai d. Diabetes Mellitus Gestasional
gangguan metabolisme lemak dan protein.

Pemantauan Pertumbuhan, Status Gizi dan PTM dalam PAG 76


Proses Asuhan Gizi pada Dewasa dan Lansia
dengan Diabetes Melitus
Pengkajian Gizi

Berat Badan

Tinggi Badan, Tinggi lutut, Pandang Depa (untuk


lansia)

Indeks Massa Tubuh (IMT)

Pemantauan Pertumbuhan, Status Gizi dan PTM dalam PAG 77


Proses Asuhan Gizi pada Dewasa dan Lansia
dengan Diabetes Melitus
Pengkajian Gizi

Gula Darah Puasa

Gula Darah
Sewaktu

Gula darah 2 jam PP

Tes Toleransi
Glukosa
Pemantauan Pertumbuhan, Status Gizi dan PTM dalam PAG 78
Proses Asuhan Gizi pada Dewasa dan Lansia
dengan Diabetes Melitus
Pengkajian Gizi

Gejala yang
sering  mudah lelah, haus, sering BAK
ditemukan

 Nafsu makan menurun, gangguan


Gejala Kronis penglihatan, kesemutan, mudah lelah,
gigi mudah goyah dan lepas

Pemantauan Pertumbuhan, Status Gizi dan PTM dalam PAG 79


Proses Asuhan Gizi pada Dewasa dan Lansia
dengan Diabetes Melitus

Pengkajian Gizi

Pola Makan

Asupan Gizi

Kebiasaan Makan

Pemantauan Pertumbuhan, Status Gizi dan PTM dalam PAG 80


Proses Asuhan Gizi pada Dewasa dan Lansia
dengan Diabetes Melitus

Pengkajian Gizi

Usia
Jenis Kelamin
Kondisi Lingkungan
Sosial Ekonomi

Aktifitas Fisik
Penggunaan Obat
Riwayat Penyakit
Pemantauan Pertumbuhan, Status Gizi dan PTM dalam PAG 81
Proses Asuhan Gizi pada Dewasa dan Lansia
dengan Diabetes Melitus
Diagnosis Gizi

Kelebihan asupan energi

Kelebihan asupan karbohidrat

Kelebihan asupan lemak

Kelebihan berat badan

Penurunan berat badan yang tidak direncanakan

Perubahan nilai laboratorium spesifik (gula darah)

Pola makan tidak seimbang

Ketidaksiapan perubahan pola makan


82
Proses Asuhan Gizi pada Dewasa dan Lansia
dengan Diabetes Melitus

Diagnosis Gizi

Kebiasaanmakanberlebihan

Kurangnya aktifitas
Kebiasaan makanan tinggi energi,
karbohidrat dan lemak yang berlebihan
Gula darah belum terkontrol

Pemantauan Pertumbuhan, Status Gizi dan PTM dalam PAG 83


Proses Asuhan Gizi pada Dewasa dan Lansia
dengan Diabetes Melitus

Diagnosis Gizi

Kadar gula darah


Berat badan
IMT
Asupan gizi
Pola makan
Pemantauan Pertumbuhan, Status Gizi dan PTM dalam PAG 84
Proses Asuhan Gizi pada Dewasa dan Lansia
dengan Diabetes Melitus

Contoh diagnosis gizi yang sering ditemukan pada kasus diabetes melitus
adalah :

Problem
 Kelebihan berat badan
(P)

1 Etiologi
 Berterkaitan dengan pola makanan yang tinggi energi,
karbohidrat dan lemak serta aktifitas kurang
(E)

 Ditandai dengan IMT > 27, asupan energi dan lemak >
Sign &
Symptom 100% kebutuhan, gula darah sewaktu > 120 mg/dl
(S)
Pemantauan Pertumbuhan, Status Gizi dan PTM dalam PAG 85
Proses Asuhan Gizi pada Dewasa dan Lansia
dengan Diabetes Melitus
Contoh diagnosis gizi yang sering ditemukan pada kasus diabetes melitus
adalah :

Problem
 Ketidaksiapan perubahan pola makan
(P)

