Anda di halaman 1dari 17

PENILAIAN STATUS PENENTUAN GIZI

PENILAIAN STATUS PENENTUAN GIZI

Sasbel :
Mahasiswa memahami dan dapat menjelaskan
1. Pengertian status gizi, malnutrisi
2. Berbagai cara/metode PSG & memilih metode yang
tepat dalam/untuk survei atau PSG individu
DEFINISI
 ZAT GIZI: Nutrient
zat-zat makanan yang diperlukan oleh tubuh
untuk berbagai proses pertumbuhan, aktivitas,
pemeliharaan proses biologis, proses
penyembuhan penyakit dan daya tahan
 Gizi:nutriture/Nutrition
keseimbangan antara zat gizi yang masuk ke
dalam tubuh (intake) dan yang digunakan untuk
keperluan proses pertumbuhan, aktivitas dan
lainnya.
 Status Gizi:Nutritional Status
Keadaan yang ditunjukkan sebagai konsekuensi
dari keseimbangan antara zat gizi yang masuk ke
dalam tubuh dan yang diperlukan.
Penilaian Status Gizi

Malnutrition merupakan salah satu masalah


kesehatan masyarakat.

Data dasar sangat penting dalam rangka


membuat perencanaan yang akurat dan
logis.

Dalam program intervensi gizi diperlukan


identifikasi dan deteminan, besarnya
masalah gizi pada masyarakat.
Penilaian status gizi ditujukan untuk individu
maupun kelompok/masyarakat.
Tujuan umum:
Mengumpulkan data dasar tentang status gizi
yang digunakan sebagai dasar pembuatan
perencanaan, rumusan dan modifikasi kegiatan
untuk meningkatkan gizi dan kesehatan pada
populasi.

Khusus:
•mengidentifikasi jenis masalah gizi,
•menentukan faktor determinan dan distribusi
masalah gizi
1. Gizi Lebih (Over Nutrition)
2. Gizi kurang (Under Nutrition)
MALNUTRISI 3. Kekurangan-kekurangan gizi spesifik
4. Gangguan keseimbangan zat gizi

PENENTUAN 1. Langsung / Direct

STATUS GIZI 2. Tak LAngsung / Indirect


CARA LANGSUNG
1. ANTROPOMETRI :
- Ukuran dimensi tubuh
- Ketidakseimbangan masukan
2. KLINIS :
 Pemeriksaan organ yang dapat mencerminkan adanya kurang
gizi/kelebihan gizi
 kulit, mata, rambut, kelnjar tiroid
 diperoleh : sigus riwayat penyakit dan symptoms
3. BIOKIMIAWI :
 memeriksa spesimen secara laboratorium (darah, urin, tinja, hati, otot)
 untuk melakukan diagnosa secara lebih tepat
4. BIOFISIK :
Untuk melihat kemampuan fungsi dan perubahan struktur
 test adaptasi gelap terang
 Pemeriksaan rontgen terhadap tulang
CARA TAK LANGSUNG
1. SURVEI KONSUMSI MAKANAN :
- Terhadap Individu/sekelompok orang
- Memberi gambaran ketahanan pangan di tingkat keluarga/masyarakat

2. STATISTIK VITAL :
- AKB, AKI, A Kematian karena diare, AK karena penyakit jantung

3. SURVEI EKOLOGI :
- Karena status gizi merupakan hasil interaksi fisik, biologik, lingkungan,
sosek budaya
- Sebagai dugaan/asumsi untuk memulai keadaan pangan suatu
masyarakat
FAKTOR-FAKTOR PENENTU PEMILIHAN
METODE PENENTUAN STATUS GIZI

1. Tujuan
2. Unit yang diukur
3. informasi yang dibutuhkan
4. Tingkat Reliabilitas dan Akurasi yang dibutuhkan
5. Fasilitas dan Peralatan yang ada
6. Tenaga
7. Waktu
8. Dana
ANTROPOMETRI GIZI

 Setiap petugas kesehatan : bidan, perawat, dokter


 harus mampu melaksanakan pengukuran antropometri
 Didasari pada pengertian dan pemahaman konsep tumbuh kembang
manusia
 Pertumbuhan (Growth)
 perubahan ukuran dimensi fisik berkaitan dengan perubahan besar,
jumlah dan ukuran sel atau organ
 BB, TB, LLA, LK, LD, L Perut, Tebal lemak di bawah perut
 Perkembangan (Development)
 Perubahan dan pematangan fungsi berbagai struktur dan organ
yang kompleks, yang kesemuanya dikendalikan oleh SSP
 Paralel dengan pertumbuhan
 Berupa tahapan yang runtut
JENIS UKURAN ANTROPOMETRI GIZI
•Menentukan faktor ekologi secara langsung dan
tidak langsung yang mempengaruhi masalah gizi

Membuat pemerintah setempat,


penyumbang dan, ‘ politik ’ menyadari
luasnya masalah gizi
Metode Penilaian Statu Gizi
Metode langsung didasarkan terhadap
perubahan atau tanda fisik yang dipercaya
berkaitan dengan gizi yang tidak memadai:
•Antropometri
•Klinik
•Biokimia
Metode tidak langsung

Berkaitan dengan pengumpulan data


konsumsi, faktor ekologi, statistik vital.

Metode langsung:

Antropometri
pengukuran variasi demensi fisik dan
komposisi tubuh pada usia dan tingkat gizi
yang berbeda.
Keuntungan:

•Objektif
•Dapat digunakan dalam pemantauan pertumbuhan,
skrining dan survailance.
•Dapat dilaksanakn dengan sumberdaya minimum sebagai
dasar intervensi dan rehabilitasi

Kekurangan:
•Kesalahan pengukuran
•masalah presentasi data dan pemilihan reference
(standart).
Ukuran yang digunakan: BB, TB/PB, LLA, TLBK, RLPP
Klinik

Pemeriksaan fisik individu untuk tanda (sign) dan patologi


klinik. Sig biasanya datangnya terlambat pada patogenesa
penyakit. Sign menandakan defisiensi gizi yang berat.

Keuntungan:

•Dapat diterapkan pada populasi yang besar dan waktu


terbatas.
•Tidak memerlukan alat yang canggih
•Dengan training, supervisi dan pedoman praktis, yang
kurang pengalaman dapat menentukan tanda=tanda klinis.
Kekurangan:

•Tanda klinik tidak spesifik


•Overlapping---> tanda klinik tidak hanya gizi tetapi
banyak faktor.
•Bias of the observer ---> kaitannya dengan training bukan
medis.
•Bias of the obverser ----> kaitannya dengan cara pelaporan
yang belum distandardisasi.

Biokimia
Mengukur kadar zat gizi dan metabolismenya melalui
cairan tubuh misalnya: urine, darah.
Keuntungan:

•Dapatmendeteksi awal defisiensi gizi


•Menedeteksi defisiensi zat gizi spesifik
•objektif

Kekurangan:

•Lebihmahal
•perlu waktu
•masalah interpretasi hasil

Anda mungkin juga menyukai