 Berkaitan dengan Kurangnya kepatuhan mengikuti


2 Etiologi
(E)
rekomendasi diet, kurangnya motivasi dan kesiapan untuk
berubah

 Ditandai dengan, asupan karbohidrat 120% dari kebutuhan,


Sign &
Symptom masih sering mengkonsumsi kue dan minuman manis
(S)
Pemantauan Pertumbuhan, Status Gizi dan PTM dalam PAG 86
Intervensi Gizi
Intervensi gizi pada diabetes melitus diberikan untuk mengatasi
masalah gizi dengan mempertimbangkan :
 Penyebab masalah gizi (etiologi)
 Syarat dan prinsip diet pada diabetes melitus
 Sumber daya yang dapat digunakan untuk menjalankan anjuran atau
nasehat gizi, misalnya kemampuan pengadaan makanan di rumah

Pemantauan Pertumbuhan, Status Gizi dan PTM dalam PAG 87


Proses Asuhan Gizi pada Dewasa dan Lansia
dengan Diabetes Melitus

Intervensi Gizi

Mempertahankan kadar glukosa darah supaya mendekati normal

Mencapai dan mempertahankan kadar lipida serum normal;

Memberi cukup energi untuk mempertahankan atau mencapai


berat badan normal;

Menghindari atau menangani komplikasi

Meningkatkan derajat kesehatan secara keseluruhan melalui gizi yang


optimal.
Pemantauan Pertumbuhan, Status Gizi dan PTM dalam PAG 88
Proses Asuhan Gizi pada Dewasa dan Lansia
dengan Diabetes Melitus

Intervensi Gizi

Pemberian Makanan, misalnya berupa bantuan makan atau


pemberian makanan di PKM rawat inap

Edukasi Gizi untuk memberikan pengetahuan mengenai


anjuran makan dan pola makan

Konseling gizi untuk memberikan pemecahan masalah


dan motivasi

Koordinasi tim kesehatan, yaitu dengan tenaga kesehatan yang


terlibatmisalnyadokterdanperawat
Pemantauan Pertumbuhan, Status Gizi dan PTM dalam PAG 89
Proses Asuhan Gizi pada Dewasa dan Lansia
dengan Diabetes Melitus
Indikator yang ditetapkan untuk dilakukan monitoring dan evaluasi tergantung
kepada target indikator yang akan dirubah, misalnya :

Pengetahuan,

Perilaku dan pola makan

Kadar gula darah,

Berat badan,

Faktor risiko serta tanda dan gejala klinis


Pemantauan Pertumbuhan, Status Gizi dan PTM dalam PAG 90
HIPERTENSI

Klasifikasi Pengukuran Tekanan Darah


 Hipertensi adalah peningkatan
tekanan darah sistolik dan
Klasifikasi Tekanan Darah TDS (mmHg) TDD
diastolik yang menetap.
(mmHg)
 Menurut WHO batasan hipertensi
Optimal < 120 < 80
untuk orang dewasa (di atas 18
tahun) yaitu tekanan darah di Normal 120 -129 84 – 90
atas 140/90 mmHg. High Normal 130 -139 85 – 89
 Jika terjadi kenaikan salah satu Hipertensi Ringan (grade I) 140 - 159 90 – 99
dari ukuran tekanan darah Hipertensi Sedang (grade II) 160 - 179 100 – 109
tersebut (atau dua-duanya,
sistolik dan diastolik), sudah Hipertensi Berat (grade III) >180 >11
dapat dikatakan terjadi hipertensi Isolated systolic hypertension >140 <9

Pemantauan Pertumbuhan, Status Gizi dan PTM dalam PAG 91


Proses Asuhan Gizi pada Dewasa dan Lansia
dengan Hipertensi

Pengkajian Gizi

Berat Badan

Tinggi Badan

Indeks Massa Tubuh (IMT)

Pemantauan Pertumbuhan, Status Gizi dan PTM dalam PAG 92


Proses Asuhan Gizi pada Dewasa dan Lansia
dengan Hipertensi

Pengkajian Gizi

Gula Darah Puasa

Kadar Kolesterol Darah

Profil Mineral

Pemantauan Pertumbuhan, Status Gizi dan PTM dalam PAG 93


Proses Asuhan Gizi pada Dewasa dan Lansia
dengan Hipertensi

Pengkajian Gizi

Tekanan Darah diatas Normal

Gejala sakit kepala di daerah tengkuk dan


berlangsung terus menerus

Penglihatan kabur, sesak nafas, sukar tidur

Kadang disertai mual muntah


94
Pemantauan Pertumbuhan, Status Gizi dan PTM dalam PAG
Proses Asuhan Gizi pada Dewasa dan Lansia
dengan Hipertensi

Pengkajian Gizi

Pola Makan, misalnya kebiasaan


mengkonsumsi makanan tinggi natrium

Gaya Hidup berkaitan dengan asupan


gizi, misalnya kebiasaan mengkonsumsi
alkohol
Pemantauan Pertumbuhan, Status Gizi dan PTM dalam PAG 95
Proses Asuhan Gizi pada Dewasa dan Lansia
dengan Hipertensi

Pengkajian Gizi
Usia
Jenis kelamin
Kurangnya aktifitas fisik
Riwayat penyakit personal dan keluarga

Penggunaan obat-obatan
Faktor lingkungan dan sosio budaya

Pemantauan Pertumbuhan, Status Gizi dan PTM dalam PAG 96


Proses Asuhan Gizi pada Dewasa dan Lansia
dengan Hipertensi

Diagnosis Gizi
Kelebihan konsumsi natrium

Kelebihan berat badan

Asupan energi berlebih

Pola makan yang salah

Ketidaksiapan perubahan pola makan 97


Proses Asuhan Gizi pada Dewasa dan Lansia
dengan Hipertensi

Diagnosis Gizi
Asupan Garam (Natrium) dan energi berlebih

Kurangaktivitasfik

Kurangnya pengetahuan gizi seimbang

Kelebihan berat badan

Minum alkohol

Merokok

Stres berkepanjangan 98
Proses Asuhan Gizi pada Dewasa dan Lansia
dengan Hipertensi

Diagnosis Gizi
Tekanan darah di atas normal

pola makan yang tidak sesuai

asupan gizi

IMT
Pemantauan Pertumbuhan, Status Gizi dan PTM dalam PAG 99
Penetapan Diagnosis Gizi
Contoh diagnosis gizi yang sering ditemukan pada kasus hipertensi adalah :

Problem  Kelebihan konsumsi natrium


(P)

 Berkaitan dengan kurangnya pengetahuan mengenai makanan


Etiologi yang baik dan tidak baik dikonsumsi pada hipertensi
(E)

 Tekanan darah 150/100 mmHg, sering mengkonsumsi snack


Sign & kemasan yang asin, gemar mengkonsumsi ikan asin, jarang
symptom mengkonsumsi sayur
(S)
Pemantauan Pertumbuhan, Status Gizi dan PTM dalam PAG 100
Intervensi Gizi
Intervensi gizi pada hipertensi diberikan untuk mengatasi masalah gizi
degan mempertimbangkan :
 Penyebab masalah gizi (etiologi)
 Syarat dan prinsip diet pada hipertensi sesuai dengan pedoman atau
reverensi yang berlaku
 Sumber daya yang dapat digunakan untuk menjalankan anjuran atau
nasehat gizi, misalnya kemampuan pengadaan makanan di rumah

Pemantauan Pertumbuhan, Status Gizi dan PTM dalam PAG 101


Proses Asuhan Gizi pada Dewasa dan Lansia
dengan Hipertensi

Intervensi Gizi

Menurunkan asupan makanan tinggi garam/ natrium

Men ingkatkan aktivitas fisik

Menurunkan berat badan

Pemantauan Pertumbuhan, Status Gizi dan PTM dalam PAG 102


Proses Asuhan Gizi pada Dewasa dan Lansia
dengan Hipertensi

Intervensi Gizi

Pemberian diet rendah garam .

Prinsip diet hipertensi : makanan beraneka ragam mengikuti pola


gizi seimbang; jumlah garam disesuaikan dengan berat ringannya
p e n y a k i t d a n o b a t y a n g d i b e r i k a n .

Perhatikan bahan makanan yang dianjurkan, dibatasi dan


dihindarisesuaidengandiethipertensi
Pemantauan Pertumbuhan, Status Gizi dan PTM dalam PAG 103
Proses Asuhan Gizi pada Dewasa dan Lansia
dengan Hipertensi

Intervensi Gizi
Edukasi gizi, memberikan pengetahuan
mengenaimakananyangbaikdikonsumsi.

Konseling Gizi, memberikan alternatif


pemecahan masalah dan motivasi dalam
penerapan diet pada hipertensi

Koordinasi Asuhan Gizi, misalnya koordinasi


dengandokterdanperawat

Pemantauan Pertumbuhan, Status Gizi dan PTM dalam PAG 104


Proses Asuhan Gizi pada Dewasa dan Lansia
dengan Hipertensi
Indikator yang ditetapkan untuk dilakukan monitoring dan evaluasi
tergantung kepada target indikator yang akan dirubah, misalnya :

Prilaku dan pola makan

Tekanan Darah

Berat Badan

Faktor risiko serta tanda dan gejala klinis


105
Contoh Soal Studi Kasus Hipertensi pada Tingkat
Individu
 Seorang wanita bernama Ny. A usia 52 tahundatang berobat ke Puskesmas
Mentari dengan keluhan sering mengeluh sakit kepala. Setelah dilakukan
pemeriksaan didapatkan hasil tekanan darah 150/100 mmHg
 Dari hasil pengukuran antropometri di dapatkan BB = 78 kg dan TB = 160 cm
 Ny. A tampak gemuk
 Dari hasil anamnesa pola makan Ny. A memiliki pola makan 3 kali makanan
pokok dengan porsi nasi yang besar, makan selalu menggunakan kerupuk aci
1 mangkok dan gorengan. Ny. A gemar mengkonsumsi makanan selingan
berupa snack kerupuk atau gorengan. Dalam makanannya jarang terdapat
sayur dan jarang mengkonsumsi buah – buahan.
 Saat ini Ny A diberikan dokter terapi hipertensinya obat captopril 25 mg
 Aktifitas sehari - hari Ny A adalah kegiatan rumah tangga dan tidak ada
aktifitas tambahan, untuk mengisi waktu Ny A biasanya berkumpul dangan
tetangga yang kadang diisi dengan makan2 snack gorengan
Pemantauan Pertumbuhan, Status Gizi dan PTM dalam PAG 106
Asuhan Gizi pada Individu dengan Hipertensi

Dia gnosis gizi


IMT = 30 kg/m2 (obesitas)
P ngkajian G iz
i

TD = 150/100 mmHg Kelebihan berat badan (P)


Asupan = tinggi energi, lemak, berkaitan dengan pola makanan
karbohidrat, sering gorengan, yang tidak seimbang dan
jarang konsumsi buah berlebihan serta kurangnya
a k t i f i t a s ( E )
Riw. Personal = obat captopril 25
mg, kurang aktifitas ditandai oleh IMT 30 kg/m2 dan
asupan > 100% kebutuhan (S)
e

Jenis kelamin wanita, usia 52


tahun

Pemantauan Pertumbuhan, Status Gizi dan PTM dalam PAG 107


Asuhan Gizi pada Individu dengan Hipertensi

Tujuan Monitoring
Interve nsi
menurunkan berat badan 0,5 IMT satu bulan berikutnya
kg/minggu dan memperbaiki

M n
o ev
pola makanan Asupan gizi
Implementasi
Edukasi gizi : memberikan Evaluasi
pengetahuan gizi mengenai.
Diet rendah garam dengan perubahan IMT dan asupan gizi
jumlah sesuai kebutuhan, pola
makanan gizi seimbang,
anjuran meningkatkan
aktifitas fisik

Pemantauan Pertumbuhan, Status Gizi dan PTM dalam PAG 108


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai